Drama Di Mulai.

"Ibu" teriak Sari.

Tapi bukan saja ibu yang berada di sana, tapi semuanya. Dan yang berteriak tadi adalah Sinta.

"Ibu, jangan pikir yang aneh-aneh. Aku tadi tidak sengaja jatuh di atas badannya Anaza bu" jelas Sari ketakutan. Sari tidak mau semuanya berpikir yang aneh-aneh atau lebih buruk dari itu.

Sari pun berdiri dari atas badan Anaza, Anaza tersenyum melihat Sari yang menahan malu.

"Sebentar lagi mau masuk Magrib, ayo kita siap-siap" perintah ibu. " Dan kamu Anaza, kalau mau ikut shalat Magrib. Kamu bisa ke kamar atas." perintah ibu lagi.

"Ya Allah, hari ini aku sudah melewati shalat Dzuhur dan shalat Ashar. Ini gara-gara Anaza, dasar anak aneh" gerutu Sari dalam hati.

Sari pun keatas, karena tidak mau di marahi oleh ibu. Sari tidak tahu kalau ada Anaza di belakangnya.

"Mbak Sari" teriak Anaza dan mengusap kepala Sari.

"Dasar tidak sopan kamu Anaza, awas kamu" teriak Sari.

Sari pun mengejar Anaza yang lari keatas, Anaza pun masuk kamar yang waktu itu pernah di pakainya pertama kali Anaza melaksanakan shalat Magrib di rumah ini.

Dan pintunya Langsung di tutup oleh Anaza dari dalam.

"Anaza, buka pintunya" sari menggedor pintu.

"Mbak, sudah mau Magrib. Aku mau mandi mbak, mbak mau ikut" goda Anaza dari dalam kamar.

"Astagfirullah ini anak" ucap Sari.

Sari pun pergi meninggalkan kamar tersebut.

"Sepertinya mbak Sari tidak ada lagi. Sepertinya akan menjadi keasyikan bagi aku untuk mengoda mbak Sari, Apalagi kalau dia marah lucu. Ya ampun apa yang aku pikirkan" gumam Anaza sendiri.

Di dalam kamarnya, sari juga ngomel sendiri.

"Ayah, kenapa harus buat permintaan dengan anak rese itu untuk menjaga aku. Aku sudah besar ayah, umurku sudah tiga puluh lima dan harus di jaga anak umur dua puluh lima tahun. Ayah, Anaza itu rese dan cabul ayah. Dia itu selalu buat aku marah dan membuat tekanan darah tinggi aku naik ayah" kata Sari di depan foto ayahnya yang terpampang di dinding kamarnya.

"Kenapa tidak mas Arlan yang ayah minta untuk menjaga aku" kata Sari lagi sambil menarik napas.

Sari pun mandi, Karena sebentar lagi mau Magrib.

Tadi waktu Sari turun dari kamarnya dan dia mengira Semuanya pergi, karena keadaan rumah yang sepi. Rupanya mereka semua lagi berkumpul di rumah kaca ibu.

Waktu mereka mau turun kebawah karena sebentar lagi mau Magrib, mereka melihat insiden yang sangat memalukan.

"Ayah, apa yang ayah inginkan terjadi?, tapi kenapa harus dengan Anaza?. Anaza masih muda bagi Sari tapi ayah bilang kedewasaan bukan di ukur dari umur melainkan dari sikap dan sifat kita dan ayah yakin Anaza dapat menjaga Sari" kata ibu sambil mengusap foto ayah.

Shalat Magrib pun dilaksanakan, dan Anaza yang di jadi imam oleh ibu. Anaza sempat menolak tapi kata ibu "Seorang pria harus bisa jadi imam untuk keluarganya".

Sebenarnya Anaza itu dari di sekolah TK sampai SMA, dia sekolah yang sekolahnya berbasis Islam. Tapi gara-gara kejadian yang membuat hidup seorang Anaza Abdullah Putra berubah menjadi tiga ratus enam puluh derajat dan sampai dia main dengan tante-tante.

Sari yang mendengarnya hanya diam, tapi didalam hatinya dia mengakui kalau Anaza mempunyai sifat yang tidak dapat di tebak.

Selain shalat Magrib, para wanita menyiapkan makan malam. Dan para pria duduk-duduk di halaman belakang dekat kolam ikan.

"Anaza, Sekarang apa kegiatan kamu?" tanya suami Susan.

"Ikut membantu papa, mas" jawab Anaza walaupun itu bohong. Karena tidak mungkin Anaza bilang yang sebenarnya. Pasti akan terjadi perang dunia ke empat.

"Kamu sudah menikah atau sudah punya pacar" tanya Suami Sinta.

"Aku sudah punya pacar, mas" Jawab Anaza jujur. Walaupun sudah beberapa hari dia dan Novi tidak saling berhubungan. Anaza berpikir bahwa Novi sibuk dengan pekerjaannya.

Sari yang lewat Mendengar ucapan Anaza.

"Ohh, Anaza sudah punya pacar. Baguslah jadi aku tidak perlu lagi khawatir dengan dia. Tapi kenapa aku harus sedih waktu Anaza bicara seperti itu" ucap Sari menggeleng-gelengkan kepalanya.

Anaza yang melihat Sari menggeleng kepalanya tersenyum. "Pasti mbak Sari sudah dengar aku punya pacar. Tapi dia tidak tahu kalau aku dengan Novi tuk cuma mutualisme. Karena sejujurnya aku tidak ada rasa sayang dengan Novi, lihat saja mbak. Mbak akan menjadi milik aku karena amanah ayah" kata Anaza dalam hati.

Mereka bertiga pun melanjutkan pembicaraan

hal-hal sederhana kecuali bisnis. Karena suami Susan dan suami Sinta bukan seorang pengusahan. Tidak sekali-kali Anaza ketawa Mendengar lelucon dari suami Sinta.

Waktu mau melaksanakan shalat Isya, pintu depan rumah di ketuk oleh seorang. Anaza pun melangkah untuk membukakan pintu. Betapa kagetnya Anaza yang berdiri di depannya ternyata Salim.

"Assalamualaikum" kata Salim dan menepuk pundak Anaza.

"Wa'alaikumsalam mas, di kira mas tidak kesini" tanya Anaza berjalan masuk kedalam rumah dengan Salim yang sudah rapi tidak seperti orang pulang dari kantor.

"Mau kesini waktu pulang kerja tadi, tapi mas pikir lebih baik mandi dulu baru kesini" cerita Salim

"Kamu ngapai kesini?" tanya Salim binggung Melihat Anaza ada di rumah Septi.

"Ingin main saja mas, mungkin ibu butuh sesuatu" jawab Anaza tersenyum.

"Aduh kenapa pula ada mas Salim kesini, dan nanyai kenapa aku bisa kesini?" tanya Anaza dalam hati.

"Ibu" ucap Salim dan menyalami ibu.

"Salim ayo shalat" ajak ibu.

"Iya bu"

Shalat Isya pun di laksanakan dan Anaza tetap di suruh ibu untuk menjadi imam.

Selesai shalat Isya, mereka makan malam bersama. Malam ini, ibu memasak makanan spesial untuk mereka dan ada makanan kesukaan ayah.

Selagi mereka asyik makan, pintu depan di ketuk seorang.

"Biar, aku yang membuka pintu" ucap Anaza.

Anaza pun membuka pintu depan, dan betapa terkejutnya Anaza. Disana sudah berdiri Arlan, sama Arlan pun terkejut karena ada Anaza di rumah Sari.

"Assalamualaikum" ucap Arlan.

"Wa'alaikumsalam" jawab Anaza dengan nada tidak suka.

"Ayo masuk mas" ucap Anaza lagi.

Anaza mengajak Arlan masuk kedalam rumah dan membawa Arlan ke ruang makan.

"Arlan" kata Suami Susan.

"Hai semuanya" sapa Arlan.

"Arlan, ayo duduk sini" ajak ibu.

Arlan pun duduk di samping Sari dan Anaza kembali duduk di tempatnya di samping Salim. Tapi di depannya ada Sari yang dari tadi diam tanpa suara Semenjak Arlan datang.

"Perusak suasana" batin Anaza kesal.

"Bu, ada yang mau aku bicarakan dengan kalian semua setelah selesai makan" kata Arlan Kemudian.

Sari menoleh dan melihat wajah Arlan.

"Apa yang mau di bicarakan mas Arlan?" tanya Sari di dalam hati.

Anaza juga berpikiran sama dengan Sari dan di tatapnya tajam wajah Arlan yang lagi asyik makan.

Terpopuler

Comments

coni

coni

like hadir kak, semangat upnya 🥰

salam ANGKASA

2021-04-27

0

bingung ah

bingung ah

aku hadir kakak😊😊😊

Semangat yaa 😊

Salam dari "aku ingin menjadi EGOIS" & "IMAJINNER"😊

2021-04-27

0

Umi Asmarani

Umi Asmarani

lanjut Ka...

2021-04-26

0

lihat semua
Episodes
1 Anaza Putra Abdullah & Sari Zirani
2 Pertemuan ke dua.
3 Menjalankan Rencana.
4 Kemarahan Papa dan rencana Anaza.
5 Pertemuan Yang Tak Terduga
6 Menjalankan Rencana Part 2
7 Insiden Tak Terduga
8 Insiden Tak Terduga Part 2
9 Kehilangan Ayah.
10 Permintaan Yang Sulit.
11 Permintaan Yang Sulit Part 2
12 Insiden Memalukan.
13 Drama Di Mulai.
14 Babak Terbaru
15 Berita Ke Hamilan Novi.
16 Ada Rasa Yang Tak Terduga
17 Kecemburuan Anaza Dan Arlan.
18 Kekhawatiran Ibu
19 Kemarahan Anaza.
20 Wanita Masa Lalu Anaza.
21 Kena Masalah
22 Kecemburuan Anaza.
23 Malam Yang Tak Terlupakan (21+)
24 Kebencian Sari.
25 Kemarahan Sari
26 Perjodohan Sari
27 Pembicaraan Sari dan Anaza
28 Kebersamaan Anaza dan Sari
29 Kesedihan Sari
30 Kegelisahan Hati Anaza dan Sari
31 Kebersamaan Anaza dan Sari Part 2
32 Sari Menolak Lamaran
33 Menghilangnya ibu
34 Keberadaan Ibu
35 Kepulangan Ibu dan Masalah Sari
36 Keputusan Anaza
37 Empat Puluh Hari Ayah
38 Lee Vs Amel
39 Lamaran Salim dan Septi
40 Perubahan Anaza
41 Novi
42 Pergi Bertiga
43 Kecemburuan Novi
44 Kerinduan Anaza
45 Hari Ke Empat Menuju Pernikahan Salim dan Septi
46 Dalang Di Balik Video Sari
47 Rencana Mama Anaza
48 Bertemunya Anaza dan Arlan
49 Wira dan Esa
50 Anaza Dan Sari Resmi Jadian
51 Kecurigaan Sari Dengan Wira
52 Kebucinan Anaza
53 Perasaan Wira dan Esa
54 Cerita Tengah Malam Anaza Dan Sari
55 Izin Mama Dengan Ibu
56 Kencan
57 Edge Al-Fatih
58 Balada Kehidupan
59 Kedatangan Edge
60 Berdamai
61 Balada Kehidupan Part 2
62 Perasaan Anaza
63 Perkataan Ibu
64 Dilema Anaza
65 Pembicaraan Wira Dan Esa
66 Drama Korea Versi Anaza Dan Sari
67 Acara Henai
68 Drama Di Acara Henai
69 Drama Korea Di Pagi Hari
70 Persahabatan Dan Kisah Tujuh Tahun Yang Lalu
71 Faiz Vs Nada
72 Hari Pernikahan Salim Dan Septi
73 Drama Di Pernikahan Salim dan Septi
74 Drama Pernikahan Salim dan Septi Bab 2
75 Bulan Madu Salim Dan Septi.
76 Lamaran Anaza Untuk Sari
77 Restu Tertunda Dari Ibu
78 Alasan Ibu
79 Keresahan Anaza
80 Restu Tertunda Dari ibu Part 2
81 Ibu Masuk Rumah Sakit
82 Perpisahan Anaza & Sari
83 Kejadian Yang Tak Terduga
84 Kebahagiaan Yang Tak Terduga
85 Pertemuan Anaza dan Sari
86 Kehamilan Sari
87 Akhirnya Terbongkar
88 Terbongkar Semuanya
89 Kebersamaan Ibu dan Sari
90 Kegalauan Anaza
91 Drama Malam Hari
92 Anaza dan Sari
93 Restu Ibu
94 Kebencian Novi
95 Curhat Ala Anaza dan Sari
96 Balada cinta Wira dan Esa
97 Balada Cinta Wira dan Esa part 2
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Anaza Putra Abdullah & Sari Zirani
2
Pertemuan ke dua.
3
Menjalankan Rencana.
4
Kemarahan Papa dan rencana Anaza.
5
Pertemuan Yang Tak Terduga
6
Menjalankan Rencana Part 2
7
Insiden Tak Terduga
8
Insiden Tak Terduga Part 2
9
Kehilangan Ayah.
10
Permintaan Yang Sulit.
11
Permintaan Yang Sulit Part 2
12
Insiden Memalukan.
13
Drama Di Mulai.
14
Babak Terbaru
15
Berita Ke Hamilan Novi.
16
Ada Rasa Yang Tak Terduga
17
Kecemburuan Anaza Dan Arlan.
18
Kekhawatiran Ibu
19
Kemarahan Anaza.
20
Wanita Masa Lalu Anaza.
21
Kena Masalah
22
Kecemburuan Anaza.
23
Malam Yang Tak Terlupakan (21+)
24
Kebencian Sari.
25
Kemarahan Sari
26
Perjodohan Sari
27
Pembicaraan Sari dan Anaza
28
Kebersamaan Anaza dan Sari
29
Kesedihan Sari
30
Kegelisahan Hati Anaza dan Sari
31
Kebersamaan Anaza dan Sari Part 2
32
Sari Menolak Lamaran
33
Menghilangnya ibu
34
Keberadaan Ibu
35
Kepulangan Ibu dan Masalah Sari
36
Keputusan Anaza
37
Empat Puluh Hari Ayah
38
Lee Vs Amel
39
Lamaran Salim dan Septi
40
Perubahan Anaza
41
Novi
42
Pergi Bertiga
43
Kecemburuan Novi
44
Kerinduan Anaza
45
Hari Ke Empat Menuju Pernikahan Salim dan Septi
46
Dalang Di Balik Video Sari
47
Rencana Mama Anaza
48
Bertemunya Anaza dan Arlan
49
Wira dan Esa
50
Anaza Dan Sari Resmi Jadian
51
Kecurigaan Sari Dengan Wira
52
Kebucinan Anaza
53
Perasaan Wira dan Esa
54
Cerita Tengah Malam Anaza Dan Sari
55
Izin Mama Dengan Ibu
56
Kencan
57
Edge Al-Fatih
58
Balada Kehidupan
59
Kedatangan Edge
60
Berdamai
61
Balada Kehidupan Part 2
62
Perasaan Anaza
63
Perkataan Ibu
64
Dilema Anaza
65
Pembicaraan Wira Dan Esa
66
Drama Korea Versi Anaza Dan Sari
67
Acara Henai
68
Drama Di Acara Henai
69
Drama Korea Di Pagi Hari
70
Persahabatan Dan Kisah Tujuh Tahun Yang Lalu
71
Faiz Vs Nada
72
Hari Pernikahan Salim Dan Septi
73
Drama Di Pernikahan Salim dan Septi
74
Drama Pernikahan Salim dan Septi Bab 2
75
Bulan Madu Salim Dan Septi.
76
Lamaran Anaza Untuk Sari
77
Restu Tertunda Dari Ibu
78
Alasan Ibu
79
Keresahan Anaza
80
Restu Tertunda Dari ibu Part 2
81
Ibu Masuk Rumah Sakit
82
Perpisahan Anaza & Sari
83
Kejadian Yang Tak Terduga
84
Kebahagiaan Yang Tak Terduga
85
Pertemuan Anaza dan Sari
86
Kehamilan Sari
87
Akhirnya Terbongkar
88
Terbongkar Semuanya
89
Kebersamaan Ibu dan Sari
90
Kegalauan Anaza
91
Drama Malam Hari
92
Anaza dan Sari
93
Restu Ibu
94
Kebencian Novi
95
Curhat Ala Anaza dan Sari
96
Balada cinta Wira dan Esa
97
Balada Cinta Wira dan Esa part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!