Gama melajukan mobilnya menuju sebuah kota pariwisata yang terkenal di negeri Indonesia, kota Bali dengan sejuta pesonanya.
Terdapat sebuah pemukiman khayalan di kota itu, gama mengendarai mobil matiknya, keterbatasan fisiknya tidak membuatnya menjadi pria lemah yang tidak bisa melakukan ini itu, hanya saja mentalnya kini sedang terpuruk akibat semua trauma dan kejadian pahit di masa lalu yang membuatnya menyerah dengan hidupnya.
"Arhkkk, Mommy, Daddy, Anna, Gama datang ke kota ini lagi, Gama rindu kalian, bukankah kalian berjanji akan pergi kesini lagi bersama denganku? tapi kenapa kalian meninggalkanku? arhhh, huhuhuhuhuhu," tangis Gama memandang kota itu, kota yang sangat disukai namun menyimpan banyak luka sebab disinilah keluarganya meninggalkannya untuk selamanya.
Gama melajukan mobilnya mencari alamat yang tertulis dalam sebuah pas photo, foto keluarganya saat mereka berlibur ke kota itu ketika Gama lulus kuliah enam tahun yang lalu. Tanpa berbekal GPS, Gama berusaha mencari dimana letak vila milik keluarganya itu.
Dengan putus asa ia menelusuri seluruh kota itu, namun nihil vila yang dimaksud tidak ditemukan, saat ia sampai ke alamat itu yang ada hanya sebuah rumah sederhana yang jauh dari pemukiman dan hanya ada satu akses jalan yaitu melalui sebuah jembatan besi yang cukup kokoh dan bisa dilalui oleh mobil, namun jembatannya cukup tinggi, di bawahnya ada sebuah sungai yang cukup lebar dan aliran airnya deras.
Gama melajukan mobilnya melewati jembatan besi itu, ia tidak takut jatuh sama sekali toh juga kalau ia mati semuanya akan berakhir dan ia bisa bertemu dengan orangtua dan adiknya itulah yang dipikirkan pria itu.
Gama berhenti di jembatan besi itu, ia menatap pemandangan indah yang disuguhkan oleh sang mentari, hari sudah sore dan matahari akan tenggelam.
Gama menikmati pemandangan indah itu seketika ia teringat dengan adik kecilnya yang sangat menyukai sunset air mata Gama kembali mengalir mengingat momen bersama adik kecilnya yang beranjak remaja itu, semua memori tentang adiknya kembali berputar di otak kecilnya.
"Anna, maafkan kakak nggak bisa jaga kamu, arghhh anna, hiks hiks," tangis Gama di dalam mobilnya sambil meremas foto keluarganya, air matanya membasahi pipinya, ia kembali teringat dengan mantan tunangan dan mantan sekretarisnya yang berlaku bejat di hadapannya yang kala itu sedang sakit.
"Arhkkk, aku tidak bisa hidup tanpa kalian Mom, Dad arhkkk, kenapa kalian tinggalkan aku sendirian di dunia yang jahat ini, Tiara dan Alex orang yang sangat kupercayai justru mengkhianatiku, jahat sekali arhhh," teriak gama disela-sela tangisannya.
Gama yang begitu terpuruk keluar dari mobilnya, ia menyeret tubuhnya lalu mengambil kursi rodanya yang diletakkan di samping tempat duduknya. Dengan menopang tubuhnya pada mobil ia berusaha menaiki kursi rodanya namun tiba-tiba ia terjatuh.
Brukk,
Gama terjatuh dari mobil sedangkan kursi rodanya malah menjauh dari jangkauannya karena sempat terdorong ke belakang.
"Sial, sialan arhhhkk kaki sialan hidup sialan!! lebih baik kau mati pria bodoh, arhhkkkk," teriak Gama sambil memukuli kakinya yang sudah mati rasa.
Gama menyeret tubuhnya mendekati pinggir jembatan, ia menatap jembatan itu ke bawah, airnya mengalir cukup deras dan sungainya lebar bahkan sedari tadi tidak ada orang yang melewati jembatan itu.
"Lebih baik kau mati Gama, arhhkkk," teriak Gama yang mulai menggeser tubuhnya kepinggir jembatan, dan kini kakinya sudah menggantung di pinggir jembatan itu.
Gama menangis, ia sangat terpuruk, ia menatap langit jingga yang sangat indah, sambil tersenyum ia berkata," Sampai jumpa lagi dunia yang fana, mungkin waktuku sampai disini saja, Mom, Dad, Anna aku datang,"
Gama bersiap untuk menjatuhkan tubuhnya, sambil menangis tersedu-sedu ia menggeser tubuh, ia menutup kedua matanya dan akhirnya ia melepaskan dirinya dari jembatan itu namun ia bingung kenapa tubuhnya tidak jatuh, apakah dia sudah berada di akhirat tapi tidak mungkin secepat itu.
Ia terkejut mendengar suara seorang gadis yang tampaknya lebih muda beberapa tahun darinya tengah menggerutu dan mengoceh tak jelas.
"Hey bodoh kau mau mati disini hah? kalau mau mati pilih tempat lain, sudah banyak arwah gentayangan disini aku tak ingin menambah stok arwah disekitar rumahku, dasar pria bodoh kemari kau!" omel seorang gadis berambut panjang yang tak lain adalah Luna yang baru selesai berjualan.
Luna memeluk tubuh pria malang itu lalu menariknya ke tengah jembatan wanti-wanti jika pria itu ingin terjun lagi.
"Kau pria bodoh ya, kau mau mati begitu saja hah? lalu kau meninggalkan semua barangmu itu disana? kau ingin warga menuduhku sudah membunuh seorang pria disini hah? dasar bodoh pria bodoh kau, kau sama saja dengan si Yuna haisshhh kenapa aku harus bertemu manusia seperti kalian, lemah tidak berpendirian," gerutu Luna yang sudah ngosngosan sebab ia tadi berlari sekuat tenaga saat melihat pria itu akan terjatuh.
Beberapa menit yang lalu Luna tengah berjalan dengan hati senang sambil menatap pemandangan indah di jembatan menuju rumahnya.
Hari ini cuacanya sangat bagus dan jualannya habis semua seperti biasa bahkan ia sudah mendapatkan banyak pesanan dari pelanggan setianya yang ingin dibuatkan berbagai macam souvenir sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang.
"Huahhhh hari ini indah sekali, jualanku juga habis semua bahkan banyak yang pesan lagi tadi, kalau begini terus aku bisa buka toko yang lebih besar di pasar dan Yuna nggak harus pergi ke luar kota lagi bersama Paman dan Bibi," ucap Luna sambil berjalan santai namun tiba-tiba matanya melihat sebuah mobil yang terparkir di pinggir jembatan besi itu serta sebuah kursi roda yang berada agak jauh dari mobil itu.
"Mobil siapa itu?" ucap Luna, matanya terbelalak melihat seorang pria yang kakinya sudah bergelantungan di atas jembatan, jika salah sedikit saja pria itu bisa jatuh ke bawah dan kehilangan nyawanya untuk selamanya.
"Hey bodoh ngapain kau disitu hah? mau cari tempat mati jangan disini kampret !" teriak Luna sambil berlari sekuat tenaga, benar saja pria itu hampir terjatuh dari jembatan yang tinggi itu, terlambat sedikit saja, pria itu hanya akan tinggal nama.
Luna memeluk tubuh pria itu dari belakang dan menariknya ke tengah. Wajah pria itu nampak terkejut saat melihat wajah Luna yang sangat kesal dan menatapnya dengan tatapan marah.
"Hei bodoh! mau apa kau disini hah? mau mati? cari tempat lain saja jika kau memang merasa hidupmu itu sudah tidak ada gunanya lagi !" ketus Luna.
"Kenapa kau menarikku tadi !" teriak Gama marah.
Luna membelalakkan matanya, ia sudah baik menolong pria itu malah ia dibentak seperti itu.
"Kau memang bodoh ya? kau tidak tahu kalau hidupmu itu masih berharga hah? dasar pria bodoh ! kemari kau!" teriak Luna kesal, ia bangkit berdiri menatap pria itu kesal.
"Itu milikmu kan?" ucap Luna sambil menunjuk kursi roda, namun tak ada jawaban dari pria itu, dengan sangat kesal Luna menarik kursi roda itu lalu memasukkannya ke dalam kursi penumpang.
"kemari kau pria bodoh ! apa kau bisu juga sehingga tidak mendengar ucapanku?" kesal Luna sambil menarik tubuh Gama lalu memasukkannya ke dalam mobil tepat di samping kursi pengemudi.
Gama tersentak kaget dengan gadis itu, ia bingung apa dengan apa yang akan dilakukan oleh gadis itu.
"Apa yang kau lakukan?" teriak Gama di samping Luna.
"Aku menculikmu pria bodoh !" ketus Luna lalu menyalakan mesin mobil sambil membuka alat tambahan yang dipasang di mobil itu.
Luna melajukan mobil listrik itu menuju rumahnya di ujung jembatan itu. Gama tak bisa melakukan apa-apa, ia ingin bicara namun wajah menyeramkan dan marah Luna yang dihadapinya.
Sampai di rumah, Luna mengeluarkan kursi roda milik Gama lalu membantu pria itu naik ke kursi rodanya. Tak ada percakapan di antara mereka, Luna masih diam karena sangat kesal dengan pria yang menganggap hidup itu tidak berarti apa-apa.
Dengan lembut namun masih dengan wajah kesal Luna mengangkat tubuh Gama ke atas sofa yang ada di ruangan itu lalu menjauhkan segala benda tajam, bahkan kursi roda milik pria itu sengaja ia simpan jauh untuk mewanti-wanti jika pria itu nekat lagi melakukan bunuh diri.
.
.
like vote dan komen 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 264 Episodes
Comments
andi hastutty
hahahah seru
2023-07-02
0
❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳
assalamualaikum.. kak othor izin mampir ya.. salam kenal dari Eneng Dewi 🙏🏻👋🏻
2023-06-12
0
epifania rendo
luna luna
2023-01-25
0