Bab. 16.Hal tak terduga

Malam inagurasi yang meriah dengan penampilan pengisi acara yang tak kalah hebohnya. Acara puncak yang di tunggu - tunggu pun sudah terselenggara dengan sukses. 'Aurora' begitulah seruan pembawa acara yang di ikuti teriakan gemuruh dari penonton. Primadona kampus bukan hanya sekedar nama namun itu menjadi gelar dari Duta Kampus yang akan mengharukan nama UN di mata masyarakat dan orang - orang asing lainnya. Sejujurnya ia tak ingin mendapatkan hal itu, Ia lebih suka tenggelam dalam keramaian daripada harus menonjol di tengah keramaian namun sejak dulu bakatnya yang selalu membuat dirinya terlihat. Sikap dingin dan cueknya pada orang lain namun jauh berbeda jika bersama Bella ya satu - satunya sahabat yang ia punya tempat berbagi rasa namun baginya rahasia tentang dirinya tak perlu harus di bagi tetap akan menjadi rahasianya sampai semua berakhir.

Di Tempat lain

Pria itu masih duduk di kursi kebesarannya. Mengamati lembar demi lembar dokumen yang ia dapat, Sesekali senyumnya terbit di sudut bibirnya namun dengan cepat berubah datar tatkala melihat beberapa foto.

"Ternyata memang kamu, Gadis nakal!...Hhhhmmm sebaiknya kau harus berhati- hati gadis nakal" ujarnya sambil meraih ponsel miliknya

"Cepat keruanganku sekarang"serunya. Beberapa saat kemudian orang di balik telpon tadi pun masuk

"Ada yang anda butuhkan Tuan?"

"Siapkan sesuatu untuk ku besok acara kampus UN di puncak. Ini...." sambil melempar berkas itu

"Bereskan dia, Akan jadi ancaman untuk aku dan ayahku jika dia berhasil mencapai tujuannya dan aku akan ikut serta dengan mereka" ujarnya

"Baik Tuan akan saya laksanakan sesuai perintah"

"Hen... Jangan lupa bawa beberapa pengawal tapi kalian jangan sampai ketahuan. Aku ingin ini alami. Bereskan dia seperti Ibunya dulu"

"Baik Tuan"

'Tuan Muda dan Tuan Besar sama saja liciknya. Maafkan aku Nona kali aku harus berbuat apa?' gumamnya dalam hati

***

Pagi hari yang cerah sejak pagi para peserta outbond sudah berkumpul di pelataran kampus mereka berbaris sesuai dengan jurusan masing masing. Mereka tampak sangat antusias Bus yang menjadi kendaraan mereka ke puncak pun sudah berjejer rapi tinggal menunggu beberapa arahan dan berangkat. Aurora dan Bella sejak pagi tadi sudah menunggu,Bella yang sejak semalam setelah pulangnya dari malam inagurasi tak berhenti mengoceh tentang ini dan itu ketika mereka sampai di tempat perkemahan Aurora hanya menjadi pendengar yang baik sesekali menimpali ocehan receh dan halunya sahabatnya itu. Berbanding terbalik yang di rasakannya ada rasa was - was yang meliputi pikiran dan hatinya sejak semalam. Sepertinya akan terjadi sesuatu tapi ia tidak tahu rasa khawatir apa itu, terlebih lagi ia mendapat pesan dari seseorang yang tak bisa ia lacak. Isi pesan yang membuatnya makin gusar semalam tak bisa tidur dengan nyenyak pikirannya melayang. Baru kali ini ketakutan menghampiri pikirannya.

flasback on

"Siapa sih malam gini ngirim pesan." Gerutunya mendengar notifikasi email masuk dari ponselnya. Dengan rasa lelah yang sedikit membuatnya malas melangkah namun ia paksakan. Di raihnya ponsel miliknya ia terkejut saat membuka pesan itu. Ia mulai menajamkan pandangannya ia benar saja Isi pesan itu sedikit membuatnya ragu untuk melanjutkan misinya atau memilih menghilang untuk waktu yang lama.

- - - Hay... Aurora Putri.. sepertinya kita sudah sering bertemu atau aku bisa menyebutkan nama dirimu yang sebenarnya. Mungkin sekarang kamu pasti pertanya - tanya aku siapa? dan darimana aku tahu jati dirimu. Sepertinya itu tidak penting yang penting sekarang adalah hentikan usahamu untuk menipu semua orang. Atau kamu akan bernasib sama dengan ibumu menjemput ajalnya. Aku tahu semua gerak gerik mu saat ini, Aurora. Berhentilah sebelum memulai jika tidak kamu hanya akan tinggal nama atau bisa saja orang tidak akan mengingatmu. - - -

isi pesan itu. Aurora hanya menghela nafasnya ia mencoba mencari alamat email itu namun nihil alamat IP nya sudah tidak aktif. Hal tak terduga Ia mulai frustrasi namun ia mencoba tetap tenang, ia harus berhati - hati mulai saat ini, identitas aslinya sudah mulai ada yang mengetahuinya ini akan menyulitkan dirinya namun ia akan terus berusaha mewujudkan tujuannya itu.

Flasback Off

"Ra,.... heei... di panggil kak Faisal tuh"

"Hhhmmm... ada apa"

"Kak Faisal manggilin kamu dari tadi" ujar Bella sambil menunjuk kearah kerumunan panitia

"Ogh... Ya sudah aku ke sana dulu ya!"

"Iya.... iya..."

Aurora bergegas meninggalkan Bella yang sejak tadi tak henti berfoto. Aurora menuju ke arah panitia berkumpul belum juga sampai langkahnya harus terhenti karna ulah seseorang yang dengan sengaja melampar Bola Basket padanya. Namun kali ini Ia tak menghindarinya ia hanya melindungi bagian kepalanya saja. Semua orang yang melihat hal. itu ada yang terkejut dan ada pula menertawakannya.

"Uppsss.... Sorry..."

'Astaga dia lagi dia lagi....apa maunya sih'

Aurora hanya menatap sekilas lalu bangkit dan

mulai membersihkan siku dan kedua kakinya.

"Ra ngak apa apa.. mana yang luka ?,sakit ngak?"

"Please Yud... ngak usah lebay degh"

"Aku serus Nona muda... " guraunya

"Minggir degh ngalangin jalan gue, cepetan pindah gih gue mau ketemu kak Faisal" ujarnya

"Kenapa sieh, Lu masih ketus ajah sama gue... kita kan udah jadi teman.."

"Iya,suka suka gue dong... lagian ya gue ngak iyakan tuh jadi temen lu, gue kasih tahu yach... ngak ada tuh cowok temenan apalagi sahabatan sama cewek karna lu tau kenapa ?"

"Kenpa emang nya?" ujarnya sambil tersenyum

"karna ujung - ujungnya modus doang, Yud...." jawaban telak di berikan oleh nya seakan tahu isi kepalanya. Sedang Aurora sudah sejak tadi meninggalkannya dan ia masih termanggu dengan jawaban Aurora

"Dasar cewek bar - bar... gue akan tetap jadi temen Lu,Ra" ujarnya dan Aurora hanya menatap tajam ke arahnya.

Persiapan serta pengecekkan sarana dan peserta sudah selesai. Satu per satu mereka masuk ke dalam Bus pariwisata itu. Mereka lalu berjalan beriringan membelah padatnya kota Jakarta antusias yang di tunjukkan para peserta sangat liar biasa di dalam Bus mereka bernyanyi ria dengan iringan gitar yang di bawa oleh salah seorang peserta. Aurora lebih memilih menyenderkan kepalanya di kaca Bus dan bersiap untuk tidur. Bella yang melihatnya pun hanya geleng - geleng kepala tingkah ajaib sahabatnya ini hanya ia yang tahu betul. Ia memberikan ruang agar sahabatnya itu merasa nyaman dengan posisinya. Bus itu melaju dengan pasti menyusuri setiap inci jalan namun perjalanan mereka tidak begitu lancar ada saja hambatan kemacetan di beberapa titik. Aurora terbangun setelah mendengar gubrakan keras di kaca Bus. Ia terkejut dan melihat sekelilingnya lalu kearah jendela Bus dan tepat saja ada orang iseng yang melempari kaca Bus itu.

"Lu kenapa Ra... kayak orang linglung ajah"

"Ngak kenapa kok, Bell cuman ada orang yang nimpuk kaca jendela ini, jadinya gue kebangun"

"Masa sieh... gue ngak denger orang iseng kali tuh"

"Ya iyalah ngak denger tuh earphone nangkring di kuping"

"Hehehehhe" ujar Bella sambil memegangi kedua telinganya yang tertutup earphone

"Hhhhmmm...enak yach jadi Lu... bisa dapat predikat ratu kampus... bisa deket terus sama kak Faisal... Jadi pengen jadi Lu, Ra"

"Ngaco dech"

'Tapi tunggu kayak bisa gue manfaatin nih'

"Hemm... Bell Lu mau jadi gue."

"Maksud Lu"

"Ya ilah...pake acara amnesia lagi... masih inget ngak waktu SMA dulu kita pernah tukar tempat"

"Eeemm.." ujarnya sambil berpikir " Ogh iya, Temen - temen kan selalu bilang wajah kita mirip kan...tapi cantikan gue Ra.. Lu ngak ada apa apanya" ujarnya sambil bercanda

"Terserah lu dah... gimana mau ngak jadi lu bisa dekat sama kak Faisal"

"Ide,Lu bagus juga... cuys kita rubah penampilan kita" ujarnya sambil beranjak dari kursinya

" Mau kemana?"

"Toilet lah... ayo!!!"

"Gila Lu ya... kita masih di dalam Bus yang lagi jalan Bell... plinplan lu"

"Ya Allah,Lupa,Ra....hahhahahha"

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab. 6
7 Bab 7 Viral
8 Bab. 8 Keputusan
9 Bab. 9 Kisah yang berbeda
10 Bab. 10 memulai dari mana
11 Bab. 11 Pertemuan
12 Bab. 12 permulaan
13 Bab. 13 Sore di pantai Alexandria
14 Bab. 14 OSPEK
15 Bab. 15 Primadona Kampus
16 Bab. 16.Hal tak terduga
17 Aku bukan Dia
18 Bab. 18.Aku Bukan Dia ( 2)
19 Bab. 19. Bertahanlah
20 Bab. 20. Bella ku sayang Bella ku malang
21 Bab. 21. Hari hariku tanpa kamu
22 Bab. 22. Sang Pewaris
23 Bab. 23. Ternyata
24 Bab. 24.Dunia Aurora
25 Pulangnya Dipta dan Duka Bi Inah
26 Bab. 26 Kekecewaan Dipta
27 Bab 27. Aku Mencintaimu,Mas
28 Bab. 28. Romansa Cinta dan Kenyataan
29 Bab. 29 Rasa yang aneh terulang lagi
30 Bab. 30 Rasa tak percaya
31 Bab. 31 Kekecewaan Yudis
32 Bab. 32. Makan Malam
33 Bab. 33. Penyesalan yang tiada arti
34 Bab. 34 Kabar Buruk
35 bab 35. kisah yang sebenarnya
36 Bab. 36. Dia Butuh Kamu
37 Bab. 37. Permainan Di Mulai
38 Bab. 38. Permainan Di Mulai 2
39 Bab. 39. Harapan, Adalah mimpi di saat kita terjaga.
40 Bab. 40. Yakin semua akan baik saja
41 Bab. 41. Kenyataan
42 Bab. 42. Kembalilah, Aku mohon
43 Bab. 43. Pertemuan Kita
44 Bab. 44.Pertemuan Kita (2)
45 Bab. 45. Tentang Rasa kita
46 46. Kejutan apalagi ini
47 Bab. 47. Semoga ini selamanya
48 Bab. 48. Honeymoon vs selesaikan masalah
49 Bab. 49. Sekarang sudah berakhir
50 Bab. 50 Ragaku Hidup, Jiwaku mati
51 Bab. 51.Tuhan Bisa kah Aku egois
52 Bab. 52. Menang jadi Arang Kalah jadi Abu
53 Bab. 53.Menang Jadi Arang Kalah Jadi Abu (2)
54 Bab. 54. Melepas mu pergi
55 Bab. 55. Awal yang Baru
56 Bab. 56. Kamu itu cintaku titik tidak ada koma
57 Bab.57. Bukan hanya sebatas Cinta
58 Bab. 58.Izinkan aku mencintai
59 Bab. 59. Tak Terduga
60 Bab. 60.Benar Perasaan Ini
61 Bab. 61 Pilihan
62 Bab. 62.Menjemput Bahagia
63 Bab. 63. Anugerah Terindah
64 Extra Part
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab. 6
7
Bab 7 Viral
8
Bab. 8 Keputusan
9
Bab. 9 Kisah yang berbeda
10
Bab. 10 memulai dari mana
11
Bab. 11 Pertemuan
12
Bab. 12 permulaan
13
Bab. 13 Sore di pantai Alexandria
14
Bab. 14 OSPEK
15
Bab. 15 Primadona Kampus
16
Bab. 16.Hal tak terduga
17
Aku bukan Dia
18
Bab. 18.Aku Bukan Dia ( 2)
19
Bab. 19. Bertahanlah
20
Bab. 20. Bella ku sayang Bella ku malang
21
Bab. 21. Hari hariku tanpa kamu
22
Bab. 22. Sang Pewaris
23
Bab. 23. Ternyata
24
Bab. 24.Dunia Aurora
25
Pulangnya Dipta dan Duka Bi Inah
26
Bab. 26 Kekecewaan Dipta
27
Bab 27. Aku Mencintaimu,Mas
28
Bab. 28. Romansa Cinta dan Kenyataan
29
Bab. 29 Rasa yang aneh terulang lagi
30
Bab. 30 Rasa tak percaya
31
Bab. 31 Kekecewaan Yudis
32
Bab. 32. Makan Malam
33
Bab. 33. Penyesalan yang tiada arti
34
Bab. 34 Kabar Buruk
35
bab 35. kisah yang sebenarnya
36
Bab. 36. Dia Butuh Kamu
37
Bab. 37. Permainan Di Mulai
38
Bab. 38. Permainan Di Mulai 2
39
Bab. 39. Harapan, Adalah mimpi di saat kita terjaga.
40
Bab. 40. Yakin semua akan baik saja
41
Bab. 41. Kenyataan
42
Bab. 42. Kembalilah, Aku mohon
43
Bab. 43. Pertemuan Kita
44
Bab. 44.Pertemuan Kita (2)
45
Bab. 45. Tentang Rasa kita
46
46. Kejutan apalagi ini
47
Bab. 47. Semoga ini selamanya
48
Bab. 48. Honeymoon vs selesaikan masalah
49
Bab. 49. Sekarang sudah berakhir
50
Bab. 50 Ragaku Hidup, Jiwaku mati
51
Bab. 51.Tuhan Bisa kah Aku egois
52
Bab. 52. Menang jadi Arang Kalah jadi Abu
53
Bab. 53.Menang Jadi Arang Kalah Jadi Abu (2)
54
Bab. 54. Melepas mu pergi
55
Bab. 55. Awal yang Baru
56
Bab. 56. Kamu itu cintaku titik tidak ada koma
57
Bab.57. Bukan hanya sebatas Cinta
58
Bab. 58.Izinkan aku mencintai
59
Bab. 59. Tak Terduga
60
Bab. 60.Benar Perasaan Ini
61
Bab. 61 Pilihan
62
Bab. 62.Menjemput Bahagia
63
Bab. 63. Anugerah Terindah
64
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!