Perasaan Dygta

*

*

Arfan menghentikan mobilnya tepat di halaman depan rumah besar Satria. Dia mematikan mesin, namun tak segera keluar untuk menemui atasannya itu setelah beberapa jam sebelumnya pria itu memanggilnya untuk mendiskusikan beberapa hal yang berhubungan dengan perusahaan.

Arfan merebahkan punggungnya pada sandaran kursi. Dia memejamkan kedua matanya untuk beberapa saat. Perkataan mertuanya masih saja terngiang di telinganya. Dia masih tak percaya bahwa kedua orang tua istrinya itu memilih untuk menyerah disaat dirinya, dan mungkin Mytha masih terus ingin berjuang, meski mereka pun tak tahu entah sampai kapan. Terlebih lagi tentang ide untuk melanjutkan hidup dengan mencari perempuan lain untuk dia nikahi.

Arfan mengusap wajahnya kasar. Dirinya pun tak bisa menyangkal. Tiga tahun belakangan merupakan saat-saat yang berat baginya. Harus menerima kenyataan bahwa istrinya terbaring koma setelah berbagai hal dia lakukan untuk menyembuhkannya, namun masih belum membuahkan hasil.

Belum lagi harus membesarkan putri mereka seorang diri tanpa pendamping. Percayalah, itu benar-benar sulit. Banyak hal yang harus dia pelajari untuk menjadi orang tua tunggal bagi putrinya yang masih sangat membutuhkan seorang ibu. Walaupun dia jelas mampu menyewa seorang pengasuh profesional untuk mengasuh Amara, tetap saja tidak mampu mengisi kekosongan karena ketidak hadiran seorang ibu. Belum lagi perhatiannya yang selalu dia curahkan kepadanya secara penuh, namun gadis kecil nya itu tetap saja kekurangan kasih sayang.

Dan tentang kebutuhan yang lain, ... ah, ...dia bahkan tak sempat untuk memikirkannya. Kegiatannya mengurus istri dan anak, ditambah pekerjaan yang memang padat, juga banyak tanggung jawab yang diberikan Satria kepadanya membuatnya tak sempat memikirkan hal lain.

Dan sebagai pria dewasa yang telah berumah tangga, memang ada beberapa hal yang tak dapat dia lakukan sendiri.

Kebutuhan biologis? dirinya bahkan tak sempat untuk memikirkannya. Karena ada banyak hal yang dapat dia kerjakan lebih dari sekadar memikirkan kesenangan untuk dirinya sendiri. Yang mampu menyalurkan semua energinya hingga tidak terbuang sia-sia.

"Dimitri Alexeiiii!" teriakan nyaring yang Arfan hafal suara milik siapa itu terdengar nyaring membuyarkan lamunannya.

Dia menoleh ke asal suara. Dua anak berbeda usia tengah saling mengejar hingga ke halaman depan dimana dirinya berada.

Arfan menarik napas sambil memutar bola mata.

"Dim, balikin!" teriak Dygta, yang mengejar Dimitri.

"Nggak akan! Aku kasih tahu papi ya!" ancam bocah 9 tahun itu kepada kakaknya.

"Kamu ya..." Dygta menggantung kata-katanya ketika melihat Arfan sudah berdiri didekat mobilnya.

"Dimitri?!" Dygta kini merendahkan suaranya.

Bocah itu menggelengkan kepala.

"Dim!" Dygta kembali berlari mencapai adiknya yang berdiri tepat di depan Arfan, namun dia kalah gesit. Bocah itu sudah berpindah ke belakang asisten ayah mereka dalam sekejap mata, membuatnya hampir saja menabrak tubuh Arfan yang tinggi menjulang.

"Dim!" Dygta berusaha meraih Dimitri yang bersembunyi di balik tubuh pria itu.

"Ini ada apa sih? Apa yang kalian perebutkan kali ini?" Arfan mencoba melerai, seperti biasa.

"Dimitri ambil hape aku, om." Dygta yang masih berusaha menarik adiknya.

"Kak Dygta simpan foto cowok di hapenya om!" Dimitri mengadu.

"Bohong!" sergah Dygta, yang hampir berhasil mendapatkan adiknya jika saja Arfan tak menghalanginya.

"Beneran om, sumpah." tukas Dimitri. "Tadi aku lihat kakak lagi lihatin hapenya, taunya lagi lihatin foto cowok." lanjut Dimitri.

"Nggak! Kamu ngarang!" Dygta merangsek ketika adiknya bermaksud menyerahkan ponselnya kepada Arfan, yang tanpa dia sadari malah membuat jarak diantara mereka menghilang.

Wajahnya menabrak dada Arfan, seketika aroma maskulin menguar di hidungnya, membuat kesadaran hampir hilang dari kepalanya.

"Ng ..." dia membeku.

"Nih om lihat aja, ada foto cowok... " ucap Dimitri, seraya menyerahkan ponsel milik Dygta kepada Arfan.

Dygta segera menarik kembali kesadarannya yang sempat berlarian. Lalu dengan sekali gerakan menepis ponsel miliknya yang sudah berada di tangan Arfan, hingga benda itu terjatuh ke lantai paving blok dan pecah berhamburan.

"Yah... jatuh?" Dimitri memekik.

"Dygta!" Arfan setengah berteriak.

"Yes! aku bisa minta hape baru!" reaksi tak terduga dari gadis itu. Lalu dia memunguti pecahan ponsel yang berserakan, tak lupa semua kartu memori dan sim nya. Dia tak ingin meninggalkan jejak apapun untuk diketahui orang lain tentang rahasianya.

Dygta bermaksud pergi setelah memastikan semua hal dia amankan termasuk pecahan ponsel hingga yang terkecil sekalipun. Namun langkahnya terhenti ketika Arfan meraih tangannya. Dia menoleh, dan tatapan mereka bertemu.

Deg!

Sesuatu di dalam dadanya terasa meledak.

"Ada yang harus om tahu?" tanya Arfan.

"Hah?" kemudian gadis itu menggelengkan kepala. "Nggak ada." ucapnya.

"Dim?" Arfan menoleh ke arah Dimitri.

"Ya om?" anak itu keluar dari persembunyiannya.

"Apa yang kamu lihat?" tanya Arfan kepadanya.

"Foto cowok, om." jawab Dimitri.

"Siapa?" tanya Arfan lagi.

Dygta melebarkan matanya ke arah adik laki-lakinya itu, memberi kode agar dia tak mengatakan apa yang di lihatnya.

Dimitri terdiam menatap kakak perempuannya.

"Dim?" panggil Arfan lagi.

"Ya om?"

"Siapa?"

"Ng ...

Dygta menggelengkan kepalanya dengan pelan, dengan sorot mata memohon kepada adiknya untuk tidak buka mulut.

"Eee... nggak tahu." akhirnya Dimitri menjawab. "Aku nggak kenal." dia menggendikkan bahu.

Dygta menghembuskan napas lega. Dia merasa selamat sementara ini.

"Yakin?" Arfan melepaskan genggaman tangannya dari Dygta.

Dimitri menatap ke arah kakaknya. Lalu dia menyeringai. Sebuah ide muncul di otaknya.

"Iya om." jawab bocah itu.

"Hmm.. " Arfan menggumam.

"A-aku masuk deh." Dimitri dengan leluasa berjalan meninggalkan mereka berdua.

"A-aku juga. Dim, tunggu!" Dygta berlari mengikuti adiknya masuk ke dalam rumah.

Arfan mengerutkan dahi, "Tadi rebutan hape, sekarang malah berjalan bersama masuk rumah? aneh." kemudian menggelengkan kepala.

*

*

Dygta duduk di kursi santai di pinggir kolam renang sambil melihat-lihat majalah yang tersimpan di bawah meja.

Sesekali pandangannya diam-diam tertuju pada dua orang pria dewasa di seberang kolam yang tengah fokus membicarakan pekerjaan tanpa merasa terganggu dengan kehadirannya sedikitpun. Namun tatapannya dia kembalikan ke majalah ketika seseorang menyadari dirinya tengah di perhatikan. Lalu kembali ketika pria itu kembali fokus pada percakapan.

Dygta menatap Satria untuk beberapa saat. Memeprhatikan segala apa yang ada pada ayah sambungnya itu. Tampan di usia matangnya, gagah, mapan, dan baik hati. Dia sendiri merasakan hal itu sejak ibunya menikah dengan pria ini. Dia memberikan apapun yang di butuhkannya. Menyayanginya seperti anaknya sendiri. Walaupun kini dia memiliki tiga anak dari ibunya, namun kasih sayang Satria tak pernah berkurang sedikitpun. Dia menyayanginya lebih dari apapun.

Begitu juga sebaliknya. Dygta merasakan kasih sayang yang sama kepada Satria. Sebagai seorang anak kepada ayahnya. Walaupun pria itu bukanlah ayah kandungnya, tapi rasa sayangnya juga tak berbeda. Dia mengenali Satria sebagai sebaik-baiknya ayah. Tidak ada yang lain.

Kemudian Dygta beralih menatap Arfan. Sang asisten ayahnya yang telah belasan tahun mengabdi dengan setia. Mendampingi Satria mengurus perusahaan keluarganya.

Ada debaran lebih yang dia rasakan. Degupan jantungnya tiba-tiba meningkat seiring semakin lamanya dia menatap pria itu.

Ada apa denganmu, Dygta? gumamnya dalam hati.

Dia kembali menatap Satria. Perasaannya biasa saja.

Lalu kembali menatap Arfan.

Dan hal gila pun singgah di otaknya.

"Nggak mungkin!" gumamnya, seraya melempar majalah ke atas meja di sampingnya. Lalu bangkit, dan berlari ke dalam rumah, menuju kamar di lantai ke dua. Dia menutup pintunya rapat-rapat.

Nggak mungkin aku suka sama om Arfan, kan?

Masa iya aku suka om Arfan?

Dia kan asistennya papi? seumuran mama pula?

Masa sih aku...

Aaaaa....!!!

Dygta mengacak rambutnya hingga berantakan.

*

*

Bersambung...

Nah loh, ...Dygta mulai sadar? duh, apa yang akan terjadi setelah ini?

Ih, bikin penasaran deh.

Like komen sama hadiahnya dulu dong,. vote juga boleh kalau masih ada😁

Terpopuler

Comments

Rayyan

Rayyan

suka ih om arfan sama dygta..semoga happy ending mereka berdua...

2021-10-13

1

Tety Fiani Aliftia

Tety Fiani Aliftia

cantik banged visualnya dygta, imut gemeszin... tp q kangrn visualnya mami shofia thor..

2021-09-28

2

anin kesya

anin kesya

Kisahnya sofia akhirnya terulang lagi ke Dygta

2021-09-16

1

lihat semua
Episodes
1 Pulang
2 Obrolan
3 Bukan Anak TK!
4 Superman
5 Berdebat
6 Pertandingan Dimitri
7 Terjadi Sesuatu
8 Kom-pen-sasi?
9 Antara Hati Dan Pikiran
10 Menyerah
11 Perasaan Dygta
12 Rahasia Dygta
13 Khawatir
14 Sendiri?
15 Rampok!
16 Kejujuran Dimitri
17 Kamu Berisik!
18 Perdebatan
19 Babysitter
20 Kamu Tertangkap!
21 Kamu Menyukainya?
22 Mengantar Dygta
23 Camping
24 Fireflies
25 Rasa Yang Menyenangkan
26 Pria Dewasa
27 Disaster
28 Dygta Hilang!
29 Pencarian
30 Obrolan Ibu Dan Anak
31 Kecewa
32 Harapan
33 Janji Dimitri
34 Rahasia Yang Terbuka
35 Tentang Perasaan
36 Guardian
37 Sesuai Perintah!
38 Jagain Abege
39 Kedatangan Firza
40 Bertemu Firza
41 Kebenaran
42 Teman Ngobrol
43 Penguntit
44 Tidak Bisa Menjauh
45 Sebuah Kejujuran
46 Sebuah Kejujuran#2
47 Perasaan Yang Salah
48 Orang Ketiga
49 Dilema
50 Patah Hati
51 Andra Dan Vivian
52 Hal Yang Baik
53 Ingatan
54 Terbiasa
55 Tak Biasa
56 Suami
57 Bersikap Biasa
58 Baik-baik Saja
59 Sebuah Kunjungan
60 Aku Mencintaimu
61 Terapi
62 Kelulusan
63 Hari Perpisahan
64 Hari Perpisahan#2
65 Aku Mau Ke Rusia
66 Hati Arfan
67 Lupa
68 Bohong
69 I Love You, Good Bye!
70 Pertemuan Terakhir
71 Pergi
72 Penyesalan
73 Prasangka
74 Sentuhan
75 Pikiran
76 Dygta
77 Rasa Yang Baru
78 Karma
79 Kemarahan Mytha
80 Waktu
81 Akhir Sebuah Rahasia
82 Kembali
83 Pulang
84 Pertemuan Kembali
85 Menghindar
86 Kata Hati
87 Duda??
88 Kenyataan
89 Calon Imam
90 Menangis
91 Bicara
92 Bertemu Ara
93 Bertemu Ara #2
94 Percakapan Di Pagi Hari
95 Pernikahan Andra
96 Jadi Egois
97 Pengganggu
98 Cemburu
99 Candu
100 Berpura-pura
101 Keputusan
102 Jodoh
103 Pindah
104 Bersama
105 Candu #2
106 Alasan
107 Mau Menikah?
108 Terkesan
109 Bersama #2
110 Kabar
111 Jeda
112 Break Up
113 Dia, Biasa.
114 Gosip
115 Liburan
116 Good Bye
117 Adrian
118 Alfaza Veera
119 Menyesal
120 Pergi #2
121 Mencarinya
122 Bertemu Mytha
123 Akhir Sebuah Pencarian
124 Aku Menemukanmu
125 Perasaan Arfan
126 Kecemburuan Dygta
127 Aku Dan Kamu
128 Buku Nikah
129 Kecemburuan Dygta#2
130 Reuni
131 Godaan
132 Ayo Kita Menikah?
133 Restu
134 Menuju Halal
135 Hari Halal
136 Malam Yang Menegangkan
137 Janji
138 Bisakah Kita Mengulanginya?
139 Sakit Dan Malu
140 Candu #3
141 Kemarahan Arfan.
142 Candu #4
143 Bekerja
144 Rumah Mertua
145 My Sweet Love
146 Pengumuman
147 Pengumuman Rilis Season 2
148 MSL Season 2 : Hidp Baru
149 MSL Season 2 : Antara Masak Dan Punya Anak
150 MSL Season 2 : Sarapan Pagi
151 MSL Season 2 : Suami Galak
152 MSL Season 2 : Hotel
153 MSL Seaaon 2 : Hotel #2
154 MSL Season 2 : Hotel #3
155 MSL Season 2 : Sebuah Rencana
156 MSL Season 2 : Panick Attack
157 MSL Season 2 : Mencurigakan
158 MSL Season 2 : Antisipasi
159 MSL Season 2 : Sebuah Rencana #2
160 MSL Season 2 : Gunung Es Himalaya!!
161 MSL Season 2 : Bodyguard
162 MSL Season 2 : Suami Super
163 MSL Season 2 : Hamil?
164 MSL Season 2 : Penolakan
165 MSL Seasin 2 : Menjadi Tangguh
166 MSL Season 2 : Pelan-pelan
167 MSL Season 2 : Penolong
168 MSLSeason 2 : Naluri
169 MSL Season 2 : Alex
170 MSL Season 2 : Peduli
171 MSL Season 2 : Perasaan
172 MSL Season 2 : Gara-gara Alex
173 MSL Season 2 : Melakukan Sesuatu
174 MSL Season 2 : Sesuatu
175 MSL Season 2 : Kemarahan Sofia
176 MSL Season 2 : Menjauh
177 MSL Season 2 : Sindrom dan Pilihan
178 MSLA Season 2 : Maaf
179 MSL Season 2 : Perasaan #2
180 MSL Season 2 : Romantis dan Terapi
181 MSL Season 2 : Si Penggoda
182 MSL Season 2 : Si Penggoda #2
183 MSL Season 2 : Sarapan Pagi #2
184 MSL Season 2 : Terapi
185 MSL Season 2 : Terapi #2
186 MSL Season 2 : Babynya Protes
187 MSL Season 2 : Modus
188 MSL Season 2 : Pria Menyebalkan
189 MSL Season 2 : Bisnis
190 MSL Season 2 : Hadiah Pernikahan
191 MSL Season 2 : Kerja Lagi
192 MSL Season 2 : Tumbang
193 MSL Season 2 : Siuman
194 MSL Season 2 : Hari-hari Yang Sibuk
195 MSL Season 2 : Makan Malam
196 MSL Season 2 : Ibu-ibu Dan Bapak-bapak
197 MSL Season 2 : Anak
198 MSL Season 2 : Maunya Baby!
199 MSL Season 2 : Mc Flurry Dan Kenangan Masa Kecil
200 MSL Season 2 : Babymoon
201 MSL Season 2 : Babymoon #2
202 MSL Season 2 : Babyshowernya Dygta
203 MSL Season 2 : Ara
204 MSL Season 2 : Mama
205 MSL Season 2 : Mengalah
206 MSL Season 2 : Ara #2
207 MSL Season 2 : Keegoisan Mytha
208 MSL Season 2 : Sabar
209 MSL Season 2 : Menurut
210 MSL Season 2 : Eskrim dan Rokok
211 MSL Season 2 : Kaki Jahe
212 MSL Season 2 : Jahe Yang Lucu
213 MSL Season 2 : Kekhawatiran
214 MSL Season 2 : Senam Hamil
215 MSL Season 2 : Rayuan
216 MSL Season 2 : Hari Yang Panik
217 MSL Season 2 : Kelahiran
218 MSL Season 2 : Penyelamat
219 MSL Season 2 : Arkhan & Anandita
220 MSL Season 2 : Ekstrapart #1
221 MSL Season 2 : Ekstrapart #2
222 MSL Season 2 : Ekstrapart #3
223 MSL Season 2 : Ekstrapart #4
Episodes

Updated 223 Episodes

1
Pulang
2
Obrolan
3
Bukan Anak TK!
4
Superman
5
Berdebat
6
Pertandingan Dimitri
7
Terjadi Sesuatu
8
Kom-pen-sasi?
9
Antara Hati Dan Pikiran
10
Menyerah
11
Perasaan Dygta
12
Rahasia Dygta
13
Khawatir
14
Sendiri?
15
Rampok!
16
Kejujuran Dimitri
17
Kamu Berisik!
18
Perdebatan
19
Babysitter
20
Kamu Tertangkap!
21
Kamu Menyukainya?
22
Mengantar Dygta
23
Camping
24
Fireflies
25
Rasa Yang Menyenangkan
26
Pria Dewasa
27
Disaster
28
Dygta Hilang!
29
Pencarian
30
Obrolan Ibu Dan Anak
31
Kecewa
32
Harapan
33
Janji Dimitri
34
Rahasia Yang Terbuka
35
Tentang Perasaan
36
Guardian
37
Sesuai Perintah!
38
Jagain Abege
39
Kedatangan Firza
40
Bertemu Firza
41
Kebenaran
42
Teman Ngobrol
43
Penguntit
44
Tidak Bisa Menjauh
45
Sebuah Kejujuran
46
Sebuah Kejujuran#2
47
Perasaan Yang Salah
48
Orang Ketiga
49
Dilema
50
Patah Hati
51
Andra Dan Vivian
52
Hal Yang Baik
53
Ingatan
54
Terbiasa
55
Tak Biasa
56
Suami
57
Bersikap Biasa
58
Baik-baik Saja
59
Sebuah Kunjungan
60
Aku Mencintaimu
61
Terapi
62
Kelulusan
63
Hari Perpisahan
64
Hari Perpisahan#2
65
Aku Mau Ke Rusia
66
Hati Arfan
67
Lupa
68
Bohong
69
I Love You, Good Bye!
70
Pertemuan Terakhir
71
Pergi
72
Penyesalan
73
Prasangka
74
Sentuhan
75
Pikiran
76
Dygta
77
Rasa Yang Baru
78
Karma
79
Kemarahan Mytha
80
Waktu
81
Akhir Sebuah Rahasia
82
Kembali
83
Pulang
84
Pertemuan Kembali
85
Menghindar
86
Kata Hati
87
Duda??
88
Kenyataan
89
Calon Imam
90
Menangis
91
Bicara
92
Bertemu Ara
93
Bertemu Ara #2
94
Percakapan Di Pagi Hari
95
Pernikahan Andra
96
Jadi Egois
97
Pengganggu
98
Cemburu
99
Candu
100
Berpura-pura
101
Keputusan
102
Jodoh
103
Pindah
104
Bersama
105
Candu #2
106
Alasan
107
Mau Menikah?
108
Terkesan
109
Bersama #2
110
Kabar
111
Jeda
112
Break Up
113
Dia, Biasa.
114
Gosip
115
Liburan
116
Good Bye
117
Adrian
118
Alfaza Veera
119
Menyesal
120
Pergi #2
121
Mencarinya
122
Bertemu Mytha
123
Akhir Sebuah Pencarian
124
Aku Menemukanmu
125
Perasaan Arfan
126
Kecemburuan Dygta
127
Aku Dan Kamu
128
Buku Nikah
129
Kecemburuan Dygta#2
130
Reuni
131
Godaan
132
Ayo Kita Menikah?
133
Restu
134
Menuju Halal
135
Hari Halal
136
Malam Yang Menegangkan
137
Janji
138
Bisakah Kita Mengulanginya?
139
Sakit Dan Malu
140
Candu #3
141
Kemarahan Arfan.
142
Candu #4
143
Bekerja
144
Rumah Mertua
145
My Sweet Love
146
Pengumuman
147
Pengumuman Rilis Season 2
148
MSL Season 2 : Hidp Baru
149
MSL Season 2 : Antara Masak Dan Punya Anak
150
MSL Season 2 : Sarapan Pagi
151
MSL Season 2 : Suami Galak
152
MSL Season 2 : Hotel
153
MSL Seaaon 2 : Hotel #2
154
MSL Season 2 : Hotel #3
155
MSL Season 2 : Sebuah Rencana
156
MSL Season 2 : Panick Attack
157
MSL Season 2 : Mencurigakan
158
MSL Season 2 : Antisipasi
159
MSL Season 2 : Sebuah Rencana #2
160
MSL Season 2 : Gunung Es Himalaya!!
161
MSL Season 2 : Bodyguard
162
MSL Season 2 : Suami Super
163
MSL Season 2 : Hamil?
164
MSL Season 2 : Penolakan
165
MSL Seasin 2 : Menjadi Tangguh
166
MSL Season 2 : Pelan-pelan
167
MSL Season 2 : Penolong
168
MSLSeason 2 : Naluri
169
MSL Season 2 : Alex
170
MSL Season 2 : Peduli
171
MSL Season 2 : Perasaan
172
MSL Season 2 : Gara-gara Alex
173
MSL Season 2 : Melakukan Sesuatu
174
MSL Season 2 : Sesuatu
175
MSL Season 2 : Kemarahan Sofia
176
MSL Season 2 : Menjauh
177
MSL Season 2 : Sindrom dan Pilihan
178
MSLA Season 2 : Maaf
179
MSL Season 2 : Perasaan #2
180
MSL Season 2 : Romantis dan Terapi
181
MSL Season 2 : Si Penggoda
182
MSL Season 2 : Si Penggoda #2
183
MSL Season 2 : Sarapan Pagi #2
184
MSL Season 2 : Terapi
185
MSL Season 2 : Terapi #2
186
MSL Season 2 : Babynya Protes
187
MSL Season 2 : Modus
188
MSL Season 2 : Pria Menyebalkan
189
MSL Season 2 : Bisnis
190
MSL Season 2 : Hadiah Pernikahan
191
MSL Season 2 : Kerja Lagi
192
MSL Season 2 : Tumbang
193
MSL Season 2 : Siuman
194
MSL Season 2 : Hari-hari Yang Sibuk
195
MSL Season 2 : Makan Malam
196
MSL Season 2 : Ibu-ibu Dan Bapak-bapak
197
MSL Season 2 : Anak
198
MSL Season 2 : Maunya Baby!
199
MSL Season 2 : Mc Flurry Dan Kenangan Masa Kecil
200
MSL Season 2 : Babymoon
201
MSL Season 2 : Babymoon #2
202
MSL Season 2 : Babyshowernya Dygta
203
MSL Season 2 : Ara
204
MSL Season 2 : Mama
205
MSL Season 2 : Mengalah
206
MSL Season 2 : Ara #2
207
MSL Season 2 : Keegoisan Mytha
208
MSL Season 2 : Sabar
209
MSL Season 2 : Menurut
210
MSL Season 2 : Eskrim dan Rokok
211
MSL Season 2 : Kaki Jahe
212
MSL Season 2 : Jahe Yang Lucu
213
MSL Season 2 : Kekhawatiran
214
MSL Season 2 : Senam Hamil
215
MSL Season 2 : Rayuan
216
MSL Season 2 : Hari Yang Panik
217
MSL Season 2 : Kelahiran
218
MSL Season 2 : Penyelamat
219
MSL Season 2 : Arkhan & Anandita
220
MSL Season 2 : Ekstrapart #1
221
MSL Season 2 : Ekstrapart #2
222
MSL Season 2 : Ekstrapart #3
223
MSL Season 2 : Ekstrapart #4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!