SEMAKIN MENYEBALKAN

"Ayo ikut!" Paksa Abi sekali lagi pada Anne.

"Kenapa harus ikut? Aku mau dirumah makan nasi goreng!" Tolak Anne memberi alasan.

"Abi, belikan saja dan jangan memaksa Anne untuk ikut!" Bu Sani berusaha melerai Abi dan Anne yang terus berseteru.

"Abi tidak akan mau membelikan kalau Anne tidak ikut, Bu!" Abi sudah melepaskan cekalan tangannya pada lengan Anne dan kini pemuda tersebut bersedekap kekanakan.

"Ada apa denganmu, Abi! Kenapa kamu mengada-ada begini?" Tanya Bu Sani heran.

"Abi cuma mau menunjukkan pada nona kaya ini, letak kedai jus. Jadi besok-besok kalau dia ingin jus alpukat, jus mangga, jus tomat, jus pare, dia bisa beli sendiri dan tak perlu menyuruh-nyuruh Abi!" Jelas Abi panjang dikali lebar.

"Kau suamiku! Jadi wajar aku menyuruhmu. Kan tidak lucu kalau aku menyuruh Ibu yang membelikan," sergah Anne dengan pendapatnya yang sok benar.

"Kau punya dua kaki yang masih berfungsi. Jadi kenapa tidak beli sendiri?" Sahut Abi tak mau kalah.

"Sudah! Sudah!" Bu Sani kembali harus melerai dan menengahi perdebatan dua remaja yang sama-sama keras kepala ini.

"Sudah sana belikan saja, Abi! Kalau Anne tidak mau ikut ya jangan dipaksa!" Nasehat Bu Sani sedikit membentak pada Abi.

"Ibu selalu saja membela Anne, Anne, dan Anne! Sebenarnya anaknya Ibu itu Abi atau Anne, sih?" Gerutu Abi kesal.

Pemuda itu keluar dari ruang makan dan berjalan cepat menuju pintu depan.

Braak!

Abi membanting pintu depan demi meluapkan rasa kesalnya.

Tak berselang lama, deru suara mesin motor matic Abi terdengar semakin menjauh yang menandakan kalau Abi sudah pergi dan berangkat membeli jus alpukat untuk Anne.

****

Anne baru selesai menghabiskan nasi gorengnya saat Abi sudah tiba membawa empat gelas jus alpukat.

Ya ampun!

Apa pria ini ingin membuat perut Anne kembung?

"Ini jus alpukatmu, Nona manja!" Ucap Abi seraya meletakkan jus alpukat di atas meja.

"Kenapa beli banyak sekali, Abi? Kau mau membuatku kembung?" Cecar Anne seraya bersedekap pada Abi.

"Agar kau tidak menyuruhku bolak-balik saat jus alpukatmu habis dan kau masih haus!" Sahut Abi ketus.

"Satu gelas saja sudah cukup. Aku baru saja makan sepiring nasi goreng! " sergah Anne ikut-ikutan ketus.

Abi mengambil satu gelas jus alpukat dan meneguknya hingga tandas.

"Sudah kubantu menghabiskan satu gelas. Yang itu kau sendiri yang harus menghabiskan!" Ucap Abi mendelik pada Anne.

"Kau gila! Aku bisa kembung, Abi!" Protes Anne mulai marah.

"Habiskan atau aku tidak akan mau membelikanmu makanan dan minuman lagi besok!" Ancam Abi kekanak-kanakan.

"Masukkan saja ke kulkas dan aku akan meminumnya besok pagi. Salahmu kenapa beli jus alpukat banyak-banyak!" Cecar Anne kesal.

"Bagus sekali! Aku sudah bolak-balik membelikanmu jus alpukat, nasi goreng, dan kau masih menyalahkanku tanpa mengucapkan terima kasih! Dasar nona sombong tak tahu diri!" Gerutu Abi kembali mendelik pada Anne.

"Masukkan saja ke kulkas!" Perintah Anne sekali lagi.

"Apa kau tidak melihat? Tidak ada kulkas di rumah ini!" Sergah Abi emosi.

"Apa? Kenapa kau tidak punya kulkas, Abi?" Tanya Anne terheran-heran.

"Karena aku tak sekaya dirimu, nona Anne yang sombong manja dan menyebalkan!" Sahut Abi seraya berlalu keluar dari ruang makan.

Anne meraih satu gelas jus alpukat dan menyesapnya perlahan.

Masih ada dua gelas lagi. Anne tidak mungkin menghabiskannya.

Dasar Abiano menyebalkan!

"Anne!" Bu Sani sudah kembali.

Tadi ibu mertua Anne itu memang pamit ke rumah tetangga sebentar karena ada keperluan.

"Abi sudah membelikan jus alpukatnya?" Tanya Bu Sani mencari-cari keberadaan jus alpukat di atas meja.

"Abi belinya kebanyakan, Bu! Dan memaksa Anne menghabiskan semuanya," Anne mengadukan kelakuan Abi pada Bu Sani.

Bu Sani hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dan mengelus dada.

"Anne sudah minum belum?" Tanya Bu Sani memastikan.

"Sudah habis satu gelas, dan perut Anne sudah penuh," jawab Anne seraya menunjukkan gelas jus yang sudah kosong di tangannya.

"Ya sudah, yang ini biar nanti ibu dan Abi yang minum," ujar Bu Sani yang membuat Anne sedikit bernafas lega.

"Abi dimana?" Tanya Bu Sani selanjutnya.

"Mungkin di kamar," jawab Anne seraya mengendikkan bahu.

"Abi!" Bu Sani memanggil Abi. Namun tak ada jawaban.

"Abi!" Panggil Bu Sani lagi mendekat ke arah kamar Abi dan Anne.

Anne membuka pintu dari papan tersebut, dan langsung terlihat Abi yang sudah tidur nyenyak di atas kasur.

"Abi sudah tidur, Bu," gumam Anne lirih.

"Kamu istirahat saja kalau begitu!" Bu Sani mengusap kepala Anne dengan lembut sebelum meninggalkan menantunya tersebut dan kembali masuk menuju ke arah dapur.

Anne segera masuk ke dalam kamar dan menutup pintu.

"Abi!" Panggil Anne seraya menggoyang-goyangkan kaki Abi.

Pria itu berbaring tepat di tengah-tengah kasur. Dimana Anne akan tidur?

"Abi!" Panggil Anne sekali lagi mengguncang dengan lebih keras.

"Berisik!" Gumam Abi yang masih memejamkan matanya.

"Ish!" Anne menggeram kesal.

Gadis itu mengambil satu piyama dari dalam koper, dan mengedarkan pandangannya ke setiap sudut kamar.

Tunggu!

Tidak ada kamar mandi di kamar Abi. Bagaimana Anne akan berganti baju?

"Terserah saja!" Gumam Anne akhirnya yang memilih untuk membuka bajunya di dalam kamar. Toh Abi sudah tidur nyenyak. Jadi pria menyebalkan itu tidak mungkin mengintip Anne.

Segera Anne membuka gaunnya hingga hanya menyisakan baju dalam. Anne lanjut memakai piyamanya dengan santai seraya bersenandung kecil.

Posisi Anne yang membelakangi tempat tidur, membuat gadis itu tak menyadari jika Abi tidak sepenuhnya tertidur dan kini sedang menatap punggung mulus Anne yang belum tertutup oleh piyama.

"Menarik!" Batin Abi seraya tersenyum simpul.

Anne sudah selesai memakai piyamanya, dan disaat bersamaan, Abi kembali memejamkan matanya. Pemuda itu masih mengambil posisi tidur di bagian tengah kasur.

"Geser, Bi!" Anne mendorong tubuh Abi, namun pria itu sama sekali tak bergerak.

"Abi!" Gertak Anne sebal yang ganti memukul punggung Abi.

"Apaan sih? Kamu selalu saja memukuliku! Dasar barbar!" Gerutu Abi tak kalah kesal.

"Makanya geser! Aku mau tidur tempatnya nggak muat!" Cecar Anne mengendikkan dagunya ke sisi ranjang yang merapat ke dinding.

Namun bukannya menggeser ke arah yang ditunjuk Anne, Abi malah berguling ke arah tepi tempat tidur.

"Kau saja yang tidur di sebelah sana!" Ucap Abi seraya menyamankan posisinya di tepi tempat tidur.

"Aku tidak mau!" Tolak Anne galak.

"Ya sudah kalau tidak mau! Tidur saja di lantai!" Sahut Abi enteng.

"Abi!" Anne mencebik dan menghentak-hentakkan kakinya ke lantai seperti anak kecil yang sudah merajuk.

"Tidur sana! Sudah dikasih tempat luas, masih saja protes!" Omel Abi yang kini berganti posisi menjadi tengkurap dan masih berada di tepi kasur.

Masih sambil menggerutu dalam hati, Anne akhirnya naik ke atas kasur, melompati kaki Abi dan menempati sisi yang berbatasan langsung dengan dinding.

Bagus!

Setidaknya Anne bisa menatap tembok ini saja saat tidur nanti dan tidak perlu menghadap ke arah Abi yang super menyebalkan!

.

.

.

Tidur aja ribet 😴😴

Terima kasih yang sudah mampir.

Dukung othor dengan like dan komen di bab ini.

Terpopuler

Comments

Eda Ridha

Eda Ridha

gitu dech kalo nikahnya blm ada rasa.... suka eyel eyelan gitu dech... tp menarik...

2022-01-14

0

Wakhidah Dani

Wakhidah Dani

ko ikut emosi ya ngerasain Anne...jadi PGN nampol tuh bumil...sapa tau otaknya jadi bener

2021-09-30

0

Miss haluu🌹

Miss haluu🌹

masih ABG,,😅

2021-04-17

1

lihat semua
Episodes
1 PAGI SIALAN
2 MALAM SEBELUMNYA
3 KHILAF
4 CERITA ANNE
5 AKU HAMIL
6 SIAPA?
7 MURKA
8 TUA DAN KERAS
9 MENIKAH
10 MUSTAHIL
11 KELUARGA BESAR
12 KELELAHAN
13 KUNCI KAMAR
14 DEBAT KELUARGA
15 TERIMA SAJA!
16 PULANG
17 JUS ALPUKAT
18 SEMAKIN MENYEBALKAN
19 MINTA KULKAS
20 SALING BERBAGI
21 RUJAK DARI MARS
22 PINGSAN
23 MINTA PULANG
24 PEKERJAAN BARU
25 SALAH LAGI
26 AKU GENDUT?
27 BELI BAJU
28 DASTER BERUANG
29 EMPATI?
30 PAMER
31 DASAR GENDUT!
32 NGIDAM MIE TEKTEK
33 SATU GEROBAK?
34 AKUR?
35 NYAMUK
36 NASI KUCING
37 SUAMI KERE
38 ABI, SAYANG!
39 PINJAM PUNGGUNG
40 PONSEL BARU
41 LIHAT APA?
42 JEMURAN
43 PELUK!
44 SIAPA YANG MENGERJAKAN?
45 MIRING
46 ABI VS DAD DEVAN
47 BIKIN KHILAF
48 KENAPA?
49 BERANTAKAN
50 ANNE GILA!
51 MANDI
52 ANEH
53 APA ITU ABI?
54 ABI HILANG
55 LAGI!
56 SEMAKIN MANJA
57 PASSWORD
58 NGAMBEK
59 KESEPAKATAN
60 CURIGA
61 APA SALAHKU?
62 MENCARI TAHU
63 IKUT!
64 KAU CEMBURU?
65 AKRAB
66 PESAN
67 TAK TERKENDALI
68 SUAMI TAK BERGUNA
69 MENUNGGUMU BANGUN
70 BANGUNLAH, ANNE!
71 AKU MEMBENCIMU!
72 SEBUAH TITIK TERANG
73 MAAF...
74 PASRAH
75 MARAH ATAU RINDU?
76 ABI KENAPA?
77 ANNE HILANG
78 SAKIT
79 MAAF, ABI!
80 HADIAH
81 AKUR
82 DEWASA BERSAMA
Episodes

Updated 82 Episodes

1
PAGI SIALAN
2
MALAM SEBELUMNYA
3
KHILAF
4
CERITA ANNE
5
AKU HAMIL
6
SIAPA?
7
MURKA
8
TUA DAN KERAS
9
MENIKAH
10
MUSTAHIL
11
KELUARGA BESAR
12
KELELAHAN
13
KUNCI KAMAR
14
DEBAT KELUARGA
15
TERIMA SAJA!
16
PULANG
17
JUS ALPUKAT
18
SEMAKIN MENYEBALKAN
19
MINTA KULKAS
20
SALING BERBAGI
21
RUJAK DARI MARS
22
PINGSAN
23
MINTA PULANG
24
PEKERJAAN BARU
25
SALAH LAGI
26
AKU GENDUT?
27
BELI BAJU
28
DASTER BERUANG
29
EMPATI?
30
PAMER
31
DASAR GENDUT!
32
NGIDAM MIE TEKTEK
33
SATU GEROBAK?
34
AKUR?
35
NYAMUK
36
NASI KUCING
37
SUAMI KERE
38
ABI, SAYANG!
39
PINJAM PUNGGUNG
40
PONSEL BARU
41
LIHAT APA?
42
JEMURAN
43
PELUK!
44
SIAPA YANG MENGERJAKAN?
45
MIRING
46
ABI VS DAD DEVAN
47
BIKIN KHILAF
48
KENAPA?
49
BERANTAKAN
50
ANNE GILA!
51
MANDI
52
ANEH
53
APA ITU ABI?
54
ABI HILANG
55
LAGI!
56
SEMAKIN MANJA
57
PASSWORD
58
NGAMBEK
59
KESEPAKATAN
60
CURIGA
61
APA SALAHKU?
62
MENCARI TAHU
63
IKUT!
64
KAU CEMBURU?
65
AKRAB
66
PESAN
67
TAK TERKENDALI
68
SUAMI TAK BERGUNA
69
MENUNGGUMU BANGUN
70
BANGUNLAH, ANNE!
71
AKU MEMBENCIMU!
72
SEBUAH TITIK TERANG
73
MAAF...
74
PASRAH
75
MARAH ATAU RINDU?
76
ABI KENAPA?
77
ANNE HILANG
78
SAKIT
79
MAAF, ABI!
80
HADIAH
81
AKUR
82
DEWASA BERSAMA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!