KEMAMANG

KEMAMANG

Aksara

Dunia hanya terdiri atas satu daratan yang luas. Sisanya hanyalah lautan yang tak terbatas. Daratan itu sendiri terbagi atas empat kerajaan besar yang berlomba untuk berburu batu-batu ajaib yang dapat mengantarkan pada kejayaan. Di setiap negara memiliki dukun-dukun sakti. Dukun bertugas sebagai garda terdepan untuk berburu batu ajaib yang tersebar di hutan mayit yang merupakan tanah tak bertuan di tengah-tengah daratan.

Di salah satu kerajaan yaitu kerajaan Lintang, hiduplah seorang remaja berusia delapan belas tahun yang berasal dari keluarga miskin bercita-cita menjadi dukun sakti istana. Pemuda itu bernama Aksara. Semua orang tahu untuk menjadi dukun sakti istana tidaklah mudah. Dukun sakti istana merupakan dukun pilihan yang diseleksi setiap tahunnya. Dukun sakti adalah orang berkemampuan khusus yang mampu membangkitkan kekuatan roh kedua di dalam dirinya. Tidak semua orang mampu melakukannya. Hanya orang-orang terpilih lah yang bisa meng aktif kan roh kedua di dalam tubuhnya.

Roh kedua sendiri memiliki nama dan kemampuan masing-masing. Roh kedua selalu membawa kemampuan dari empat komponen dasar. Yaitu roh api, air, angin dan tanah. Kemampuan masing-masing roh kedua berbeda meskipun memiliki komponen yang sama. Hal itu tergantung pada kemampuan, tekat, dan bakat dari sang dukun itu sendiri.

Aksara sanggup membangkitkan roh api dalam dirinya. Namun untuk mencapai tingkatan dukun sakti istana masih sangatlah jauh, bahkan hampir mustahil. Untuk menjadi dukun sakti istana paling tidak roh api harus mampu menciptakan kobaran api obor besar. Sedangkan roh api Aksara hanyalah sebuah percikan korek api yang sulit menyala tertiup angin. Aksara juga tidak tahu nama dari roh kedua nya ini.

"Aksara . . . sudahlah Nak, jangan menyiksa dirimu dengan latihanmu yang gila itu," Bu Mirna, Ibu nya Aksara terlihat jengkel. Menggerutu pada anaknya yang sedang berendam di dalam sebuah bejana besar berisi air yang sedang direbus dengan kayu bakar.

"Biar kulitku ini tahan panas Bu. Akan kubuat badanku ini seperti beton kokoh, hingga tiba waktunya roh kedua ku unjuk kemampuan. Aku pasti bisa mengobarkan api se panas matahari. Akan kuhanguskan Hutan mayit, akan kudapatkan batu ajaib tersakti yang pernah ada. Dan akan kubuat dunia ini menjadi damai tanpa diskriminasi", Aksara berorasi di depan Ibunya. Semangatnya membara. Meski beberapa bagian tubuhnya terlihat melepuh, namun panasnya tekat Aksara jauh lebih membara dari api yang mendidihkannya.

Plakk!

Sebuah tamparan mendarat di punggung Aksara. Cukup keras hingga membuat Aksara kaget dan belingsatan. Pak Toro, Bapaknya Aksara baru pulang dari kebun membawa seikat kayu. Mendengar anaknya berbicara lantang seperti itu muncul rasa jengkel di hatinya, sehingga dia memutuskan untuk menamparnya.

"Kita itu hanya rakyat jelata, nggak ada trah keturunan dukun sakti. Mana mungkin bisa jadi dukun sakti istana? Mimpi jangan ketinggian, kalau jatuh sakitnya double," Pak Toro bersungut- sungut.

"Ya, maka dari itu Pak. Aku pengen jadi Dukun sakti istana untuk menghilangkan diskriminasi dan anggapan orang biasa seperti kita nggak bisa masuk jajaran orang penting di istana. Lihat saja, dunia akan menyaksikan Dukun kerajaan tersakti akan terlahir dari seorang bernama Ak Sa Raaa," Aksara masih semangat menyampaikan mimpi mimpinya, semangatnya semakin berapi api. Pak Toro hanya bisa geleng geleng kepala melihat kelakuan anaknya.

"Sudah Buk, ayok masuk. Biarkan anak itu bermimpi sesuka udel nya," Pak Toro mengajak Bu Mirna masuk rumah, membiarkan Aksara yang masih terus berendam dalam air yang mendidih.

Setelah beberapa saat Aksara berdiri dan keluar dari dalam air rebusan. Terlihat tubuh Aksara yang tertempa dengan luar biasa keras. Perutnya yang sixpack, dadanya yang bidang, otot bisep dan trisep nya yang terbentuk optimal sempurna. Garis wajahnya yang tegas, dengan dagu memiliki belahan di tengahnya, terlihat macho dan keren.

Aksara mengambil baju yang dia gantung di pohon jeruk sebelah tempatnya berendam, memakainya dan bergegas pergi ke pasar. Hari sudah siang, waktunya Aksara untuk bekerja. Pekerjaan Aksara di pasar adalah kuli panggul bahan makanan pokok. Ototnya terbentuk selain dari latihan keras yang dia jalani juga dari pekerjaan setiap harinya.

Aksara berjalan kaki menyusuri perbukitan menuju tengah kota. Suasana di pasar sudah sangat ramai. Beberapa petugas keamanan terlihat berlalu lalang menjaga ketertiban di area pasar. Salah satu dari petugas tersebut merupakan seorang dukun sakti istana. Terlihat dari jubah merah hati yang dia kenakan. Ada lencana dari perunggu terpasang di bagian dadanya. Artinya Dukun Sakti level pertama. Aksara takjub dan kagum, melihatnya tanpa berkedip. Dalam hati dia membayangkan betapa bangga orangtuanya jika melihat dirinya memakai jubah tersebut suatu saat nanti.

Graaak Graakk Graaakkk

Tanah terasa berguncang. Area di sekitar Dukun istana menjadi menonjol jauh lebih tinggi dari tempat sekitarnya. Terlihat Roh kedua berwujud manusia batu berdiri di samping sang dukun.

"Perhatian untuk seluruh rakyat kerajaan Lintang. Berdasar maklumat dari Baginda raja, diputuskan lusa adalah waktu seleksi untuk menjadi dukun sakti istana. Adapun persyaratannya adalah, warga asli kerajaan Lintang, berusia minimal delapan belas tahun maksimal dua puluh lima tahun. Dan mampu untuk mengeluarkan kemampuan roh keduanya. Silahkan daftarkan diri kalian atau sanak saudara kalian jika kalian ingin nengabdikan diri pada kerajaan Lintang," Dukun sakti istana mengakhiri pengumumannya.

Grraaak Graakk Graakk

Keadaan tanah kembali seperti semula. Dukun istana melangkah pergi menyibak kerumunan, sementara beberapa petugas keamanan menyebarkan selebaran selebaran seleksi Dukun istana. Aksara mengambil salah satu selebaran. Menggenggamnya erat dan mengangkat tinggi tinggi kepalan tangannya. Dalam benaknya dia berteriak yakin, inilah waktunya.

Hari ini Aksara bekerja dengan semangat berkali kali lipat. Dia mengangkat karung beras, gandum, berat ratusan kilogram dengan begitu entengnya, seolah hanya kapuk saja. Semangatnya sedang membara, darahnya sedang bergejolak. Impiannya sebentar lagi bisa dia wujudkan.

"Gilak. Habis makan apa sih kok kuat banget. Semangat banget," Syahrul, teman Aksara sesama kuli panggul geleng- geleng kepala melihat Aksara bekerja seperti kesetanan.

"Kamu nggak denger pengumuman dari istana tadi?," Aksara berbicara dengan menggebu- gebu.

"Dengerlah, emang kenapa? Apa hubungannya sama kuli panggul kayak kita?," Syahrul bertanya heran.

"Aku mau ikut seleksi," Aksara menjawab mantab. Syahrul melotot tidak percaya apa yang didengarnya.

"Kamu mau bunuh diri? Seleksinya ketat banget kamu tahu. Kalau nekat, pulang bisa tinggal nama. Lagian roh korek api kayak punyamu itu apa yang bisa dibanggakan?," Syarul mencibir dan mengolok olok Aksara.

"Lihat saja nanti. Akan kubuat kamu dan seluruh dunia tahu dengan kekuatan, tekat dan impianku," Aksara kembali berorasi. Dalam hatinya dia cukup heran, bukan hanya orangtuanya bahkan teman kerjanya pun kesulitan mempercayai kemampuan dan mimpi Aksara.

..._ _ _ _ _...

*Tulisan kedua setelah tulisan pertama berjudul "Rumah di tengah sawah" menuju babak akhir. Kali ini mengambil genre fiksi fantasi, meskipun dengan konsep yang cukup absurd semoga tetep banyak yang suka.

salam bahagia selalu

Bung Kus

IG: bung_engkus*

Terpopuler

Comments

Zuhril Witanto

Zuhril Witanto

kemamang ...tak kira horor

2024-02-01

0

istiqlal👻👻

istiqlal👻👻

judulnya kemamang tpi kok bukan horor ya.....wkwkwkw
kemamang di tempat q itu jin perempuan berambut api....

2023-12-29

0

Boy Warrior

Boy Warrior

hadir bang

2023-05-17

0

lihat semua
Episodes
1 Aksara
2 Kekuatan seorang kapten
3 KEMAMANG
4 Restu Bu Mirna
5 Diana
6 Babak pertama dimulai
7 Babak pertama telah usai
8 Adik sang Kapten
9 Dukun Agung Istana
10 Undian pertarungan
11 Lyodra vs Diana
12 Aksara vs Bagin
13 Kekuatan Dukun Agung Ziyan
14 Pemuda Pemuda Harapan Kerajaan
15 Atlan
16 Babak semifinal dimulai
17 Jaguar vs Axel
18 Aksara vs Lady Kapten
19 Jenius dari lahir vs fisik yang ditempa
20 Aero Mada
21 Raja vs Putera Mahkota
22 Squad Dukun Sakti Istana
23 Batu Sakti
24 Peta Dunia
25 Regu Api
26 Berlatih serangan jarak jauh
27 Dukun Medis
28 Lady Pegri
29 Awal musim panas hutan mayit
30 Rencana perburuan batu sakti
31 Buku Kuno
32 Kekuatan kedua Atlan
33 Istana diserang
34 Taring angin
35 Japra vs Bibo
36 Medusa Api
37 Papat vs Anak dan Ayah
38 Pedang Kegelapan
39 Aksara vs Limo
40 Harimau dan Badak maju ke pertempuran
41 Akhir pertempuran
42 Aksara dan Diana
43 Peringatan dari Bibo
44 Undangan Rapat
45 Rapat tertutup
46 Ruang tahanan
47 Liga Dukun Sakti
48 Tidak berbakat, tapi bertekad!
49 Perjalanan ke Barat
50 PENGUMUMAN KARYA HOROR KEDUA RTS#2
51 Warga pesisir pantai Barat
52 Di ambang kematian
53 Siapa Kemamang sebenarnya?
54 Aksara vs Kemamang
55 Tinggal dua hari lagi
56 Harimau Jaguar
57 Kembali dari dunia Roh
58 Persiapan keberangkatan
59 Pojok Curhat
60 NOVEL CETAK RUMAH TENGAH SAWAH
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Aksara
2
Kekuatan seorang kapten
3
KEMAMANG
4
Restu Bu Mirna
5
Diana
6
Babak pertama dimulai
7
Babak pertama telah usai
8
Adik sang Kapten
9
Dukun Agung Istana
10
Undian pertarungan
11
Lyodra vs Diana
12
Aksara vs Bagin
13
Kekuatan Dukun Agung Ziyan
14
Pemuda Pemuda Harapan Kerajaan
15
Atlan
16
Babak semifinal dimulai
17
Jaguar vs Axel
18
Aksara vs Lady Kapten
19
Jenius dari lahir vs fisik yang ditempa
20
Aero Mada
21
Raja vs Putera Mahkota
22
Squad Dukun Sakti Istana
23
Batu Sakti
24
Peta Dunia
25
Regu Api
26
Berlatih serangan jarak jauh
27
Dukun Medis
28
Lady Pegri
29
Awal musim panas hutan mayit
30
Rencana perburuan batu sakti
31
Buku Kuno
32
Kekuatan kedua Atlan
33
Istana diserang
34
Taring angin
35
Japra vs Bibo
36
Medusa Api
37
Papat vs Anak dan Ayah
38
Pedang Kegelapan
39
Aksara vs Limo
40
Harimau dan Badak maju ke pertempuran
41
Akhir pertempuran
42
Aksara dan Diana
43
Peringatan dari Bibo
44
Undangan Rapat
45
Rapat tertutup
46
Ruang tahanan
47
Liga Dukun Sakti
48
Tidak berbakat, tapi bertekad!
49
Perjalanan ke Barat
50
PENGUMUMAN KARYA HOROR KEDUA RTS#2
51
Warga pesisir pantai Barat
52
Di ambang kematian
53
Siapa Kemamang sebenarnya?
54
Aksara vs Kemamang
55
Tinggal dua hari lagi
56
Harimau Jaguar
57
Kembali dari dunia Roh
58
Persiapan keberangkatan
59
Pojok Curhat
60
NOVEL CETAK RUMAH TENGAH SAWAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!