" Baca lah ta'awudz !!" seru Azzam datar.
Nisa terdiam tak faham apa perintah pria menyebalkan dihadapan nya.
" Ngomong nya yang jelas dong, kan gue belum paham bahasa lu." sahut Nisa.
" Itu bukan bahasa mariyem, tapi ta'awudz, lafadz yang wajib kamu baca sebelum membaca Al-Qur'an." ucap Azzam.
" Ikuti aku, eh bentar disini tidak boleh ada bahasa lu gue, faham?? harus sopan, kalau enggak sopan bersiaplah aku lempar keluar pesantren." ujar Azzam menasehati Annisa.
" Iya gue, eh maksud aku namaku bukan Mariyem, aku Annisa panggil Mariyem lagi aku lempar batu." balas Annisa tak mau kalah.
" Enggak janji, kalau kamu bisa membaca huruf Hijaiyah, dengan baik dan benar, maka ku panggil kau Nisa, nama itu kebagusan buat cewe sepertimu." tukas Azzam sembari tangan nya mengetuk meja yang ada di hadapan gadis bawel itu.
" Oke deal, kalau aku bisa membaca wudz itu sama huruf yang kamu sebut barusan, kamu harus panggil aku Annisa." sahut Annisa melotot tajam ke arah Azzam.
" Sudah jangan banyak komentar bacalah A'udzubillahiminassyaitoonirrojim !!" ucap Azzam
" Audzubillah, apaan dah barusan lupa aku, ulang dong bacanya pelan saja." tukas Annisa protes.
" Makanya punya telinga jangan jauh masang nya biar kedengaran." sela Azzam.
Perlahan Azzam mengucap kalimat ta'awudz dan basmallah sampai gadis yang baru belajar baca huruf Hijaiyah tersebut perlahan bisa.
" Alif, ba, ta, tsa, ja, kha, kha' dal, dzal, Ra, za ." begitulah penggalan bunyi huruf Hijaiyah yang di ejakan kepada Annisa satu persatu, sembari tangan nya menunjuk ke arah Iqro' yang ada di atas rekal.
Meski sedikit kesulitan di awalnya dan banyak terbata dalam mengucap, namun usaha Annisa untuk bisa terlihat jelas, sebab ia tidak mau di panggil Mariyem lagi oleh Azzam.
" Yang seperti perahu kenapa ada tiga ya banyak banget, eh tapi beda titik nya." ucap Annisa meneliti satu persatu huruf Hijaiyah yang ia pelajari.
" Iya, yang seperti perahu kalau titiknya satu dibawah, itu namanya Ba, kalau titik dua di atas namanya Ya, nah yang ini kan tirinya tiga diatas bacanya Tsa, faham??" tanya Azzam, dan Annisa mengangguk tanda mengerti apa yang disampaikan oleh guru barunya yang galak tersebut.
******
Malam hari seusai belajar mengaji, Annisa di panggil oleh Fatimah.
" Ini pakailah sebentar ponsel umi, cepat hubungi papa sama Mama kamu, biar mereka tidak khawatir nak." ujar Fatimah tangan nya menyodorkan handphone miliknya pada Annisa.
Meski sedikit ragu, namun Annisa merasa khawatir juga pasti sang papa dan mama sangat cemas dan panik.
" Assalamu'alaikum, pa ma, ini Nisa, maaf Nisa pinjem ponsel orang sebentar, Nisa baik baik saja sekarang, dan Nisa izin untuk beberapa hari tinggal disini." itu lah bunyi sepenggal kalimat yang di kirim kepada papa nya.
Amir merasa gembira hingga bercucuran air mata, begitu juga dengan Devi yang tengah duduk disamping nya saat membaca pesan singkat berisikan foto terbaru Annisa.
" Terimakasih Yaa Allah, putri manja kita baik baik saja ma, eh coba lihat ma si Nisa pakai hijab." ucap Amir sedikit ragu memperlihatkan ponselnya, kepada sang istri tercinta.
" Hiks..... ayo kita jemput Nisa pa, mama kangen sekali." ujar Devi yang air matanya mulai tak bisa dibendung lagi.
" Ma sebaiknya jangan dulu, bukan kah Nisa bilang dia baik baik saja. Kita hormati kemauan dia, jangan sampai semua teman Nisa tahu dimana keberadaan dia saat ini. Sampai kita tahu persis siapa yang telah berani membuat putri kita menghilang hingga takut untuk pulang." ujar Amir.
Devi akhirnya terdiam dan setuju dengan ucapan suaminya. Wanita paruh baya tersebut tersenyum sendiri sambil menatap layar ponsel sang suami.
" Masya Allah sayang, akhirnya Allah kabulkan mimpi mama. Apa pun yang kamu alami saat ini semoga itu terjadi atas kehendak Allah." gumam Devi.
Sepasang suami istri itu kini akhirnya merasa lega sekali karena telah dapat kan kabar tentang keberadaan sang putri tercinta.
******
" Bagaimana kalau kita lanjut kan besok saja pencarian kita Ruang?" tanya Leo
" Baik lah, karena tidak ada hasil maka hari ini kita stop, tapi aku mau besok kalian cari gadis itu sampai ketemu, jangan sampai dia melaporkan kita ke pihak kepolisian." ujar Rangga
Rangga Leo dan Rio akhirnya kembali pulang tanpa membawa hasil, dan Herry dibawa ke rumah sakit oleh Rio, untuk di obati luka luka di tubuhnya.
*****
Suara adzan subuh terdengar begitu kerasnya melalui speaker TOA yang ada di masjid. Gadis yang baru saja bisa memejamkan mata itu pun mengeluh kesal.
" Ughhh baru juga merem udah pagi aja, bodi amat tarik selimut saja lah." gumam Annisa sembari tangan nya menaik kan selimut menutupi tubuhnya.
Tok tok tok..... suara seseorang mengetuk pintu kamar Annisa.
" Nisa bangun nak sudah adzan, ayo kita sholat berjamaah !!" seru Fatimah.
" Ya Tuhan.... astaga, baru juga tarik selimut ughhh, kenapa sih orang orang disini menyebalkan semua." lenguh Annisa kesal.
Gadis yang hendak memejamkan mata itu akhirnya terjaga dan segera mengambil wudhu, segera ia kenakan mukena yang sama pemberian Fatimah semalam.
" Pagi umi." sapa Annisa mencium tangan wanita yang sedang menunggu nya ke masjid.
" Assalamu'alaikum, pagi juga nak Nisa." sahut Fatimah tersenyum lebar mana kala melihat gadis yang berhasil membuatnya suka dalam sekejap.
Fatimah dan Annisa pun pergi ke Masjid untuk sholat subuh berjamaah, disana telah duduk dibarisan utama pengimaman yaitu Kyai Waffiq.
Sementara Azzam mengimami santri putra, begitulah keduanya bergantian selama Azzam tidak sibuk urusan kampus nya.
******
**BERSAMBUNG.....
JANGAN LUPA KLIK VOTE RATE LIKE DAN GIFT YA KAKA READERS SEMUA AGAR AUTHOR SEMAKIN SEMANGAT BERKARYA
JANGAN LUPA PULA TINGGAL KAN JEJAK KOMENTAR KAKA READERS DI KOLOM KOMENTAR YG ADA
JAZZAQUMULLAH KHAIRAN KATSIR 🙏😘**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Maulana ya_Rohman
blm ada rasa ketertarikan....🤔🤔
2023-10-16
0
Rima Melani
kak arti kata di bawah cerita arti yh apa
2022-08-21
0
aku joker
caritanya bagus pake baget
2022-07-05
0