Kepulangan Annisa

Seperti biasa saat melakukan perjalanan keluar kota untuk acara tauziah, sebelum waktu subuh tiba, rombongan Kyai Waffiq telah sampai kembali ke pesantren.

Mereka segera menuju masjid untuk menunaikan ibadah sholat subuh.

Dari kejauhan saat seorang gadis melangkahkan kaki hendak mengikuti sholat berjama'ah, matanya dikagetkan oleh sosok yang tak asing lagi baginya.

" Itu si kutub kan, wah mampus gue, rupanya ucapan umi nggak main main, hari ini gue pulang sama beruang kutub itu. Gue harus cari cara untuk menolak perintah umi." gumam Annisa terus melanjutkan langkah kakinya menuju masjid.

Sementara Azzam yang melihat Nisa tengah berjalan masuk ke masjid, pria dingin ini terus memandangi Annisa sampai Nisa mengambil barisan shaf.

" Woiii bengong saja, sabar bro nanti juga bakalan ketemu camer." ledek Hanafi saat mendapati Azzam tengah menatap Annisa.

" Berisik banget sih kamu Han, awas saja kalau kamu menatap dia sampai segitunya lagi. Mulai hari ini jangan coba coba deketin atau ngobrol sama Nisa lagi, faham?" ujar Azzam dengan nada ketus seolah terbakar cemburu.

" Ha ha ha ha..... katanya nggak mau, nggak suka. Apa apaan ini pakai ngelarang segala. Cemburu yaaaa ha ha ha.... Yakin si Nisa bakalan terima kamu bro?" sahut Hanafi bergurau.

Tak menghiraukan ledekan Hanafi, Azzam segera masuk ke dalam masjid, dan kali ini ia yang menjadi imamnya.

******

" Ma, hari ini papa libur ke kantor. Mama masak yang banyak ya, anak gadis kita akan kembali ke rumah hari ini, bersama putra pemilik pesantren tempat Nisa di tolong." ujar Amir menghampiri Devi yang tengah berjibaku di dapur.

" Benar kah pa, Nisa kita pulang hari ini?? papa tidak bercanda kan?? Iya kan pa ??" tanya Devi kaget bercampur bahagia.

Amir pun mengangguk dan membalas senyuman kepada sang istri. Seketika Devi pun memeluk Amir menumpahkan kebahagiaan nya yang tak dapat disembunyikan.

" Syukur Alhamdulillah Yaa Allah, akhirnya Engkau kembalikan Nisa kami." ucap Devi berlinang air mata, mengucap syukur.

Setelah memeluk sang suami penuh haru dan bahagia, Devi kembali melanjutkan bersiap memasak semua menu kesukaan putri tercintanya..Sang pelayan pun diperintahkan untuk segera ke pasar menambah daftar belanjaan untuk membuat menu kesukaan Annisa.

Amir terlihat bahagia melihat wajah Devi yang selama beberapa hari ini dirundung kesedihan, kini aura bahagia pun tergambar diwajah wanita paruh baya tersebut.

******

Di kediaman Kyai Waffiq, semua tampak sedang menikmati sarapan pagi bersama. Sedangkan Annisa terlihat tidak menikmati makanan yang ada dihadapannya. Makanan itu hanya di aduk aduk tak berbentuk.

" Nisa kenapa nak, kok makanan nya cuma diaduk aduk gitu, apa masakan umi gak enak ya?" tanya umi Fatimah.

" Ehh, ma maaf umi, Nisa cuma sedang kenyang saja. Masakan umi enak banget kok." jawab Annisa gugup.

" Kalau gak lapar harusnya jangan ambil makanan, daripada cuman diaduk aduk begitu, mubadzir kan." celetuk Azzam ketus, seraya fokus pada makanannya.

" Iya iya aku makan, bawel banget sih." sahut Nisa cemberut, memasukkan sesendok makanan kedalam mulutnya dengan terpaksa.

" Zam.... bukan seperti itu menasehati wanita, lebih lembut lagi dong, iya kan abi?" ujar umi Fatimah, dan Kyai Waffiq pun mengangguk tersenyum, mengiyakan ucapan sang istri.

Pagi itu kekesalan Annisa makin bertambah, hatinya terus berkecamuk mencari cara agar bukan Azzam yang mengantarnya.

Sesaat sarapan pagi bersama itu selesai dengan hening tanpa suara dan obrolan.

Nisa membantu umi Fatimah beberes piring dan alat makan lainnya kedapur.

" Nggak usah nak, biar umi saja yang membereskannya, Nisa pergilah bersiap, pakailah baju yang sudah umi siapkan." timpal Fatimah, mengambil piring yang ada ditangan Annisa.

" Ehmmm umi, kalau ustadz Hanafi saja yang nganterin Nisa pulang gimana? bolehkan? kan mas Azzam hari ini ngajar ke kampus." ujar Annisa mencari alasan.

" Gak boleh, aku sudah izin gak ngajar. Hari ini pulang dengan aku. Gak usah cari alesan ataupun ngebantah titik." tiba tiba suara seruan Azzam mengagetkan jantung Annisa, wanita cantik ini gelagapan dibuatnya.

" Apaan sih ngagetin saja, aku kan bertanya sama umi, bukan tanya ke kamu?" balas Annisa kesal karena telah dikagetkan.

" Jawabannya tetap tidak, gak bo leh, fahimna??" seru Azzam ketus dengan wajah tak kalah kesal dari Annisa.

Azzam pun berlalu pergi ke kamar untuk bersiap.

" Enak saja mau pulang sama Hanafi, mulai hari ini aku yang akan awasin kamu." gerutu Azzam sambil mengenakan pakaian set kurta warna biru muda dan lengan tujuh per delapan dengan celana panjang warna hitam.

Annisa kembali ke kamar dengan perasaan dongkol, karena Azzam terus saja mengaturnya.

" Dasar beruang kutub, emang siapa dia, berani beraninya ngatur gue." gerutu Annisa mengenakan pakaian pemberian umi Fatimah. Sebuah gamis syar'i beserta niqab warna mustard. Aura kecantikan Annisa yang tertutup niqab, semakin membuatnya terlihat cantik dan anggun.

Annisa keluar dari kamar milik Safa seusai merapikan kamar tersebut, seperti semula pertama ia datang, tertata rapi dan bersih. Sepucuk surat pun Nisa selipkan di sudut bingkai foto Safa yang tertata diatas meja.

" Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakaatuh....

Dear Safa saudariku. Sebelumnya aku ucapkan banyak terimakasih, karena tanpa seizin kamu, telah lancang menempati kamar kamu. Terimakasih banyak yang tak terhingga aku ucapkan, karena keluarga besar kalian telah sudi menampung dan merawat selama aku disini. Meski kita belum pernah bertemu, aku harap lain waktu Allah perkenankan kita bertemu, sehingga aku bisa mengucap terimakasih secara langsung, semoga Allah senantiasa melindungi mu dimanapun engkau berada wahai saudariku.

Salam santun dan Jazzaqillah Khair ....

Annisa."

Begitulah bunyi pesan singkat yang Nisa selipkan di secarik kertas buat Safa.

" Umi terimakasih ya telah merawat Nisa dengan baik selama Nisa disini. Maaf jika Nisa banyak melakukan kesalahan dan bawel hiks..." ucap Annisa berpamit seraya memeluk tubuh umi Fatimah sambil terisak.

" Umi juga berterimakasih sudah Allah hadirkan mengisi kekosongan keluarga kami, sampaikan salam umi buat orang tua nak Nisa ya." balas umi Fatimah perlahan melepas pelukan Annisa.

Lalu Annisa menangkupkan kedua tangannya berpamit kepada Kyai Waffiq, dan Kyai pun memberi petuah singkat pada Annisa.

" Tetaplah Istiqomah dalam berhijrah dijalan Allah apapun yang sedang nak Nisa lakukan dan alami. Jangan pernah tinggalkan sholat, karena sholat adalah satu satunya penolong kita kelak. Hijrah itu tidak mudah butuh proses dan kerja keras, pesan abi jadilah wanita shalihah untuk kedua orang tua dan calon suamimu kelak"

Lalu dengan berat hati Nisa berjalan melangkah keluar rumah, disana Nur beserta beberapa santriwati lainnya tengah berdiri berjejer bersalaman kepada Annisa, semua menitikan air mata mengiring kepergian Nisa.

" Mas Azzam bawa balik mbak Nisa kembali ya hiks..." ucap Nur kepada Azzam.

Mata Annisa melotot seketika mendengar ucapan Nur, dalam hatinya kaget kenapa semua orang sangat berharap dirinya bersama Azzam, si ustadz kutub.

Azzam dan Annisa masuk kedalam mobil namun tidak duduk dalam satu deret, Annisa duduk di jok belakang, sedang Azzam mengendarai mobil Alphard warna hitam tersebut menuju kediaman orang tua Annisa.

********

**BERSAMBUNG.....

JANGAN LUPA KLIK VOTE RATE LIKE DAN GIFT YA KAKA READERS SEMUA AGAR AUTHOR SEMAKIN SEMANGAT BERKARYA

JANGAN LUPA PULA TINGGAL KAN JEJAK KOMENTAR KAKA READERS SEMUA DI KOLOM KOMENTAR YANG ADA

JAZZAQUMULLAAH KHAIRAN KATSIR 🙏😘**

Terpopuler

Comments

Ahmad Fadli Nasution

Ahmad Fadli Nasution

kok fahimna ?

2021-05-09

3

༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐

༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐

next

2021-05-02

2

🎀☘ᴀɴɪͪ ʀͦʜᷤᴏͭᴍͤᴀᷝ𝗩⃝🌟🦇💳

🎀☘ᴀɴɪͪ ʀͦʜᷤᴏͭᴍͤᴀᷝ𝗩⃝🌟🦇💳

menunggu slalu menunggu up mu thor...hehe😍😍😍

2021-04-19

12

lihat semua
Episodes
1 Pertengkaran Di Hari Pertama Kuliah
2 Rencana Rangga Mengerjai Annisa
3 Penculikan Annisa
4 Pertemuan Azzam dan Annisa
5 Perubahan Annisa
6 Perdebatan Kecil Azzam dan Annisa di Mulai
7 Julukan Baru Azzam Untuk Annisa
8 Pertemuan Pertama Kyai Waffiq dan Annisa
9 Perdebatan Annisa dan Azzam
10 Azzam Mengerjai Annisa
11 Perseteruan di Jalan
12 Hukuman Dari Azzam
13 Rasa Kagum Azzam Mulai Tumbuh
14 Kemarahan Amir dan Devi
15 Nasehat Umi Fatimah
16 Sang Kyai Meminta Azzam Mengkhitbah Annisa
17 Kekesalan Azzam
18 Kepulangan Annisa
19 Kepulangan Annisa
20 Azzam Mengkhitbah Annisa
21 Obrolan Umi Fatimah dan Safa
22 Hari Kembalinya Annisa Kuliah
23 Kagetnya Rangga Melihat Kembalinya Annisa
24 Terbongkarnya Rangga Dihadapan Azzam
25 Makan Siang Berdua
26 Perdebatan Azzam dan Rangga Kedua kalinya
27 Kepulangan Safa Pasca Liburan
28 Pertengkaran Kecil di Pagi Hari
29 Aksi Lucu Azzzam dan Safa
30 Detik detik Persiapan Perniakahan
31 Hari Pernikahan Azzam dan Annisa
32 Tingkah Tengil Azzam
33 Pesta Pernikahan
34 Malam Pertama Yang Menyerukan
35 Keributan Pagi Hari
36 Sarapan Telur Gosong
37 Belanja Berdua
38 Masakan Gosong Kedua Kalinya
39 Makan Siang Keluaraga Besar
40 Kembali Beraktivitas
41 Tidur Siang Bersama
42 Ulah Linda
43 Nasehat Devi
44 Malam Pertama Yang Tertunda
45 Nisa Menyuapi Azzam
46 Annisa Kecelakaan
47 Kecewanya Sinta
48 Pertemuan Kedua Safa dan Rangga
49 Sadarnya Kembali Annisa
50 Kesedihan Azzam
51 Nisa kembali Ke Rumah
52 Pertemuan Mengesalkan
53 Keberangkatan Safa Kembali Ke Kairo
54 Keusilan dan Kemanjaan Annisa
55 Pertikaian Annisa dan Linda
56 Haru Biru Azzam dan Annisa
57 Berubahnya Sikap Umi Fatimah
58 Nisa Dipermalukan LAGI
59 Kemarahan Azzam
60 Obsesi Linda
61 Hari Pertama Annisa Ujian
62 Bermalam Di Rumah Sang Papa
63 Rahasia Amir dan Azzam
64 Sikap Aneh Annisa
65 Pergi Menemui Om Dirgantara
66 Suasana Haru Biru di Kamar Annisa
67 Berangkat Umroh
68 Kabar Kehamilan Annisa
69 Penyamaran Ke Proyek Zenpi
70 Satu Bukti Terkuak
71 Handoko Memenuhi Panggilan Polisi
72 Ditangkapnya Handoko
73 Penyambutan Kedatangan Umroh
74 Linda Mengintai
75 Makan Di Restauran
76 Perhatiannya Azzam
77 Sedihnya Hati Azzam
78 Kedatangan Bulek Rohimah
79 Insiden Azzam dan Penangkapan Linda
80 Jimmy Si Penyelamat
81 Hari Wisuda
82 Lamaran Han Di Tolak
83 Jodoh Pilihan Allah Untuk Hanafi
84 Haru Biru Diruang ICU
85 Persiapan Pernikahan Ustad Hanafi
86 Acara Akad Nikah Ustadz Hanafi
87 Hanafi Pergi Ke Perusahaan Karen
88 Karen Menyetujui Permintaan Rohimah
89 Bercanda Ria Bersama di Dapur
90 Ulah Azzam dan Annisa
91 Kekesalan Hanafi
92 Hari Indah Hanafi dan Karen
93 Sore Yang Indah
94 Hanafi Grogi
95 Pesta Pernikahan Yang Penuh Haru
96 Malam Indah Hanafi dan Karen
97 Bertemu Masa Lalu
98 Kunjungan Hakim Dirga Sekeluarga
99 Kecelakaan Aulia
100 Hamzah dan Annisa ke Rumah Amir
101 Kisah Masa Lalu sang Dosen Kutub
102 Kesedihan Hamzah
103 Hamzah Mengunjungi Sang Mama
104 Hari Pernikahan Delisa
105 Drama Leo dan Sinta di Pesta
106 Kepulangan Aulia dari Rumah Sakit
107 Kepulangan Safa dan Rangga
108 Ending Kisah Azzam dan Annisa
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Pertengkaran Di Hari Pertama Kuliah
2
Rencana Rangga Mengerjai Annisa
3
Penculikan Annisa
4
Pertemuan Azzam dan Annisa
5
Perubahan Annisa
6
Perdebatan Kecil Azzam dan Annisa di Mulai
7
Julukan Baru Azzam Untuk Annisa
8
Pertemuan Pertama Kyai Waffiq dan Annisa
9
Perdebatan Annisa dan Azzam
10
Azzam Mengerjai Annisa
11
Perseteruan di Jalan
12
Hukuman Dari Azzam
13
Rasa Kagum Azzam Mulai Tumbuh
14
Kemarahan Amir dan Devi
15
Nasehat Umi Fatimah
16
Sang Kyai Meminta Azzam Mengkhitbah Annisa
17
Kekesalan Azzam
18
Kepulangan Annisa
19
Kepulangan Annisa
20
Azzam Mengkhitbah Annisa
21
Obrolan Umi Fatimah dan Safa
22
Hari Kembalinya Annisa Kuliah
23
Kagetnya Rangga Melihat Kembalinya Annisa
24
Terbongkarnya Rangga Dihadapan Azzam
25
Makan Siang Berdua
26
Perdebatan Azzam dan Rangga Kedua kalinya
27
Kepulangan Safa Pasca Liburan
28
Pertengkaran Kecil di Pagi Hari
29
Aksi Lucu Azzzam dan Safa
30
Detik detik Persiapan Perniakahan
31
Hari Pernikahan Azzam dan Annisa
32
Tingkah Tengil Azzam
33
Pesta Pernikahan
34
Malam Pertama Yang Menyerukan
35
Keributan Pagi Hari
36
Sarapan Telur Gosong
37
Belanja Berdua
38
Masakan Gosong Kedua Kalinya
39
Makan Siang Keluaraga Besar
40
Kembali Beraktivitas
41
Tidur Siang Bersama
42
Ulah Linda
43
Nasehat Devi
44
Malam Pertama Yang Tertunda
45
Nisa Menyuapi Azzam
46
Annisa Kecelakaan
47
Kecewanya Sinta
48
Pertemuan Kedua Safa dan Rangga
49
Sadarnya Kembali Annisa
50
Kesedihan Azzam
51
Nisa kembali Ke Rumah
52
Pertemuan Mengesalkan
53
Keberangkatan Safa Kembali Ke Kairo
54
Keusilan dan Kemanjaan Annisa
55
Pertikaian Annisa dan Linda
56
Haru Biru Azzam dan Annisa
57
Berubahnya Sikap Umi Fatimah
58
Nisa Dipermalukan LAGI
59
Kemarahan Azzam
60
Obsesi Linda
61
Hari Pertama Annisa Ujian
62
Bermalam Di Rumah Sang Papa
63
Rahasia Amir dan Azzam
64
Sikap Aneh Annisa
65
Pergi Menemui Om Dirgantara
66
Suasana Haru Biru di Kamar Annisa
67
Berangkat Umroh
68
Kabar Kehamilan Annisa
69
Penyamaran Ke Proyek Zenpi
70
Satu Bukti Terkuak
71
Handoko Memenuhi Panggilan Polisi
72
Ditangkapnya Handoko
73
Penyambutan Kedatangan Umroh
74
Linda Mengintai
75
Makan Di Restauran
76
Perhatiannya Azzam
77
Sedihnya Hati Azzam
78
Kedatangan Bulek Rohimah
79
Insiden Azzam dan Penangkapan Linda
80
Jimmy Si Penyelamat
81
Hari Wisuda
82
Lamaran Han Di Tolak
83
Jodoh Pilihan Allah Untuk Hanafi
84
Haru Biru Diruang ICU
85
Persiapan Pernikahan Ustad Hanafi
86
Acara Akad Nikah Ustadz Hanafi
87
Hanafi Pergi Ke Perusahaan Karen
88
Karen Menyetujui Permintaan Rohimah
89
Bercanda Ria Bersama di Dapur
90
Ulah Azzam dan Annisa
91
Kekesalan Hanafi
92
Hari Indah Hanafi dan Karen
93
Sore Yang Indah
94
Hanafi Grogi
95
Pesta Pernikahan Yang Penuh Haru
96
Malam Indah Hanafi dan Karen
97
Bertemu Masa Lalu
98
Kunjungan Hakim Dirga Sekeluarga
99
Kecelakaan Aulia
100
Hamzah dan Annisa ke Rumah Amir
101
Kisah Masa Lalu sang Dosen Kutub
102
Kesedihan Hamzah
103
Hamzah Mengunjungi Sang Mama
104
Hari Pernikahan Delisa
105
Drama Leo dan Sinta di Pesta
106
Kepulangan Aulia dari Rumah Sakit
107
Kepulangan Safa dan Rangga
108
Ending Kisah Azzam dan Annisa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!