KHILAF

Abi mengulurkan tangannya ke arah Anne dan segera membantu gadis itu untuk naik ke atas motornya.

Setelah Anne naik, segera Abi memacu motornya meninggalkan kawanan orang-orang jahat tadi.

Setelah berkendara dalam kebisuan selama sepuluh menit, motor Abi masuk ke sebuah gang sempit.

Anne masih diam di belakang seraya melingkarkan lengannya ke pinggang Abi.

Aneh!

Kenapa Anne hanya diam sedari tadi?

Abi baru saja memarkirkan motornya dan hendak turun, saat pemuda itu merasakan tubuh Anne yang limbung, nyaris jatuh.

Ya ampun!

Apa gadis ini mabuk?

Susah payah Abi membawa masuk Anne ke dalam rumah sederhana, tempat dirunya tinggal bersama sang ibu. Suasana rumah sudah sepi, sepertinya bu Sani sudah tidur.

Masih dengan langkah mengendap-ngendap, Abi membawa Anne masuk ke dalam kamar.

Gadis itu langsung terkulai lemas di atas kasur Abi.

"Anne!" Panggil Abi seraya mengguncang tubuh Anne.

"Hai, cowok tampan? Kau tampan sekali?" Anne tiba-tiba sudah bangun dan mengalungkan kedua lengannya di leher Abi.

Apa?

Ada apa dengan gadis ini?

"Kenapa disini panas sekali? Apa AC-nya mati?" Tanya Anne lagi yang langsung membuka bajunya begitu saja menyisakan baju dalam yang membalut tubuh seputih susu itu.

Abi berulang kali menelan salivanya karena melihat tubuh Anne yang hanya terbalut baju dalam.

Gadis ini gila!

"Aku seperti mengenalmu, cowok tampan," Anne mengusap pipi Abi dengan tangannya yang lembut.

Dasar bodoh!

Seharusnya Abi tadi mengantar Anne pulang dan bukan malah membawanya ke rumah seperti ini.

"Kau berkeringat, Cowok tampan! Buka saja bajumu!" Anne membuka kaus yang dikenakan oleh Abi. Dan Abi hanya diam mematung seakan pasrah.

Kendalikan dirimu Abi!

Kendalikan dirimu!

Tidak bisa!

Abi tidak bisa menahan ini semua.

Gadis gila ini yang mulai, jadi jangan salahkan Abi!

Abi mendorong tubuh Anne hingga gadis itu jatuh ke atas kasur.

Anne memekik kecil, namun secepat kilat Abi membungkam bibir gadis itu dan dengan cepat melucuti baju dalam Anne.

Di menit selanjutnya, dua tubuh polos itu sudah bergelut di atas kasur milik Abi. Hingga akhirnya Abi mendapati satu hal yang membuatnya menyesal sudah melakukan ini semua.

Anne masih perawan dan Abi baru saja merenggutnya.

Dasar bodoh kamu, Abi!

Flashback off

****

Taksi yang membawa Anne sudah tiba di depan rumah besar keluarga Halley.

Anne segera turun dan memutar lewat pintu pagar samping rumah. Suasana halaman masih sepi. Jam di arloji Anne menunjukkan pukul tujuh pagi.

Apa Anne langsung menyusup ke kamarnya saja dan tidak perlu lewat pintu depan?

Ah! Tapi itu konyol.

Bukankah Mom dan Dad tahunya Anne baru pulang dari rumah Emily?

Jadi kenapa Anne harus risau?

"Baru pulang, Anne?" Sapaan dari Liam sontak membuat Anne terlonjak kaget.

"Eh, Abang. Iya baru pulang dari rumah Emily. Abang mau olahraga, ya?" Anne berbasa-basi pada abang cowok satu-satunya tersebut.

"Nggak! Mau berenang!" Jawab Liam berkelakar.

Abang Anne yang satu ini memang hobi sekali bercanda dan bergurau.

Anne mencibir,

"Renang pakai baju komplit begitu! Nggak takut tenggelam memang?"

"Tunggu!"

Liam mendekat ke arah Anne dan memperhatikan dengan seksama noda merah di leher putih Anne.

"Kamu pacaran?" Tanya Liam cepat yang raut wajahnya sudah berubah serius.

"Nggak ada!" Sergah Anne cepat.

"Trus ini apa?" Liam menunjuk noda merah di leher Anne sebelah kanan.

"Apa memang?" Anne memasang raut wajah polos.

"Kamu benar menginap di rumah Emily semalam?" Tanya Liam lagi menyelidik.

"Iya benar, Bang! Tanya saja sama Valeria!" Jawab Anne dengan nada meninggi.

"Biasa aja kali! Nggak usah nge-gas! Masuk sana! Ditungguin sama Mom dan Dad!" Liam tersenyum mengejek ke arah Anne sebelum pria itu berlalu meninggalkan teras dan meninggalkan Anne.

Mati kau Anne!

Segera Anne melepas ikatan rambutnya dan mengurai rambut lurus sepunggung tersebut. Sedikit membenarkan agar rambutnya menutupi noda merah yang tadi dilihat oleh Liam.

Brengsek memang si Abi!

Kenapa juga harus meninggalkan jejak di leher Anne?

Anne akan memutilasi milik Abi kalau sampai Anne mendapat hukuman dari Mom dan Dad.

Anne melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah dengan degup jantung yang sudah tak terkendali. Berulang kali Anne menarik nafas panjang demi menormalkan irama jantungnya, tapi sepertinya tidak berfungsi kali ini.

Rasanya seperti ingin masuk ke tiang gantungan saja.

"Anne!" Kali ini Kak Thalia yang menyapa Anne.

Salah satu kakak kembar Anne itu baru saja turun dari tangga dan hendak masuk ke ruang makan.

Suara Thalia yang menyapa Anne sontak membuat Mom dan Dad yang sudah berada di ruang makan ikut menoleh ke arah Anne.

"Baru pulang, Anne?" Tanya Dad Devan yang semakin membuat jantung Anne ingin meloncat keluar dari rongganya.

"I-iya, Dad! Anne ke kamar dulu," pamit Anne cepat dan sudah melangkahkan kakinya ke arah tangga.

"Duduklah disini dulu, Anne!" Titah Mom Belle yang langsung membuat Anne menghentikan langkahnya.

Anne menghela nafas panjang sekali lagi dan melangkah masuk ke ruang makan. Gadis itu memilih untuk duduk di kursi yang dekat dengan Dad-nya.

Thalia juga sudah ikut masuk ke ruang makan dan mengambil tempat duduk di seberang Anne. Gadis berusia 22 tahun tersebut langsung menggigit roti coklatnya masih sambil menatap ke arah Anne.

"Sudah sarapan?" Tanya Mom Belle pada Anne yang duduk dengan ekspresi tegang.

"Belum, Mom. Tadi langsung pamit pulang dari rumah Emily," jawab Anne berdusta.

"Kenapa menginap tidak minta izin dulu pada Mom dan Dad? Ponsel juga mati semalaman. Kau membuat kami semua cemas, Anne!" Cecar Dad Devan yang mulai menginterogasi sang putri.

"Iya, Anne minta maaf, Dad! Ponsel Anne kehabisan baterei dan Anne tidak tahu," jawab Anne memberi alasan.

"Kenapa tidak pulang bersama Valeria?" Thalia ikut-ikutan bertanya.

"Valeria dijemput Abang Kyle sebelum acara selesai. Anne tidak dapat tumpangan dan kebetulan Om Satria datang menjemput Emily. Jadi Anne menumpang saja di mobil Om Satria," cerita Anne mengarang indah.

"Emily tidak pulang bersama Sean?" Thalia sedikit bingung.

"Iya maksudnya Anne, kami bertiga dijemput sama Om Satria."

"Anne, Sean, dan Emily," jelas Anne sekali lagi ikut-ikutan bingung.

"Mom dan Dad percaya pada Anne, kan?" Tanya Anne takut-takut.

"Iya, kami percaya. Makan sarapanmu!" Jawab Mom Belle seraya meletakkan dua potong roti dengan selai stroberi ke hadapan Anne.

Anne hanya meringis sebelum mulai menggigit roti stroberinya.

Selamat kamu, Anne!

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Dukung othor dengan like dan komen di bab ini.

Terpopuler

Comments

Pesek Gitank

Pesek Gitank

itu mah anne doank yang mabuk abinya enggak

2021-10-23

0

Anna Aqila 🏚️ 🌺

Anna Aqila 🏚️ 🌺

kamu yg mulai Anne, kenapa nyalahin Abi,jelas saja Abi khilaf lha wong di sodori hal" yg indah 🤣🤣🤣🤣

2021-09-26

0

alvalest

alvalest

abi itu yg sdar harusny g gt donk...

2021-09-09

0

lihat semua
Episodes
1 PAGI SIALAN
2 MALAM SEBELUMNYA
3 KHILAF
4 CERITA ANNE
5 AKU HAMIL
6 SIAPA?
7 MURKA
8 TUA DAN KERAS
9 MENIKAH
10 MUSTAHIL
11 KELUARGA BESAR
12 KELELAHAN
13 KUNCI KAMAR
14 DEBAT KELUARGA
15 TERIMA SAJA!
16 PULANG
17 JUS ALPUKAT
18 SEMAKIN MENYEBALKAN
19 MINTA KULKAS
20 SALING BERBAGI
21 RUJAK DARI MARS
22 PINGSAN
23 MINTA PULANG
24 PEKERJAAN BARU
25 SALAH LAGI
26 AKU GENDUT?
27 BELI BAJU
28 DASTER BERUANG
29 EMPATI?
30 PAMER
31 DASAR GENDUT!
32 NGIDAM MIE TEKTEK
33 SATU GEROBAK?
34 AKUR?
35 NYAMUK
36 NASI KUCING
37 SUAMI KERE
38 ABI, SAYANG!
39 PINJAM PUNGGUNG
40 PONSEL BARU
41 LIHAT APA?
42 JEMURAN
43 PELUK!
44 SIAPA YANG MENGERJAKAN?
45 MIRING
46 ABI VS DAD DEVAN
47 BIKIN KHILAF
48 KENAPA?
49 BERANTAKAN
50 ANNE GILA!
51 MANDI
52 ANEH
53 APA ITU ABI?
54 ABI HILANG
55 LAGI!
56 SEMAKIN MANJA
57 PASSWORD
58 NGAMBEK
59 KESEPAKATAN
60 CURIGA
61 APA SALAHKU?
62 MENCARI TAHU
63 IKUT!
64 KAU CEMBURU?
65 AKRAB
66 PESAN
67 TAK TERKENDALI
68 SUAMI TAK BERGUNA
69 MENUNGGUMU BANGUN
70 BANGUNLAH, ANNE!
71 AKU MEMBENCIMU!
72 SEBUAH TITIK TERANG
73 MAAF...
74 PASRAH
75 MARAH ATAU RINDU?
76 ABI KENAPA?
77 ANNE HILANG
78 SAKIT
79 MAAF, ABI!
80 HADIAH
81 AKUR
82 DEWASA BERSAMA
Episodes

Updated 82 Episodes

1
PAGI SIALAN
2
MALAM SEBELUMNYA
3
KHILAF
4
CERITA ANNE
5
AKU HAMIL
6
SIAPA?
7
MURKA
8
TUA DAN KERAS
9
MENIKAH
10
MUSTAHIL
11
KELUARGA BESAR
12
KELELAHAN
13
KUNCI KAMAR
14
DEBAT KELUARGA
15
TERIMA SAJA!
16
PULANG
17
JUS ALPUKAT
18
SEMAKIN MENYEBALKAN
19
MINTA KULKAS
20
SALING BERBAGI
21
RUJAK DARI MARS
22
PINGSAN
23
MINTA PULANG
24
PEKERJAAN BARU
25
SALAH LAGI
26
AKU GENDUT?
27
BELI BAJU
28
DASTER BERUANG
29
EMPATI?
30
PAMER
31
DASAR GENDUT!
32
NGIDAM MIE TEKTEK
33
SATU GEROBAK?
34
AKUR?
35
NYAMUK
36
NASI KUCING
37
SUAMI KERE
38
ABI, SAYANG!
39
PINJAM PUNGGUNG
40
PONSEL BARU
41
LIHAT APA?
42
JEMURAN
43
PELUK!
44
SIAPA YANG MENGERJAKAN?
45
MIRING
46
ABI VS DAD DEVAN
47
BIKIN KHILAF
48
KENAPA?
49
BERANTAKAN
50
ANNE GILA!
51
MANDI
52
ANEH
53
APA ITU ABI?
54
ABI HILANG
55
LAGI!
56
SEMAKIN MANJA
57
PASSWORD
58
NGAMBEK
59
KESEPAKATAN
60
CURIGA
61
APA SALAHKU?
62
MENCARI TAHU
63
IKUT!
64
KAU CEMBURU?
65
AKRAB
66
PESAN
67
TAK TERKENDALI
68
SUAMI TAK BERGUNA
69
MENUNGGUMU BANGUN
70
BANGUNLAH, ANNE!
71
AKU MEMBENCIMU!
72
SEBUAH TITIK TERANG
73
MAAF...
74
PASRAH
75
MARAH ATAU RINDU?
76
ABI KENAPA?
77
ANNE HILANG
78
SAKIT
79
MAAF, ABI!
80
HADIAH
81
AKUR
82
DEWASA BERSAMA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!