Perubahan Annisa

Ting tong Ting tong..... Shinta menekan tombol bell depan rumah Annisa sahabatnya.

" Cepat buka pa, mungkin Nisa pulang." seru Devi dari tempat ia beribadah.

Amir bergegas melangkah membuka pintu, berharap benar sang putri semata wayang yang datang.

Ceklek... Pintu terbuka.

" Malam om, Nisa nya ada om?" tanya Shinta.

" Mari masuk nak Shinta, silahkan duduk !!" Amir mempersilahkan Shinta masuk dan duduk.

" Nisa nya ada kan om?" tanya Shinta kembali karena Amir tidak menjawab pertanyaan nya.

Mendengar suara Shinta yang datang, Devi berlari menuju ruang tamu, dikira adalah suara sang putri.

" Nisa dari ma.... ?" belum usai melanjutkan kata-katanya, mulut Devi ternganga, sebab gadis yang dilihatnya ternyata bukan lah sang putri.

" Malam tante, Nisa mana Tan?" tanya Shinta lagi.

Amir dan Devi duduk serta bercerita tentang kejadian hilang nya Annisa yang tanpa kabar sejak sepulang dari kuliah.

" Loh tadi bukan nya Nisa sudah selesai kelasnya ya Tan, terus bilang nya mau langsung pulang. Saya terburu pulang karena kebetulan mama menelfon, minta ditemani belanja." ujar Shinta bercerita.

Devi bercerita sembari menangis, " maafin Shinta ya tan, harus nya tadi Shinta ikut Nisa pulang." ucap Shinta merasa bersalah.

" Iya nak Shinta hiksss.... kira kira kemana ya perginya Nisa?" timpal Devi masih menyisakan suara Isak tangis.

" Maaf Nisa kurang tahu tante, apa sudah lapor polisi?" tanya Shinta

Amir terdiam menunduk kan pandangan nya.

" Maaf nak Shinta, om boleh minta tolong tidak?" tanya Amir mengangkat wajahnya menatap dan memohon pada Shinta.

" Iya silahkan om." jawab Shinta

" Tolong jangan sebarkan berita hilang nya Nisa ya nak Shinta. Semua demi keselamatan dia." ujar Amir mulai berkaca netra nya.

" Ba baik om, Tante, Shinta janji nggak akan bocor." balas Shinta.

Shinta jadi ikut merasa sedih melihat kedua orang tua sahabatnya yang tengah bersedih.

Tak lama setelah bercerita, Shinta pun berpamit pulang. Menggunakan motor matic warna putih.

********

Sore harinya di kediaman Kyai Waffiq, Nisa mulai sadar dari pingsan. Badan nya terasa sakit semua, bahkan kepalanya sedikit terasa berat karena terjatuh.

Gadis itu mengedarkan pandangan nya ke seluruh ruangan. " Ini bukan di rumah, dimana aku??" Nisa berusaha mengingat apa yang terjadi dengan nya.

" ahhh aku harus segera kabur dari tempat ini "

gumam Nisa saat teringat kejadian yang ia alami beberapa waktu lalu.

Nisa beranjak bangun dari tempat tidur, meski kepalanya sedikit sakit, ia bersikeras untuk kabur dari sana.

Nisa fikir, ia masih berada dalam sangkar buaya yang menawan nya.

" Loh loh mau kemana nak ?" tanya Fatimah saat melihat Annisa hendak membuka pintu.

Nisa menoleh, dilihatnya sumber suara dan ternyata adalah seorang wanita paruh baya yang mengenakan hijab lebar dan hanya terlihat kedua bola matanya saja.

Betapa kaget gadis yang baru siuman tersebut.

" A.... an.... Anda sii siapa?" tanya Annisa terbata.

" Jangan takut sayang, sini duduk lah. Biar saya jelaskan kenapa kamu bisa ada disini." jawab Fatimah sembari berjalan mendekati Annisa yang mematung di depan pintu.

Fatimah menggandeng lembut tangan Kakan Annisa, mengajaknya duduk di sofa dan mengobrol.

" Anak cantik, siapa namanya ?" tanya Fatimah menatap kedua netra Annisa dengan tatapan hangat dan lembut.

" Sa saya Annisa." jawab gadis yang sedang duduk disamping Fatimah.

" Nama yang cantik, secantik orang nya. Jangan takut nak, tadi anak saya yang menolong nak Nissa saat terjatuh dan pingsan. " ujar Fatimah bercerita.

" Terimakasih." balas Annisa spontan, merasa lega saat mendengar yang menolong dirinya.

" Alhamdulillah aman." gumam Annisa tersenyum lega.

" Nak Nisa tinggal dimana?" tanya ibu pengasuh pesantren.

" Nisa tinggal di....." gadis yang baru saja sadar itu tak meneruskan ucapan nya, sengaja digantung, tak memberi tahu kan alamat domisili dirinya. Masih trauma dengan kejadian yang ia alami beberapa saat.

" Assalamu'alaikum Azzam pulang umi." ucap pria yang menyelamatkan Annisa dari luar.

Azzam masuk dan mencium tangan sang ibunda.

" Wa'alaikumussalam warahmatullaahi wabarakaatuh, sudah pulang Zam?" tanya Fatimah, menatap sang putra sulung.

" Iya baru selesai umi, eh sudah siuman dia mi." ujar Azzam datar, berlalu tanpa menyapa dan bertanya siapa nama gadis yang baru saja ditolong nya.

" Mau kemana Zam duduk dulu nak, ajak lah Nisa ngobrol." seru Fatimah

" Bukan muhrim." sahut Azzam yang masuk ke dalam.

Annisa merasa kesal karena telah diabaikan oleh Azzam.

" Songong banget lu, mentang mentang aja lu cakep." gumam Nisa menatap punggung Azzam.

Nisa mencoba untuk berpamit pulang, tapi ia masih trauma dengan kejadian yang ia alami beberapa waktu lalu.

" Nak Nisa yang sabar ya, semua sudah digariskan Allah, mungkin Allah mengirim nak Nisa kesini, dengan maksud yang baik. Jangan pernah berburuk sangka terhadap Allah." ujar Fatimah mengusap bahu Annisa yang tengah terisak.

" Boleh kah saya disini beberapa waktu dulu tante?" tanya Annisa memohon.

" Iya boleh saja nak, tapi apa gak sebaiknya nak Nissa kasih kabar orang tua dulu, pasti beliau khawatir." tutur Fatimah masih berusaha menenangkan Annisa yang menangis.

" Hiks.... Nissa gak berani tante, tapi Nissa janji akan mengirim pesan ke mama papa, kalau Nissa disini baik baik saja." jawab Nisa yang terisak.

" Baik lah, sudah hapus air matanya cantik. Yuk kita sholat berjama'ah !!" ajak Fatimah pada Nissa.

" Sholat?" tanya Nissa ragu.

" Iya ayo kita sholat nak, sudah waktunya adzan Maghrib sebentar lagi. Nak Nissa muslim kan?"

tanya Fatimah meyakinkan dirinya.

Annisa mengangguk pelan sedikit ragu, " Ya, tapi Nissa nggak bisa baca do'anya Tan." jawab Nissa.

Fatimah tersenyum dan menuntun Nissa masuk kedalam.

" Sudah ayo ambil saja wudhu, ikutin Tante ya." seru Fatimah berjalan menuju kamar mandi.

Fatimah memberikan pakaian milik Safa adik Azzam yang kebetulan usianya sama dengan Annisa, dan sedang menempuh pendidikan di Kairo.

Annisa pun membersihkan badan nya dan mengenakan pakaian Safa, sebuah gamis yang belum pernah ia kenakan sama sekali selama ini, ditambah ditutup dengan hijab lebar tidak ada sedikit pun celah dari dirinya yang terlihat, kecuali telapak dan wajahnya.

Nissa berkaca sambil melihat sisi dirinya yang berbeda saat itu, ada sebuah perasaan yang tak bisa digambarkan atau dijabarkan dengan kata. Yang jelas Nissa merasa senang melihat sisi dirinya yang berbeda.

*******

**BERSAMBUNG.....

JANGAN LUPA KLIK VOTE RATE LIKE DAN GIFT YA KAKA READERS SEMUA AGAR AUTHOR SEMAKIN SEMANGAT BERKARYA

JANGAN LUPA PULA TINGGAL KAN JEJAK KOMENTAR KAKA READERS DI KOLOM KOMENTAR YG ADA

JAZZAQUMULLAAH KHAIRAN KATSIR 🙏😘**

Terpopuler

Comments

Maulana ya_Rohman

Maulana ya_Rohman

mulai ostiqomah nih🤔🤔🤔🤔

2023-10-16

0

گسنيتي نيي

گسنيتي نيي

subhanallah semoga Anisa Istiqomah ya thor . sy senang cerita yg mengandung agamis Thor . semangat

2023-02-09

0

Ummy Elliza

Ummy Elliza

alhamdulillah
insyaa Allah nissa istiqomah ya thor
semangat💪💪💪

2021-06-16

3

lihat semua
Episodes
1 Pertengkaran Di Hari Pertama Kuliah
2 Rencana Rangga Mengerjai Annisa
3 Penculikan Annisa
4 Pertemuan Azzam dan Annisa
5 Perubahan Annisa
6 Perdebatan Kecil Azzam dan Annisa di Mulai
7 Julukan Baru Azzam Untuk Annisa
8 Pertemuan Pertama Kyai Waffiq dan Annisa
9 Perdebatan Annisa dan Azzam
10 Azzam Mengerjai Annisa
11 Perseteruan di Jalan
12 Hukuman Dari Azzam
13 Rasa Kagum Azzam Mulai Tumbuh
14 Kemarahan Amir dan Devi
15 Nasehat Umi Fatimah
16 Sang Kyai Meminta Azzam Mengkhitbah Annisa
17 Kekesalan Azzam
18 Kepulangan Annisa
19 Kepulangan Annisa
20 Azzam Mengkhitbah Annisa
21 Obrolan Umi Fatimah dan Safa
22 Hari Kembalinya Annisa Kuliah
23 Kagetnya Rangga Melihat Kembalinya Annisa
24 Terbongkarnya Rangga Dihadapan Azzam
25 Makan Siang Berdua
26 Perdebatan Azzam dan Rangga Kedua kalinya
27 Kepulangan Safa Pasca Liburan
28 Pertengkaran Kecil di Pagi Hari
29 Aksi Lucu Azzzam dan Safa
30 Detik detik Persiapan Perniakahan
31 Hari Pernikahan Azzam dan Annisa
32 Tingkah Tengil Azzam
33 Pesta Pernikahan
34 Malam Pertama Yang Menyerukan
35 Keributan Pagi Hari
36 Sarapan Telur Gosong
37 Belanja Berdua
38 Masakan Gosong Kedua Kalinya
39 Makan Siang Keluaraga Besar
40 Kembali Beraktivitas
41 Tidur Siang Bersama
42 Ulah Linda
43 Nasehat Devi
44 Malam Pertama Yang Tertunda
45 Nisa Menyuapi Azzam
46 Annisa Kecelakaan
47 Kecewanya Sinta
48 Pertemuan Kedua Safa dan Rangga
49 Sadarnya Kembali Annisa
50 Kesedihan Azzam
51 Nisa kembali Ke Rumah
52 Pertemuan Mengesalkan
53 Keberangkatan Safa Kembali Ke Kairo
54 Keusilan dan Kemanjaan Annisa
55 Pertikaian Annisa dan Linda
56 Haru Biru Azzam dan Annisa
57 Berubahnya Sikap Umi Fatimah
58 Nisa Dipermalukan LAGI
59 Kemarahan Azzam
60 Obsesi Linda
61 Hari Pertama Annisa Ujian
62 Bermalam Di Rumah Sang Papa
63 Rahasia Amir dan Azzam
64 Sikap Aneh Annisa
65 Pergi Menemui Om Dirgantara
66 Suasana Haru Biru di Kamar Annisa
67 Berangkat Umroh
68 Kabar Kehamilan Annisa
69 Penyamaran Ke Proyek Zenpi
70 Satu Bukti Terkuak
71 Handoko Memenuhi Panggilan Polisi
72 Ditangkapnya Handoko
73 Penyambutan Kedatangan Umroh
74 Linda Mengintai
75 Makan Di Restauran
76 Perhatiannya Azzam
77 Sedihnya Hati Azzam
78 Kedatangan Bulek Rohimah
79 Insiden Azzam dan Penangkapan Linda
80 Jimmy Si Penyelamat
81 Hari Wisuda
82 Lamaran Han Di Tolak
83 Jodoh Pilihan Allah Untuk Hanafi
84 Haru Biru Diruang ICU
85 Persiapan Pernikahan Ustad Hanafi
86 Acara Akad Nikah Ustadz Hanafi
87 Hanafi Pergi Ke Perusahaan Karen
88 Karen Menyetujui Permintaan Rohimah
89 Bercanda Ria Bersama di Dapur
90 Ulah Azzam dan Annisa
91 Kekesalan Hanafi
92 Hari Indah Hanafi dan Karen
93 Sore Yang Indah
94 Hanafi Grogi
95 Pesta Pernikahan Yang Penuh Haru
96 Malam Indah Hanafi dan Karen
97 Bertemu Masa Lalu
98 Kunjungan Hakim Dirga Sekeluarga
99 Kecelakaan Aulia
100 Hamzah dan Annisa ke Rumah Amir
101 Kisah Masa Lalu sang Dosen Kutub
102 Kesedihan Hamzah
103 Hamzah Mengunjungi Sang Mama
104 Hari Pernikahan Delisa
105 Drama Leo dan Sinta di Pesta
106 Kepulangan Aulia dari Rumah Sakit
107 Kepulangan Safa dan Rangga
108 Ending Kisah Azzam dan Annisa
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Pertengkaran Di Hari Pertama Kuliah
2
Rencana Rangga Mengerjai Annisa
3
Penculikan Annisa
4
Pertemuan Azzam dan Annisa
5
Perubahan Annisa
6
Perdebatan Kecil Azzam dan Annisa di Mulai
7
Julukan Baru Azzam Untuk Annisa
8
Pertemuan Pertama Kyai Waffiq dan Annisa
9
Perdebatan Annisa dan Azzam
10
Azzam Mengerjai Annisa
11
Perseteruan di Jalan
12
Hukuman Dari Azzam
13
Rasa Kagum Azzam Mulai Tumbuh
14
Kemarahan Amir dan Devi
15
Nasehat Umi Fatimah
16
Sang Kyai Meminta Azzam Mengkhitbah Annisa
17
Kekesalan Azzam
18
Kepulangan Annisa
19
Kepulangan Annisa
20
Azzam Mengkhitbah Annisa
21
Obrolan Umi Fatimah dan Safa
22
Hari Kembalinya Annisa Kuliah
23
Kagetnya Rangga Melihat Kembalinya Annisa
24
Terbongkarnya Rangga Dihadapan Azzam
25
Makan Siang Berdua
26
Perdebatan Azzam dan Rangga Kedua kalinya
27
Kepulangan Safa Pasca Liburan
28
Pertengkaran Kecil di Pagi Hari
29
Aksi Lucu Azzzam dan Safa
30
Detik detik Persiapan Perniakahan
31
Hari Pernikahan Azzam dan Annisa
32
Tingkah Tengil Azzam
33
Pesta Pernikahan
34
Malam Pertama Yang Menyerukan
35
Keributan Pagi Hari
36
Sarapan Telur Gosong
37
Belanja Berdua
38
Masakan Gosong Kedua Kalinya
39
Makan Siang Keluaraga Besar
40
Kembali Beraktivitas
41
Tidur Siang Bersama
42
Ulah Linda
43
Nasehat Devi
44
Malam Pertama Yang Tertunda
45
Nisa Menyuapi Azzam
46
Annisa Kecelakaan
47
Kecewanya Sinta
48
Pertemuan Kedua Safa dan Rangga
49
Sadarnya Kembali Annisa
50
Kesedihan Azzam
51
Nisa kembali Ke Rumah
52
Pertemuan Mengesalkan
53
Keberangkatan Safa Kembali Ke Kairo
54
Keusilan dan Kemanjaan Annisa
55
Pertikaian Annisa dan Linda
56
Haru Biru Azzam dan Annisa
57
Berubahnya Sikap Umi Fatimah
58
Nisa Dipermalukan LAGI
59
Kemarahan Azzam
60
Obsesi Linda
61
Hari Pertama Annisa Ujian
62
Bermalam Di Rumah Sang Papa
63
Rahasia Amir dan Azzam
64
Sikap Aneh Annisa
65
Pergi Menemui Om Dirgantara
66
Suasana Haru Biru di Kamar Annisa
67
Berangkat Umroh
68
Kabar Kehamilan Annisa
69
Penyamaran Ke Proyek Zenpi
70
Satu Bukti Terkuak
71
Handoko Memenuhi Panggilan Polisi
72
Ditangkapnya Handoko
73
Penyambutan Kedatangan Umroh
74
Linda Mengintai
75
Makan Di Restauran
76
Perhatiannya Azzam
77
Sedihnya Hati Azzam
78
Kedatangan Bulek Rohimah
79
Insiden Azzam dan Penangkapan Linda
80
Jimmy Si Penyelamat
81
Hari Wisuda
82
Lamaran Han Di Tolak
83
Jodoh Pilihan Allah Untuk Hanafi
84
Haru Biru Diruang ICU
85
Persiapan Pernikahan Ustad Hanafi
86
Acara Akad Nikah Ustadz Hanafi
87
Hanafi Pergi Ke Perusahaan Karen
88
Karen Menyetujui Permintaan Rohimah
89
Bercanda Ria Bersama di Dapur
90
Ulah Azzam dan Annisa
91
Kekesalan Hanafi
92
Hari Indah Hanafi dan Karen
93
Sore Yang Indah
94
Hanafi Grogi
95
Pesta Pernikahan Yang Penuh Haru
96
Malam Indah Hanafi dan Karen
97
Bertemu Masa Lalu
98
Kunjungan Hakim Dirga Sekeluarga
99
Kecelakaan Aulia
100
Hamzah dan Annisa ke Rumah Amir
101
Kisah Masa Lalu sang Dosen Kutub
102
Kesedihan Hamzah
103
Hamzah Mengunjungi Sang Mama
104
Hari Pernikahan Delisa
105
Drama Leo dan Sinta di Pesta
106
Kepulangan Aulia dari Rumah Sakit
107
Kepulangan Safa dan Rangga
108
Ending Kisah Azzam dan Annisa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!