Kecemburuan Anaza Dan Arlan.

"Anaza, nanti antar mbak kekampus. Mbak mau mengambil motor mbak" ujar Sari waktu Anaza mau menghidupkan mesin mobilnya.

"Mbak, akan pulang bersama aku. Dan soal motor biar nanti aku suruh orang untuk mengambilnya dan mengantarkannya kerumah mbak" ucap Anaza.

"Tapi Anaza.." ucapan Sari berhenti waktu Anaza menoleh dan menatap wajahnya.

"Terserah kamu" gerutu Sari.

Sari pun terdiam dan Anaza melanjutkan perjalanannya.

"Mbak, makan dulu ya. Aku lapar" kata Anaza memelas.

"Sejujurnya, aku sudah tidak lapar lagi Anaza. Ini sudah lewat dari jam makan aku dan satu lagi, aku jarang makan di luar. Karena aku tidak bisa makan sembarangan" jelas Sari.

"Tapi aku lapar mbak, bagaimana jika aku pingsan karena kelaparan?" ujar Anaza memegangi perutnya.

"Tapi Anaza, aku tidak bisa. Aku mau pulang sekarang, kalau kamu mau makan antari aku kekampus. Aku bisa pulang dengan motorku dan kamu bisa makan" kata Sari.

Tapi perkataan Sari hanya dianggap angin lalu dan didiamkan saja oleh Anaza yang terus mengendarai mobilnya.

Anaza mengajak Sari kesebuah kedai" La Rose," kedai itu adalah kedai tempat nongkrongnya Anaza dan teman-temannya.

"Sudah sampai, ayo mbak" ajak Anaza.

"Anaza, aku tidak usah ikut. Kamu saja yang keluar dan makan" pinta Sari.

"Ayo mbak" tangan Anaza memegangi tangan Sari.

"Anaza, aku tidak bisa ikut kesana" kata Sari sambil menahan tangan Anaza.

"Ayo mbak" tarik Anaza.

Dan akhirnya Sari mengalah dan ikut Anaza masuk kedalam. Sari malas untuk bertengkar dengan Anaza.

Sesampainya mereka di dalam, Anaza lebih memilih untuk duduk di pojok. Dia takut ketiga sahabatnya akan datang dan ngomongi bahwa Sari adalah salah satu pelanggannya.

Anaza tidak mau Sari tahu soal pekerjaannya selama ini.

Anaza pun memesan makanan kesukaannya kalau dia datang kesini, sedangkan Sari meminta air minum putih karena mau minum obat.

Anaza memperhatikan Sari yang lagi minum obat. Ingin rasanya Anaza menanyakan kepada Sari, itu obat apa. Tapi Anaza ingin agar Sari yang mengatakannya sendiri.

"Anaza, aku pulang ya?. Nanti mau Magrib dan aku belum shalat ashar" ucap Sari setelah memasukkan kembali obatnya.

"Tapi aku mau makan mbak!, jadi mbak harus nemani aku makan" ucap Anaza.

Sari hanya diam mendengar ucapan Anaza.

"Ini anak, tidak sadar dengan umur. Seharusnya umur seperti ini sudah menikah dan bukannya kesana kemaren" kata Sari dalam hati.

"Anaza, mbak mau nanya boleh tidak?" tanya Sari Kemudian.

"Hmmmm" gumam Anaza.

"Anaza, kamu kenapa tidak ikut kerja di perusahaan Salim atau di perusahaan papa" tanya Sari lagi.

Anaza langsung menghentikan makannya dan di tatapnya Sari yang juga menatapnya.

"Itu urusan aku mbak, lebih baik mbak urusin saja hidup mbak sendiri" tapi dari nadanya Anaza kelihatan tidak suka dengan pertanyaan Sari.

"Anaza, aku hanya bertanya. Bukan ingin mengurusi diri kamu, kalau kamu merasa tersinggung maaf" ucap Sari menunduk.

" Mbak, aku....Ya sudah aku mau makan" Kata Anaza. Anaza pun meneruskan makannya, sedangkan Sari sibuk main Handphonenya.

Sekali- kali Anaza melihat Sari yang terlalu asyik main Handphonenya.

"Kenapa dari dulu, dari pertama ketemu di cafe ada rasa nyaman ketika menatap wajah Sari. Jangan sampai aku menyukainya, karena rasa itu sudah mati di hatiku" kata Anaza dalam hati.

Tapi Anaza tidak menyadari kalau rasa yang selalu dia hindari, sekarang sudah berkembang di hatinya.

Ada panggilan masuk di handphone Sari, waktu di lihat rupanya dari Arlan. Sari tidak memperdulikan panggilan tersebut, dan Handphonenya di letakkan di depannya.

Anaza pun melihat siapa yang menelepon Sari, ada rasa tidak suka waktu di lihatnya yang menelepon adalah Arlan.

"Kenapa tidak diangkat mbak?" tanya Anaza karena dari tadi dilihatnya Sari diam saja.

"Lagi malas" jawab Sari singkat.

Oleh Anaza diambilnya handphone Sari dan di angkat oleh Anaza.

"Anaza jangan, kembalikan handphonenya" ucap Sari dan berdiri dari tempat duduknya Kemudian Sari langsung berdiri disamping Anaza.

"Anaza sinikah handphone aku" pinta Sari.

Sari berusaha untuk merebut handphonenya, tapi oleh Anaza handphonenya diangkat tinggi melebihi badan Sari.

"Anaza ayo sinikah handphone aku" kata Sari lagi.

"Tidak mau mbak, aku mau mengangkat teleponnya" kata Anaza tersenyum manis.

"Anaza jangan diangkat" ucap Sari pelan.

Tapi terlambat sudah dipencet oleh Anaza tombol hijau.

"Assalamualaikum" ucap salam dari seberang sana.

"Wa'alaikumsalam" jawab Anaza.

"Ini siapa?, kenapa bisa handphone Sari dengan kamu" tanya orang tersebut.

"Jangan pernah menganggu hidup Sari lagi karena mulai dari sekarang Sari adalah amanah yang harus aku jaga".

"Anaza" ucap orang tersebut.

Dan tanpa salam Langsung di matikan Anaza.

"Anaza, kenapa kamu angkat dan kamu bicara seperti itu?. Nanti kata mas Arlan, kita berdua ada hubungan lagi" ucap Sari cemberut yang sudah kembali ketempat duduknya.

"Biarin dia tahu mbak, jadi dia tidak akan menganggui mbak lagi" kata Anaza sambil makan.

"Bukan seperti itu Anaza, mas Arlan nanti.."

"Tidak apa-apa mbak" kata Anaza tajam.

Akhirnya Sari hanya diam, karena malas berdebat dengan Anaza yang ujung- ujungnya pasti Anaza yang menang.

Di tempat lain.

Flashback.

Gara-gara kejadian semalam, Arlan berniat mau mengajak Sari keluar untuk membahas soal semalam. Arlan pun menelepon Sari tapi diangkat oleh Anaza, dan Arlan marah waktu Anaza bilang Sari adalah amanah yang harus dia jaga.

Seharusnya dia yang jaga Sari, bukan anak ingusan yang menjaga Sari.

Flashback end.

Arlan pun pergi kesebuah bar dan di sana Arlan minum-minum.

"Kenapa kamu seperti ini Sari?, aku mencintaimu Sari. Aku tahu kalau ini memang salah aku, tapi bisakah kamu kasih aku kesempatan lagi untuk memperbaiki semuanya. Aku mencintaimu Sari" cerocos Arlan dalam keadaan yang sudah hampir mabuk.

"Kenapa kamu harus bersama dia?, apakah kamu sudah mulai merasakan cinta lagi Sari" Arlan masih bicara sendiri sambil memandangi wajah Sari di Handphonenya.

Kemudian tiba-tiba Arlan tidak sadarkan diri.

Kembali ke Anaza dan Sari yang masih ada di cafe.

"Mbak, habis ini kita nonton bioskop" sahut Anaza.

"Anaza, aku mau pulang" kata Sari.

"Iya kita pulang, tapi sebelum itu kita pergi nonton dulu. Mau ya mbak" anaza mencoba merayu Sari untuk mengiyakan ajakannya.

"Aku mau pulang Anaza, kalau kamu mau nonton ajak Novi setelah dia sehat nanti".

"Kenapa harus Novi?, yang aku ajak mbak bukan Novi" ucap Anaza dengan nada sedikit kesal.

Sari hanya bisa menarik napas, dengan sikap Anaza seperti ini.

Tiba-tiba handphone Sari berbunyi, dan langsung diangkat oleh Anaza.

"Ya halo" ucap Anaza.

"Apakah ini benar nomor mbak Sari" tanya orang yang menelepon.

"Ya, ada apa" tanya Anaza balik.

"Anaza, kembalikan handphonenya" kata Sari pelan.

"Ini, kami dapat nomor ini dari seorang pria, dia sekarang tidak sadar diri karena dia mabuk" ucap orang tersebut.

"Siapa" tanya Anaza.

"Di KTP, tertera dengan nama Arlan" jawab orang tersebut.

"Maaf Sari lagi sibuk, hubungi saja orang lain" kata Anaza dan langsung mematikan handphone Sari.

Sari hanya bengong dengan kelakuan Anaza yang tiba-tiba mematikan handphonenya.

"Ayo mbak pulang" ajak Anaza dan memegangi tangan Sari.

"Anaza, tanganmu" kata Sari.

Tapi Anaza tidak peduli dan setelah selesai membayar, Anaza mengajak Sari keluar dari cafe.

Terpopuler

Comments

🦊⃫⃟⃤Haryani_hiatGC𝕸y💞🎯™

🦊⃫⃟⃤Haryani_hiatGC𝕸y💞🎯™

semangat kak😘

2021-05-30

0

Azura One

Azura One

Aku hadir author 🤗

2021-05-06

0

kathy °𝐍𝐍᭄ ♛⃟⃝𓆊

kathy °𝐍𝐍᭄ ♛⃟⃝𓆊

semangat terus kak 💗😘🌺

2021-05-06

0

lihat semua
Episodes
1 Anaza Putra Abdullah & Sari Zirani
2 Pertemuan ke dua.
3 Menjalankan Rencana.
4 Kemarahan Papa dan rencana Anaza.
5 Pertemuan Yang Tak Terduga
6 Menjalankan Rencana Part 2
7 Insiden Tak Terduga
8 Insiden Tak Terduga Part 2
9 Kehilangan Ayah.
10 Permintaan Yang Sulit.
11 Permintaan Yang Sulit Part 2
12 Insiden Memalukan.
13 Drama Di Mulai.
14 Babak Terbaru
15 Berita Ke Hamilan Novi.
16 Ada Rasa Yang Tak Terduga
17 Kecemburuan Anaza Dan Arlan.
18 Kekhawatiran Ibu
19 Kemarahan Anaza.
20 Wanita Masa Lalu Anaza.
21 Kena Masalah
22 Kecemburuan Anaza.
23 Malam Yang Tak Terlupakan (21+)
24 Kebencian Sari.
25 Kemarahan Sari
26 Perjodohan Sari
27 Pembicaraan Sari dan Anaza
28 Kebersamaan Anaza dan Sari
29 Kesedihan Sari
30 Kegelisahan Hati Anaza dan Sari
31 Kebersamaan Anaza dan Sari Part 2
32 Sari Menolak Lamaran
33 Menghilangnya ibu
34 Keberadaan Ibu
35 Kepulangan Ibu dan Masalah Sari
36 Keputusan Anaza
37 Empat Puluh Hari Ayah
38 Lee Vs Amel
39 Lamaran Salim dan Septi
40 Perubahan Anaza
41 Novi
42 Pergi Bertiga
43 Kecemburuan Novi
44 Kerinduan Anaza
45 Hari Ke Empat Menuju Pernikahan Salim dan Septi
46 Dalang Di Balik Video Sari
47 Rencana Mama Anaza
48 Bertemunya Anaza dan Arlan
49 Wira dan Esa
50 Anaza Dan Sari Resmi Jadian
51 Kecurigaan Sari Dengan Wira
52 Kebucinan Anaza
53 Perasaan Wira dan Esa
54 Cerita Tengah Malam Anaza Dan Sari
55 Izin Mama Dengan Ibu
56 Kencan
57 Edge Al-Fatih
58 Balada Kehidupan
59 Kedatangan Edge
60 Berdamai
61 Balada Kehidupan Part 2
62 Perasaan Anaza
63 Perkataan Ibu
64 Dilema Anaza
65 Pembicaraan Wira Dan Esa
66 Drama Korea Versi Anaza Dan Sari
67 Acara Henai
68 Drama Di Acara Henai
69 Drama Korea Di Pagi Hari
70 Persahabatan Dan Kisah Tujuh Tahun Yang Lalu
71 Faiz Vs Nada
72 Hari Pernikahan Salim Dan Septi
73 Drama Di Pernikahan Salim dan Septi
74 Drama Pernikahan Salim dan Septi Bab 2
75 Bulan Madu Salim Dan Septi.
76 Lamaran Anaza Untuk Sari
77 Restu Tertunda Dari Ibu
78 Alasan Ibu
79 Keresahan Anaza
80 Restu Tertunda Dari ibu Part 2
81 Ibu Masuk Rumah Sakit
82 Perpisahan Anaza & Sari
83 Kejadian Yang Tak Terduga
84 Kebahagiaan Yang Tak Terduga
85 Pertemuan Anaza dan Sari
86 Kehamilan Sari
87 Akhirnya Terbongkar
88 Terbongkar Semuanya
89 Kebersamaan Ibu dan Sari
90 Kegalauan Anaza
91 Drama Malam Hari
92 Anaza dan Sari
93 Restu Ibu
94 Kebencian Novi
95 Curhat Ala Anaza dan Sari
96 Balada cinta Wira dan Esa
97 Balada Cinta Wira dan Esa part 2
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Anaza Putra Abdullah & Sari Zirani
2
Pertemuan ke dua.
3
Menjalankan Rencana.
4
Kemarahan Papa dan rencana Anaza.
5
Pertemuan Yang Tak Terduga
6
Menjalankan Rencana Part 2
7
Insiden Tak Terduga
8
Insiden Tak Terduga Part 2
9
Kehilangan Ayah.
10
Permintaan Yang Sulit.
11
Permintaan Yang Sulit Part 2
12
Insiden Memalukan.
13
Drama Di Mulai.
14
Babak Terbaru
15
Berita Ke Hamilan Novi.
16
Ada Rasa Yang Tak Terduga
17
Kecemburuan Anaza Dan Arlan.
18
Kekhawatiran Ibu
19
Kemarahan Anaza.
20
Wanita Masa Lalu Anaza.
21
Kena Masalah
22
Kecemburuan Anaza.
23
Malam Yang Tak Terlupakan (21+)
24
Kebencian Sari.
25
Kemarahan Sari
26
Perjodohan Sari
27
Pembicaraan Sari dan Anaza
28
Kebersamaan Anaza dan Sari
29
Kesedihan Sari
30
Kegelisahan Hati Anaza dan Sari
31
Kebersamaan Anaza dan Sari Part 2
32
Sari Menolak Lamaran
33
Menghilangnya ibu
34
Keberadaan Ibu
35
Kepulangan Ibu dan Masalah Sari
36
Keputusan Anaza
37
Empat Puluh Hari Ayah
38
Lee Vs Amel
39
Lamaran Salim dan Septi
40
Perubahan Anaza
41
Novi
42
Pergi Bertiga
43
Kecemburuan Novi
44
Kerinduan Anaza
45
Hari Ke Empat Menuju Pernikahan Salim dan Septi
46
Dalang Di Balik Video Sari
47
Rencana Mama Anaza
48
Bertemunya Anaza dan Arlan
49
Wira dan Esa
50
Anaza Dan Sari Resmi Jadian
51
Kecurigaan Sari Dengan Wira
52
Kebucinan Anaza
53
Perasaan Wira dan Esa
54
Cerita Tengah Malam Anaza Dan Sari
55
Izin Mama Dengan Ibu
56
Kencan
57
Edge Al-Fatih
58
Balada Kehidupan
59
Kedatangan Edge
60
Berdamai
61
Balada Kehidupan Part 2
62
Perasaan Anaza
63
Perkataan Ibu
64
Dilema Anaza
65
Pembicaraan Wira Dan Esa
66
Drama Korea Versi Anaza Dan Sari
67
Acara Henai
68
Drama Di Acara Henai
69
Drama Korea Di Pagi Hari
70
Persahabatan Dan Kisah Tujuh Tahun Yang Lalu
71
Faiz Vs Nada
72
Hari Pernikahan Salim Dan Septi
73
Drama Di Pernikahan Salim dan Septi
74
Drama Pernikahan Salim dan Septi Bab 2
75
Bulan Madu Salim Dan Septi.
76
Lamaran Anaza Untuk Sari
77
Restu Tertunda Dari Ibu
78
Alasan Ibu
79
Keresahan Anaza
80
Restu Tertunda Dari ibu Part 2
81
Ibu Masuk Rumah Sakit
82
Perpisahan Anaza & Sari
83
Kejadian Yang Tak Terduga
84
Kebahagiaan Yang Tak Terduga
85
Pertemuan Anaza dan Sari
86
Kehamilan Sari
87
Akhirnya Terbongkar
88
Terbongkar Semuanya
89
Kebersamaan Ibu dan Sari
90
Kegalauan Anaza
91
Drama Malam Hari
92
Anaza dan Sari
93
Restu Ibu
94
Kebencian Novi
95
Curhat Ala Anaza dan Sari
96
Balada cinta Wira dan Esa
97
Balada Cinta Wira dan Esa part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!