Kini Aulia dan Bella menempati kamar masing - masing mereka berencana esok akan ke kampus menyetor bukti pendaftaran ulang secara online di kantor jurusan mereka. Aulia yang memilih Manajeman bisnis dan Bella memilih Akutansi dan mereka berada di fakultas yang sama namun berbeda jurusan saja. Bella yang tiba sore tadi langsung menagih Aulia mengajak berkeliling. Mereka berkeliling sekitaran fatahillah di sana banyak sekali komunitas yang sedang menunjukkan aksinya. Mereka menikmati kualiti time sebelum di sibukkan dengan urusan perkuliahan. Saat masih asik menikmati jajanan khas jakarta di acara Jakarta ekspo, Aulia mendapat pesan dari Rehan di bukannya pesan itu.
"Bell, lo tunggu di sini ajah... aku ke toilet dulu ya.Ngak lama kok kebelet soalnya"
"Oke...sana gih ntar ngompol lagi"
"Wah sialan lu"
"hehehhehe... sana gih"
"Iya... Iya.... Bawel.. "
Aulia langsung bergegas meninggalkan Bella. Sebenarnya Ia tak pergi ke toilet melainkan di halaman parkir dan Rehan sedang menunggu dirinya. Aulia berjalan dengan tergesa - gesa suasana sangat ramai hingga ia tak sengaja menumbruk tubuh seseorang hingga orang itu terpental dan jatuh ke bawah
"Ya Allah...Sorry.... Sorry gue ngak sengaja"
"Bisa ngak sih... Kalau jalan liat- liat....ini orang mbak bukan setan"
"Ya Maaf,Mas saya ngak sengaja"
"Maaf...Maaf... badan gue lecet nih" ujarnya sambil bangkit dari jatuhnya dan menatap wajah gadis yang menumbruknya tadi 'Cantik' batinnya
'Dia... astaga...'
"Kalau gitu saya bawa ke klinik degh... atau ke rumah sakit"
'rumah sakit, jarum suntik..' batinnya. Lalu menggelengkan kepalanya
"Ngak... Ngak usah..."
"Katanya badannya lecet..."
"Iya...lecet liat nih... berdarahkan!"
"Iya makanya saya bawa ke klinik atau rumah sakit degh Biar di jahit githu takutnya robek"
"Ngak... saya ngak mau"
"Ya Ampun,Mas...saya lagi buru - buru nih Ya..."
"Masalah lu, pokoknya tanggung jawab"
"Iya,Mas makanya saya bawa ke Klinik ya"
"Saya sudah bilang ngak mau..ngak punya kuping kamu"
"Nyantai dong, Mas... terserah Lu lah... gue pergi" ujar Aulia sambil berlari meninggalkan Lelaki yang di tabraknya tadi
"Woy... main pergi ajah....tanggung jawab woy....cepet banget larinya. Awas kalau ketemu lagi"
ujar Lelaki itu sambil mengusap - ngusap tangannya yang lecet dan kotor.
"Kenapa Lu Bro.. Badan Lu kok berantakan kayak gini"
"Tadi ada cewek bar bar nabrak gue sampai kayak gini. Mana mau bawa ke rumah sakit lagi"
"Bahahaha...ama cewek lu kalah,bro"
"Lu tau kalau gue takut sama jarum suntik sama yang berbau rumah sakit."
"Bro, malu sama badan lu...besar gagah kayak gini takut sama jarum suntik"
"Rese' Lu.. gue mau balik" ujarnya sambil berlalu
"Hangoutnya gimana,bro"
"Bodo... "
Aulia sudah berada di parkiran dan langsung masuk kedalam mobil yang sudah menunggu nya.
"Maaf tadi ada sedikit masalah"
"Ada Apa Nona Muda? "
"Bukan Apa - apa,Mana berkas yang aku minta"
"Ini,Nona" sambil menyerahkan amplop coklat itu.Aulia membukanya dan memeriksanya satu persatu.
"Anda yakin sudah memastikan jika tidak ada kesalahan sekecil apapun jika saya yang berperan di sini?"
"Iya,Nona..saya sudah memeriksanya itu adalah wanita yang di cintainya dan setelah kecelakaan itu mereka kehilangan anak satu satunya dan sejak itu wanita itu sakit sakitan dan akhirnya meninggal,Nona...di situ sudah ada alamat makamnya"
"Dan Anaknya... ?"
"Belum di temukan,Nona dan menurut informan saya anak itu sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu karna kanker darah,Nona"
"Begitu ya... apa dia tahu anaknya sudah meninggal?"
"Belum,Nona"
"Bagus... ini sebuah permulaan yang baik. terima kasih"
"Sama - sama,Nona" Ujarnya. Aulia keluar dari mobil itu.
"Hallo... saya sudah memberikannya"
"...."
"Baik saya akan awasi terus Nona Muda"
"....."
"Selamat malam"
Aulia berlalu meninggalkan mobil Rehan yang sudah melesat ke tempat tujuannya yang lain. Aulia kini sudah berada bersama Bella menikmati makanan yang sempat tertunda tadi. Menikmati Malam di Luar rumah dengan leluasa itu yang mereka dambakan tapi tetap masih dalam batasan. Sejujurnya Aulia tidak terlalu suka dengan keramaian dia lebih memilih asik tenggelam dalam dunianya menjelajah ruang dan waktu secara bersamaan berselancar di dalam dunia yang hanya ia yang mengerti. Terkadang waktu luangnya pun ia habiskan di sasana atau rumah bela diri silat dan karate. Itu lebih mengasyikkan baginya
"Eh gue denger di Fakultas kita ada beberapa komunitas seru loh."
"Lu ajah yang ikut... gue ogah"
"Ihhh Lu Ya Ra kaku banget sieh"
"Ya gue tuh kepengen cepat selesai kuliah biar bisa Ke LA atau ke Kanada mau temuin sodara oma gue"
"Apa... Oma... setahu gue Lu kan.. "
'Mampus gue keceplosan lagi'
"Apa dari kampung....Bi Inah kan Bibi Gue, Bell ternyata tuh bokap gue Blasteran githu dan keluarganya masih ada tapi di luar negeri githu. Kanada sama LA"
"Serius Lu... tapi Muka lo lebih mirip Asia githu, cina, korea atau jepang?"
"Hahahaa ngaco Lu... apa karna gue kebanyakan makan tahu, Bell!!!"
"Apa hubungannya,Ra..."
"Ya Ada dong....Tahukan putih Tuh... makanya kulit gue kayak warna tahu, ckckckckkck"
"Ngaco Lu..."
"Tapi Bell tadi tuh Gue nambrak cowok sampe berdarah tangannya dan anehnya gue mau niat nolongin bawa ke rumah sakit dianya ngak mau"
"Kurus banget tuh cowok sampe mental...tapi.."
ujar Bella sambil melihat intens ke arah Aulia
"Ngapain Lu liatin gue kayak githu"
"Pasti gara - gara kekuatan monster Lu...tuh cowok langsung kepental"
"Sialan Lu, Bell.... lu kira gue apaan"
"Hulk.... hahhahhaha"
"Apa.. sini Lu... aaa... aa.. mau kemana Lu" ujar Aulia sambil berusaha menggelitik Bella
"Ampun,Ra...jangan gue bisa ngompol nanti"
"Balik Yuk... udah malem nih ntar kita di gembokin gerbang sama Bu Wulan" pinta Aulia
"Hhhhhmmm harusnya yach kita tuh sewa apartemen ajah githu biar bebas balik jam berapa pun.." celoteh Bella
'Kalau gue mau dalam sedetikpun tuh apartemen udah ada, tapi belum waktunya Bell... Lu emang sahabat gue satu - satunya tapi tetep ajah rahasia tentang siapa gue tidak akan gue bagi ke siapapun selain orang kepercayaan gue. Sorry Bell' batinnya
"Ntar ajah ngehalunya yach....masih numpang sama ortu jadi lu harus irit. hehehehe... balik Yuk ngantuk gue"
"Ya... iya kita pulang tapi aku beli makanan dulu ya Sekotak buat Bu Wulan sekotak lagi buat kita"
"Masih muat tuh perut..."
"Masih dong"
"Awas gemuk Lu ya... "
"Ada Lu... jadi trainer gue kalau mau diet, hehhehe"
"Dasar... Buruan Ah"
Mereka sangat menikmati saat - saat bersama tanpa beban apapun. Meski dalam benak dan pikiran Aulia sudah mulai berkecamuk strategi untuk memulai aksinya.
***
Pagi Ini sesuai agenda mereka akan ke kampus UN untuk menyetor berkas pendaftaran ulang online mereka dan melihat jadwal ospek dan perkuliahan di mulai kapan. Mereka sudah bersiap dan taxi online mereka sudah datang. Tak Butuh waktu lama mereka sudah tiba di kampus UN karna memang jaraknya tak begitu jauh
"Bell... kalau gue tahu deket gini gue jalan kaki degh"
"Hust....sekali kali kita nikmati apa yang tersedia,Ra"
"Gila... "
"Hehehhehee..." jawab Bella. Suasana kampus yang sangat ramai mungkin karena ada penerimaan Mahasiswa baru. Mereka menuju Ruang pendaftaran dan menyerahkan berkas mereka.
Di Sampaikan kepada calon Mahasiswa Mahasiswi yang sudah menyetor berkas dan administrasi baik jalur umum maupun Beasiswa. Segera ke ruang Aula Fakultas akan ada beberapa penyampaian. Terima kasih
"Ra, Buruan Yuk... biar je bagian kursi paling depan"
"Buat apa?"
"Biar bisa liat kakak - kakak senior yang cakep - cakep, Ra"
"Genit banget sieh Lu... awas di labrak sama senior cewek baru nyaho Lu"
"Ya di labrak balik lah"
"Emang berani?"
"Kan ada Lu, Ra.... bodyguard gue.... hehehe"
"Males banget gue"
"Hehehhe... ayo kita ke sana,Ra..." Serunya sambil menyeret tangan Aulia. Mereka sudah sampai di Aula dan benar saja mereka hampir tak dapatkan bangku karena calon mahasiswa baru sangat banyak. Mereka dapat tempat duduk di bagian tengah Lima deret dari depan. Aulia mengedarkan pandangannya dan binggo Ia mengenali sosok Pria yang semalam ia tubruk. ' Ternyata dunia begitu sempit untuk kita ya' gumamnya dalam hati.
"Liatin siapa sieh Ra.... sambil senyum - senyum lagi..."
"Ngak ada kok..."
"Lu kalau senyum senyum kayak githu bikin bulu kuduk gue merinding,Ra"
"Kenapa..."
"Ngeri kayak liat juring... hehhehe"
"Tapi cantikkan... " ujarnya sambil memasang wajahnya di buat seimut mungkin
"Ngak... banget" Serunya.
"Hey... yang di sana kalian asik ngobrol... maju"
Aulia dan Bella pun maju sambil berbisik saling menuduh. Semua pandangan tertuju pada mereka dan hal yang paling di benci Aulia adalah menjadi pusat perhatian ratus pasang mata.
"Kalian calon mahasiswi udah belagu... kalian tahu ngak senior - senior di sini lagi ngasih arahan kalian malah asik becandaan"
"Maaf kak" jawab mereka serempak
"Kamu anak mana" ujar senior itu yang bernama Farhan sambil menunjuk Bella
"Anak baik - baik kak" ucapnya polos seketika ruangan itu di penuhi gelak tawa
"Cukup.... cukup ketawanya...." seru senior yang lainnya
"Aduh...maksud saya bukan itu, jurusan apa?" ujarnya lagi
"Oooghh... Akutansi,Kak "
"Kamu?" ujarnya lagi menunjuk Aulia
"Manajemen bisnis,Kak" ujar Aulia
"Apa kalian tadi dengar arahan saya"
"Dengar,Kak" ujar Aulia
"Siapa nama kamu"
"Aurora,Kak"
"Ulang arahan yang saya sampaikan!"
Aulia mengulang apa yang di dengarnya. Para Panitia ospek melongo di buatnya. Ucapan Aulia sama dengan ucapan Farhan sang ketua Panitia hingga titik komanya.
"Sudah,Kak" ujar Aulia di akhir ucapannya
'Hebat juga cewek ini' batin Farhan
"Kalian boleh duduk "
"Terima kasih kak"
Mereka kembali ke tempat duduk semula. beberapa pasang mata masih mengarah pada mereka. Termaksud Pria yang semalam di tabraknya dan memasang wajah meremehkan membuat Aulia sedikit mengerutkan dahinya bingung sontak pria itu menjadi kesal.
"Sialan Tuh cewek....apa dia lupa perbuatannya semalam, ck" gumamnya
Para panitia ospek kembali memberikan arahan dan membagi beberapa kelompok. Untuk pertama kalinya Bella dan Aulia tidak satu kelompok. Sepertinya waktu dan keadaan selalu memihak padanya. Sekali lagi ia di pertemukan dengan lelaki itu. Semua kelompok sudah terbagi dan esok mereka sudah harus mengikuti kegiatan penerimaan mahasiswa baru. Semua menyambut dengan perasaan deg degan mereka sudah mendengar desas desus bahwa ospek di fakultas mereka sedikit sadis dalam artian mendidik namun bagi mereka itu sama dengan penyiksaan.
TBC
aduh siapa ya pria itu? hhhhmmm kira - kira siapa ya.. ?
jangan lupa koment dan like nya yach... kalau berkenan vote nya juga....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments