Kom-pen-sasi?

*

*

Dygta sudah berada di bawah selimut, namun rasa kantuk tak kunjung mendatanginya. Dia hanya berguling-guling di tempat tidur tanpa tahu harus melakukan apa.

Beberapa hari ini dirinya memang mengalami sulit tidur, padahal biasanya jam malamnya normal-normal saja. Dia akan tertidur jika memang sudah waktunya untu tidur tanpa mengalami kesulitan sedikitpun.

Namun sudah beberapa hari hal ini agak sulit dilakukan. Pikirannya sering terganggu akhir-akhir ini.

"Aaaa, .... aku ini kenapa?" Dygta mengusak rambutnya dengan kasar. Lalu menyalakan lampu tidur yang terletak di samping ranjang. Lalu bangkit.

Ting!

Suaran notifikasi pesan di ponsel Dygta berbunyi nyaring. Gadis itu meraihnya lalu menyalakan ponselnya untuk melihat pesan.

Evan.

[Dygta?]

Dygta mendengus, lalu melempar ponselnya ke atas bantal.

Kenapa dia mengirim pesan malam-malam begini? batinnya.

Lalu kembali menjatuhkan dirinya ke atas tempat tidur.

Suara tanda pesan masuk berbunyi lagi.

[Dygta?] pesan dari Evan lagi.

[Apa Van?] akhirnya gadis itu memutuskan untuk menjawab pesan.

[Kamu belum tidur?] pesan dari Evan lagi.

[Kalau udah tidur nggak mungkin bales pesan kamu kan?] balas Dygta

Evan hanya mengirim emot senyum.

[Ada apa?] Dygta bertanya.

[Cuma mau ngobrol.] jawab Evan.

[Tiap hari ketemu di sekolah juga ngobrol?] balas Dygta.

[Beberapa hari ini nggak.]

Dygta terdiam.

[Dygta?] pesan dari Evan lagi.

Gadis itu menghembuskan napas kesal dan menyingkirkan ponsel agak jauh darinya, tak lagi berniat untuk membalas pesan dari teman sekelasnya itu.

Namun pikirannya malah mengembara pada seseorang yang berada jauh di sana.

"Ish, ... kenapa pikiran ini ngawur!" keluhnya ketika wajah Arfan yang hadir dalam ingatannya. Dia menepuk kepalanya beberapa kali.

Dygta bangkit lagi, lalu mengusap kasar wajahnya.

Sepertinya aku gila! batinnya.

"Oh, ... ya Tuhan! kenapa aku begini?" rengeknya pada dirinya sendiri. Lalu kembali menjatuhkan kepalanya ke atas tempat tidur, memegangi kepalanya sendiri.

"Dia itu om Arfan, Dygta! asistennya papi!" gumamnya.

Aku dari kecil selalu dengan dia, tapi kenapa sekarang ada rasa yang lain setiap kali melihat om Arfan?

Ponselnya berbunyi lagi dua kali, membuat Dygta kembali mendengus sebal.

Dia itu! kenapa selalu mengganggu? gerutunya, seraya kembali meraih ponsel yang tadi dia lempar. Lalu mengusap layar untuk membuka kunci, yang langsung masuk ke aplikasi pesan chat.

Matanya membulat sempurna ketika ada pesan yang masuk dari sebuah nomor yang tak dia sangka akan mengiriminya pesan di jam malam seperti itu.

[Dygta?] pesan dari Arfan.

Dygta merasakan jantungnya akan segera meledak ketika membaca pesan pertama.

Astaga!

[Dygta, kamu belum tidur?] satu pesan masuk lagi dari Arfan.

Dygta sampai menjatuhkan ponsel di atas wajahnya ketika membaca pesan kedua.

Ya Tuhan, ya Tuhan, bagaimana ini? gadis itu bangkit, lalu mengguncang-guncangkan ponselnya.

[Dygta!] pesan dari Arfan lagi.

Dygta menelan ludahnya dengan susah payah. Lalu mengetik balasan dan mengirimnya.

[Ya om?]

[Kamu belum tidur] Arfan segera membalas.

[Belum om.] jawab Dygta.

[Kenapa? ada masalah?] Arfan bertanya.

[Nggak.] Dygta membalas lagi.

[Terus kenapa belum tidur? ini sudah malam.]

Dygta tak membalas. Dia terdiam menatap layar ponselnya dengan perasaan yang campur aduk. Jantungnya bahkan berdegup dengan sangat kencangnya.

[Dygta!!] Arfan mulai kesal.

[Ya om?] Dygta kembali membalas dengan cepat.

[Cepat tidur!] balasan Arfan.

[Iya om.]

[Sekarang!] perintah pria itu, terlihat tegas.

Terbayang di kepala Dygta bagaimana ekspresi Arfan jika dia mengucapkan kata itu di depannya.

[Iya om.] balas Dygta lagi, kemudian keluar dari aplikasi pesan dan segera mematikan ponselnya. Seolah dia melakukannya secara otomatis setelah Arfan memerintahkan.

Dia pun segera kembali merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur seperti sebelumnya. Bergelung dibawah selimut dan mencoba memejamkan kedua matanya. Yang kemudian tiba-tiba terbuka lagi setelah dia menyadari sesuatu.

Ya Tuhan! aku memang sudah gila! gumamnya dalam hati.

*

*

*

Satria berdiri di balkon kamarnya, dengan secangkir kopi yang dibawakan Sofia beberapa menit yang lalu. Menikmati suasana malam yang cukup sunyi.

Menatap lampu kota yang berkelap-kelip dari kejauhan seperti hamparan bintang di langit kelam sana.

Sepasang tangan merayap menyelinap dari belakang, lalu melingkar di tubuhnya. Memeluknya dengan erat.

Satria tersenyum. Aroma manis dari tubuh istrinya menguar di indera penciumannya. Dia meletakkan cangkir kopi di meja, lalu menoleh.

"Terimakasih, sayang." Sofia berjinjit untuk mensejajari tinggi tubuh Satria, lalu mengecup pipi suaminya itu dengan lembut.

"Berterimakasih untuk apa?" Satria menyentuh lengan yang sedang melingkar di perutnya.

"Karena kamu sudah melakukan banyak hal hari ini." jawab Sofia yang setengah berbisik di telinga Satria, lalu kembali mengecup pipi suaminya hingga wajah tegas pria itu seketika merona.

"Misalnya?" dia melonggarkan lilitan tangan Sofia, lalu bergerak memutar tubuhnya. Kini mereka berhadapan.

Matanya membulat melihat penampilan istrinya yang mengenakan gaun tidur sutra tanpa lengan berwarna cream, dengan belahan dada yang cukup rendah. Membuat dua bulatan indah miliknya menyembul dari dalam.

Satria menelan ludah, tenggorokkannya tiba-tiba terasa kering.

"Pertama, kamu menghibur hati Dimitri, sehingga dia melupakan kekecewaannya setelah kalah pertandingan tadi siang." Sofia mengingat ketika suaminya itu berlari dari bangku penonton dan masuk ke lapangan untuk menemui putranya yang tengah menangisi kekalahannya di pertandingan.

"Lalu?" Satria memiringkan kepalanya, senyuman terus tersungging di bibirnya.

"Kedua, kamu membawa kami semua makan dan menghibur teman-temannya Dimitri. Dan itu membuat banyak orang tua bahagia hari ini." kemudian dia mengingat ketika suaminya itu memutuskan untuk menyewa sebuah foodcourt demi teman satu tim putranya, dan membuat kekecewaan anak-anak itu sirna seketika.

"Itu bukan apa-apa." Satria menggendikkan bahu. "Ketiga?"

Sofia tersenyum. "Kamu ayah yang hebat!"

Satria tergelak. "Aku memang hebat, kan?" katanya, dengan sombongnya.

Sofia menganggukkan kepala. "Iya, kamu hebat, dan sangat keren!" Sofia terlanjur memuji suaminya, sekalian saja terus menyanjungnya agar hatinya senang, begitu pikirnya.

"Ada lagi?" ucap pria itu kemudian.

"Mm ..." Sofia seperti berpikir.

"Masa cuma tiga?"

"Memangnya harus banyak?"

"Hmm ..."

"Apa ya?" Sofia berpikir keras. Dia harus segera menemukan hal lainnya untuk menyenangkan hati suaminya yang sedang narsis ini.

Satria terdiam mengulum senyum, menikmati pemandangan indah di depan matanya. Instrinya yang selalu terlihat menggemaskan dengan ekspresi bingung seperti itu.

Ditambah penampilannya malam ini yang terlihat mempesona. Maksudnya, baginya perempuan itu memang selalu terlihat mempesona setiap hari. Terutama ketika waktunya tidur. Dengan pakaian tidur yang terlihat menggoda, apalagi ketika dia sudah tak berpakaian. Membuat dadanya berdegup lebih kencang dari sebelumnya.

Satria dengan otak kotornya yang berputar mencari ide.

"Oh iya, ... kamu meluangkan banyak waktu hari ini. Meninggalkan pekerjaanmu yang begitu banyak demi menghadiri pertandingan Dimitri. Dan itu sangat berarti bagi dia, juga buat aku. Rasanya bahagia melihat putra kita juga bahagia. Terimakasih sayang." akhirnya perempuan itu menemukan senjata pamungkasnya.

Terbukti satria tersenyum lebar setelah mendengar kalimat terakhir yang dia ucapkan.

"Kamu selalu memiliki kata-kata yang indah untuk diucapkan. Dari mana semua itu berasal?" Satria menghapus jarak diantara mereka. Meraih pinggang ramping Sofia, lalu memeluknya dengan erat.

"Entahlah, itu muncul begitu saja jika kita berduaan seperti ini." jawab Sofia.

"Tapi kamu harus tahu, aku mengorbankan waktu berhargaku demi hari ini." Satria berujar.

"Ya, aku tahu. Banyak yang kamu korbankan demi satu hari bersama putramu." Sofia mengangguk.

"Dan harus ada kompensasi untuk itu." Satria berbisik di telinga Sofia.

"Ko-kompen-sasi?" tubuh perempuan itu menegang. Otaknya berputar cepat.

Satria tersenyum lalu mengangguk pelan.

"Kompensasi seperti apa?" Sofia mulai waspada.

Satria tersenyum.

"Anak-anak sudah tidur?" bisiknya, seraya melirik jam di pergelangan tangannya yang sudah menunjukkan pukul 11 malam.

"Sudah dari tadi." jawab Sofia.

Satria terus tersenyum, lalu mendekatkan wajahnya untuk meraih bibir sensual milik Sofia. Memagutnya dengan penuh perasaan.

Dadanya seketika bergemuruh dengan hasrat yang meningkat sejak beberapa saat yang lalu.

Dia mendorong Sofia masuk ke dalam kamar tanpa melepaskan tubuh perempuan itu dari pelukannya. Lalu menggiringnya ke tempat tidur mereka.

Dia mengungkung tubuh Sofia dibawahnya, yang sudah tak berpakaian seperti dirinya.

"Ah, ... sayang!" Sofia mengerang ketika sesuatu menerobos inti tubuhnya.

Satria menggigit bibirnya, merasakan miliknya yang di cengkeram kuat, seperti biasa.

Rasanya masih sama seperti saat mereka pertama kali melakukannya.

Hentakan dimulai dengan perlahan untuk menyesuaikan diri. Sofia kembali mengerang, dan mencengkeram kedua lengan suaminya dengan posesif. Yang terdengar erotis di telinga Satria.

Membuat pria itu tak bisa menahan diri. Lalu menambah temponya dengan segera hingga semuanya terjadi mengalir begitu saja.

Hasrat yang kian menggila di setiap hentakan, diiringi perasaan yang semakin besar di setiap detiknya. Segalanya selalu semakin indah setiap kali mereka bersama.

Dia bahkan lupa segalanya, melupakan dirinya sendiri dan segala yang telah terjadi di dunia. Dia bahkan lupa dengan usianya yang tak semuda dulu, tapi gairahnya masih tetap sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

Sofia selalu membuatnya merasa muda, entah seberapa banyak mereka melakukannya, rasanya masih tetap sama, dan semakin indah setiap harinya.

"Oh, sayang, ... "Sofia mengerang setelah bebrapa lama. Tangannya semakin kencang mencengkeram, lalu memeluk tubuh Satria dengan posesif.

Sesuatu dibawah sana juga mencengkeram semakin kuat. Lalu tubuh perempuan itu menegang seketika, diikuti lolongan terahan dari mulutnya.

Satria mempercepat hentakannya, dan segera menghujam keras ketika dia merasakan dirinya meledak, dengan sesuatu yang memancar dari dalam tubuhnya, lalu melebur menjadi satu dalam tubuh Sofia. Diikuti geraman rendah ketika dia menyurukkan wajahnya di belahan dada perempuan itu.

*

*

*

Bersambung ...

Astojim... papi! masih aja? hadeh ...😅😅😅

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus sabar

2023-02-27

0

Linda yani

Linda yani

papi sama mami masih hot kalah anak muda😀😀wah dygta n hatinya lagi kesem sem sama om arfan

2022-09-28

0

Mam ann

Mam ann

itu ayahku kok ada di situ Thor km ambil ya fotonya nanti ibuku marah thor😢

2022-07-28

0

lihat semua
Episodes
1 Pulang
2 Obrolan
3 Bukan Anak TK!
4 Superman
5 Berdebat
6 Pertandingan Dimitri
7 Terjadi Sesuatu
8 Kom-pen-sasi?
9 Antara Hati Dan Pikiran
10 Menyerah
11 Perasaan Dygta
12 Rahasia Dygta
13 Khawatir
14 Sendiri?
15 Rampok!
16 Kejujuran Dimitri
17 Kamu Berisik!
18 Perdebatan
19 Babysitter
20 Kamu Tertangkap!
21 Kamu Menyukainya?
22 Mengantar Dygta
23 Camping
24 Fireflies
25 Rasa Yang Menyenangkan
26 Pria Dewasa
27 Disaster
28 Dygta Hilang!
29 Pencarian
30 Obrolan Ibu Dan Anak
31 Kecewa
32 Harapan
33 Janji Dimitri
34 Rahasia Yang Terbuka
35 Tentang Perasaan
36 Guardian
37 Sesuai Perintah!
38 Jagain Abege
39 Kedatangan Firza
40 Bertemu Firza
41 Kebenaran
42 Teman Ngobrol
43 Penguntit
44 Tidak Bisa Menjauh
45 Sebuah Kejujuran
46 Sebuah Kejujuran#2
47 Perasaan Yang Salah
48 Orang Ketiga
49 Dilema
50 Patah Hati
51 Andra Dan Vivian
52 Hal Yang Baik
53 Ingatan
54 Terbiasa
55 Tak Biasa
56 Suami
57 Bersikap Biasa
58 Baik-baik Saja
59 Sebuah Kunjungan
60 Aku Mencintaimu
61 Terapi
62 Kelulusan
63 Hari Perpisahan
64 Hari Perpisahan#2
65 Aku Mau Ke Rusia
66 Hati Arfan
67 Lupa
68 Bohong
69 I Love You, Good Bye!
70 Pertemuan Terakhir
71 Pergi
72 Penyesalan
73 Prasangka
74 Sentuhan
75 Pikiran
76 Dygta
77 Rasa Yang Baru
78 Karma
79 Kemarahan Mytha
80 Waktu
81 Akhir Sebuah Rahasia
82 Kembali
83 Pulang
84 Pertemuan Kembali
85 Menghindar
86 Kata Hati
87 Duda??
88 Kenyataan
89 Calon Imam
90 Menangis
91 Bicara
92 Bertemu Ara
93 Bertemu Ara #2
94 Percakapan Di Pagi Hari
95 Pernikahan Andra
96 Jadi Egois
97 Pengganggu
98 Cemburu
99 Candu
100 Berpura-pura
101 Keputusan
102 Jodoh
103 Pindah
104 Bersama
105 Candu #2
106 Alasan
107 Mau Menikah?
108 Terkesan
109 Bersama #2
110 Kabar
111 Jeda
112 Break Up
113 Dia, Biasa.
114 Gosip
115 Liburan
116 Good Bye
117 Adrian
118 Alfaza Veera
119 Menyesal
120 Pergi #2
121 Mencarinya
122 Bertemu Mytha
123 Akhir Sebuah Pencarian
124 Aku Menemukanmu
125 Perasaan Arfan
126 Kecemburuan Dygta
127 Aku Dan Kamu
128 Buku Nikah
129 Kecemburuan Dygta#2
130 Reuni
131 Godaan
132 Ayo Kita Menikah?
133 Restu
134 Menuju Halal
135 Hari Halal
136 Malam Yang Menegangkan
137 Janji
138 Bisakah Kita Mengulanginya?
139 Sakit Dan Malu
140 Candu #3
141 Kemarahan Arfan.
142 Candu #4
143 Bekerja
144 Rumah Mertua
145 My Sweet Love
146 Pengumuman
147 Pengumuman Rilis Season 2
148 MSL Season 2 : Hidp Baru
149 MSL Season 2 : Antara Masak Dan Punya Anak
150 MSL Season 2 : Sarapan Pagi
151 MSL Season 2 : Suami Galak
152 MSL Season 2 : Hotel
153 MSL Seaaon 2 : Hotel #2
154 MSL Season 2 : Hotel #3
155 MSL Season 2 : Sebuah Rencana
156 MSL Season 2 : Panick Attack
157 MSL Season 2 : Mencurigakan
158 MSL Season 2 : Antisipasi
159 MSL Season 2 : Sebuah Rencana #2
160 MSL Season 2 : Gunung Es Himalaya!!
161 MSL Season 2 : Bodyguard
162 MSL Season 2 : Suami Super
163 MSL Season 2 : Hamil?
164 MSL Season 2 : Penolakan
165 MSL Seasin 2 : Menjadi Tangguh
166 MSL Season 2 : Pelan-pelan
167 MSL Season 2 : Penolong
168 MSLSeason 2 : Naluri
169 MSL Season 2 : Alex
170 MSL Season 2 : Peduli
171 MSL Season 2 : Perasaan
172 MSL Season 2 : Gara-gara Alex
173 MSL Season 2 : Melakukan Sesuatu
174 MSL Season 2 : Sesuatu
175 MSL Season 2 : Kemarahan Sofia
176 MSL Season 2 : Menjauh
177 MSL Season 2 : Sindrom dan Pilihan
178 MSLA Season 2 : Maaf
179 MSL Season 2 : Perasaan #2
180 MSL Season 2 : Romantis dan Terapi
181 MSL Season 2 : Si Penggoda
182 MSL Season 2 : Si Penggoda #2
183 MSL Season 2 : Sarapan Pagi #2
184 MSL Season 2 : Terapi
185 MSL Season 2 : Terapi #2
186 MSL Season 2 : Babynya Protes
187 MSL Season 2 : Modus
188 MSL Season 2 : Pria Menyebalkan
189 MSL Season 2 : Bisnis
190 MSL Season 2 : Hadiah Pernikahan
191 MSL Season 2 : Kerja Lagi
192 MSL Season 2 : Tumbang
193 MSL Season 2 : Siuman
194 MSL Season 2 : Hari-hari Yang Sibuk
195 MSL Season 2 : Makan Malam
196 MSL Season 2 : Ibu-ibu Dan Bapak-bapak
197 MSL Season 2 : Anak
198 MSL Season 2 : Maunya Baby!
199 MSL Season 2 : Mc Flurry Dan Kenangan Masa Kecil
200 MSL Season 2 : Babymoon
201 MSL Season 2 : Babymoon #2
202 MSL Season 2 : Babyshowernya Dygta
203 MSL Season 2 : Ara
204 MSL Season 2 : Mama
205 MSL Season 2 : Mengalah
206 MSL Season 2 : Ara #2
207 MSL Season 2 : Keegoisan Mytha
208 MSL Season 2 : Sabar
209 MSL Season 2 : Menurut
210 MSL Season 2 : Eskrim dan Rokok
211 MSL Season 2 : Kaki Jahe
212 MSL Season 2 : Jahe Yang Lucu
213 MSL Season 2 : Kekhawatiran
214 MSL Season 2 : Senam Hamil
215 MSL Season 2 : Rayuan
216 MSL Season 2 : Hari Yang Panik
217 MSL Season 2 : Kelahiran
218 MSL Season 2 : Penyelamat
219 MSL Season 2 : Arkhan & Anandita
220 MSL Season 2 : Ekstrapart #1
221 MSL Season 2 : Ekstrapart #2
222 MSL Season 2 : Ekstrapart #3
223 MSL Season 2 : Ekstrapart #4
Episodes

Updated 223 Episodes

1
Pulang
2
Obrolan
3
Bukan Anak TK!
4
Superman
5
Berdebat
6
Pertandingan Dimitri
7
Terjadi Sesuatu
8
Kom-pen-sasi?
9
Antara Hati Dan Pikiran
10
Menyerah
11
Perasaan Dygta
12
Rahasia Dygta
13
Khawatir
14
Sendiri?
15
Rampok!
16
Kejujuran Dimitri
17
Kamu Berisik!
18
Perdebatan
19
Babysitter
20
Kamu Tertangkap!
21
Kamu Menyukainya?
22
Mengantar Dygta
23
Camping
24
Fireflies
25
Rasa Yang Menyenangkan
26
Pria Dewasa
27
Disaster
28
Dygta Hilang!
29
Pencarian
30
Obrolan Ibu Dan Anak
31
Kecewa
32
Harapan
33
Janji Dimitri
34
Rahasia Yang Terbuka
35
Tentang Perasaan
36
Guardian
37
Sesuai Perintah!
38
Jagain Abege
39
Kedatangan Firza
40
Bertemu Firza
41
Kebenaran
42
Teman Ngobrol
43
Penguntit
44
Tidak Bisa Menjauh
45
Sebuah Kejujuran
46
Sebuah Kejujuran#2
47
Perasaan Yang Salah
48
Orang Ketiga
49
Dilema
50
Patah Hati
51
Andra Dan Vivian
52
Hal Yang Baik
53
Ingatan
54
Terbiasa
55
Tak Biasa
56
Suami
57
Bersikap Biasa
58
Baik-baik Saja
59
Sebuah Kunjungan
60
Aku Mencintaimu
61
Terapi
62
Kelulusan
63
Hari Perpisahan
64
Hari Perpisahan#2
65
Aku Mau Ke Rusia
66
Hati Arfan
67
Lupa
68
Bohong
69
I Love You, Good Bye!
70
Pertemuan Terakhir
71
Pergi
72
Penyesalan
73
Prasangka
74
Sentuhan
75
Pikiran
76
Dygta
77
Rasa Yang Baru
78
Karma
79
Kemarahan Mytha
80
Waktu
81
Akhir Sebuah Rahasia
82
Kembali
83
Pulang
84
Pertemuan Kembali
85
Menghindar
86
Kata Hati
87
Duda??
88
Kenyataan
89
Calon Imam
90
Menangis
91
Bicara
92
Bertemu Ara
93
Bertemu Ara #2
94
Percakapan Di Pagi Hari
95
Pernikahan Andra
96
Jadi Egois
97
Pengganggu
98
Cemburu
99
Candu
100
Berpura-pura
101
Keputusan
102
Jodoh
103
Pindah
104
Bersama
105
Candu #2
106
Alasan
107
Mau Menikah?
108
Terkesan
109
Bersama #2
110
Kabar
111
Jeda
112
Break Up
113
Dia, Biasa.
114
Gosip
115
Liburan
116
Good Bye
117
Adrian
118
Alfaza Veera
119
Menyesal
120
Pergi #2
121
Mencarinya
122
Bertemu Mytha
123
Akhir Sebuah Pencarian
124
Aku Menemukanmu
125
Perasaan Arfan
126
Kecemburuan Dygta
127
Aku Dan Kamu
128
Buku Nikah
129
Kecemburuan Dygta#2
130
Reuni
131
Godaan
132
Ayo Kita Menikah?
133
Restu
134
Menuju Halal
135
Hari Halal
136
Malam Yang Menegangkan
137
Janji
138
Bisakah Kita Mengulanginya?
139
Sakit Dan Malu
140
Candu #3
141
Kemarahan Arfan.
142
Candu #4
143
Bekerja
144
Rumah Mertua
145
My Sweet Love
146
Pengumuman
147
Pengumuman Rilis Season 2
148
MSL Season 2 : Hidp Baru
149
MSL Season 2 : Antara Masak Dan Punya Anak
150
MSL Season 2 : Sarapan Pagi
151
MSL Season 2 : Suami Galak
152
MSL Season 2 : Hotel
153
MSL Seaaon 2 : Hotel #2
154
MSL Season 2 : Hotel #3
155
MSL Season 2 : Sebuah Rencana
156
MSL Season 2 : Panick Attack
157
MSL Season 2 : Mencurigakan
158
MSL Season 2 : Antisipasi
159
MSL Season 2 : Sebuah Rencana #2
160
MSL Season 2 : Gunung Es Himalaya!!
161
MSL Season 2 : Bodyguard
162
MSL Season 2 : Suami Super
163
MSL Season 2 : Hamil?
164
MSL Season 2 : Penolakan
165
MSL Seasin 2 : Menjadi Tangguh
166
MSL Season 2 : Pelan-pelan
167
MSL Season 2 : Penolong
168
MSLSeason 2 : Naluri
169
MSL Season 2 : Alex
170
MSL Season 2 : Peduli
171
MSL Season 2 : Perasaan
172
MSL Season 2 : Gara-gara Alex
173
MSL Season 2 : Melakukan Sesuatu
174
MSL Season 2 : Sesuatu
175
MSL Season 2 : Kemarahan Sofia
176
MSL Season 2 : Menjauh
177
MSL Season 2 : Sindrom dan Pilihan
178
MSLA Season 2 : Maaf
179
MSL Season 2 : Perasaan #2
180
MSL Season 2 : Romantis dan Terapi
181
MSL Season 2 : Si Penggoda
182
MSL Season 2 : Si Penggoda #2
183
MSL Season 2 : Sarapan Pagi #2
184
MSL Season 2 : Terapi
185
MSL Season 2 : Terapi #2
186
MSL Season 2 : Babynya Protes
187
MSL Season 2 : Modus
188
MSL Season 2 : Pria Menyebalkan
189
MSL Season 2 : Bisnis
190
MSL Season 2 : Hadiah Pernikahan
191
MSL Season 2 : Kerja Lagi
192
MSL Season 2 : Tumbang
193
MSL Season 2 : Siuman
194
MSL Season 2 : Hari-hari Yang Sibuk
195
MSL Season 2 : Makan Malam
196
MSL Season 2 : Ibu-ibu Dan Bapak-bapak
197
MSL Season 2 : Anak
198
MSL Season 2 : Maunya Baby!
199
MSL Season 2 : Mc Flurry Dan Kenangan Masa Kecil
200
MSL Season 2 : Babymoon
201
MSL Season 2 : Babymoon #2
202
MSL Season 2 : Babyshowernya Dygta
203
MSL Season 2 : Ara
204
MSL Season 2 : Mama
205
MSL Season 2 : Mengalah
206
MSL Season 2 : Ara #2
207
MSL Season 2 : Keegoisan Mytha
208
MSL Season 2 : Sabar
209
MSL Season 2 : Menurut
210
MSL Season 2 : Eskrim dan Rokok
211
MSL Season 2 : Kaki Jahe
212
MSL Season 2 : Jahe Yang Lucu
213
MSL Season 2 : Kekhawatiran
214
MSL Season 2 : Senam Hamil
215
MSL Season 2 : Rayuan
216
MSL Season 2 : Hari Yang Panik
217
MSL Season 2 : Kelahiran
218
MSL Season 2 : Penyelamat
219
MSL Season 2 : Arkhan & Anandita
220
MSL Season 2 : Ekstrapart #1
221
MSL Season 2 : Ekstrapart #2
222
MSL Season 2 : Ekstrapart #3
223
MSL Season 2 : Ekstrapart #4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!