Tiga Belas

"Seminggu ini aku tidak bisa hidup dengan baik Van. Setiap saat aku selalu memikirkan keadaanmu. Aku merasa bersalah, aku merasa berdosa, aku sungguh menyesal telah melakukan hal senista ini padamu." Tangan Adit meraih jemari Vanya lembut, mengusapanya perlahan sambil terus menatap wanita itu tanpa henti.

Vanya langsung berpaling salah tingkah. "Sudahlah, Mas Adit! Lebih baik selesaikan dulu saja urusan kita. Toh ini yang jadi kemauanmu dari awal," ketus Vanya.

Enggan membuang banyak waktu tak berharga dengan bualan Adit, Vanya segera mengambil pulpen untuk menandatangi berkas-berkas perceraian mereka. Ia membuka lembaran file satu-persatu tanpa membacanya terlebih dahulu. Tangannya cekatan membuka penutup pulpen dan mulai menandatangani semua file itu tanpa rasa ragu. "Ini yang kamu mau 'kan, Mas! Aku sudah lakukan." Vanya menutup file itu. Kemudian mendorongnya ke tengah meja pertanda urusannya dengan Adit sudah selesai.

Tubuh Adit kembali merosot saat tinta itu resmi tergores sempurna. Adit tidak menyangka bahwa ia sudah menceraikan Vanya di babak pertama. Pria itu langsung berlutut di lantai sambil meraung-raung. "Ya Tuhan. Apa yang aku lakukan? Aku telah berbuat jahat. Aku gagal menjadi suami yang baik untuknya."

Adit menyesal sejadi-jadinya, ia meninju marmer hingga tangannya membiru. Seluruh harapannya hancur sampai tubuhnya bergetar hebat dan tak mampu bangun dari posisi keterpurukkan.

Adit kembali teringat pada masa-masa dulu. Masa saat mereka baru saja menikah dan berjanji untuk menjaga satu sama lain. Adit juga masih ingat bagaimana ia mengucapkan janji suci di hadapan tamu hadirin kala itu. Dengan menyebut nama Tuhan, ia berjanji akan slalu setia berada di samping Vanya sehidup, semati, dan selamanya.

Namun Gara-gara kebodohan Adit, kini kenangan bahagia itu telah sirna. Menorehkan luka hingga membekas di hati Vanya selama-lamanya. Harapan wanita itu sudah hancur sampai ia lebih memilih mati daripada hidup tersiksa.

"Aku tahu kesalahanku tak akan termaafkan meski aku sudah berkali-kali meminta maaf Van. Tapi tolong berikanlah aku kesempatan untuk memperbaiki semua ini."

Adit terus memukul-mukul tubuhnya seperti orang kesetanan. Membuat Vanya tak kuasa melihat penyesalan terdalam pria itu. "Aku bodoh! Aku bodoh! Aku bodoh! Suamimu bodoh!"

Vanya memotong kegilaan Adit. "Cukup, Mas! Aku memaafkanmu!"

Akhirnya Vanya mengatakan kalimat yang seharunya tidak ia ucapkan. Hati kecilnya jadi pilu kembali saat melihat Adit seperti itu.

"A-apa aku tidak salah dengar, Van?" Wajah lusuh itu mendongak cepat, iris kecoklatannya mengerjap dan berusaha menatap Vanya lekat-lekat. Dua katup bibirnya kembali bergetar mendengar kalimat 'memaafkan' yang keluar dari bibir Vanya.

Dalam sesaat Vanya hanya bisa menunduk dan menangis. Ia tidak berani menatap Adit dan memilih bungkam sepasrah-pasrahnya.

"Tadi kamu bilang mau memaafkanku 'kan, Vanya?" ulang Adit penuh penekanan pada nada bicaranya.

"Jawab Van! Aku tidak salah dengarkan," paksa Adit.

Vanya masih terdiam sejenak. Ia meremas jari-jemari, mencoba mentralkan pikiran dan hati nurani yang tak pernah bisa sejalan. Hatinya memaafkan, tapi otaknya sangat bertolak belakang dan memilih membenci Adit. Setelah puas memaki diri dalam hati, Vanya berkata lagi, "Aku tidak tahu."

Seperti ada ragu yang merasuki isi kepala, Vanya menggeleng layaknya angsa bodoh. "Mungkin iya aku memaafkan, tapi tidak akan pernah bisa melupakan. Luka yang kamu berikan kepadaku bukan hanya menyakiti secara sepihak, tetapi menghancurkan seluruh harapan yang pernah kita buat selama ini, Mas Adit!"

Vanya ikur berlutut ke bawah sofa. Ia melepas dua kepalan tangan Adit dan mengusap darah yang keluar dari batang jari-jemari pria itu dengan tissu yang baru saja diambilnya.

Tak peduli dengan sakit di tangannya, Adit berusaha meluluhkan hati Vanya agar mau berjanji padanya.

"Aku menyesal Van, aku benar-benar menyesal," lontar Adit dengan ungkapan geram pada diri sendiri. Sebenarnya pria itu sempat ragu dan mencoba membatalkan rencana barter dengan Marco. Sayangnya Marco yang licik menolak dengan alasan hitam di atas kertas. Jika sampai pembatalan itu terjadi, Marco dan Vanya akan terseret ke dalam penjara karena kasus hutang.

Hingga akhirnya waktu penebusan itu tiba, dengan terpaksa Adit membawa Vanya menemui pria mengerikan yang kini sukses membelenggu istrinya.

Vanya menjawab, "Sebaiknya lupakan semua itu Mas! Lagian penyesalanmu tidak ada gunanya lagi, sebentar lagi kita akan resmi berpisah," ujar Vanya mengingatkan jika Adit lupa.

Pria itu langsung menghambur dan memeluk Vanya seerat mungkin. "Aku mencintaimu, Van. Aku tidak bisa berpisah denganmu. Tolong bertahanlah sampai perjanjian ini selesai. Kumohon Van ...," sesal Adit memelas iba.

Vanya mengusap punggung Adit, lembut. Mencoba menenangkan hati suaminya yang sebentar lagi akan berstatus mantan. "Aku tidak bisa janji Mas. Bahkan untuk membayangkan seperti apa kehidupanku satu setengah tahun kedepan saja tidak mampu." Vanya melirih penuh ketidak berdayaan.

Nasi sudah menjadi bubur, tak ada gunanya menyesali semua yang sudah terjadi. Saat ini Vanya hanya mengharapkan satu hal, yaitu mati agar dapat terbebas dari jerat ambigu yang Marco lakukan kepadanya.

Adit mendongak. "Ya Tuhan, aku tidak pernah menyangka bahwa keegoisanku akan berakhir seperti ini."

"Penyesalan memang datangnya terakhir Mas. Tapi satu hal yang perlu kamu tahu, meskipun aku marah dan sangat membencimu, tapi hati ini masih milikmu Mas Adit! Jadi teruskanlah hidup dengan baik karena ini merupakan keinginanmu."

Vanya mencoba membebaskan rasa bencinya terhadap Adit. Wanita itu mengusap air mata Adit dengan hati lapang, lalu mendekatkan wajah semakin lekat, ia menjatuhkan bibir ranumnya di atas bibir Adit untuk terakhir kalinya. Kedua manusia yang sama-sama hancur itu saling melepaskan rasa ambigu yang menyeruak di dada.

Braak!

Pintu dibuka keras-keras sampai Vanya dan Adit melepas pelukkannya. Mereka menoleh ke ambang pintu secara bersamaan.

"Tu-tuan?" kejut Adit mulai mencicit. Buru-buru ia menjaga jarak dengan Vanya agar Marco tidak salah paham.

"Lancang sekali kau menyentuh apa yang sudah menjadi milikku!" Wajah Marco sudah merah padam. Matanya menyala-nyala seakan hendak membakar tubuh Adit saat itu juga. Hawa dingin menyeruk di mana-mana. Melihat kemarahan pria itu, tak seharusnya Adit membalas ciuman Vanya bukan?

Apakah kita akan dipanggang mati, aku benar-benar merasa sedang mengantarkan nyawa. Otak Adit sudah berkelana ke mana-mana.

***

Hai. Aku datang menyapa. Semoga kalian mau terus baca sampai moment yang manis-manis tiba ya. Btw cerita ini mengandung plot pemecahan misteri gitu.

Terpopuler

Comments

Nanda Lelo

Nanda Lelo

penyesalan emang datang di akhir
kalau d awal itu pendaftaran mas Adit 😁

2023-02-03

0

nadhira-nayla mom

nadhira-nayla mom

baru kali ini baca novel nangis 😭😭😭😭

2022-12-01

1

❁︎⃞⃟ʂ𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 ᴀᷟmdani🎯™

❁︎⃞⃟ʂ𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 ᴀᷟmdani🎯™

nyesek kan akhirnya

2022-11-26

0

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan belas
20 Dua Puluh
21 Dua Puluh Satu
22 Dua Puluh Dua
23 Dua Puluh Tiga
24 Dua Puluh Empat
25 Dua Puluh Lima
26 Dua Puluh Enam
27 Dua Puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Puluh Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Puluh Satu
32 Tiga Puluh Dua
33 Tiga Puluh Tiga
34 Tiga Puluh Empat
35 Tiga Puluh Lima
36 Tiga Puluh Enam
37 Tiga Puluh Tujuh
38 Tiga Puluh Delapan
39 Tiga Puluh Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Puluh Satu
42 Empat Puluh Dua
43 Empat Puluh Tiga
44 Empat Puluh Empat
45 Empat Puluh Lima
46 Empat Puluh Enam
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima Puluh Tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima Puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Lima Puluh Tujuh
58 Curhat.
59 Lima Puluh Delapan
60 Lima Puluh Sembilan
61 Enam Puluh
62 Enam Puluh Satu
63 Enam Puluh Dua
64 Enam Puluh Tiga
65 Enam Puluh Empat
66 Enam Puluh Lima
67 Enam Puluh Enam
68 Enam Puluh Tujuh
69 Enam Puluh Delapan
70 Enam Puluh Sembilan
71 Tujuh Puluh
72 Tujuh Puluh Satu
73 Tujuh Puluh Dua
74 Tujuh Puluh Tiga
75 Tujuh Puluh Empat
76 Tujuh Puluh Lima
77 Tujuh Puluh Enam
78 Tujuh Puluh Tujuh
79 Tujuh Puluh Delapan
80 Tujuh Puluh Sembilan
81 Delapan Puluh
82 Delapan Puluh Satu
83 Delapan Puluh Dua
84 Delapan Puluh Tiga
85 Delapan Puluh Empat
86 Delapan Puluh Lima
87 Delapan Puluh Enam
88 Delapan Puluh Tujuh
89 Delapan Puluh Delapan
90 Delapan Puluh Sembilan
91 Sembilan Puluh
92 Sembilan Puluh Satu
93 Sembilan Puluh Dua
94 Sembilan Puluh Tiga
95 Sembilan Puluh Empat
96 Sembilan Puluh Lima
97 Sembilan Puluh Enam
98 Sembilan Puluh Tujuh
99 Sembilan Puluh Delapan
100 Sembilan Puluh Sembilan
101 Seratus
102 Seratus Satu
103 Seratus Dua
104 Seratus Tiga
105 Seratus Empat
106 Seratus Lima
107 Seratus Enam
108 Seratu Tujuh
109 Seratus Delapan
110 Seratus Sembilan
111 Seratus Sepuluh
112 Seratus Sebelas
113 Seratus Dua Belas
114 Seratus Tiga Belas
115 Seratus Empat Belas
116 Seratus Lima Belas
117 Seratus Enam Belas
118 Seratus Tujuh Belas
119 Seratus Delapan Belas
120 Seratus Sembilan Belas
121 Waktunya Telah Tiba
122 Visual Ella
123 Seratus Dua Puluh
124 Seratus Dua Puluh Satu
125 Seratus Dua Puluh Dua
126 Seratus Dua Puluh Tiga
127 Seratus Dua Puluh Empat
128 Seratus Dua Puluh Lima
129 Seratus Dua Puluh Enam
130 Seratus Dua Puluh Tujuh
131 Seratus Dua Puluh Delapan
132 Seratus Dua puluh Sembilan
133 Seratus Tiga Puluh
134 Seratus Tiga Puluh Satu
135 Seratus Tiga Puluh Dua
136 Seratus Tiga Puluh Tiga
137 Seratus Tiga Puluh Empat
138 Seratus Tiga Puluh Lima
139 Seratus Tiga Puluh Enam
140 Seratus Tiga Puluh Tujuh
141 Seratus Tiga Puluh Delapan
142 Seratus Tiga Puluh Sembilan
143 Seratus Empat Puluh
144 Seratus Empat Puluh Satu
145 Seratus Empat Puluh Dua
146 Seratua Empat Puluh Tiga
147 Seratus Empat Puluh Empat
148 TAMAT
149 Info Give Away dan Novel lanjutan
150 Anna dan Hero
151 Boncap 1. Tiket Bulan Madu
152 Boncap 2. Rayuan Maut
153 Boncap 3. Kedatangan Anna
154 Boncap 5
155 Boncap 6
156 Boncap 7
157 Boncap 8
158 Boncap 9
159 Boncap 10
160 Boncap 11
161 Boncap 12
162 Boncap 13
163 Info Novel Vanya Marco On Noveltoon
164 Season 2 : Prahara Mertua
165 Maafkan Aku!
166 Misteri Kehamilan
167 Bonus Chapter 14
168 Boncap 15
169 Boncap 16
170 Ending Season
171 Si Gadis Malang
172 Numpang m
Episodes

Updated 172 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan belas
20
Dua Puluh
21
Dua Puluh Satu
22
Dua Puluh Dua
23
Dua Puluh Tiga
24
Dua Puluh Empat
25
Dua Puluh Lima
26
Dua Puluh Enam
27
Dua Puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Puluh Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Puluh Satu
32
Tiga Puluh Dua
33
Tiga Puluh Tiga
34
Tiga Puluh Empat
35
Tiga Puluh Lima
36
Tiga Puluh Enam
37
Tiga Puluh Tujuh
38
Tiga Puluh Delapan
39
Tiga Puluh Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Puluh Satu
42
Empat Puluh Dua
43
Empat Puluh Tiga
44
Empat Puluh Empat
45
Empat Puluh Lima
46
Empat Puluh Enam
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima Puluh Tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima Puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Lima Puluh Tujuh
58
Curhat.
59
Lima Puluh Delapan
60
Lima Puluh Sembilan
61
Enam Puluh
62
Enam Puluh Satu
63
Enam Puluh Dua
64
Enam Puluh Tiga
65
Enam Puluh Empat
66
Enam Puluh Lima
67
Enam Puluh Enam
68
Enam Puluh Tujuh
69
Enam Puluh Delapan
70
Enam Puluh Sembilan
71
Tujuh Puluh
72
Tujuh Puluh Satu
73
Tujuh Puluh Dua
74
Tujuh Puluh Tiga
75
Tujuh Puluh Empat
76
Tujuh Puluh Lima
77
Tujuh Puluh Enam
78
Tujuh Puluh Tujuh
79
Tujuh Puluh Delapan
80
Tujuh Puluh Sembilan
81
Delapan Puluh
82
Delapan Puluh Satu
83
Delapan Puluh Dua
84
Delapan Puluh Tiga
85
Delapan Puluh Empat
86
Delapan Puluh Lima
87
Delapan Puluh Enam
88
Delapan Puluh Tujuh
89
Delapan Puluh Delapan
90
Delapan Puluh Sembilan
91
Sembilan Puluh
92
Sembilan Puluh Satu
93
Sembilan Puluh Dua
94
Sembilan Puluh Tiga
95
Sembilan Puluh Empat
96
Sembilan Puluh Lima
97
Sembilan Puluh Enam
98
Sembilan Puluh Tujuh
99
Sembilan Puluh Delapan
100
Sembilan Puluh Sembilan
101
Seratus
102
Seratus Satu
103
Seratus Dua
104
Seratus Tiga
105
Seratus Empat
106
Seratus Lima
107
Seratus Enam
108
Seratu Tujuh
109
Seratus Delapan
110
Seratus Sembilan
111
Seratus Sepuluh
112
Seratus Sebelas
113
Seratus Dua Belas
114
Seratus Tiga Belas
115
Seratus Empat Belas
116
Seratus Lima Belas
117
Seratus Enam Belas
118
Seratus Tujuh Belas
119
Seratus Delapan Belas
120
Seratus Sembilan Belas
121
Waktunya Telah Tiba
122
Visual Ella
123
Seratus Dua Puluh
124
Seratus Dua Puluh Satu
125
Seratus Dua Puluh Dua
126
Seratus Dua Puluh Tiga
127
Seratus Dua Puluh Empat
128
Seratus Dua Puluh Lima
129
Seratus Dua Puluh Enam
130
Seratus Dua Puluh Tujuh
131
Seratus Dua Puluh Delapan
132
Seratus Dua puluh Sembilan
133
Seratus Tiga Puluh
134
Seratus Tiga Puluh Satu
135
Seratus Tiga Puluh Dua
136
Seratus Tiga Puluh Tiga
137
Seratus Tiga Puluh Empat
138
Seratus Tiga Puluh Lima
139
Seratus Tiga Puluh Enam
140
Seratus Tiga Puluh Tujuh
141
Seratus Tiga Puluh Delapan
142
Seratus Tiga Puluh Sembilan
143
Seratus Empat Puluh
144
Seratus Empat Puluh Satu
145
Seratus Empat Puluh Dua
146
Seratua Empat Puluh Tiga
147
Seratus Empat Puluh Empat
148
TAMAT
149
Info Give Away dan Novel lanjutan
150
Anna dan Hero
151
Boncap 1. Tiket Bulan Madu
152
Boncap 2. Rayuan Maut
153
Boncap 3. Kedatangan Anna
154
Boncap 5
155
Boncap 6
156
Boncap 7
157
Boncap 8
158
Boncap 9
159
Boncap 10
160
Boncap 11
161
Boncap 12
162
Boncap 13
163
Info Novel Vanya Marco On Noveltoon
164
Season 2 : Prahara Mertua
165
Maafkan Aku!
166
Misteri Kehamilan
167
Bonus Chapter 14
168
Boncap 15
169
Boncap 16
170
Ending Season
171
Si Gadis Malang
172
Numpang m

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!