17. Ryan

Tinggal 15 hari lagi menuju kematiannya Ryan hanya menatap kalender dengan wajah yang sangat memelas, kemudian tersenyum masam dan mengingat kalau dia pernah mengintip seseorang di toilet. Sebaiknya meminta maaf tapi dia tidak berani, ya itu hanya sebuah kecelakaan menurutnya.

Kemarin Vina bersamanya menghabiskan waktu bersama tapi selepas ganti baju dia akan pergi ke rumah Rani, dia ingin melihat keadaannya karena tepat kemarin malam seseorang menelepon nomornya. Mengaku sebagai bawahannya Adly mengabarkan kalau Rani sudah tahu semuanya, walau Ryan tidak percaya tapi tidak salah untuk mempertimbangkannya.

Ryan melepaskan baju kemudian menggantinya, "aku pikir mungkin saja dia benar tidak bohong..."

Melemparkan baju bekasnya ke tumpukan cucian sudah ada banyak yang kotor, tapi tidak ada niat untuk membersihkannya. Dia keluar rumah melihat kalau hari ini sangatlah cerah, sedikit memasang senyum kecil sembari berjalan. Melangkahkan kaki menuju rumah Rani.

Dia berjalan dengan sedikit cepat dan ada beberapa orang yang menjauhinya, merasa heran dengan apa yang terjadi karena saat berjalan orang-orang ada yang menjauh dan tertawa saat melihatnya. Tanpa mempedulikan orang lain dia tetap berjalan, namun ada sebuah mobil dan dia melihat bayangan dirinya di kaca mobil.

Wajahnya sangat terkejut dengan merona merah, "... Salah! Bajuku terbalik...! Pantas orang-orang ngeliatin aku!"

Dia melihat sebuah gang kecil segera pergi ke sana kemudian melepaskan bajunya, segera membalikannya dengan benar dan memakainya kembali. Hanya saja dia lihat kalau ada seorang anak kecil yang duduk tidur, merasa kasihan pada karena tidur dilantai begitu rasanya membuat Ryan datang padanya.

Dia menepuk badannya beberapa kali, "hey.. bangunlah..."

"Hmm.. siapa ?!" Ucapnya sontak kaget melihat Ryan yang ada di hadapannya. Ryan juga kaget karena kalau anak ini seorang anak kecil, dia kelihatan sangat kotor dan pakaiannya compang camping. Wajahnya cukup banyak debu.

Melihat sekitarnya lelaki itu sadar kalau tidak ada rumah atau apapun dekat sini, sontak dia kaget karena melihat ada sebuah kotak kue. Ada sesuatu yang membuat Ryan merasa heran.

Ryan bertanya dengan senyum masam, "Kenapa kamu tidur di sini ?"

"Ayah ditangkap polisi walau dia gak salah!"

"Hah ?"

"Kakak temannya ayah, bukan ?! Tolong dia!"

"Temannya ayah kamu ? Memang siapa namanya ?" Tanya Ryan menanggapi perkataan anak ini. Dia berpikir kalau tidak memiliki teman bapak-bapak, tapi setelah anak ini memberikan sebuah dompet padanya. Dia membukanya melihat kalau ada sebuah foto, sontak dia kaget dengan isinya.

Membandingkan antara ayah dan anaknya, Ryan beranggapan kalau memang benar mereka seperti keluarga. Tetapi dia sangat tidak percaya karena temannya itu mempunyai anak, itu sangat tidak dipercaya olehnya.

Ryan mengelus rambutnya dengan pelan, "apa Adly bener ayah kamu ?"

"Iya.. aku diusir dari kontrakan karena ayah belum bayar dan karena belum pulang terus bekerja. Memang kalau di rumah ada semuanya yang aku butuhkan.. hanya saja..."

"Adly meninggalkan kamu karena bekerja, tapi kenapa kamu gak bawa baju atau apapun itu dari rumah ?"

"Ibu kontrakan enggak bolehin aku bawa apapun dari rumah," jawab anak kecil dengan sedikit pelan. Mendengar penjelasannya Ryan sangat begitu jengkel, orang itu membiarkan anak sekecil ini pergi dan ayahnya itu sedang bekerja. Terlebih lagi pasti takkan bisa pulang untuk waktu yang lama.

Tapi bukannya aneh ? Ya itulah yang dipikirin oleh Ryan, dia mengelus kepalanya lagi dan menghela napas panjang. Beberapa saat kemudian berniat membawanya pulang.

Ryan tersenyum masam, "kamu diusir sejak kapan ?"

"Kemarin," jawab anak di depannya. Ryan hanya menarik napas panjang karena berpikir kalau anak ini begini karena ayahnya gak pulang, harus mengurus masalahnya dan sekarang menghadapi hukuman. Dia berpikir untuk menjaga anak ini sampai Adly pulang. Saat bertanya namanya, anak ini tidak bicara dan memberikan sebuah kartu nama.

Ryan melihatnya kalau namanya bagus, "Alia.. nama yang bagus!"

"Ayah yang berikan."

"Ya kakak juga tahu itu, yah.. karena ayah kamu sih," ujar Ryan hanya kebingungan. Alia dibawa olehnya pergi ke rumah Rani, dia pikir akan membelikan pakaian untuknya. Tidak ada pakaian untuk anak kecil sepertinya di rumah Ryan.

Berjalan menuju Rani saat itu juga dia bertemu dengan Widya yang sedang berjalan, Ryan menyapanya dan saat menoleh ke belakang Widya mengangguk membalasnya. Tidak lama melihat anak yang sedang berjalan bersama Ryan.

Widya bertanya, "anak siapa ini ?"

"Ini anaknya Adly, tanyakan saja padanya."

"Kak! Apa perempuan ini pacarnya ayah ?!"

"W-widya, kamu gak apa !?" Tanya Ryan dengan panik melihat Widya terdiam dengan menatap Alia dengan senyumnya. Matanya kosong membuat Ryan cemas, tapi dia sadar dan ingat kalau Widya punya perasaan pada Adly pasti itu menyakitkan baginya. Ya karena lalu mereka menikah Alia akan jadi anak angkatnya, itulah yang dipikirkan oleh Ryan sambil melihatnya.

Widya bertanya pada Ryan mau kemana, dijawab olehnya mau ke rumah Rani.. dia menggendong Alia yang saat ini masih berumur 5 tahun dan pergi bersamanya ke tujuan. Hanya saja Alia dan Widya kelihatan akrab. Ryan bingung karenanya.

Sesampainya di depan rumah Rani memakan waktu 13 menit untuk sampai, gadis itu masuk ke dalam bersama Rani dan mereka menekan bel pintu. Pintu terbuka memperlihatkan seorang pelayan, dia menyingkir dari pintu mempersilahkan mereka untuk masuk ke dalam.

Ada Rani yang sedang duduk di sofa dengan wajah yang murung, tapi setelah melihat Ryan yang sedang masuk. Dia ceria kembali melihat orang uang dicintainya itu, hanya saja melihat Widya dan Ryan bersama anak kecil bersama mereka. Itu membuatnya cemberut, berpikir kalau mereka seperti keluarga kecil.

Widya datang padanya, "Rani! Lihat.. Alia, anakku sama Adly!"

"Hah ?!" Ucap ibu Rani dan anaknya terkejut. Mendengar hal itu seorang pelayan juga terdiam, Ryan sedikit tertawa dengan pemandangan yang dilihat matanya. Ibu Rani berdiri lalu meminta Widya untuk menggendongnya, tapi Alia tidak mau dan malah memegangi tangan Widya.

Hanya saja saat itu ada sebuah rantai melesat dari jendela memecahkan kaca lalu rantai itu menancap pada dinding, tidak lama ada seseorang melesat datang dari dapur. Dia terjatuh tersungkur... Memiliki rambut putih platinum dan pupil mata merah, dia kelihatan sangat kelelahan.

Melihat orang itu atau ayahnya, Alia meronta membuat Widya melepaskannya langsung memeluk ayahnya itu...

Alia menangis, "kenapa ayah gak pulang ?! Ibu kontrakan marah-marah ke aku!"

"Maafkan ayah.. sialnya ada banyak kerjaan dan barang-barang...?"

"Gak dibolehin bawa."

"Ya sudahlah tidak penting juga kecuali kartu keluarga dan yang lainnya biar ayah ambil nanti sekalian bayar. Telat sehari udah ngusir aja... Dasar kurang ajar!"

"Hump! Ayah harusnya luangin waktu buat aku!" Ucap Alia sambil cemberut. Adly tersenyum masam padanya tapi Widya datang dan dia kelihatan sangat menantikan jawaban dari Adly, wajah lelaki itu jadi sangat ketakutan melihat gadis itu.

Adly menunjuk Widya sambil gemetaran, "ini ibu kamu loh... Dan ya Widya, aku bisa jelasin kok!"

"Ibu ? Ibu ?!... Apa bakal punya adik juga !?"

"Eh ?! Soal itu... Alia, kamu harus... Bersabar dua tahun lagi... Ibu belum cukup umur buat mengandung," jawab Widya dengan gugup dan wajah merona merah. Dia kelihatan sangat malu mendengar perkataan Alia, dan begitu juga dengan Adly yang sangat malu juga.

Terpopuler

Comments

Zahra Fitria

Zahra Fitria

8

2021-05-25

0

lihat semua
Episodes
1 01. heartlosive
2 02. heartlosive
3 03. heartlosive
4 04. heartlosive
5 05. heartlosive
6 06. heartlosive
7 07. heartlosive
8 08. heartlosive
9 09. heartlosive
10 10. Ryan
11 11. Ryan
12 12. Ryan
13 13. Ryan
14 14. Ryan
15 15. Ryan
16 16. Ryan
17 17. Ryan
18 18. Ryan
19 19. Ryan
20 20. Ryan
21 21. Ryan
22 22. Ryan
23 23. Ryan
24 24. Ryan
25 25. Ryan
26 26. Ryan
27 27. Ryan
28 28. Ryan
29 29. Rani
30 30. Rani
31 31. Rani
32 32. Rani
33 33. Rani
34 34. Rani
35 35. Rani
36 36. Adly
37 37. Adly
38 38. Adly
39 39. Adly
40 40. Fauzan
41 41. Fauzan
42 42. Fauzan
43 43. Fauzan
44 44. Fauzan
45 45. Vina
46 46. Fauzan
47 47. Zaky
48 48. Rani
49 49. Adly, Widya
50 50. Adly, Widya
51 51. Rani, Zaky
52 52. Adly, Zaky
53 53. Adly, Zaky
54 54. Zaky, Adly
55 54. Zaky, Adly
56 56. Ezra, Fauzan
57 57. Elentry
58 58. Ezra, Fauzan
59 59. Ryan, Vina
60 60. Keluarga Adly
61 61. Keluarga Adly
62 62. Keluarga Adly
63 63. Keluarga Adly
64 64. Widya
65 65. Widya
66 66. Rani, Ryan
67 67. Rani, Ryan
68 68. Adly
69 69. Ezra, Adly
70 70. Adly, Zyred
71 71. Keluarga Adly
72 72. Keluarga Adly
73 73. ...
74 74. Surya
75 75. Surya
76 76. Zaky
77 77. Zaky
78 78. Ibu Adly
79 79. Zaky
80 90. Zyred
81 81. Ryan
82 82. Surya, Adly
83 83. Ezra
84 84. Ezra, Ryan
85 85. Keluarga Adly
86 86. Zaky
87 Episode 87 : Kekacauan Di Kota
88 Episode 88 : Zombi Yang Bernapas Dan Mengeluarkan Suhu tubuh Seperti Manusia...
89 Episode 89 : Umur Dua Bulan Bisa Seperti Anak Sepuluh Tahun
90 Episode 90 : Kekalahan Adly Pada Pertarungan
91 Episode 91 : Fidya Terbawa Kedalam Pertarungan
92 Episode 92 : Seorang Pria Tua Bersama Rencananya
93 Episode 93 : Mewariskan Kekuatan Pada Anaknya
94 Episode 94 : Kematian Adly
95 Episode 95 : Seseorang Sudah Tidak Mampu Lagi
96 Episode 96 : Zaky Bersama Perasaannya Pada Gadis
97 Episode 97 : Ezra FrameEmpat Vs Zombi Raksasa
98 Episode 98 : Selamanya Akan Kulindungi Kalian Bertiga
99 Episode 99 : Bayangan Adly Vs Fidya Anaknya Kakaknya
100 Episode 100 : Kekuatan Luar Biasa Dari Anak Kecil
101 Episode 101 : Seorang Zombi Gadis
102 DyntalGear ... KnightGear ... ArctalGear
103 Episode 102 : Zombi Perempuan Dan Ryan
104 Episode 103 : Mantannya Ryan Yaitu Zombi
105 Episode 104 : Adiknya Ryan Bersama Para Zombi
106 Episode 105 : Masalah Ryan Dan Ayah Zaky
107 Episode 106 : Zombi Kelelawar Menyerang
108 Episode 107 : Anak Kecil Tapi ... Begitulah ...
109 Episode 108 : Ryan Dan Seluruh Zombi Di kota
110 Episode 109 : Seorang Anak Yang Terlalu Sayang Pada Ayahnya
111 Episode 110 : Mencari Kartu Memori Di Bandara
112 Episode 111 : Anak Gadis Dan Zombi Bunga
113 Episode 112 : Kartu Memori
114 Episode 113 : Dokumen Di Bandara
115 Episode 114 : Ryan Yang Akan Mengamuk
116 Episode 115 : Belati Putih Mengangkat Senjata!
117 Episode 116 : Suara Tembakan Yang Terdengar Keras
118 Episode 117 : Balas Budi
119 Episode 118 : Tangan Penuh Darah Tapi tersenyum Dan Tertawa
120 Episode 119 : Dragrise Si Kadal
121 Episode 120 : Ekspresi Wajah Fauzan
122 Episode 121 : Regu Pembantai Diawal
123 Episode 122 : Tangan Berlumuran Dengan Darah
124 Episode 123 : Adik Dan Kakak
125 Episode 124 : Seorang Belati Hitam Di Depannya
126 Episode 125 : Kata-kata Mereka Semua
127 Episode 126 : Tiga Tahun Setelahnya
128 Episode 127 : Kalung Peninggalan Seorang Adly
129 Episode 128 : Suasana Baru Yang Aneh
130 Episode 129 : Hewan-Hewan Yang Berubah Dan bermunculan
131 Episode 130 : Kecupan Dari Seorang Gadis
132 Episode 130 : Kaki Adly Dalam Plastik ? Ha ?
133 Episode 132 : Playboy Yang Berulah
134 Episode 133 : Ayah Dan Anak Menyeringai Jahat
135 Episode 134 : Dunia Mimpi Ryan
136 Episode 135 : Keluar dari Dunia impian
137 Episode 136 : Ryan Dan Timnya
138 Episode 137 : Situasi Kritis
139 Episode 138 : Membuka Matanya kembali
140 Episode 139 : Pengorbanan Prajurit (END)
141 Pengumuman, Ledakan Jantung akan di Cetak
142 Pengumuman
Episodes

Updated 142 Episodes

1
01. heartlosive
2
02. heartlosive
3
03. heartlosive
4
04. heartlosive
5
05. heartlosive
6
06. heartlosive
7
07. heartlosive
8
08. heartlosive
9
09. heartlosive
10
10. Ryan
11
11. Ryan
12
12. Ryan
13
13. Ryan
14
14. Ryan
15
15. Ryan
16
16. Ryan
17
17. Ryan
18
18. Ryan
19
19. Ryan
20
20. Ryan
21
21. Ryan
22
22. Ryan
23
23. Ryan
24
24. Ryan
25
25. Ryan
26
26. Ryan
27
27. Ryan
28
28. Ryan
29
29. Rani
30
30. Rani
31
31. Rani
32
32. Rani
33
33. Rani
34
34. Rani
35
35. Rani
36
36. Adly
37
37. Adly
38
38. Adly
39
39. Adly
40
40. Fauzan
41
41. Fauzan
42
42. Fauzan
43
43. Fauzan
44
44. Fauzan
45
45. Vina
46
46. Fauzan
47
47. Zaky
48
48. Rani
49
49. Adly, Widya
50
50. Adly, Widya
51
51. Rani, Zaky
52
52. Adly, Zaky
53
53. Adly, Zaky
54
54. Zaky, Adly
55
54. Zaky, Adly
56
56. Ezra, Fauzan
57
57. Elentry
58
58. Ezra, Fauzan
59
59. Ryan, Vina
60
60. Keluarga Adly
61
61. Keluarga Adly
62
62. Keluarga Adly
63
63. Keluarga Adly
64
64. Widya
65
65. Widya
66
66. Rani, Ryan
67
67. Rani, Ryan
68
68. Adly
69
69. Ezra, Adly
70
70. Adly, Zyred
71
71. Keluarga Adly
72
72. Keluarga Adly
73
73. ...
74
74. Surya
75
75. Surya
76
76. Zaky
77
77. Zaky
78
78. Ibu Adly
79
79. Zaky
80
90. Zyred
81
81. Ryan
82
82. Surya, Adly
83
83. Ezra
84
84. Ezra, Ryan
85
85. Keluarga Adly
86
86. Zaky
87
Episode 87 : Kekacauan Di Kota
88
Episode 88 : Zombi Yang Bernapas Dan Mengeluarkan Suhu tubuh Seperti Manusia...
89
Episode 89 : Umur Dua Bulan Bisa Seperti Anak Sepuluh Tahun
90
Episode 90 : Kekalahan Adly Pada Pertarungan
91
Episode 91 : Fidya Terbawa Kedalam Pertarungan
92
Episode 92 : Seorang Pria Tua Bersama Rencananya
93
Episode 93 : Mewariskan Kekuatan Pada Anaknya
94
Episode 94 : Kematian Adly
95
Episode 95 : Seseorang Sudah Tidak Mampu Lagi
96
Episode 96 : Zaky Bersama Perasaannya Pada Gadis
97
Episode 97 : Ezra FrameEmpat Vs Zombi Raksasa
98
Episode 98 : Selamanya Akan Kulindungi Kalian Bertiga
99
Episode 99 : Bayangan Adly Vs Fidya Anaknya Kakaknya
100
Episode 100 : Kekuatan Luar Biasa Dari Anak Kecil
101
Episode 101 : Seorang Zombi Gadis
102
DyntalGear ... KnightGear ... ArctalGear
103
Episode 102 : Zombi Perempuan Dan Ryan
104
Episode 103 : Mantannya Ryan Yaitu Zombi
105
Episode 104 : Adiknya Ryan Bersama Para Zombi
106
Episode 105 : Masalah Ryan Dan Ayah Zaky
107
Episode 106 : Zombi Kelelawar Menyerang
108
Episode 107 : Anak Kecil Tapi ... Begitulah ...
109
Episode 108 : Ryan Dan Seluruh Zombi Di kota
110
Episode 109 : Seorang Anak Yang Terlalu Sayang Pada Ayahnya
111
Episode 110 : Mencari Kartu Memori Di Bandara
112
Episode 111 : Anak Gadis Dan Zombi Bunga
113
Episode 112 : Kartu Memori
114
Episode 113 : Dokumen Di Bandara
115
Episode 114 : Ryan Yang Akan Mengamuk
116
Episode 115 : Belati Putih Mengangkat Senjata!
117
Episode 116 : Suara Tembakan Yang Terdengar Keras
118
Episode 117 : Balas Budi
119
Episode 118 : Tangan Penuh Darah Tapi tersenyum Dan Tertawa
120
Episode 119 : Dragrise Si Kadal
121
Episode 120 : Ekspresi Wajah Fauzan
122
Episode 121 : Regu Pembantai Diawal
123
Episode 122 : Tangan Berlumuran Dengan Darah
124
Episode 123 : Adik Dan Kakak
125
Episode 124 : Seorang Belati Hitam Di Depannya
126
Episode 125 : Kata-kata Mereka Semua
127
Episode 126 : Tiga Tahun Setelahnya
128
Episode 127 : Kalung Peninggalan Seorang Adly
129
Episode 128 : Suasana Baru Yang Aneh
130
Episode 129 : Hewan-Hewan Yang Berubah Dan bermunculan
131
Episode 130 : Kecupan Dari Seorang Gadis
132
Episode 130 : Kaki Adly Dalam Plastik ? Ha ?
133
Episode 132 : Playboy Yang Berulah
134
Episode 133 : Ayah Dan Anak Menyeringai Jahat
135
Episode 134 : Dunia Mimpi Ryan
136
Episode 135 : Keluar dari Dunia impian
137
Episode 136 : Ryan Dan Timnya
138
Episode 137 : Situasi Kritis
139
Episode 138 : Membuka Matanya kembali
140
Episode 139 : Pengorbanan Prajurit (END)
141
Pengumuman, Ledakan Jantung akan di Cetak
142
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!