"Ish!"
Thalia menggeram sebal saat mendapati earphone-nya yang tidak berada di tempatnya.
"Kebiasaan sekali anak itu. Pinjam nggak pernah izin dulu," gerutu Thalia yang sudah membuka pintu kamarnya, dan keluar menuju ke kamar Anne.
Gadis itu mendorong dengan kasar, pintu kamar Anne yang berada tepat di samping kamarnya.
"Anne!" Panggil Thalia saat mendapati ruangan itu yang kosong tak berpenghuni.
Hanya ada tas selempang Anne yang tergeletak di atas kasur.
Thalia segera meraih tas kecil berwarna peach tersebut. Biasanya Anne memang membawa-bawa earphone-nya di dalam tas.
Thalia memilih untuk menghamburkan semua isi tas kecil tersebut ketimbang merogoh dan mencari-cari earphone-nya.
"Dapat!" Thalia bersorak senang saat mendapati benda putih kecil yang sedari tadi ia cari. Namun pandangan netra Thalia terhenti tatkala gadis berusia 22 tahun tersebut melihat satu benda putih panjang yang terlihat asing.
"Bukankah ini?" Thalia memperhatikan dengan seksama benda tersebut hingga akhirnya ia mendapati dua garis merah di atasnya.
"Apa ini milik Anne?" Thalia bergumam pada dirinya sendiri.
Buru-buru gadis itu keluar dari kamar Anne dan membawa benda tadi untuk ia tunjukkan pada Mom Belle.
"Mom!" Panggil Thalia seraya menuruni anak tangga.
Kebetulan sekali, mom Belle sedang berdiri di bawah tangga dan terlihat rapi. Sepertinya mau pergi.
"Ada apa, Thalia?"
"Mom, lihat ini!" Thalia menunjukkan testpack tadi pada Belle.
"Kamu hamil? Jangan bilang kalau kamu sudah berbuat macam-macam dengan Zayn!" Cecar Mom Belle memasang raut wajah marah.
"Bukan milik Thalia, Mom!" Sanggah Thalia cepat.
"Thalia menemukannya di dalam tas Anne," lanjut Thalia memasang raut wajah serius.
"Apa kamu sedang bercanda?" Mom Belle masih terlihat marah.
"Thalia tidak ber-"
"Mom, Kak Thalia, ada apa ini?" Suara dari Anne yang sepertinya baru kembali dari arah dapur langsung membuat Thalia menghentikan kalimatnya.
Thalia dan Mom Belle serempak melemparkan tatapan penuh tanya ke arah Anne.
Gadis itu sedang memegang sebuah piring di tangannya, dan Mom Belle segera menyelidik isi dari piring Anne.
"Itu apa, Anne?" Tanya Mom Belle mengendikkan dagunya ke arah piring Anne.
"Mangga muda," jawab Anne sedikit ragu.
"Sejak kapan kamu doyan makan mangga muda? Bukannya sejak dulu kamu benci sama buah itu? Bahkan yang matang dan manis saja kamu nggak doyan," cecar Thalia yang langsung membuat Anne sedikit salah tingkah.
"Iya itu kan dulu, Kak! Memangnya nggak boleh kalau sekarang Anne suka makan mangga?" Kilah Anne mencari alasan.
"Apa kamu sedang hamil?" Tanya Mom Belle seraya menunjukkan testpack yang tadi ditemukan oleh Thalia di dalam tas Anne.
Jantung Anne terasa mencelos. Gadis itu tak berhenti merutuki kebodohannya sendiri karena sudah ceroboh meletakkan benda sialan itu di kamarnya.
"I-itu bukan milik Anne, Mom," cicit Anne takut-takut.
"Jangan berbohong, Anne!" Gertak mom Belle yang sontak membuat Anne menciut.
"Aku menemukannya di dalam tas selempangmu, Anne! Jadi itu pasti milikmu," timpal Thalia memperjelas tuduhan sang Mom.
"Anne... Anne tak sengaja melakukannya, Mom!" Anne tiba-tiba sudah menangis tersedu-sedu di hadapan Thalia dan Mom Belle.
"Jadi benar kamu sedang hamil sekarang?" Tanya Mom Belle sekali lagi yang suaranya terdengar lebih lembut dari sebelumnya.
"Maafkan Anne, Mom! Maafkan Anne!" Mohon Anne yang masih terisak-isak.
Mom Belle terlihat menarik nafas panjang berulang kali, sebelum kembali bertanya pada Anne.
"Siapa ayah dari bayimu?"
"Abi," jawab Anne nyaris tanpa suara.
"Siapa Abi?" Tanya Thalia penasaran.
Anne belum jadi menjawab pertanyaan Thalia dan menjelaskan siapa itu Abi, saat tiba-tiba seorang pelayan menghampiri ketiga wanita tersebut.
"Maaf, Nyonya. Ada tamu di depan," tukas pelayan tadi memberi laporan pada Bellinda
"Siapa?" Tanya Bellinda cepat.
"Saya kurang tahu, Nyonya. Tapi mereka bersikeras ingin bertemu Nyonya dan Tuan Devan." Ucap pelayan itu lagi.
"Baiklah, aku akan menemuinya sebentar lagi. Buatkan minuman dulu!" Titah Bellinda seraya memijit pelipisnya yang mendadak terasa pening.
"Bawa adikmu masuk ke kamar, Thalia!"
"Nanti Mom dan Dad akan bicara lagi padamu, Anne!" Tukas Bellinda sebelum berlalu meninggalkan kedua putriya tersebut dan menuju ke ruang tamu.
"Siapa Abi?" Tanya Thalia lagi masih kepo.
"Tak perlu membahasnya!" Sahut Anne sebal. Gadis itu berlari menaiki anak tangga dengan cepat meninggalkan Thalia yang masih melongo.
****
"Dev, kau bisa pulang sekarang?" Pinta Bellinda setelah teleponnya diangkat oleh Devan.
"Ada apa, Sayang? Kau rindu padaku?" Goda Devan dari seberang telepon.
"Bukan begitu! Ada hal penting yang harus aku bicarakan soal Anne," Bellinda kembali memijit pelipisnya sendiri.
"Baiklah, aku pulang sekarang. Kebetulan pekerjaanku juga sudah selesai, dan aku merindukanmu."
"Hati-hati di perjalanan!" Pesan Bellinda sebelum menutup telepon.
Wanita paruh baya itu lanjut menuju ke ruang tamu untuk menemui tamu yang sejak tadi menunggunya.
Ada seorang wanita yang mungkin seusia dengan Bellinda dan seorang anak laki-laki yang sepertinya seusia denga Anne. Siapa mereka?
"Selamat sore, Nyonya Halley," sapa wanita itu ramah.
"Sore," jawab Bellinda membalas uluran tangan dari wanita asing tersebut. Dan pemuda yang bersamanya juga mencium punggung tangan Bellinda dengan takzim.
"Silahkan duduk!" Ucap Bellinda selanjutnya mempersilahkan kedua tamunya tersebut untuk duduk.
"Sebelumnya kami minta maaf karena sudah mengganggu waktu Nyonya. Perkenalkan, saya Sani dan ini anak saya Abiano," bu Sani memperkenalkan dirinya sendiri pada Bellinda.
Bellinda mengangguk mengerti.
"Ada keperluan apa, Bu Sani dan Abiano datang kesini?" Tanya Bellinda yang suaranya sedikit tercekat saat menyebut nama Abiano.
Abiano?
Abi?
Tunggu!
Ini bukan pemuda yang menghamili Anne, kan?
.
.
.
Tanyakan pada rumput yang bergoyang, Nona Belle!
Terima kasih yang sudah mampir.
Dukung othor dengan like dan komen di bab ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Riska Wulandari
Abi gentle..
2021-11-13
0
Susi ZGDX
jaman sekarang mah gtu.. blum dpt ijazah udh dpt ijab sah.
2021-04-16
5
Reni Widayati
lanjutt..
2021-04-07
1