Jaguar memasang kuda kuda yang tak biasa. Badannya menunduk menyentuh tanah, bagaikan seekor harimau hendak menerkam mangsanya. Sementara itu, tidak ada pergerakan sama sekali dari Axel, sebuah ketenangan yang misterius dan menakutkan.
"Sebaiknya kamu menyerah saja. Tidak ada gunanya melawanku, kemenangan telah digariskan," Axel menatap Jaguar sinis dan terkesan meremehkan.
Wiiirrrr
Wiirrr
Wiiirrrrr
Pasir besi terlihat muncul dari dalam tanah tempat Axel berpijak. Pasir besi berwarna hitam pekat, bergerak gerak membentuk beberapa tombak lancip.
"Kekuatan bocah ini benar benar fleksibel. Dia bisa membuat bentuk apa saja dari pasir besinya," Dukun Agung Ziyan bergumam, mengagumi kemampuan Axel.
Sementara itu Aksara tak berkedip menyaksikan pertarungan yang baru saja dimulai itu. Ada rasa gugup dan tak sabar dalam dirinya. Betapa dia ingin sekali segera berhadapan dengan Axel maupun Jaguar. Aksara haus akan pertarungan, rasa kompetitif yang dia miliki lebih tinggi dibandingkan kebanyakan orang.
Axel mengangkat tangan kanannya. Tombak pasir besi berputar putar di udara.
Wuusshhh
Dengan satu sentakan, tombak pasir besi meluncur dengan kecepatan tinggi ke arah Jaguar. Jaguar menghirup nafas dalam dalam, dan langsung melesat dengan menendang udara yang ada di telapak kakinya. Jaguar berpindah pindah tempat dengan kecepatan super tinggi menghindari hujaman tombak pasir besi Axel.
Bammm
Baammm
Baammmmm
Tombak menghantam tanah, tak satupun yang mengenai Jaguar. Penonton bertepuk tangan heboh. Semua mata takjub dengan teknik tinggi yang ditunjukkan dua peserta calon dukun sakti yang sedang bertarung.
"Kamu menyeringai menakutkan," Lyodra menepuk bahu Aksara. Aksara gelagapan, tersadar dari lamunannya.
"Lihatlah betapa mereka berdua sangat hebat," Aksara terlihat berbinar, sorot matanya penuh semangat.
"Dasar orang aneh! Kamu sadar kan, salah satu dari dua manusia hebat yang sedang bertarung itu, besok akan menjadi lawanmu?," Lyodra melotot menatap Aksara.
"Terus kenapa?," Aksara bertanya tanpa menoleh pada Lyodra.
"Kamu nggak ngeri atau takut gitu? Lihatlah, mereka itu luar biasa kekuatannya," Lyodra merasa ada yang nggak beres dengan pola pikir Aksara.
"Jujur aku takut, tapi disisi lain aku juga nggak sabar. Aku penasaran, sudah sekuat apa aku sekarang. Kutempa jiwa ragaku untuk menjadi dukun sakti istana. Dan ini sungguh sesuai dengan inginku, bertemu dengan orang orang kuat dan aku akan berusaha untuk bisa melampaui mereka semua,"Aksara mengepalkan tinjunya erat erat, dia sangat bersemangat. Sementara Lyodra hanya bisa geleng geleng kepala, menyadari laki laki di sebelahnya ini sudah nggak waras.
"Lumayan kau, bocah macan!," Axel tersenyum sinis pada Jaguar.
Jaguar tak membalas ucapan Axel, langsung melesat ke arah Axel dengan gerakan zig zag. Tak ada yang tau pasti dimana Jaguar berada. Hanya sekilas terlihat sekelebat bayangan bayangan hitam bergerak super cepat di dalam arena.
Axel tak bergeming, berdiri bersedekap seolah tidak sedang dalam pertarungan. Bagi Jaguar, sikap Axel sungguh menyebalkan dan meremehkan. Jaguar mempercepat gerakannya, semakin cepat semakin tak terlihat.
Wuuusshhh
Buuaagghhhh
Jaguar menendang sekuat tenaga dengan kecepatan yang tak kasat mata. Debu beterbangan, penonton menghela nafas. Semua bertanya tanya, mungkinkah tendangan Jaguar mengenai Axel dengan telak?
Kraakk
pik pik pik
Pasir besi yang mengeras membentuk bola yang melingkari badan Axel retak terkena tendangan Jaguar. Penonton pendukung Axel berteriak girang, jagoannya tak tergores sedikitpun.
"Baru kali ini, aku harus serius bertarung. Kau lumayan juga macan kampung," Axel tersenyum, kali ini dia telah memasang kuda kuda. Selama ini di setiap pertarungan dia selalu cuek bersedekap meremehkan lawan, namun kali ini semua mata bisa melihat Axel memasang kuda kuda.
Mengetahui serangannya gagal, Jaguar melompat mundur. Dalam hatinya dia mengakui kemampuan Axel memang luar biasa. Kecepatan Jaguar tak bisa dilihat dengan mata telanjang, namun nyatanya perisai bola pasir besi Axel mampu menghalangi tendangan kecepatan supernya.
"Seberapapun cepatnya kamu, pasir ini akan melindungiku. Pasir besi ini punya indera yang mampu merasakan bahaya untuk tuannya. Menyerahlah, tak perlu membuang tenaga untuk pertarungan yang sia sia," Axel tersenyum. Sebuah kesombongan yang terasa wajar mengingat kemampuannya memang luar biasa.
"Ha ha . . kita lihat lebih cepat mana, pasirmu itu atau angin di kakiku," Jaguar tertawa, semakin sombong lawannya semakin ingin ia menghancurkannya.
Jaguar kembali dengan kuda kudanya. Terlihat dari balik punggungnya, muncul sosok harimau berwarna gelap pekat yang selanjutnya masuk, merasuk kembali ke dalam tubuh Jaguar. Bersamaan dengan itu sekujur tubuh Jaguar memerah, otot tubuhnya membesar, dan muncul tato berbentuk cakar di pipi sebelah kanannya. Gigi taring Jaguar terlihat memanjang, sementara bola matanya berubah menjadi bola mata hewan buas.
Grrrr Grrrr Grrrrr
Suara Jaguar terdengar menggeram, persis seekor harimau. Penonton terdiam, sementara para Kapten saling bertukar pandang.
"Bocah ini kelihatannya punya garis keturunan khusus, hampir sama seperti kekuatan pohonku. Kekuatannya komponen angin dengan garis keturunan khusus bisa berubah menyerupai hewan buas," Dukun Agung Ziyan menganalisa, dan menyimpulkan pengamatannya.
"Ha ha ha. . .hebat nih. Cocok masuk squadku," Kapten Bumi tertawa lebar.
Jaguar menendang angin di telapak kakinya, melesat dengan sangat cepat, bahkan kali ini tak terlihat lagi bayangan tubuhnya. Hembusan angin terasa tak beraturan, Axel kali ini merasa harus benar benar waspada.
Bagghh
Baagghh
Buugghhh
Tak terlihat apa yang sedang terjadi, perisai pasir besi Axel aktif otomatis. Perisai meletup letup terkena pukulan dan hantaman kecepatan super Jaguar yang tak kasat mata. Axel terlihat menolah noleh panik. Dia sama sekali tak tahu dimana lawannya berada.
Penonton pendukung Jaguar berteriak teriak heboh. Jaguar sedang di atas angin kali ini, kecepatannya tak terhentikan. Peeisai pasir besi Axel mulai terasa terlambat melindungi tuannya.
Buuaaghhhh
Axel terlempar beberapa meter dan jatuh tersungkur. Pukulan telak Jaguar mampu mengenai Axel, pada akhirnya perisai pasir besi tak mampu mengimbangi kecepatan super Jaguar.
Cuiihh
Axel meludah, penuh darah. Terlihat bibirnya robek mengucurkan darah yang cukup banyak. Sementara Jaguar berhenti bergerak, badannya mengeluarkan kepulan asap tipis. Jaguar kesulitan mengatur nafas, kelihatannya kemampuan yang baru saja dia tunjukkan menguras stamina dan energi dalam tubuhnya.
Axel perlahan bangkit, dan kembali berdiri meskipun agak sempoyongan.
"Hehh, hebat juga kau b*jing*n!," Axel mengusap sudut bibirnya.
Axel menunduk, menyentuh tanah dengan kedua telapak tangannya.
"Haaaaahhhhhhh . . .," Axel melotot dan berteriak.
"Ombak pasir besi!," Axel kembali berteriak, dan muncul pasir besi yang luar biasa banyak dari dalam tanah. Membentuk gelombang yang bergulung gulung hebat. Jaguar segera melompat mundur beberapa langkah.
Jaguar kembali menggeram seperti hewan buas dan sekali lagi melesat menerjang ke arah Axel. Sedangkan pasir besi Axel bergulung gulung semakin besar, siap menelan apapun di depannya.
Bllllaaarrrr
Jaguar menendang gelombang pasir besi Axel, hingga terpecah seperti air yang terbelah menghantam karang. Jaguar masih terus melesat mendekat pada Axel dengan kecepatan tinggi, hendak mengirimkan pukulan pamungkasnya. Namun kecepatan Jaguar sudah jauh berkurang, staminanya telah terkuras saat menghantam gelombang pasir tadi.
Axel tersenyum, kali ini dia bisa melihat arah gerakan lawannya. Dia merencanakan sesuatu, dan yakin kali ini kemenangan akan ada di tangannya.
Siapakah yang akan melaju ke babak final bertarung melawan Aksara???
Bersambung . . .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Zuhril Witanto
jadi ikut deg degan
2024-02-02
0
🇴 🇫 🇫 (ᴛᴜᴛᴜᴘ ᴀᴋᴜɴ)📵
axel vs jaguar
yang aku lihat garaa vs rock Lee ujian chunin 🤣
2021-08-16
4
@elang_raihan.Nr☕+🚬🐅🗡🐫🍌
🤔🤔🤔☕🚬
2021-07-18
1