Kamu Berisik!

Bagi yang menjalankan ibadah puasa, disarankan baca part ini malam aja sehabis tarawih ya?

karena bahaya. Nanti otor yang disalahin kalau puasa kalian batal. 😁😁

*

*

Arfan melempar posel ke atas handuk yang terlipat di pinggir bathub begitu dia membaca pesan dari atasannya. Lalu dia kembali merebahkan kepalanya di permukaan bak mandinya, melanjutkan ritual berendamnya malam itu setelah seharian berjibaku dengan pekerjaan dan urusan penting lainnya.

Dia bahkan tak sempat mengantarkan Amara tidur malam ini karena terlambat pulang. Gadis kecil itu sudah terlelap di kamarnya ketika dia tiba. Tanpa sambutan dan celoteh cerianya yang membicarakan banyak hal yanh dia lakukan seharian.

"Pria ber jas abu-abu apanya? memangnya dia pikir ada berapa orang di kota ini yang memakai jas abu-abu? Astaga, Tuhan! sampai kapan kegilaan ini akan berlangsung?" gerutunya.

Dia bangkit seraya menyapukan telapak tangannya yang basah ke kepalanya. Hingga aliran air membasahi wajah sampai ke leher.

"Dia tidak serius kan?" Arfan kembali meraih ponsel, lalu menyalakannya lagi. Kembali membaca pesan dan mencernanya baik-baik.

"Pria berjas abu-abu ... " dia menyentuh layar kala nomor ponsel Dygta terlihat saat dia menggeser beberapa kali.

"Apa yang kamu sembunyikan? siapa itu pria ber jas abu-abu? sepertinya bukan teman sekolahmu atau... " Arfan berpikir.

"Apa kamu sudah berurusan dengan orang luar? siapa... bagaimana bisa? aku tidak pernah melepaskan pandangan darimu selama sembilan tahun ini. Segalanya ada dalam genggamanku. Siapa itu?" Arfan terus bermonolog.

Apa aku harus menyadap ponselnya juga sehingga segalanya benar-benar tak luput dari perhatianku?

Hal gila macam apa ini? Dia sudah dewasa! haknya juga untuk memiliki kehidupan pribadi tanpa harus di recoki orang tuanya.

Pria itu memang sudah gila! Entah apa yang ada dalam kepalanya, yang justru membuat aku melanggar hak pribadi seorang anak.

Seorang gadis ...

Seorang gadis...

Arfan menatap lekat-lekat foto profil nomor milik Dygta. Gadis itu sudah mengganti fotonya dengan foto lain. Sosoknya yang bersandar pada tembok kusam di suatu tempat yang tidak Arfan tahu. Dengan rambut hitam agak kecoklatan yang terurai sedemikian rupa, ditimpa cahaya matahari yang membuatnya terlihat berpendar. Dengan tampilan wajah yang cemberut, namun cenderung terlihat imut. Dygta terlihat bak seorang peri.

Arfan terkekeh pelan.

Pikiranku sepertinya mulai kacau.

Dia kembali meletakkan ponselnya.

"Ibu dan anak sama saja! Membuat banyak orang hampir gila!" gumamnya, yang kembali menenggelamkan tubuhnya ke dalam air hangat berbusa. Berharap dapat membersihkan pikirannya yang sepertinya mulai terganggu.

*

*

"Sudah selesai mengobrolnya?" Satria mematikan laptop yang baru saja dia pakai untuk menyelesaikan pekerjaan yang tertinggal.

"Sudah." Sofia mengangguk.

"Bagaimana?"

"Biasa saja. Dia hanya sedang malas."

"Oh ya?" pria itu memindahkan segala alat kerjanya ke atas nakas setelah melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 22.30.

"Kamu kebiasaan membawa pekerjaan ke dalam kamar." Sofia menggerutu. "Apa tidak cukup seharian bekerja, lalu melanjutkannya di ruang kerja? dan sekarang, kamu juga melanjutkan pekerjaanmu di kamar kita." dia mulai mengomel.

Satria tersenyum.

"Kamu lama sekali, aku sampai bosan menunggu. Daripada melamun, lebih baik aku melanjutkan pekerjaanku saja." jawabnya.

"Aku mengobrol dengan Dygta. Bukan sedang memerintahkan pegawai untuk mengerjakan sesuatu. Jadi tidak bisa cepat-cepat. Harus santai." tukas Sofia.

"Hmm ...memangnya apa saja yang kalian bicarakan?" Satria bersedekap.

"Banyak." Sofia memasuki ruang ganti untuk mengganti pakainnya dengan gaun tidur seperti biasanya.

"Misalnya?" Satria mengikuti perempuan itu dengan pandangan matanya. Hingga kepalanya hampir miring mengintip kedalam ruangan yang di penuhi pakaian dan berbagai macam aksesoris itu.

"Soal pacar." Sofia keluar dengan sudah mengenakan pakaian tidur berkain tipis menerawang berwarna hitam selutut. Seketika membuat Satria menelan ludah.

Walaupun entah sudah ke berapa ribu kalinya perempuan itu memakai pakaian seperti itu, masih tetap mampu membuat jakunnnya naik turun tak keruan.

Sofia berjalan mondar mandir di depannya melakukan banyak hal sambil terus berbicara. Entah itu memakai krim malam di wajahnya, kemudian melanjutkannya dengan memakai serum untuk merawat kesehatan kulitnya.

Terakhir perempuan itu menyisir rambut panjangnya yang berwarna hitam kecoklatan, dengan posisi membelakanginya. Membuat seluruh bagian belakang tubuhnya terekspos jelas.

"Kamu dengar tidak?" Sofia berbalik.

"Hah, apa?" Satria tergagap. Dia bahkan tak mendengar semua hal yang dikatakan istrinya barusan. Yang menarik perhatiannya adalah pemandangan indah di depan matanya.

Tubuh yang berisi, dada yang semakin indah, pinggul yang seksi, dan ...segala hal yang ada pada tubuh perempuan ini memang selalu menggoda imannya. Bertambahnya umur seperti tak berlaku padanya. Mungkin ini hasil dari kegigihannya menjaga tubuh dan merawat dirinya. Membuatnya tetap bisa mempertahankan penampilannya dengan baik.

Perempuan ini...

"Sayang!" panggil Sofia lagi, ketika memergoki suaminya yang seperti kehilangan fokus.

"Ah, ... iya. Apa? Kamu bilang apa tadi?" Satria semakin terhadap.

"Aku bilang Dygta belum punya pacar, tapi dia sedang suka dengan seseorang. Tapi dia tidak mau membicarakannya. Menurut kamu, apa dia akan baik-baik saja?" Sofia berjalan menghampiri tempat tidur dimana suaminya membeku.

"Mm ... apa teman sekolahnya? Atau seseorang yang kita kenal?" Satria mencoba mengalihkan pikiran.

"Tidak tahu. Dia tak mau membicarakan itu. Dia bilang 'privacy'. Jadi aku tidak bisa memaksanya untuk berbicara lebih banyak lagi." perempuan itu duduk di tepi ranjang didepan Satria.

"Hmmm ..." Satria menggumam pelan.

"Aku masih sedikit khawatir. Aku takut dia merahasiakan banyak hal dari kita. Dan kita malah mengetahuinya jika semuanya telah terjadi."

Satria tak menyahut. Pikirannya semakin dipenuhi hal kotor saat ini.

"Tapi mungkin pikiranku ini berlebihan ya?" Sofia terkekeh. Lalu menarik napas sambil memejamkan mata, menghembuskannya dengan pelan, kemudian menggigit bibir bawahnya ketika otaknya tengah berpikir keras.

Yang malah membuat Satria semakin merasa tak karuan. Alat tempurnya bahkan sudah tak bisa di ajak kompromi lagi.

"Mungkin aku harus sering menghabiskan waktu dengan Dygta ya?" Sofia menoleh.

"Mmm ...ya, mungkin." Satria dengan suara serak. Tatapannya kini telah berkabut.

"Besok sepulangnya Dim dan Dygta sekolah, aku mau bawa anak-anak jalan-jalan, ya? Mungkin ke mall." Sofia menaikkan kedua kakinya, lalu merangkak ke sisi lain tempat tidur disamping Satria.

"Hmmm ...

"Boleh?" Sofia menoleh dengan masih ada dalam posisi merangkak.

"Boleh." jawab Satria yang mulai bergerak melepaskan pakaian tidurnya, lalu melemparkannya ke belakang punggungnya.

"Baiklah. Terimakasih sayang." ucap Sofia yang sudah sampai di tempatnya, dan terhenyak ketika tubuh suaminya sudah hampir tak berjarak lagi dengannya.

"Apa anak-anak sudah tidur?" tanya Satria yang hampir mendekatkan wajahnya.

"Su-sudah." Sofia terbata.

"Pintu sudah kamu kunci?" pria itu menoleh ke arah pintu sejenak.

"Su-sudah." jawab Sofia lagi, yang bersiap menerima serangan. Dia sudah faham dengan apa yang akan terjadi setelah ini.

"Hmmm ..." Satria menyeringai. "Kamu juga harus sering menghabiskan waktu dengan aku." dia hampir berbisik.

"Kamu yang sering tidak punya waktu bukan? Aku selalu ada di rumah seharian." Sofia menyela.

"Jadi ini salahku?" Satria semakin mendekatkan wajahnha.

"Bukan ini salah pekerjaanmu yang terlalau banyak."

"Itu yang ada di dalam pikiranmu?"

"Ya."

"Kalau tidak begitu, kita tidak akan hidup seperti ini."

"Aku tahu. Berkat pekerjaanmu kita hidup senyaman ini."

"Hmmm ... lalu?" Satria mengangkat sebelah alisnya.

"Terimakasih, sayang. Berkat kerja keras kamu kita hidup senyaman ini."

Teruskan saja, sampai kepalanya sebesar gunung! biarkan dia merasa sesenang itu agar semuanya aman terkendali! Sofia bergumam dalam hati.

"Tahu cara berterimakasih yang benar?" Satria menyeringai.

Tentu saja tahu. Semua yang ada dalam otakmu aku tahu. Apalagi setelah melihat pakaian haram ini yang kamu letakkan di meja aksesorisku.

Aku tahu, dan aku mengerti!

Dasar tuan mesum!

"Lalu, apa yang kamu tunggu? kenapa... " Satria membulatkan matanya ketika bibir perempuan itu menempel di bibirnya, lalu bergerak mel*mat dan menghisapnya dengan lembut.

"Kamu berisik!" gumam Sofia, menjeda cumbuannya. Lalu kedua tangannya merayap di pundak Satria, melingkar di leher pria itu dan menariknya hingga dada mereka saling bersentuhan ketika mereka sudah saling menindih dalam keadaan sama-sama telanjang.

Sehingga jantung mereka berdetak hampir bersamaan. Yang di detik berikutnya menjadi semakin cepat ketika sentuhannya meningkat.

Keduanya saling menyentuh dan merasakan kehangatan. Saling menikmati setiap lekuk tubuh dan aroma kulit masing-masing. Yang bersamaan dengan itu kini tubuh mereka sudah bertautan.

Dan hentakanpun dimulai beraturan. Diikuti desahan dan erangan yang awalnya tertahan, namun meningkat di menit berikutnya.

Akal keduanya telah melayang entah kemana. Hanya keinginan untuk menggapai kesenangannlah yang tersisa. Mendaki kenikmatan yang tak pernah membuat mereka puas. Mencapai pelepasan yang selalu membuat mereka ingin melakukan lagi, dan lagi.

Dan pada saat semuanya telah sampai diambang batas, mereka suda tak bisa lagi mengendalikan diri. Segalanya meledak hebat secara bersamaan. Diiringi lenguhan panjang saat hujaman keras nan dalam itu terjadi.

Lalu berakhir menyisakan peluh dan napas yang menderu.

*

*

*

Selamat menjalankan ibadah puasa 😅😅

Terpopuler

Comments

Erna Yunita

Erna Yunita

Mumet pisan kan kowe mas....

2022-09-28

0

Dewi Indirasari

Dewi Indirasari

hahahaha,,,Arfan inget masa lalu yaaa

2022-02-19

1

Fitri

Fitri

om Arfan mulai oleng

2022-01-29

1

lihat semua
Episodes
1 Pulang
2 Obrolan
3 Bukan Anak TK!
4 Superman
5 Berdebat
6 Pertandingan Dimitri
7 Terjadi Sesuatu
8 Kom-pen-sasi?
9 Antara Hati Dan Pikiran
10 Menyerah
11 Perasaan Dygta
12 Rahasia Dygta
13 Khawatir
14 Sendiri?
15 Rampok!
16 Kejujuran Dimitri
17 Kamu Berisik!
18 Perdebatan
19 Babysitter
20 Kamu Tertangkap!
21 Kamu Menyukainya?
22 Mengantar Dygta
23 Camping
24 Fireflies
25 Rasa Yang Menyenangkan
26 Pria Dewasa
27 Disaster
28 Dygta Hilang!
29 Pencarian
30 Obrolan Ibu Dan Anak
31 Kecewa
32 Harapan
33 Janji Dimitri
34 Rahasia Yang Terbuka
35 Tentang Perasaan
36 Guardian
37 Sesuai Perintah!
38 Jagain Abege
39 Kedatangan Firza
40 Bertemu Firza
41 Kebenaran
42 Teman Ngobrol
43 Penguntit
44 Tidak Bisa Menjauh
45 Sebuah Kejujuran
46 Sebuah Kejujuran#2
47 Perasaan Yang Salah
48 Orang Ketiga
49 Dilema
50 Patah Hati
51 Andra Dan Vivian
52 Hal Yang Baik
53 Ingatan
54 Terbiasa
55 Tak Biasa
56 Suami
57 Bersikap Biasa
58 Baik-baik Saja
59 Sebuah Kunjungan
60 Aku Mencintaimu
61 Terapi
62 Kelulusan
63 Hari Perpisahan
64 Hari Perpisahan#2
65 Aku Mau Ke Rusia
66 Hati Arfan
67 Lupa
68 Bohong
69 I Love You, Good Bye!
70 Pertemuan Terakhir
71 Pergi
72 Penyesalan
73 Prasangka
74 Sentuhan
75 Pikiran
76 Dygta
77 Rasa Yang Baru
78 Karma
79 Kemarahan Mytha
80 Waktu
81 Akhir Sebuah Rahasia
82 Kembali
83 Pulang
84 Pertemuan Kembali
85 Menghindar
86 Kata Hati
87 Duda??
88 Kenyataan
89 Calon Imam
90 Menangis
91 Bicara
92 Bertemu Ara
93 Bertemu Ara #2
94 Percakapan Di Pagi Hari
95 Pernikahan Andra
96 Jadi Egois
97 Pengganggu
98 Cemburu
99 Candu
100 Berpura-pura
101 Keputusan
102 Jodoh
103 Pindah
104 Bersama
105 Candu #2
106 Alasan
107 Mau Menikah?
108 Terkesan
109 Bersama #2
110 Kabar
111 Jeda
112 Break Up
113 Dia, Biasa.
114 Gosip
115 Liburan
116 Good Bye
117 Adrian
118 Alfaza Veera
119 Menyesal
120 Pergi #2
121 Mencarinya
122 Bertemu Mytha
123 Akhir Sebuah Pencarian
124 Aku Menemukanmu
125 Perasaan Arfan
126 Kecemburuan Dygta
127 Aku Dan Kamu
128 Buku Nikah
129 Kecemburuan Dygta#2
130 Reuni
131 Godaan
132 Ayo Kita Menikah?
133 Restu
134 Menuju Halal
135 Hari Halal
136 Malam Yang Menegangkan
137 Janji
138 Bisakah Kita Mengulanginya?
139 Sakit Dan Malu
140 Candu #3
141 Kemarahan Arfan.
142 Candu #4
143 Bekerja
144 Rumah Mertua
145 My Sweet Love
146 Pengumuman
147 Pengumuman Rilis Season 2
148 MSL Season 2 : Hidp Baru
149 MSL Season 2 : Antara Masak Dan Punya Anak
150 MSL Season 2 : Sarapan Pagi
151 MSL Season 2 : Suami Galak
152 MSL Season 2 : Hotel
153 MSL Seaaon 2 : Hotel #2
154 MSL Season 2 : Hotel #3
155 MSL Season 2 : Sebuah Rencana
156 MSL Season 2 : Panick Attack
157 MSL Season 2 : Mencurigakan
158 MSL Season 2 : Antisipasi
159 MSL Season 2 : Sebuah Rencana #2
160 MSL Season 2 : Gunung Es Himalaya!!
161 MSL Season 2 : Bodyguard
162 MSL Season 2 : Suami Super
163 MSL Season 2 : Hamil?
164 MSL Season 2 : Penolakan
165 MSL Seasin 2 : Menjadi Tangguh
166 MSL Season 2 : Pelan-pelan
167 MSL Season 2 : Penolong
168 MSLSeason 2 : Naluri
169 MSL Season 2 : Alex
170 MSL Season 2 : Peduli
171 MSL Season 2 : Perasaan
172 MSL Season 2 : Gara-gara Alex
173 MSL Season 2 : Melakukan Sesuatu
174 MSL Season 2 : Sesuatu
175 MSL Season 2 : Kemarahan Sofia
176 MSL Season 2 : Menjauh
177 MSL Season 2 : Sindrom dan Pilihan
178 MSLA Season 2 : Maaf
179 MSL Season 2 : Perasaan #2
180 MSL Season 2 : Romantis dan Terapi
181 MSL Season 2 : Si Penggoda
182 MSL Season 2 : Si Penggoda #2
183 MSL Season 2 : Sarapan Pagi #2
184 MSL Season 2 : Terapi
185 MSL Season 2 : Terapi #2
186 MSL Season 2 : Babynya Protes
187 MSL Season 2 : Modus
188 MSL Season 2 : Pria Menyebalkan
189 MSL Season 2 : Bisnis
190 MSL Season 2 : Hadiah Pernikahan
191 MSL Season 2 : Kerja Lagi
192 MSL Season 2 : Tumbang
193 MSL Season 2 : Siuman
194 MSL Season 2 : Hari-hari Yang Sibuk
195 MSL Season 2 : Makan Malam
196 MSL Season 2 : Ibu-ibu Dan Bapak-bapak
197 MSL Season 2 : Anak
198 MSL Season 2 : Maunya Baby!
199 MSL Season 2 : Mc Flurry Dan Kenangan Masa Kecil
200 MSL Season 2 : Babymoon
201 MSL Season 2 : Babymoon #2
202 MSL Season 2 : Babyshowernya Dygta
203 MSL Season 2 : Ara
204 MSL Season 2 : Mama
205 MSL Season 2 : Mengalah
206 MSL Season 2 : Ara #2
207 MSL Season 2 : Keegoisan Mytha
208 MSL Season 2 : Sabar
209 MSL Season 2 : Menurut
210 MSL Season 2 : Eskrim dan Rokok
211 MSL Season 2 : Kaki Jahe
212 MSL Season 2 : Jahe Yang Lucu
213 MSL Season 2 : Kekhawatiran
214 MSL Season 2 : Senam Hamil
215 MSL Season 2 : Rayuan
216 MSL Season 2 : Hari Yang Panik
217 MSL Season 2 : Kelahiran
218 MSL Season 2 : Penyelamat
219 MSL Season 2 : Arkhan & Anandita
220 MSL Season 2 : Ekstrapart #1
221 MSL Season 2 : Ekstrapart #2
222 MSL Season 2 : Ekstrapart #3
223 MSL Season 2 : Ekstrapart #4
Episodes

Updated 223 Episodes

1
Pulang
2
Obrolan
3
Bukan Anak TK!
4
Superman
5
Berdebat
6
Pertandingan Dimitri
7
Terjadi Sesuatu
8
Kom-pen-sasi?
9
Antara Hati Dan Pikiran
10
Menyerah
11
Perasaan Dygta
12
Rahasia Dygta
13
Khawatir
14
Sendiri?
15
Rampok!
16
Kejujuran Dimitri
17
Kamu Berisik!
18
Perdebatan
19
Babysitter
20
Kamu Tertangkap!
21
Kamu Menyukainya?
22
Mengantar Dygta
23
Camping
24
Fireflies
25
Rasa Yang Menyenangkan
26
Pria Dewasa
27
Disaster
28
Dygta Hilang!
29
Pencarian
30
Obrolan Ibu Dan Anak
31
Kecewa
32
Harapan
33
Janji Dimitri
34
Rahasia Yang Terbuka
35
Tentang Perasaan
36
Guardian
37
Sesuai Perintah!
38
Jagain Abege
39
Kedatangan Firza
40
Bertemu Firza
41
Kebenaran
42
Teman Ngobrol
43
Penguntit
44
Tidak Bisa Menjauh
45
Sebuah Kejujuran
46
Sebuah Kejujuran#2
47
Perasaan Yang Salah
48
Orang Ketiga
49
Dilema
50
Patah Hati
51
Andra Dan Vivian
52
Hal Yang Baik
53
Ingatan
54
Terbiasa
55
Tak Biasa
56
Suami
57
Bersikap Biasa
58
Baik-baik Saja
59
Sebuah Kunjungan
60
Aku Mencintaimu
61
Terapi
62
Kelulusan
63
Hari Perpisahan
64
Hari Perpisahan#2
65
Aku Mau Ke Rusia
66
Hati Arfan
67
Lupa
68
Bohong
69
I Love You, Good Bye!
70
Pertemuan Terakhir
71
Pergi
72
Penyesalan
73
Prasangka
74
Sentuhan
75
Pikiran
76
Dygta
77
Rasa Yang Baru
78
Karma
79
Kemarahan Mytha
80
Waktu
81
Akhir Sebuah Rahasia
82
Kembali
83
Pulang
84
Pertemuan Kembali
85
Menghindar
86
Kata Hati
87
Duda??
88
Kenyataan
89
Calon Imam
90
Menangis
91
Bicara
92
Bertemu Ara
93
Bertemu Ara #2
94
Percakapan Di Pagi Hari
95
Pernikahan Andra
96
Jadi Egois
97
Pengganggu
98
Cemburu
99
Candu
100
Berpura-pura
101
Keputusan
102
Jodoh
103
Pindah
104
Bersama
105
Candu #2
106
Alasan
107
Mau Menikah?
108
Terkesan
109
Bersama #2
110
Kabar
111
Jeda
112
Break Up
113
Dia, Biasa.
114
Gosip
115
Liburan
116
Good Bye
117
Adrian
118
Alfaza Veera
119
Menyesal
120
Pergi #2
121
Mencarinya
122
Bertemu Mytha
123
Akhir Sebuah Pencarian
124
Aku Menemukanmu
125
Perasaan Arfan
126
Kecemburuan Dygta
127
Aku Dan Kamu
128
Buku Nikah
129
Kecemburuan Dygta#2
130
Reuni
131
Godaan
132
Ayo Kita Menikah?
133
Restu
134
Menuju Halal
135
Hari Halal
136
Malam Yang Menegangkan
137
Janji
138
Bisakah Kita Mengulanginya?
139
Sakit Dan Malu
140
Candu #3
141
Kemarahan Arfan.
142
Candu #4
143
Bekerja
144
Rumah Mertua
145
My Sweet Love
146
Pengumuman
147
Pengumuman Rilis Season 2
148
MSL Season 2 : Hidp Baru
149
MSL Season 2 : Antara Masak Dan Punya Anak
150
MSL Season 2 : Sarapan Pagi
151
MSL Season 2 : Suami Galak
152
MSL Season 2 : Hotel
153
MSL Seaaon 2 : Hotel #2
154
MSL Season 2 : Hotel #3
155
MSL Season 2 : Sebuah Rencana
156
MSL Season 2 : Panick Attack
157
MSL Season 2 : Mencurigakan
158
MSL Season 2 : Antisipasi
159
MSL Season 2 : Sebuah Rencana #2
160
MSL Season 2 : Gunung Es Himalaya!!
161
MSL Season 2 : Bodyguard
162
MSL Season 2 : Suami Super
163
MSL Season 2 : Hamil?
164
MSL Season 2 : Penolakan
165
MSL Seasin 2 : Menjadi Tangguh
166
MSL Season 2 : Pelan-pelan
167
MSL Season 2 : Penolong
168
MSLSeason 2 : Naluri
169
MSL Season 2 : Alex
170
MSL Season 2 : Peduli
171
MSL Season 2 : Perasaan
172
MSL Season 2 : Gara-gara Alex
173
MSL Season 2 : Melakukan Sesuatu
174
MSL Season 2 : Sesuatu
175
MSL Season 2 : Kemarahan Sofia
176
MSL Season 2 : Menjauh
177
MSL Season 2 : Sindrom dan Pilihan
178
MSLA Season 2 : Maaf
179
MSL Season 2 : Perasaan #2
180
MSL Season 2 : Romantis dan Terapi
181
MSL Season 2 : Si Penggoda
182
MSL Season 2 : Si Penggoda #2
183
MSL Season 2 : Sarapan Pagi #2
184
MSL Season 2 : Terapi
185
MSL Season 2 : Terapi #2
186
MSL Season 2 : Babynya Protes
187
MSL Season 2 : Modus
188
MSL Season 2 : Pria Menyebalkan
189
MSL Season 2 : Bisnis
190
MSL Season 2 : Hadiah Pernikahan
191
MSL Season 2 : Kerja Lagi
192
MSL Season 2 : Tumbang
193
MSL Season 2 : Siuman
194
MSL Season 2 : Hari-hari Yang Sibuk
195
MSL Season 2 : Makan Malam
196
MSL Season 2 : Ibu-ibu Dan Bapak-bapak
197
MSL Season 2 : Anak
198
MSL Season 2 : Maunya Baby!
199
MSL Season 2 : Mc Flurry Dan Kenangan Masa Kecil
200
MSL Season 2 : Babymoon
201
MSL Season 2 : Babymoon #2
202
MSL Season 2 : Babyshowernya Dygta
203
MSL Season 2 : Ara
204
MSL Season 2 : Mama
205
MSL Season 2 : Mengalah
206
MSL Season 2 : Ara #2
207
MSL Season 2 : Keegoisan Mytha
208
MSL Season 2 : Sabar
209
MSL Season 2 : Menurut
210
MSL Season 2 : Eskrim dan Rokok
211
MSL Season 2 : Kaki Jahe
212
MSL Season 2 : Jahe Yang Lucu
213
MSL Season 2 : Kekhawatiran
214
MSL Season 2 : Senam Hamil
215
MSL Season 2 : Rayuan
216
MSL Season 2 : Hari Yang Panik
217
MSL Season 2 : Kelahiran
218
MSL Season 2 : Penyelamat
219
MSL Season 2 : Arkhan & Anandita
220
MSL Season 2 : Ekstrapart #1
221
MSL Season 2 : Ekstrapart #2
222
MSL Season 2 : Ekstrapart #3
223
MSL Season 2 : Ekstrapart #4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!