Setelah selesai makan malam, para pria duduk di ruang tengah. Sedangkan para wanita sibuk membersihkan meja makan dan mencuci piring.
"Salim, bagaimana rencana pernikahan kamu dengan Septi" dia ditanya oleh Suaminya Susan yang membuka obrolan.
"Aku juga tidak tahu bang, rencananya bulan depan tapi ayah baru meninggal dan aku tidak enak jika membicarakan soal pernikahan" jelas Salim.
Anaza yang lagi sibuk main game di Handphonenya, langsung melihat wajah Salim yang lagi tersenyum tapi Anaza tahu itu senyum palsu dari Salim.
Para wanita setelah selesai pekerjaan mereka, mereka pun keruang tengah. Apalagi tadi katanya ada yang mau di omongin oleh Arlan.
"Arlan, apa yang mau kamu bicarakan dengan kami semua" tegur ibu dengan Arlan yang menunduk.
"Ibu, aku...." ucap Arlan terbata-bata.
semua menunggui ucapan selanjutnya dari Arlan.
"Aku mau melamar Sari untuk menjadi isteriku bu" kata Arlan dan membuat semua orang yang ada di situ pada terdiam.
"Kamu gila mas, bukannya kamu mau menikah dengan wanita yang sudah kamu hamilin dan kenapa kamu mau melamar mbak Sari?" kata Septi sewot dan menunjuk Arlan.
Sari hanya bisa diam. Jika tidak ada kejadian itu, mungkin Sari akan bilang iya tapi ada seorang wanita yang lagi menunggu mas Arlan untuk bertanggung jawab.
Anaza memandangi wajah Sari yang menunduk setelah Arlan selesai bicara.
"Mas, maaf aku tidak bisa. Maafkan aku" ucap Sari dan pergi dari sana.
Sari Langsung naik keatas, dan membaringkan tubuhnya di atas kasur. Sari itu anak sulung tapi Sari itu juga sangat cengeng dan sangat perasa. Dan seperti sekarang dia menangis karena perkataan Arlan tadi sangat menyakitkan hatinya.
"Arlan, ibu tidak bisa menerima lamaran kamu. Kamu tahukan bahwa, kamu dan Sari tidak bisa seperti dulu lagi. Ada seorang wanita yang menunggu kamu, Sekarang menikahlah dengan wanita itu" tolak ibu dengan Arlan.
Arlan yang mendengarnya hanya bisa menunduk dan menahan malu.
Anaza tersenyum dalam hati, ada rasa lega waktu Sari dan ibu menolak lamaran ini. Anaza binggung kenapa ada rasa yang tidak dapat di ucapkan.
"Baiklah, aku minta maaf atas kelancangan aku tadi ibu" ucap Arlan pelan.
"Arlan, ibu tidak menganggap perkataan kamu tadi lancang. Tapi ibu tidak ingin kamu menjadi lelaki yang tidak bertanggung jawab, hanya karena ingin melihat anak ibu bahagia" terang ibu dengan Arlan.
Arlan memang merasa bahwa ini salah dia. Coba, dia tidak pergi ke acara itu tidak mungkin kejadian itu terjadi.
Flashback
Arlan mendapatkan undangan pesta dari sahabatnya semasa kuliah dulu. Arlan akan mengajak Sari, tapi Sari tidak terlalu suka pesta. Jadi Arlan memilih untuk pergi sendiri dan Arlan sudah minta izin dengan Sari, apalagi sebentar lagi mereka akan menikah. Awalnya Sari tidak mengizinkannya, apalagi Sari tidak ikut. Tapi Arlan berusaha membujuk Sari agar di izinkan, dan akhirnya Sari mengizinkannya.
Tapi dengan satu syarat oleh Sari, jangan pulang malam dan jangan mabuk. Tapi syaratnya Sari dilanggar oleh Arlan.
Disana Arlan ketemu dengan seorang wanita muda, bahkan Arlan tidak kenal. Rupanya wanita itu adik sepupu dari temannya dan membutuhkan pekerjaan. Arlan yang memang lagi butuh sekretaris, menerimanya dan wanita itu menjadi sekretaris Arlan.
Tapi lama kelamaan, wanita tersebut mencoba merayu Arlan dan berhasil. Apalagi penampilan wanita tersebut berbeda dengan penampilan Sari yang tertutup.
Arlan dan sekretarisnya yang bernama Tina diam-diam di belakang Sari menjalin hubungan terlarang. Dan Tina hamil anak Arlan, dan dari situlah hubungan Arlan dan Sari berakhir.
Flashback end
Arlan pun pamit untuk pulang, dan di lihatnya di atas. Sari tidak turun- turun, Arlan tahu pasti Sekarang Sari nangis dan kecewa dengan dirinya.
"Assalamualaikum" ucap Arlan. Ibu mengantar Arlan sampai kedepan.
"Wa'alaikumsalam" balas ibu.
Ibu dan ayah sebenarnya, Sangat suka dengan Arlan. Tapi gara-gara kejadian itu, Ayah jadi tidak terlalu suka lagi dengan Arlan.
Anaza masih duduk di ruang tengah, dan masih memainkan handphonenya.
"Anaza, ayo pulang" ajak Salim.
Anaza hanya bisa menarik napas karena sebenarnya dia tidak mau pulang dan masih betah di sini.
"Ayo mas" Anaza pun berdiri dan berjalan mendekati ibu.
"Ibu, aku pulang ya" kata Salim dan menyalami ibu.
Kalau Anaza beda lagi, dia memeluk ibu. Anaza tidak tahu kenapa, tetapi ada dalam hatinya yang ingin memeluk ibu.
Ibu pun menepuk pundak Anaza pelan dan sambil berbisik "Ibu tahu permintaan terakhir ayah dengan kamu, jaga amanah itu sampai Sari menemukan pendamping hidupnya".
Anaza hanya tersenyum kecil, karena bagi Anaza itu adalah permintaan yang sangat sulit.
"Assalamualaikum" ucap Anaza dan Salim serempak.
"Wa'alaikumsalam" jawab ibu tertawa .
Anaza dan Salim pun pulang dengan naik motor masing-masing.
Di Kediaman Keluarga Anaza.
Salim dan Anaza pun sampai di depan pagar rumah dan bertambah terkejutnya Anaza disana sudah berdiri Novi di depan mobilnya.
"Mas, masuk ya Anaza" kata Salim dan Salim tersenyum kecil dengan Novi. Dan Salim pun masuk ke dalam rumah.
"Ada yang mau aku bicarakan" kata Novi setelah melihat Salim yang sudah tidak terlihat lagi.
"Tapi jangan disini" ajak Novi.
Anaza pun ikut Novi, tapi dia membawa motor sendiri. Rupanya Novi mengajak Anaza kerumahnya.
"Ayo masuk" Novi mengajak Anaza untuk masuk.
"Assalamualaikum" batin Anaza terucap.
Novi menyuruh Anaza untuk duduk, dan Novi membuat minuman untuk Anaza.
"Ada apa Novi" tanya Anaza langsung.
"Ayo di minum Anaza" pinta Novi.
"Terima kasih Nov" balas Anaza.
"Anaza, aku ingin kita...." ucap Novi terputus.
"Iya apa" tanya Anaza penasaran.
"Kalau kamu ingin mengajak aku berhubungan ****, aku lagi malas dan tidak mood" ucap Anaza lagi.
" Aku mau kita putus" Ucap Novi.
Anaza terkejut tapi di dalam hati, dia mengiyakan Ucapan Novi.
"Kenapa kita harus putus?, kamu tidak mencintaiku atau ada hal yang tidak ingin semua orang tahu" tanya Anaza bertubi-tubi.
Novi diam mendengar pertanyaan Anaza karena dia binggung harus jawab.
Kalau dia jawab yang sebenarnya, takutnya Anaza akan marah.
"Novi, ada apa?" tanya Anaza Kemudian.
Novi pun menangis dan memeluk Anaza. Dan Anaza pun membalas pelukan dari Novi.
"Minum ini" kata Anaza menawarkan minuman yang tadi di buat Novi.
Novi pun meminum, minuman yang di buat oleh dia tadi.
Novi pun mencoba untuk menarik napas, agar dia tidak salah dalam bicara nanti.
Novi memandangi wajah Anaza, yang lagi asyik melihat handphonenya.
"Anaza, aku minta maaf ya sebesar-besarnya. Tapi kita harus mengakhirinya karena aku telah membuat kesalahan yang tidak dapat kamu Maafkan" ucap Novi lirik.
Anaza pun diam dan Melihat Novi yang masing menangis dan menundukkan kepalanya.
"Anaza, aku..." ucap Novi terputus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
zien
Hadir 💗💗
2021-05-11
0
🍃🌻 Imazz 🌻🍃
4 like 👍👍❤️❤️🤗🤗
2021-04-29
0
Wiselovehope🌻 IG@wiselovehope
❤️✌️❤️✌️❤️✌️❤️
2021-04-29
1