Aku bukan Dia

Setelah menempuh perjalanan yang panjang akhirnya mereka tiba juga di lokasi kemah dan disana banyak sekali fasilitas outbond. Mereka sangat menikmati suasana yang masih sangat asri, Lembang menawarkan sejuta pesona pemandangan alamnya. Para panitia sudah berkoordinasi dengan pengelola tempat itu, mereka sudah menyiapkan list kegiatan mereka selama beberapa hari di sana. Semua peserta sudah berkumpul dengan perbekalan masing - masing

"Perhatian selamat datang di acara kamp n juorney kampus kita."

Riuh tepukan peserta

"Baiklah sekarang waktunya kita akan membuat beberapa tenda di lokasi yang sudah di siapkan pengelola dan panitia. Untuk hari ini kegiatan sore hingga malam yaitu acara selamat datang dan besok kegiata outbond dan arung jeram dan lusa kita akan menjelah hutan di bagi delapan regu dan malam terakhir akan ada acara api unggun serta pengumaman juara tim the best penilaian di lakukan oleh panitia dari awal kalian mengikuti kegiatan ini hingga akhir yang di nilai adalah kekompakkan kalian serta kerja sama dan solidaritas kalian pada rekan team kalian. Jadi tolong kerja samanya, team kalian sudah di bagi pagi tadi jika ada hal yang tidak jelas atau butuh pertolongan tolong hubungi panitia lapangan Koordinatornya Kak Niko ya. Semua jelas?" terang Faisal

"Jelas.. !"

"Oke, mari kita mulai dirikan tendanya"

"Baik... " seru para peserta

Mereka sibuk dengan kegiatan masing masing. Aurora cukup lega ia satu tenda dengan Bella Mereka mendirikan tenda dengan begitu cekatan untuk ukuran perempuan. Tak lama mereka sudah selesai mendirikan tendanya.

"Bell, udah dong pandangin dia entar pada salah paham lagi ke gue"

"Eeemmm ngak bisa, Ra... He so cool.. "

"Sadar dong Bell.. gue timpuk juga lu... " ujar Aurora sambil melayangkan tas ke arah Bella

"Auuuww... mau bunuh gue, Lu"

"Ya... abis Lu sieh...main cantik dong biar ngak salah target"

"Maaf, Ra... ogh ya gimana Gue udah bener ngak? cantik ngak? eem.. eem..aduh gue grogi nih"

"Perfect.... ngak ada yang bakalan nyaingin,Lu buat dapatin Si Faisal itu,Okey"

"Ya... ya... thanks.. tapi tunggu degh kalau misalnya gue di suruh nyanyi gimana... Lu tahu sendiri suara gue kayak apa..bebek ngerumpi minta makan ajah suaranya masih enak di denger daripada suara Gue,Ra" ujar Bella sambil menepuk jidatnya

" Tenang ajah... ada,Gue...percaya degh ngak ada yang bakalan minta Lu nyanyi,Okey...sekarang Lu siap siap sebentar lagi Lu bakalan ikut rapat bersama panitia inti... so jangan malu maluin gue!"

"Siap Bos...akting gue oke kok... aktris hollywood ajah lewat...."

"Iya.. lewat buang sampahnya ke Elu, hehehhe sana gieh mau tidur gue"

"Rese Lu, Ra..." ujarnya sambil berlalu. Aurora yang menikmati jam istirahat yang sungguh sangat di nantikannya.

"Agh.... leganya, si cempreng itu sudah go.. gue mau lanjutin tidur..." ujarnya sambil menjatuhkan tubuhnya di matras empuk miliknya. "Nikmat mana yang engkau dustakan... tidur itu menyenangkan..." serunya sambil memejamkan matanya.

Di tempat lain

Sebuah pondok yang tak jauh dari lokasi Kamp namun mengakses tempat itu pun harus berjalan cukup lama dan melewati hutan. Di pondok itu orang itu sudah menunggu sambil memainkan bola Basketnya.

"Bagaimana dengan persiapannya?"

"Sudah siap Tuan Muda... Akan terlihat alami dan murni kecelakaan. Dan saya sudah menempatkan pengawal yang menyamar jadi instrumen"

"Baiklah... kerja bagus,saya tidak ingin kehilangan kesempatan ini. Aurora"

"Dan satu hal lagi awasi pemuda itu, dia selalu saja menolongnya bisa rusak semua rencanaku"

"Baik Tuan... saya juga sudah mencari informasi tentang dia kalau dia itu putra dari Hendrawan Wiguna, Tuan"

"Apa... Wiguna"

"Benar Tuan... Yudistira Mahesa Wiguna "

"Hhhhmmm... menarik terus awasi dia, kalian harus hati - hati...Ayahnya sangat licik "

"Baik Tuan saya mengerti "Ujar Henzel dan memilih pergi untuk memastikan tidak terjadi kesalahan untuk rencana mereka besok

"Sambil menyelam minum air. Tapi aku tidak akan membiarkan diriku tenggelam,Aurora...Yudistira hah... aku tidak sabat kalian akan saling menyakiti....aku tidak akan repot - repot memusnahkan mu. Sepertinya takdir baik selalu menghampiri ku rupanya " ujarnya sambil tersenyum

***

Sore mulai menampakkan dirinya, Panitia sudah selesai menyiapkan acara penyambutan. Mereka sudah sibuk sejak siang tadi menyiapkan ini itu. Para peserta pun sudah mengambil tempat masing - masing mereka duduk melingkar dan suasananya sungguh sangat romantis dan hangat suasana senja yang sangat menakjubkan mata. Yudis yang sejak tadi melihat Aurora sangat Berbeda dari biasanya namun ia masih belum menemukan keanehan pada gadis itu. Dengan berani dia mulai mendekati mereka berdua

" Hay... Ra..."

"Hhhhmmmm"

'Masih sama juteknya... tapi kok dia beda yach atau perasaanku saja'

"Sunsetnya cantik yach... kayak kamu"

"Basi..tahu ngak..." ujar Aurora, Bella yang mendengarnya merasa geli dalam hati menahan tawanya

"Hehehehe... Ngak romantis ya... tapi kamu cantik malam ini"

"Ya, Makasih... gue ngak punya uang kecil.... sana ganggu ajah sieh"

"Uang besar juga ngak apa kok,Ra"

"Sayangnya gue ngak mau," ujar Aurora

"Sayang banget, Bell gue ngak bisa dapet duit nih malem sohib Lu pelit,jutek lagi"

"Hahhahha... sabar ya Yud....hatinya bukan buat Lu...."

"Eeeemmm...masa sieh biar buat jadi temen ajah ngak bisa"

"Ngak bisa sono... sono... lu" ujar Aurora sambil mendorong tubuh Yudis

"Ra, biar ajah dia di sini...kasihan dia... siapa rahu kita bisa jadi Best freands ya kan"

"Bener tuh,Ra...dengerin Bella"

"Ogah... "

"Rara..." Seru Bella sambil menajamkan matanya

"Ya... iya... kepaksa gue..." ujarnya

"Wah makasih..." seru Yudis

"Lebay Lu"

"Emang,Lu ngak punya temen lain sampe harus nguntilin kita."

"Banyak tapi semua modus" jawanya santai

"Lu modus ngak?"

"Ngak lah...Gue tuh cuma nagih bayaran ganti rugi Lu ke gue. Masih ingat ngak !"

"Ya.... ingat banget... puas "

"Nagh githu dong, Ra... so kita temenan ya, Bell Ra"

"Ya" serempak

"Kalian kompak banget kayak anak kembar jawabnya bikin syok gue"

"Jangan lebay" serempak

"Nagh tuh lagi kan..."

"Iiiih... apaan sieh...Lu udah agh diem ntar kita kena semprot lagi sama panitianya" ujar Aurora mengakhir kecanggungan yang terjadi dan mereka fokus kembali ke acara yang sebentar lagi dimulai. Namun dari kejauhan Pria yang di pondok itu pun tak luput memandangi mereka bertiga. Ada rasa kesal ketika Yudis mengobrol sangat akrab dengan Bella. 'Beraninya dia!!' geramnya dalam hati

Acarapun di mulai mereka sangat antusias dengan kegiatan tersebut. Waktu mulai bergulir dengan cepat mereka mengakhiri acara itu dengan makan malam bersama dan mereka melepas lelah di tenda masing - masing demi mempersiapkan kegiatan besok yang akan menguras tenaga.

Pagi pun menjelang mereka sudah bersiap sejak pagi buta menikmati sunrise di balik ukit tinggi di depan mata mereka. Aurora yang sejak tadi sudah berdiri di bagian puncak bukit menikmati suasana pagi dengan selimut tebalnya menutupi tubuhnya. Yudis yang sedari tadi selesai dengan olahraganya pun menghampirinya

"Pagi, Ra... "

"Pagi... "

"Bella mana tumben ngak ikutan"

"Masih tidur...."

"Ooooww...eemm Sunrisenya bagus yach"

"Banget.... tapi please gue ngak mau denger gombalan lu pagi ini ntar perut gue mules lagi"

"Hahhaha... bisa ajah... kayaknya lu suka banget sama sunrise"

"Ya... thats right boy...ngak tahu ya tiap ngeliat sunrise tuh semangat gue numbuh bertambah githu"

"Ya... energi positif nyampe ke Lu berarti"

Aurora hanya mengangguk mengiyakan perkataan Yudis.

'Sunrise...Selalu seperti ini rasanya ada semangat tapi begitu jauh untuk di sentuh. seperti dia' batin Aurora

" Udah agh gue mau balik dulu ke tenda mungkin Bella udah bangun"

"Gue juga mau siap - siap" Jawab Yudis mengikuti langkah Aurora dari belakang

' Andai ajah kamu tahu cintaku lebih hangat dari matahari pagi,Ra..'

1 jam kemudian

Mereka sudah berkumpul sesuai kelompok masing masing. Acara perlombaan outbond halang lintang dan berakhir di flying foxs pun sudah di mulai mereka secara bergantian mengikuti perlombaan itu. Setiap team harus mengutus 4 orang untuk secara bergantian menaklukkan tantangan yang sudah di buat oleh panitia. Mereka berlomba mencapai garis finis lebih awal peserta di garis awal sudah mulai bersiap dan mereka sudah melewati tantangan pertama ada beberapa yang gagal dan masih berusaha melanjutkan tongkat estafet itu menuju peserta di garis kedua dan melanjutkan kembali ke garis ketiga dan seterusnya hingga mencapai garis terakhir menuju finis. Aurora sudah bersiap di tempatnya untuk melakukan putaran terakhir ia mulai memanjat tembok dengan bantuan tali tambang dengan cekatan ia melakukannya kini ia bersiap melakukan penerjunan flying foxsnya tidak begitu jauh jaraknya dan di bawahnya ada sebuah danau kecil di buat. Ia sudah mengenakan sabuk pengaman di bantu oleh instrumennya, sudah di rasa aman ia mulai meluncur namun

Bruuuuuuk....... aaaaaagghhh....

tali pengaman yang ia gunakan putus lalu terjatuh dari ketinggian dan masuk ke dalam danau itu. Aurora panik dan tak bisa menggerakkan kakinya untuk berenang ketepi danau. Bella dan Yudis serta peserta yang lain yang melihat kejadian itu berlari ke arahnya. Aurora yang hanya bisa melambaikan tangannya tanda tak kuat bertahan. Yudis dengan cepat melompat dan berenang ke arahnya mencoba menarik tubuhnya dengan susah payah dan akhirnya mereka sampai juga ke tepi danau itu. Bella langsung menyelimuti tubuh Aurora dengan jaketnya. Aurora hanya terdiam wajahnya pucat pasi, ia nampak tak fokus melihat sekelilingnya.

"Ra, Lu ngak apa kan..." tanya Yudis

"Yud,biar gue ajah yang nenangin dia. Bantu gue mapah ke tenda ya" ujar Bella

"Baiklah,Ayo" ujarnya sambil membopong tubuh lemah Aurora. Hingga ke tenda kamp milik mereka.

"Thanks ya,Yud..."

"Kabarin gue kalau ada apa - apa"

"Iya, Pasti" ujarnya. Tiba - tiba Faisal dan panitia yang lain datang

"Bell, gimana Aurora...dia baik - baik aja kan" tanya faisal

"Iya, Kak dia baik - baik ajah."

"Kak bisa ngak kasus ini di usut...masa sieh pengelolanya sampai abai kayak gini..." Ujar Yudis

"Bener Kak untung Masih ketolong tadi... " imbuh Bella

"Nanti kita akan urus ini secepatnya. Ya sudah sepertinya Aurora butuh waktu istirahat"

"Iya, Kak.. "

"Ya sudah kamu jagain temen kamu, kita permisi dulu." ujar Faisal

"Iya Kak" ujarnya. Selepas kepergian mereka Bella masuk ke dalam. Di gantinya baju Aurora lalu menyelimuti tubuhnya

"Kok bisa sieh kejadian kayak tadi, Bell"

"Gue juga ngak tahu tadi gue belum siap tapi ada yang ngedorong gue githu dan ya yang kalian liat tadi"

"Gue takut banget tadi,Bell...apa lu masih mau lanjutin semua ini"

"Gue pantang mundur sebelum dapat apa yang gue mau,Ra"

"Hhhhmmm... Gue takut Lu bakalan di celakain lagi"

"Maksud Lu"

"Ya ngak sieh sapa tau kan ada yang ngak suka lu deketin Kak Faisal, githu" ujarnya gugup

"Oghh... Gue makin tertantang kalau sudah gini, Ra."

"Terserah Lu degh.... tapi gue ingetin ya jaga diri lu baik - baik, gue ngak mungkin 24 jam adadi samping Lu"

"Ya tenang ajah... gue janji sama lu "

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab. 6
7 Bab 7 Viral
8 Bab. 8 Keputusan
9 Bab. 9 Kisah yang berbeda
10 Bab. 10 memulai dari mana
11 Bab. 11 Pertemuan
12 Bab. 12 permulaan
13 Bab. 13 Sore di pantai Alexandria
14 Bab. 14 OSPEK
15 Bab. 15 Primadona Kampus
16 Bab. 16.Hal tak terduga
17 Aku bukan Dia
18 Bab. 18.Aku Bukan Dia ( 2)
19 Bab. 19. Bertahanlah
20 Bab. 20. Bella ku sayang Bella ku malang
21 Bab. 21. Hari hariku tanpa kamu
22 Bab. 22. Sang Pewaris
23 Bab. 23. Ternyata
24 Bab. 24.Dunia Aurora
25 Pulangnya Dipta dan Duka Bi Inah
26 Bab. 26 Kekecewaan Dipta
27 Bab 27. Aku Mencintaimu,Mas
28 Bab. 28. Romansa Cinta dan Kenyataan
29 Bab. 29 Rasa yang aneh terulang lagi
30 Bab. 30 Rasa tak percaya
31 Bab. 31 Kekecewaan Yudis
32 Bab. 32. Makan Malam
33 Bab. 33. Penyesalan yang tiada arti
34 Bab. 34 Kabar Buruk
35 bab 35. kisah yang sebenarnya
36 Bab. 36. Dia Butuh Kamu
37 Bab. 37. Permainan Di Mulai
38 Bab. 38. Permainan Di Mulai 2
39 Bab. 39. Harapan, Adalah mimpi di saat kita terjaga.
40 Bab. 40. Yakin semua akan baik saja
41 Bab. 41. Kenyataan
42 Bab. 42. Kembalilah, Aku mohon
43 Bab. 43. Pertemuan Kita
44 Bab. 44.Pertemuan Kita (2)
45 Bab. 45. Tentang Rasa kita
46 46. Kejutan apalagi ini
47 Bab. 47. Semoga ini selamanya
48 Bab. 48. Honeymoon vs selesaikan masalah
49 Bab. 49. Sekarang sudah berakhir
50 Bab. 50 Ragaku Hidup, Jiwaku mati
51 Bab. 51.Tuhan Bisa kah Aku egois
52 Bab. 52. Menang jadi Arang Kalah jadi Abu
53 Bab. 53.Menang Jadi Arang Kalah Jadi Abu (2)
54 Bab. 54. Melepas mu pergi
55 Bab. 55. Awal yang Baru
56 Bab. 56. Kamu itu cintaku titik tidak ada koma
57 Bab.57. Bukan hanya sebatas Cinta
58 Bab. 58.Izinkan aku mencintai
59 Bab. 59. Tak Terduga
60 Bab. 60.Benar Perasaan Ini
61 Bab. 61 Pilihan
62 Bab. 62.Menjemput Bahagia
63 Bab. 63. Anugerah Terindah
64 Extra Part
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab. 6
7
Bab 7 Viral
8
Bab. 8 Keputusan
9
Bab. 9 Kisah yang berbeda
10
Bab. 10 memulai dari mana
11
Bab. 11 Pertemuan
12
Bab. 12 permulaan
13
Bab. 13 Sore di pantai Alexandria
14
Bab. 14 OSPEK
15
Bab. 15 Primadona Kampus
16
Bab. 16.Hal tak terduga
17
Aku bukan Dia
18
Bab. 18.Aku Bukan Dia ( 2)
19
Bab. 19. Bertahanlah
20
Bab. 20. Bella ku sayang Bella ku malang
21
Bab. 21. Hari hariku tanpa kamu
22
Bab. 22. Sang Pewaris
23
Bab. 23. Ternyata
24
Bab. 24.Dunia Aurora
25
Pulangnya Dipta dan Duka Bi Inah
26
Bab. 26 Kekecewaan Dipta
27
Bab 27. Aku Mencintaimu,Mas
28
Bab. 28. Romansa Cinta dan Kenyataan
29
Bab. 29 Rasa yang aneh terulang lagi
30
Bab. 30 Rasa tak percaya
31
Bab. 31 Kekecewaan Yudis
32
Bab. 32. Makan Malam
33
Bab. 33. Penyesalan yang tiada arti
34
Bab. 34 Kabar Buruk
35
bab 35. kisah yang sebenarnya
36
Bab. 36. Dia Butuh Kamu
37
Bab. 37. Permainan Di Mulai
38
Bab. 38. Permainan Di Mulai 2
39
Bab. 39. Harapan, Adalah mimpi di saat kita terjaga.
40
Bab. 40. Yakin semua akan baik saja
41
Bab. 41. Kenyataan
42
Bab. 42. Kembalilah, Aku mohon
43
Bab. 43. Pertemuan Kita
44
Bab. 44.Pertemuan Kita (2)
45
Bab. 45. Tentang Rasa kita
46
46. Kejutan apalagi ini
47
Bab. 47. Semoga ini selamanya
48
Bab. 48. Honeymoon vs selesaikan masalah
49
Bab. 49. Sekarang sudah berakhir
50
Bab. 50 Ragaku Hidup, Jiwaku mati
51
Bab. 51.Tuhan Bisa kah Aku egois
52
Bab. 52. Menang jadi Arang Kalah jadi Abu
53
Bab. 53.Menang Jadi Arang Kalah Jadi Abu (2)
54
Bab. 54. Melepas mu pergi
55
Bab. 55. Awal yang Baru
56
Bab. 56. Kamu itu cintaku titik tidak ada koma
57
Bab.57. Bukan hanya sebatas Cinta
58
Bab. 58.Izinkan aku mencintai
59
Bab. 59. Tak Terduga
60
Bab. 60.Benar Perasaan Ini
61
Bab. 61 Pilihan
62
Bab. 62.Menjemput Bahagia
63
Bab. 63. Anugerah Terindah
64
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!