Anne sudah naik taksi, dan gadis itu masih duduk ternenung seraya menatap keluar jendela.
Sekuat tenaga, Anne berusaha untuk mengingat kejadian semalam. Bagaimana mungkin, Anne bisa tersesat dan tidur dengan Abiano brengsek.
Anne dan Abi itu musuh bebuyutan!
Tidak mungkin Anne tidur dengan Abi semalam!
Ini benar-benar seperti mimpi buruk.
Flashback malam sebelumnya.
Ini adalah malam prom nite yang diadakan oleh sekolah.
Para siswa dan siswi datang ke aula sekolah mengenakan baju terbaik mereka. Tak terkecuali Anne yang malam ini datang berama Valeria.
"Vale! Dapat salam," Sean yang baru datang langsung menyapa Valeria dan menunjuk ke arah halaman sekolah, dimana ada seorang pria yang berdiri disana dan tersenyum manis ke arah Valeria.
"Abang Kyle?" Valeria mengerutkan kedua alisnya.
"Ditungguin itu sama Abang Kyle. Buruan kesana!" Sean mendorong Valeria agar segera menghampiri Kyle.
"Ciyee! Yang mau diajak jadian. Lulus SMA kayaknya langsung married, nih!" Goda Anne seraya tertawa cekikikan.
"Kamu nggak married juga setelah lulus nanti, Anne?" Sahut Sean bertanya pada Anne.
"Married sama siapa? Sama kamu?" Anne tergelak.
"Iiih! Ogah! Tu sama Abiano! Kalian kan sama-sama jomblo. Cocok kayaknya kalau jadian trus married," Sean menunjuk ke arah seorang pemuda berbadan tinggi tegap, yang sedang mengobrol asyik dengan beberapa temannya.
"Hooek! Dunia bakal kiamat kalau aku nikah sama Abi. Dia itu musuh bebuyutan Anne. Jadi mustahil kami bisa jadian apalagi sampai nikah."
"Nggak mungkin!!" Sinis Anne penuh kesombongan.
"Awas kuwalat! Nanti kamu jadian beneran sama Abi, aku suruh traktir bakso sepuluh mangkok," sergah Sean memperingatkan sahabatnya tersebut.
"Aku belikan bakso se-gerobaknya kalau aku beneran jadian sama Abi. Tapi itu nggak mungkin! Jadi silahkan beli bakso sendiri!" Sahut Anne masih sombong.
"Abi!" Sean memanggil Abi dan memberi isyarat pada pemuda tersebut untuk bergabung bersama dirinya dan juga Anne.
"Ngapain sih, kamu panggil-panggil si Abi!" Gerutu Anne sebal.
Abi sudah mendekat dan bergabung bersama Anne dan Sean.
"Hai, Sean!" Sapa Abi seraya melakukan tos bersama Sean.
"Sendirian? Pacar mana?" Tanya Sean yang lebih ke arah mengejek sebenarnya.
"Pacar yang mana? Bisa aja kamu bercandanya! Kamu sendiri nggak ngajak Emily?" Abi balik menggoda Sean.
"Nggak dapat izin dari Ayah dan Bunda," Sean meringis.
Anne tergelak,
"Kasian yang kesepian. Cup cup cup!" Anne menggoda Sean dengan lebay.
"Lebay kamu, Anne!" Sean menarik rambut Anne.
"Ih! Dasar cowok barbar!" Gerutu Anne kembali kesal. Gadis itu hendak pergi meninggalkan Sean dan Abi, namun Sean mencegahnya dengan cepat.
"Anne! Aku punya tantangan buat kamu dan Abi. Ayo ikut!" Ajak Sean seraya menunjuk ke salah satu meja kosong.
"Aku nggak mau!" Sahut Anne cepat seraya berlalu dari hadapan Abi dan Sean.
Masih bisa Anne dengar Sean yang tertawa terbahak-bahak di belakang sana!
Dasar menyebalkan!
****
"Aku balik duluan ya, Sean!" Pamit Abi saat acara baru akan dimulai.
"Mau kemana?" Tanya Sean penasaran.
"Cari duit," jawab Abi seraya menunjukkan pesan di ponselnya.
Abi memang menjalani pekerjaan sebagai kurir makanan lepas di sela-sela kesibukannya sebagai seorang pelajar.
Jalan hidup dan nasib kurang beruntung remaja delapan belas tahun tersebut yang memaksanya untuk melakoni pekerjaan part time apapun, selagi itu bisa menghasilkan uang.
"Liburlah dulu barang sehari, Bi!" Saran Sean pada sahabatnya tersebut.
"Rezeki tidak boleh ditolak!" Cengir Abi seraya berlalu dari hadapan Sean
Pemuda itu sudah meninggalkan tempat acara dengan cepat dan menuju ke tempat parkir untuk mengambil motornya.
****
Abi sudah selesai mengantar beberapa pesanan dari pelanggan setianya. Jam di tangannya menunjukkan pukul sepuluh malam saat pemuda itu memacu motornya menembus jalanan kota yang seakan tak pernah lengang. Abi baru berbelok ke sebuah jalan yang lengang, saat netra pemuda itu tak sengaja menangkap pemandangan sebuah taksi yang sepertinya sedang kena begal.
Apa?
Sial!
Seharusnya Abi tidak perlu lewat jalan ini tadi.
Abi sudah akan memutar balik, saat sebuah teriakan terdengar dari arah belakang.
"Tolong!" Suara seorang gadis yang sedikit
sempoyongan sedang berlari ke arah Abi.
Ada beberapa pemuda di belakang gadis itu yang sedang mengacungkan golok.
Ya ampun!
"Tolong aku!"
Bugh!
Gadis itu jatuh tersungkur karena hilang keseimbangan.
Abi segera mendekatkan motornya ke arah gadis tadi dan mengulurkan tangannya. Sedikit terkejut saat sekilas Abi melihat wajah itu.
"Anne?"
.
.
.
Next masih flashback.
Terima kasih yang sudah mampir.
Dukung othor dengan like dan komen di bab ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Selvy Selvy
😄
2022-09-24
0
Pesek Gitank
sama kayak bang liam dibegal
2021-10-23
0
Anna Aqila 🏚️ 🌺
ternyata g salah Abi juga,lha wong Anne nya teler 🤭🤭🤭
2021-09-26
0