"Aku mungkin tidak akan bisa menjadi yang paling sempurna tapi aku akan berusaha membuatmu nyaman dan tidak terbebani,"
-Gamaliel Park-
"Untuk mencari yang sempurna akan sangat lama, maka dari itu terima apa yang ada di depan mata maka ia akan sempurna menurut versimu sendiri,"
-Luna Christina-
...****************...
"Bagaimana dengan keluargamu apa kau mengingat mereka Luna?" tanya Gama pada Luna yang tengah mendorong kursi roda Gama ke dalam pasar.
"Bu daging sapinya dua kilo ya Bu, bagian yang lembut mau buat rendang buk," ucap Luna pada ibu-ibu penjual daging.
"Keluarga? aku tak ingat, yang kutahu aku hidup di jalanan selama aku kecil sebelum akhirnya aku dirawat oleh kakek dan nenek," ucap Luna membalas pertanyaan Gama.
"ini neng, totalnya Rp. 250.000," ucap penjual sambil menyodorkan kantong plastik berisi daging.
"Terimakasih Bu," ucap Luna.
"Apa kau tidak mencaritahu asal usul mu?" tanya Gama lagi sambil memasukkan kantong plastik itu ke dalam keranjang belanja yang ada di pangkuannya.
"Tidak, lagipula aku lupa dan tidak ingat," jawab Luna sambil mendorong kursi roda Gama menuju stan penjual sayuran.
Gama terdiam, ia sedikit bingung dengan sikap Luna yang terkesan cuek dan tidak peduli dengan pembahasan mengenai keluarga.
"Bu, saya mau wortel, kentang, sayur kol, buncis dan brokolinya masing-masing sekilo ya Bu, daun seledri dan bawang pre 5000 aja dicampur Bu, bawang merah sekilo dan bawang putih sekilo," ucap Luna menyebutkan belanjaannya.
"Banyak sekali, untuk apa Luna?" tanya Gama.
"Buat stok seminggu, di pasar yang ada Deket rumah barang-barangnya kurang segar, harga juga mahal jadi mumpung kita ke pasar induk mending beli buat stok kan lumayan uangnya bisa dihemat buat beli yang lain," jawab Luna sambil membayar belanjaannya.
"Neng suaminya ya? kok mau sih sama pria lumpuh? harusnya seperti suami saya dong sempurna," bisik seorang pelanggan yang juga membeli sayuran bersama suaminya.
"Mah jangan gitu ah malu," bisik suaminya.
"Pah, Mama itu bicara fakta, kan sayang banget kalau gadis secantik dia menikah dengan pria lumpuh dan jelek seperti itu," ledek wanita berdaster itu.
Luna dan Gama mendengar ucapan wanita itu. Gama tidak menanggapi sebab ia sudah sering mendapatkan ejekan seperti itu dari orang-orang di sekitarnya. Lain halnya dengan Luna, ia malah naik pitam saat mendengar suaminya diejek.
"Mas, mau nggak sama saya hmm? suami saya kan lumpuh kata mbaknya mas itu laki-laki yang sempurna, jadi masnya sama saya aja ya, secara kan saya lebih cantik dari mbaknya," ucap Luna seraya menggoda pria itu dengan mengedipkan sebelah matanya.
Wanita itu langsung marah dan meneriaki Luna.
"Eh dasar wanita murahan bisa bisanya kamu menggoda suami saya!!" teriak ibu-ibu itu marah.
"Ck....mas gak malu ya nikah sama perempuan seperti ini? mulutnya gak bisa dijaga, makanya jangan asal ngomong dong mbak!" balas Luna tak kalah marah.
"yang saya bilang itu fakta, saya cuma kasihan sama kamunya yang harus nikah sama pria lum..." ucapannya seketika terpotong saat Luna melayangkan satu tamparan telak di wajah wanita itu.
Plakk
"Loh mbak jangan main kasar dong!" bentak pria itu sambil menarik istrinya ke belakang tubuhnya.
"Apa apaan kamu hah!" teriak wanita itu.
"Ck...dasar mulut bebek!! kalau ngomong di filter dulu mbak, itu mulut apa comberan kok kotor banget ya, mbak ada hak apa ngehina suami say hah? kalau emang mbak kasihan sama saya kasih suami mbak sama saya, bukannya suami mbak yang paling sempurna di dunia hah?" kesal Luna.
"Eh dasar gadis tidak tahu sopan santun! saya sumpahin kalian hidup menderita! suami lumpuh aja bangga!" teriak wanita itu.
"Udah pah ayo tinggalin aja mereka," ucap wanita itu sambil menarik lengan suaminya.
"Mas, Mbak maaf atas perkataan istri saya," ucap pria itu saat meninggalkan Luna dan Gama di tempat itu.
"Haishhhh.....arkhhhh....kesel kesel kesel!!!" gerutu Luna sambil menghentakkan kakinya di atas lantai.
" Pengen kurobek mulutnya grrrrrrr," geram gadis itu.
"Mulutmu pedas sekali ya Lun, kau tak lihat wajah wanita itu saat kau bilang menginginkan suaminya," ucap Gama yang sedari tadi menonton perdebatan istrinya.
"Biarkan saja dasar mulut sampah! kalau kujumpai sekali lagi manusia seperti itu langsung kujahit saja mulutnya supaya tidak bisa bicara yang aneh-aneh lagi, kesel!!" gerutu Luna.
"Sudahlah, lagi pula aku udah biasa denger ledekan seperti itu," ucap Gama berusaha menenangkan Luna.
Bukannya tenang gadis itu malah semakin geram dan kesal.
" Sudah sering? lalu apa yang kamu katakan pada mereka? jangan bilang kamu hanya diam?" ucap Luna.
"Yah kan emang kenyataannya begitu," jawab Gama santai.
"Ck, mulai sekarang aku akan memastikan gak ada yang berani mengejek mu lagi!" tekad Luna.
"Terserah kamu saja, ayo lanjut belanjaannya apa masih ada yang mau di beli?" tanya Gama mengalihkan percakapan.
"Belanja dapur udah semua, kita ke toko pakaian aja sekaligus buat beli pakaian kamu, tapi di mall aja ya, disini gak ada soalnya," ucap Luna
"Baiklah, ayo berangkat!" ucap Gama.
Gama sangat senang mendengar Luna membelanya di depan orang-orang tadi, sedikit banyak hatinya mulai terobati, kekosongan yang selama ini ia rasakan kini terisi kembali dengan kehadiran Luna yang baru ia kenal namun kini sudah menjadi pendamping hidupnya.
"Terimakasih Luna, kamu tenang saja aku akan memastikan kamu hidup bahagia, mulai saat ini kamu adalah milikku dan akan seperti itu sampai akhir, Membuka hati setelah terluka terlalu dalam mungkin akan sangat sulit, tetapi untukmu aku akan melakukannya," batin Gama sambil tersenyum tipis.
"Gama kita mampir di barber Shop ya, rambut kamu udah terlalu panjang, kumis dan jenggot mu juga, kita rapiin sedikit ya," ucap Luna sambil memasukkan barang belanjaannya ke dalam mobil.
"Boleh, tapi di mall aja sekaligus, kamu bisa belanja sementara aku dipangkas dulu, jadi kita gak kelamaan nanti," ucap Gama.
"Dan ingat belanjanya pakai kartu yang aku kasih tadi, coba sini dompetmu," ucap Gama meminta dompet Luna.
"Ini, kenapa?" tanya Luna.
Gama tidak menjawab, ia membuka dompet Luna kemudian mengambil kartu ATM milik Luna dan beberapa lembar uang yang ada dalam dompet itu, ia hanya menyisakan tiga kartu yang di berikan sebelumnya.
"Kenapa diambil Gam? entar aku belanjanya gimana?" tanya Luna yang kini sudah berada di dalam mobil.
"Buat mastiin kamu pakai kartunya, nih ambil mulai sekarang kamu pakai semua uang yang ada dalam kartu itu, tidak ada penolakan!" tegas Gama.
Ia mulai paham dengan sifat Luna yang tidak ingin memberatkan orang lain. Oleh karena itu untuk memastikan istrinya nyaman ia langsung melakukan tindakan.
"Ta...tapi kalau uangmu habis gimana dong? aku masih punya simpanan kok," ucap Luna menolak.
"Ck, pakai saja aku tak masalah mau ha is atau tidak, pokoknya pakai saja beli semua kebutuhanmu dengan kartu itu!" ucap Gama sambil memasukkan kartu dan uang Luna ke dalam kantong celananya.
"Hishhh baiklah, tapi jangan salahkan aku kalau uangmu habis ku belanjakan," ucap Luna dengan seringai jahat.
" Hmmm...terserah mau kau apakan," ucap Gama.
"Aku yakin kau hanya akan memakai kartu itu untuk belanja kurang dari lima juta, itupun kalau sampai, kuharap kau menghabiskannya, uangku sudah terlalu banyak," batin Gama sambil menatap istrinya yang tengah mengemudikan mobil menuju mall terbesar di kota Bali.
.
.
.
.
Like, vote dan komen 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 264 Episodes
Comments
Anak Lanang
bagi2 donk uang y🤣🤣🤣🤣
2023-07-05
0
andi hastutty
gama kasi ke aku ajha biar ta bantu belanjakan isi ATM mu 🤣🤣🤣😂🤭orang kaya bebas mah suru habisin uangnya.
2023-07-02
0
Rahmaini
habiskan. uangku sdh terlalu banyak. hmmmm ensknya ngehalu
2021-12-20
0