10 tahun Kemudian
Langkah kaki gadis penuh energik itu mulai menari - nari menyusuri jalan krikil dengan suara senandung yang ia nyanyikan. Hari ini tepat Kelulusannya dan usianya genap 17 tahun. Ia menyusuri jalan krikil itu lalu menyusuri setiap pematang sawah hingga sampai di kaki bukit sosoknya pun mematung sambil mengamati segerombolan buruh yang sedang memanen padi. Ia kembali melangkahkan kakinya, semakin dekat
"Bi.... Aurora Lulus Bi.... " teriaknya membuat semua mengalihkan pandangan kepadanya
"Wah si eneng geis sudah lulus ya"ujar salah satu buruh tani itu
"Selamat ya Inah, Ponakan kamu sudah lulus"
"Terima kasih" ujar Bi Inah. Aurora pun mendekat dan duduk di pematang sawah
"Bi Aku Lulus,Bi...dan dapat beasiswa di Jakarta " serunya. Namun raut wajah Bi inah yang tadinya senang lambat laun mulai sirna
"Jakarta Ya... "
"Ia,Bi....Aku bisa ketemu dengan Ibu"
"Ngomongnya pelan - pelan nanti kedengaran orang loh"
"Hiiihhiiihiii.... Maaf Bi, Keceplosan" ujarnya sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya
"Ya Sudah kamu pulang duluan ya, Bibi nanti nyusul"
"Iya,Bi...Aku pulang duluan ya... " ujarnya. Bi Inah hanya mengangguk pelan mengiyakan ucapannya
'Maaf Non, Bibi bingung mau mulai dari mana. Jika Bibi menyimpannya terus Bibi takut kamu akan salah Paham dengan semua ini' Ujarnya dalam hati sambil melanjutkan pekerjaannya. Bi Inah memang sudah memiliki cukup uang dengan usaha warung klontongnya namun ia masih menjadi buruh tani dan hanya dia dan Tuhan yang tahu tujuannya.
Hari mulai terik Bi Inah berjalan tergopoh - gopoh dengan kaki yang penuh lumpur serta beberapa percikkan lumpur mengotori wajahnya yang sudah mulai terlihat keriput. Setelah sampai ia membersihkan diri sholat dzuhur dan kini sedang menikamti masakan buatan Anak majikannya Aurora
"Gimana Masakan aku,Bi?"
"Emm Enak...Non... "
"Agh Syukurlah...Ogh Ya Bi... Ibu belum kasih kabar lagi Ya... padahal Hari ini ulan tahun Aulia" ujarnya dengan wajah lesu
'Maafkan Bibi,Non'
"Belum, Non... sabar ya,mungkin sore nanti. Kabar Mas mu di Kairo bagaimana?Sudah nelpon?"
"Belum Bi... Katanya Dipta lagi ada ujian Tesis Bi dan sebentar lagi akan wisuda"
"Benarkah... Wah ini jadi berita bahagia kedua yang Bibi dengar hari ini. Eeemm Non bagaimana kegiatan ekstra Non."
"Lancar Kok, Bi...Kan Aulia sekarang sudah jadi pengajar di sana. Aulia akan selalu ingat pesan Ibu untuk bisa menjaga diri Aulia."
"Baguslah, Bibi sedikit lega mendengarnya" ujarnya resah
"Memangnya kenapa,Bi?"
'Apa ini saat yang tepat aku beritahu tentang semuanya. Aku takut jika nanti dia kecewa padaku. Maafkan lah Bibi Non selama ini berbohong'
"Bereskan makanannya dulu, Bibi mau ke kamar ngambil sesuatu. Sepertinya ini saatnya Bibi ngasih tahu kamu kebenarannya"
"Egh...Iya,Bi..." ujarnya sambil mengambil piring kotor dan membersihkan sisa makanan serta merapikan meja makan. Sementara Bi Inah sudah masuk di kamarnya sejak tadi. Berkali - Kali Bi Inah menguatkan dirinya dan kini ia keluar dengan sebuah kotak besar di tangannya. Ia letakkan kotak itu di atas meja makan tepat di hadapan Aulia. Aulia menatap heran Bi Inah dan menaikkan sebelah keningnya Ia nampak berpikir.
"Duduklah Non. " suara lembut Bi Inah membuyarkan segala pertanyaan di benak Aulia
"Ini Kotak apa,Bi?kok Aulia baru liat,Bi"
"Kotak ini Bibi simpan di tempat yang aman. Dan Bukalah mungkin ini akan menjawab pertanyaan mu selama ini tentang Ibu dan Ayahmu."
"Maksud Bibi?"
"Bukalah Non. !!"seru Bi Inah. Aulia mulai membuka kotak itu. Dilihatnya tumpukan surat - surat. Di ambilnya satu persatu dan mulai membacanya
Ulan Tahun Ke- 8
Anakku Aulia Putri Sanjaya maafkan Ibu untuk saat ini dan kedepannya kita belum bisa bertemu sayang. Dan Ibu ucapkan selamat ulang tahun hadiah dari Ibu. Ibu titip sama Bi Inah yach. Ibu Janji setelah kamu tumbuh dewasa,mandiri dan kuat Ibu akan menjemputmu sayang, Baik- baiklah pada Bi Inah Nurut apa katanya yach. Hanya dengan Bi inah kamu aman sayang. Ibu minta maaf tidak bisa menemanimu di hari pertamamu sekolah, di hari pengambilan raport mu tapi ibu selalu mengawasi mu dari tempat Ibu,Nak...salam Sayang dari Ibu untuk Mu.
ulang tahun ke -9
Anak Ibu...selamat ulang tahun sayang, sekarang kamu mulai besar. Ibu sangat Rindu padamu. Bi Inah banyak cerita tentang Mu, Ibu sangat ingin melihatmu bagaimana aksi mu saat pertandingan bela dirimu, melihat bagaimana hebatnya dirimu di sekolah. Ibu sangat senang sayang.
ulang tahun ke 11
Anakku saat ini kamu sudah tumbuh menjadi pribadi yang seperti Ibu harapkan suatu saat jika Ibu belum datang menjemput mu di hari Ulan tahun mu yang ke 17 maka Ibu harap kamu mendengar penjelasan Bi inah dan setelah mendengarnya jika kamu datang mencari Ibu temuilah orang kepercayaan Kakek dan Ibu. Ia yang akan menolong Mu. Namanya Rehan Adi Putra. Kamu masih ingatkan Rumah Kakek. dan Ibu mohon jangan kembali ke rumah kita sayang. Ibu merindukanmu Nak
"Bi... kenapa tidak ada Lagi surat - surat yang lainnya"
"Bi Inah juga ngak tahu Non. Sudah beberapa tahun ini Nyonya sudah tidak mengirimi surat untuk Non"
"Tapi kenapa Bi.... Ceritakan pada Aulia Bi"
"Baiklah Non... Sesuai janji Bibi ke Ibu Non saya akan ceritakan semuanya."
"Saat itu Nyonya dan Tuan bertengkar hebat setelah kepulangan Non dan Nyonya dari rumah sakit. Tuan baru datang entah dari mana langsung memarahi dan memukuli ibu Non dan Non. Non masih ingatkan kejadian itu?"
"Aku masih ingat, Bi dan sampai kapanpun Aulia tidak akan pernah lupa"
"Iya,Non. Semuanya terjadi begitu cepat hingga Tuan tak sadarkan diri karna Ibu Non memukulnya untuk menyelamatkan Non. Namun ada beberapa orang yang tiba - tiba datang Nyonya menyuruh Bibi membawa Non dan setelah itu Bibi ngak tahu lagi apa yang terjadi. Sampai akhirnya Bibi mendengar berita bahwa Ibu Non di penjara karna membunuh Tuan.
"Ibu di penjara, Bi?"
"Iya Non. Sempat beberapa kali Bibi datang menengok namun saat Bibi datang berkunjung untuk ketiga kalinya. Mereka beritahu Bibi Kalau Ibu Non.. "
"Kenapa dengan Ibu?apa yang mereka lakukan pada Ibuku Bi?"
"Kata mereka Ibu Non Meninggal beberapa hari sebelum Bibi ke sana"
"Apa!!!!"
"Ya Allah....Ibu...."
"Kenapa Bi... Ibuku tidak mungkin meninggalkan aku sendirian Bi.... Bibi pasti Bohong Lalu kenapa Ibu masih mengirim surat -surat itu di hari ulan tahun ku Bi"
"Maaf Non sebenarnya....sebenarnya "
"Sebenarnya apa Bi!!!" suaranya mulai meninggi
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Azzikra
🥺🥺
2022-09-15
0