Di Tempat Rini.
Anaza sudah sampai di tempat partynya Rini, Anaza masuk untuk mencari sahabat-sahabatnya. Tadi di jalan Anaza sempat kirim pesan kepada mereka, dan mereka membalas kalau sekarang mereka ada di party Rini.
Waktu Anaza masuk di ruang tengah di lihatnya, ketiga sahabatnya lagi asyik dengan perempuan-perempuan muda yang umurnya di bawah dua puluhan. Anaza hanya bisa menggelengkan kepalanya, karena dia tidak mau berhubungan dengan perempuan muda seperti itu.
Anaza lebih suka dengan wanita dewasa yang berpengalaman atau dengan perempuan yang juga sudah pengalaman. Anaza tidak terlalu peduli dengan keperawanan, karena bagi dia perawan atau tidaknya seseorang perempuan bukan di lihat dari sana.Tapi di lihat kelak waktu dia sudah menikah apakah dia masih bisa menjaga kehormatan demi keluarga dan suaminya.
"Anaza" panggil Vian.
Anaza pun Mendekati Vian, Wira dan Faiz.
"Ada apa kamu Anaza?" tanya Faiz yang melihat Anaza tidak bersemangat.
"Aku tahu jangan-jangan sudah lama dia tidak melakukannya" timpal Wira sambil tertawa.
Perempuan-perempuan yang bersama mereka tadi sudah di suruh oleh Faiz untuk pergi.
"Aku lagi kesel dengan Sari" kata Anaza.
"Siapa Sari" tanya Wira.
"Ya pernah aku ceritakan waktu itu, mbak perempuannya Septi calonnya mas Salim" jelas Anaza.
Ketiga sahabatnya pun ketawa sampai semua orang melihat mereka. Anaza memejamkan matanya, dan dia hanya bisa menarik napasnya.
"Hukum karma berlaku Anaza, sudah kami bilang waktu itu. Kamu akan merasakan yang namanya jatuh cinta dan itu yang terjadi sekarang" ucap Faiz.
Anaza pun menatap wajah ketiga sahabatnya dan dia menggeleng kepalanya "Jatuh cinta dengan Sari itu tidak mungkin terjadi, aku tuk memegang amanah dari pak Irama untuk menjaga Sari. Dan sekarang itu yang aku lakukan menjaga dia dari orang yang mau menyakiti Sari" jelas Anaza dengan ketiga sahabatnya.
Ketiga sahabatnya hanya tersenyum mendengar penjelasan Anaza. Karena ketiga sahabatnya yakin bahwa sekarang Anaza sudah merasakan yang namanya jatuh cinta.
Selagi Anaza lagi asyik dengan pikirannya sendiri, seorang wanita yang sangat cantik datang menemuinya. Ketiga sahabatnya sangat terkejut melihat siapa wanita tersebut.
Ivan menyenggol tangannya Anaza, Anaza pun menoleh kearah Ivan.
"Ada apa Van?" tanya Anaza.
"Lihat siapa yang datang" tunjuk Ivan dengan wanita yang sudah berjalan kearah Anaza.
Anaza langsung melihatnya, dan dia hanya diam ketika melihat wanita itu berjalan mendekati dirinya.
"Apa kabar Anaza Putra Abdullah" sapa wanita tersebut.
Anaza diam mendengar sapaan dari wanita tersebut dan dia pun berdiri meninggalkan wanita tersebut.
Wanita itu diam melihat Anaza yang pergi dari hadapan dirinya.
"Ya sabar" tepuk Wira di bahu wanita tersebut.
Mereka bertiga pun meninggalkan wanita tersebut yang diam tanpa bicara sepatah kata pun.
"Lihat saja Anaza, kamu akan kembali dengan aku dan akan tunduk dengan aku lagi" gumam wanita tersebut.
Anaza pergi untuk menemui Rini yang lagi ulang tahun hari ini. Sedangkan ketiga sahabatnya sibuk merayu perempuan-perempuan disana. Mereka bertiga memang Playboy, malahan sampai sekarang belum memikirkan untuk berhubungan serius dengan seorang perempuan.
"Happy birthday Rini, maaf aku tidak membawa kado" kata Anaza setelah ketemu Rini yang lagi duduk berdua dengan pacarnya.
"Terima kasihnya sudah datang, tadi kata Rudi kamu tidak bisa datang" sahut Rini.
"Tapi aku datangkan" kata Anaza.
"Kamu tuk Anaza" ucap Rini sambil memukuli tangan Anaza.
Anaza tertawa, dia dan Rini berteman dari zaman SMP. Dan Rini juga berteman dengan wanita yang tadi.
Setelah selesai berbicara dengan Rini, Anaza pun pergi untuk menemui sahabat-sahabatnya tadi. Yang masih sibuk dengan para perempuan muda dan cantik.
"Hai bro" sapa Anaza.
"Anaza, ayo duduk sini" ajak Wira.
Anaza pun mendekati sahabat-sahabatnya yang lagi asyik dengan pasangan baru mereka.
Faiz memberikan Anaza minuman dan Anaza meminumnya.
Di Tempat Lain.
Setelah Sari pulang dari rumah sakit, dia mampir jalan-jalan ke PS Mall. Sari mampir ke Gramedia untuk membeli buku untuk bahan dia mengajar. Ingin rasanya Sari menelepon Anaza untuk bertanya soal tadi dan untuk minta maaf. Sari tahu nomor telepon Anaza, karena Anaza yang masukin sendiri di kontak Sari.
Tapi Sari takut, Anaza tidak akan menerima teleponnya. Sari mampir ke kedai coffen yang ada di mall tersebut, dan akhirnya Sari menelepon Anaza.
Panggilan pertama tidak diangkat oleh Anaza, Sari pun menelepon lagi dan pas panggilan ke tiga baru diangkat.
"Assalamualaikum" ucap Sari pelan.
"Ya, mau mencari siapa?".
Sari heran waktu orang itu bertanya seperti itu sedangkan Sari tahu ini nomornya Anaza.
"An....aza" ucap Sari terbata-bata.
"Oh, tunggu sebentar" orang tersebut mencari Anaza yang lagi berjoget dengan beberapa perempuan.
"Anaza, ada telepon" kata orang tersebut.
"Dari siapa Ivan" tanya Anaza.
"Aku juga tidak tahu".
Anaza pun mengambil handphonenya dan tanpa melihat siapa yang menelepon.
"Anaza, ini aku Sari" ucap seorang di seberang sana.
"Ada apa mbak" jawab Anaza datar.
Sari terdiam dengan nada bicara Anaza, Sari tahu pasti Anaza marah karena kejadian tadi.
"Anaza, aku....".
"Maaf mbak aku sibuk" ucap Anaza memotong ucapan Sari dan langsung mematikan teleponnya.
Sari menatap handphonenya, Sari tahu kalau Anaza pasti masih marah dengan dia soal yang tadi.
Sari pun pulang kerumahnya, tadi Sari mendapat pesan dari ibunya kalau mereka semua pergi kerumah uwaknya(kakak perempuan dari ibunya Sari) yang tinggal di daerah Prabumulih(daerah di luar Palembang, tapi masih satu propinsi dengan Sumatera Selatan).
Uwaknya Sari mengadakan acara pernikahan anaknya. Sari mau ikut, tapi besok anak-anak akan ujian. Sesampainya di rumahnya Sari langsung naik keatas, kekamarnya untuk membersihkan dirinya.
Di Tempat Party Rini.
Anaza sudah setengah mabuk, dan sahabat-sahabatnya sibuk dengan urusan mereka sendiri. Anaza terduduk di ruang tengah rumah Rini, tanpa Anaza sadari dari tadi dia selalu di lihatin oleh seorang.
Selagi Anaza hampir tidak sadar, seorang wanita mendekatinya dan memeluk tubuhnya dan membawa Anaza kesebuah kamar.
Wanita itu membuka kemeja Anaza dan mengelus dada Anaza.
"Kamu memang tidak berubah dari dulu tetap seperti ini, tubuhmu Anaza".
"Sari" Anaza mengingau menyebut nama Sari.
Wanita tersebut terkejut, karena Mendengar Anaza menyebut nama seorang wanita. Dia pun berdiri dari tubuh Anaza, dan dengan sangat marah wanita tersebut meninggalkan Anaza sendirian.
Tiga jam kemudian, Anaza terbangun tapi dengan kepala yang sangat sakit. Dia pun turun kebawah untuk mencari sahabat-sahabatnya, tapi waktu dia turun tidak di temui satu pun orang di rumah tersebut.
"Rupanya partynya sudah selesai" gumam Anaza dan dia pun keluar dari rumah tersebut.
Anaza mengendarai mobilnya, tapi kepalanya masih sangat sakit. Dia pun melajukan mobilnya ketempat seorang yang ingin dia temui.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
❤️⃟Wᵃf Zhang zhing li♚⃝҉𓆊
semangat terus thor. aku hadir membawa👍👍👍👍nitip sendal dulu nanti mampir ambil lagi😂
2021-10-05
0
syafridawati
semangat jejakku like dan rate5 hadir salung dukung di lelakimu novelku makasih kak
2021-07-29
0
Titik pujiningdyah
20 puluh episode dulu ya beps😀
2021-06-17
0