14. Ryan

Ryan sedang meminum minuman dengan wajah yang sendu karena hari-harinya bersama semua orang akan habis 19 hari lagi, itu membuatnya sedih tapi mau bagaimana lagi. Dia melihat langit-langit rumah dengan tatapan yang sendu, dia kembali meneguk minumannya.

Meregangkan tangannya dia pergi ke kamarnya dan mengambil ponselnya, melihat keluar jendela kalau hari ini sangatlah cerah dan dia memutuskan untuk pergi ke rumahnya Rani karena mungkin itu kunjungan terakhirnya. Mungkin akan membawa beberapa oleh-oleh.

Mematikan televisi yang sedang menampilkan berita tentang penculikan bayi untuk dibesarkan dan digunakan untuk nanti dibunuh jadi pengganti nyawa orang lain, pemerintah sedang menghentikannya. Memakai organisasi yang rahasia.

Namun dia tidak tahu apa yang terjadi dipagi hari ini pada Rani di kamarnya...

"Kenapa ini ?! Rasanya menyakitkan!" Ucapnya sambil memegangi bantal. Dia sangat merasakan sakit dibagian dadanya, rasanya seperti jantung pecah dan itu sangatlah menyakitkan. Serasa ditebas pedang.

Tidak ada yang sadar di rumah itu apa yang terjadi pada gadis itu, kemudian karena kehilangan konsentrasi dia terjatuh dari ranjang ke lantai. Berdiri dari tempatnya, dia dengan napas terengah-engah berjalan menuju luar kamar. Tetapi saat melihat ada seseorang yang sedang terdiam duduk di sofa, wajahnya sangat marah.

Namun kemarahan itu memicu sesuatu, lelaki yang berada di sofa adalah seseorang yang akan dijodohkan dengannya. Tetapi... Hal itu membuat Rani marah dan memicu penyakit heartlosive yang sedang menggerogoti tubuhnya, sekarang Rani berteriak dengan suara cukup keras.

Seisi rumah terdiam dan kedua orang tuanya datang, mereka memiliki wajah yang sangatlah cemas. Karena itu lah berharap kalau tunangannya Rani itu bisa membuatnya tenang, tapi malah sebaliknya karena Rani sama sekali tidak suka padanya. Dia hanya pura-pura senang agar orang tuanya tidak kecewa, tapi itu menjadi sebuah malapetaka.

Rani mencakar lantai beberapa kali, dia mengeluarkan liur dari mulutnya dan tidak lama ingin mencekik lehernya sendiri. Ayahnya menghentikannya, tapi dengan tenaga ayahnya sekalipun gadis itu tetap begitu. Seakan kerasukan setan, dia terus memberontak.

Hanya saja seseorang datang dengan cepat menarik Rani, dia menendang dadanya membuat Rani muntah dan mentengkurapkan badannya. Wajahnya seakan tidak percaya...

Ryan memukul kepala Rani, "Rani, kenapa kamu tidak pernah bilang kalau punya tunang---maksudku penyakit heartlosive ?"

"Ryan, tolong Rani! Ibu mohon!" Ucap ibu Rani sambil menunduk memohon. Mendengar perkataan ibunya, Ryan hanya bisa mengangguk dan melakukan sebisanya saja agar Rani tidak merusak tubuhnya sendiri. Tangan Ryan hampir terlepas memegang pergelangan tangan Rani, karena kekuatan Rani saat ini bukan tandingan seorang petinju juga akan kalah.

Matanya Rani memerah dan terbuka lebar, berkali-kali muntah darah kemudian dia tidak lama tenang dengan wajah yang pucat. Dalam pikirannya saat ini dia senang, setengah kegilaan memasuki pikirannya dan sangatlah tidak bisa berpikir jernih.

Saat pengidap heartlosive menderita untuk pertama kalinya dia akan menjadi setengah sadar, atau biasanya alam bawah sadar mereka akan kacau. Biasanya akan langsung mengungkapkan kebencian pada seseorang atau apapun itu.

Rani meronta dan membuat keadaan terbalik, Ryan sekarang ditindih oleh Rani dengan senyum seringai serta pipi yang merona merah. Dengan mata yang memerah dan air liur yang tercucur, sekilas membuat Rani seakan sebuah binatang yang mau memakan mangsanya.

Ryan mengelus pipi Rani yang sudah banyak darah keluar dari matanya, "Ternyata kayak gini saat pertama kali aku menderita, kamu pasti sakit ya ? Aku juga merasakannya kok, jadi tenanglah..."

"Ryan! Aku cinta kamu! Jangan tinggalkan aku! Ya! Ahahah!"

"Rani tenanglah, kumohon!" Kata Ryan memegang tangannya Rani dengan erat. Tidak lama keluar air mata dari Ryan, wajahnya sangat sedih minat Rani yang sudah tergila-gila seperti ini. Kebanyakan pengidap akan langsung meninggal setelah gejala ini, namun Rani tetap bertahan karena tendangan dadanya sebelumnya.

Saat gejala sudah terlihat jelas itu akan merusak tubuh mereka, seseorang harus menendang dada mereka atau pada jantung. Entah kenapa bisa terjadi membuat tenang mereka, hanya saja kasus Rani berbeda karena harusnya dia pingsan saat ini. Itu yang membuat Ryan heran.

Beberapa saat kemudian ada seseorang yang terdiam di tangga, mereka berdua memakai suatu topeng. Hanya saja menembak Rani dengan sebuah pistol, mereka pada akhirnya pergi. Sontak setelah menerima serangan itu Rani pingsan karena itu adalah obat bius, mereka menembakan obat bius.

Ayahnya membantu Ryan untuk berdiri setelah seseorang pelayan mengangkat Rani pergi ke kamarnya, sekarang Ryan hanya menatap Rani yang dibawa pergi. Tidak lama ayahnya menghela napas meminta untuk duduk pada Ryan.

Menyanggupinya dia duduk di sofa bersama seseorang adalah tunangan Rani, orang itu menatapnya jijik...

Merasa tidak nyaman Ryan bertanya padanya, "Maaf ada apa ya ?.. kenapa tatapan anda itu..."

"Ambil saja wanita itu, aku tidak ingin wanita kayak dia."

"Apa maksudmu ?"

"Mana ada yang mau dengan orang yang penyakitan seperti dia."

"Apa maksudmu bicara seperti itu ?!" Anya Ryan membentak. Dia berdiri dari tempat duduknya, menghampiri orang itu dan mencengkram kerah bajunya. Sekarang dia sangat marah karena dia menyepelekan penyakit itu, orang biasa mana ada yang tahu. Itu sungguh sangat menjengkelkan.

Namun seseorang tiba-tiba berada di samping Ryan sontak membuatnya kaget, tidak lama tendangan mendarat pada wajahnya lelaki itu. Dia terlempar jauh sekitar 7 meter, itu membuat Ryan sangat heran dan takut pada orang ini. Sekuat apa tendangannya itu, bahkan orang itu langsung pingsan.

Ryan memperhatikan bajunya sama seperti anggota militer dan melihat sebuah lambang pada bajunya, sadar itu adalah lambang belati putih membuat Ryan waspada padanya. Hanya saja, mereka menembakkan bius pada Rani dan Ryan tahu soal gosip mereka membunuh orang-orang pengidap heartlosive, karena hal itu dia mau menyerang orang ini tapi bagaimana caranya.

"Kami takkan membunuh Rani tenang saja."

"Suara itu ?... Adly ?"

"Ya kau tahu ternyata," jawabnya. Selang beberapa lama Zian datang dengan membawa sebuah kotak kecil, dia pergi ke kamar Rani dan sekarang mereka duduk bersampingan.

"Kau mungkin sudah tahu alasan kami berada di sini dengan seragam ini, kau tahu bukan soal berita tentang pencangkokan organ tubuh ?"

"Ah ya aku tahu, memangnya kenapa ?" Tanya Ryan balik. Dia tahu karena berita itu sangat panas hari ini, tapi saat mendengar ini wajah Ryan sangat begitu terkejut dengan mata terbuka lebar. Dia teringat seseorang dan menyebutkan namanya, mendengar sebutan nama itu Adly mengangguk.

Ryan menangis mendengarkan hal ini karena gadis yang dicintai olehnya itu adalah salah satu bayi yang dilahirkan untuk dibunuh, dia menyeka air matanya karena semua orang memiliki takdir yang kejam. Setelahnya dia mencoba untuk tidak akan membuat Rani cemas.

Membersihkan darah Rani yang ada di tangannya dengan saputangan, dia menghela napas kemudian berdiri dari tempat duduknya dan melihat ruangan kamar Rani. Dia membulatkan tekadnya untuk bertanya pada ayahnya Rani, karena Vina pasti sudah tahu kalau hari ini akan tiba. Ingin mendengar dari ayahnya Rani secara langsung...

Terpopuler

Comments

Zahra Fitria

Zahra Fitria

15

2021-05-25

0

Hiatus

Hiatus

Semangat

2021-05-04

1

lihat semua
Episodes
1 01. heartlosive
2 02. heartlosive
3 03. heartlosive
4 04. heartlosive
5 05. heartlosive
6 06. heartlosive
7 07. heartlosive
8 08. heartlosive
9 09. heartlosive
10 10. Ryan
11 11. Ryan
12 12. Ryan
13 13. Ryan
14 14. Ryan
15 15. Ryan
16 16. Ryan
17 17. Ryan
18 18. Ryan
19 19. Ryan
20 20. Ryan
21 21. Ryan
22 22. Ryan
23 23. Ryan
24 24. Ryan
25 25. Ryan
26 26. Ryan
27 27. Ryan
28 28. Ryan
29 29. Rani
30 30. Rani
31 31. Rani
32 32. Rani
33 33. Rani
34 34. Rani
35 35. Rani
36 36. Adly
37 37. Adly
38 38. Adly
39 39. Adly
40 40. Fauzan
41 41. Fauzan
42 42. Fauzan
43 43. Fauzan
44 44. Fauzan
45 45. Vina
46 46. Fauzan
47 47. Zaky
48 48. Rani
49 49. Adly, Widya
50 50. Adly, Widya
51 51. Rani, Zaky
52 52. Adly, Zaky
53 53. Adly, Zaky
54 54. Zaky, Adly
55 54. Zaky, Adly
56 56. Ezra, Fauzan
57 57. Elentry
58 58. Ezra, Fauzan
59 59. Ryan, Vina
60 60. Keluarga Adly
61 61. Keluarga Adly
62 62. Keluarga Adly
63 63. Keluarga Adly
64 64. Widya
65 65. Widya
66 66. Rani, Ryan
67 67. Rani, Ryan
68 68. Adly
69 69. Ezra, Adly
70 70. Adly, Zyred
71 71. Keluarga Adly
72 72. Keluarga Adly
73 73. ...
74 74. Surya
75 75. Surya
76 76. Zaky
77 77. Zaky
78 78. Ibu Adly
79 79. Zaky
80 90. Zyred
81 81. Ryan
82 82. Surya, Adly
83 83. Ezra
84 84. Ezra, Ryan
85 85. Keluarga Adly
86 86. Zaky
87 Episode 87 : Kekacauan Di Kota
88 Episode 88 : Zombi Yang Bernapas Dan Mengeluarkan Suhu tubuh Seperti Manusia...
89 Episode 89 : Umur Dua Bulan Bisa Seperti Anak Sepuluh Tahun
90 Episode 90 : Kekalahan Adly Pada Pertarungan
91 Episode 91 : Fidya Terbawa Kedalam Pertarungan
92 Episode 92 : Seorang Pria Tua Bersama Rencananya
93 Episode 93 : Mewariskan Kekuatan Pada Anaknya
94 Episode 94 : Kematian Adly
95 Episode 95 : Seseorang Sudah Tidak Mampu Lagi
96 Episode 96 : Zaky Bersama Perasaannya Pada Gadis
97 Episode 97 : Ezra FrameEmpat Vs Zombi Raksasa
98 Episode 98 : Selamanya Akan Kulindungi Kalian Bertiga
99 Episode 99 : Bayangan Adly Vs Fidya Anaknya Kakaknya
100 Episode 100 : Kekuatan Luar Biasa Dari Anak Kecil
101 Episode 101 : Seorang Zombi Gadis
102 DyntalGear ... KnightGear ... ArctalGear
103 Episode 102 : Zombi Perempuan Dan Ryan
104 Episode 103 : Mantannya Ryan Yaitu Zombi
105 Episode 104 : Adiknya Ryan Bersama Para Zombi
106 Episode 105 : Masalah Ryan Dan Ayah Zaky
107 Episode 106 : Zombi Kelelawar Menyerang
108 Episode 107 : Anak Kecil Tapi ... Begitulah ...
109 Episode 108 : Ryan Dan Seluruh Zombi Di kota
110 Episode 109 : Seorang Anak Yang Terlalu Sayang Pada Ayahnya
111 Episode 110 : Mencari Kartu Memori Di Bandara
112 Episode 111 : Anak Gadis Dan Zombi Bunga
113 Episode 112 : Kartu Memori
114 Episode 113 : Dokumen Di Bandara
115 Episode 114 : Ryan Yang Akan Mengamuk
116 Episode 115 : Belati Putih Mengangkat Senjata!
117 Episode 116 : Suara Tembakan Yang Terdengar Keras
118 Episode 117 : Balas Budi
119 Episode 118 : Tangan Penuh Darah Tapi tersenyum Dan Tertawa
120 Episode 119 : Dragrise Si Kadal
121 Episode 120 : Ekspresi Wajah Fauzan
122 Episode 121 : Regu Pembantai Diawal
123 Episode 122 : Tangan Berlumuran Dengan Darah
124 Episode 123 : Adik Dan Kakak
125 Episode 124 : Seorang Belati Hitam Di Depannya
126 Episode 125 : Kata-kata Mereka Semua
127 Episode 126 : Tiga Tahun Setelahnya
128 Episode 127 : Kalung Peninggalan Seorang Adly
129 Episode 128 : Suasana Baru Yang Aneh
130 Episode 129 : Hewan-Hewan Yang Berubah Dan bermunculan
131 Episode 130 : Kecupan Dari Seorang Gadis
132 Episode 130 : Kaki Adly Dalam Plastik ? Ha ?
133 Episode 132 : Playboy Yang Berulah
134 Episode 133 : Ayah Dan Anak Menyeringai Jahat
135 Episode 134 : Dunia Mimpi Ryan
136 Episode 135 : Keluar dari Dunia impian
137 Episode 136 : Ryan Dan Timnya
138 Episode 137 : Situasi Kritis
139 Episode 138 : Membuka Matanya kembali
140 Episode 139 : Pengorbanan Prajurit (END)
141 Pengumuman, Ledakan Jantung akan di Cetak
142 Pengumuman
Episodes

Updated 142 Episodes

1
01. heartlosive
2
02. heartlosive
3
03. heartlosive
4
04. heartlosive
5
05. heartlosive
6
06. heartlosive
7
07. heartlosive
8
08. heartlosive
9
09. heartlosive
10
10. Ryan
11
11. Ryan
12
12. Ryan
13
13. Ryan
14
14. Ryan
15
15. Ryan
16
16. Ryan
17
17. Ryan
18
18. Ryan
19
19. Ryan
20
20. Ryan
21
21. Ryan
22
22. Ryan
23
23. Ryan
24
24. Ryan
25
25. Ryan
26
26. Ryan
27
27. Ryan
28
28. Ryan
29
29. Rani
30
30. Rani
31
31. Rani
32
32. Rani
33
33. Rani
34
34. Rani
35
35. Rani
36
36. Adly
37
37. Adly
38
38. Adly
39
39. Adly
40
40. Fauzan
41
41. Fauzan
42
42. Fauzan
43
43. Fauzan
44
44. Fauzan
45
45. Vina
46
46. Fauzan
47
47. Zaky
48
48. Rani
49
49. Adly, Widya
50
50. Adly, Widya
51
51. Rani, Zaky
52
52. Adly, Zaky
53
53. Adly, Zaky
54
54. Zaky, Adly
55
54. Zaky, Adly
56
56. Ezra, Fauzan
57
57. Elentry
58
58. Ezra, Fauzan
59
59. Ryan, Vina
60
60. Keluarga Adly
61
61. Keluarga Adly
62
62. Keluarga Adly
63
63. Keluarga Adly
64
64. Widya
65
65. Widya
66
66. Rani, Ryan
67
67. Rani, Ryan
68
68. Adly
69
69. Ezra, Adly
70
70. Adly, Zyred
71
71. Keluarga Adly
72
72. Keluarga Adly
73
73. ...
74
74. Surya
75
75. Surya
76
76. Zaky
77
77. Zaky
78
78. Ibu Adly
79
79. Zaky
80
90. Zyred
81
81. Ryan
82
82. Surya, Adly
83
83. Ezra
84
84. Ezra, Ryan
85
85. Keluarga Adly
86
86. Zaky
87
Episode 87 : Kekacauan Di Kota
88
Episode 88 : Zombi Yang Bernapas Dan Mengeluarkan Suhu tubuh Seperti Manusia...
89
Episode 89 : Umur Dua Bulan Bisa Seperti Anak Sepuluh Tahun
90
Episode 90 : Kekalahan Adly Pada Pertarungan
91
Episode 91 : Fidya Terbawa Kedalam Pertarungan
92
Episode 92 : Seorang Pria Tua Bersama Rencananya
93
Episode 93 : Mewariskan Kekuatan Pada Anaknya
94
Episode 94 : Kematian Adly
95
Episode 95 : Seseorang Sudah Tidak Mampu Lagi
96
Episode 96 : Zaky Bersama Perasaannya Pada Gadis
97
Episode 97 : Ezra FrameEmpat Vs Zombi Raksasa
98
Episode 98 : Selamanya Akan Kulindungi Kalian Bertiga
99
Episode 99 : Bayangan Adly Vs Fidya Anaknya Kakaknya
100
Episode 100 : Kekuatan Luar Biasa Dari Anak Kecil
101
Episode 101 : Seorang Zombi Gadis
102
DyntalGear ... KnightGear ... ArctalGear
103
Episode 102 : Zombi Perempuan Dan Ryan
104
Episode 103 : Mantannya Ryan Yaitu Zombi
105
Episode 104 : Adiknya Ryan Bersama Para Zombi
106
Episode 105 : Masalah Ryan Dan Ayah Zaky
107
Episode 106 : Zombi Kelelawar Menyerang
108
Episode 107 : Anak Kecil Tapi ... Begitulah ...
109
Episode 108 : Ryan Dan Seluruh Zombi Di kota
110
Episode 109 : Seorang Anak Yang Terlalu Sayang Pada Ayahnya
111
Episode 110 : Mencari Kartu Memori Di Bandara
112
Episode 111 : Anak Gadis Dan Zombi Bunga
113
Episode 112 : Kartu Memori
114
Episode 113 : Dokumen Di Bandara
115
Episode 114 : Ryan Yang Akan Mengamuk
116
Episode 115 : Belati Putih Mengangkat Senjata!
117
Episode 116 : Suara Tembakan Yang Terdengar Keras
118
Episode 117 : Balas Budi
119
Episode 118 : Tangan Penuh Darah Tapi tersenyum Dan Tertawa
120
Episode 119 : Dragrise Si Kadal
121
Episode 120 : Ekspresi Wajah Fauzan
122
Episode 121 : Regu Pembantai Diawal
123
Episode 122 : Tangan Berlumuran Dengan Darah
124
Episode 123 : Adik Dan Kakak
125
Episode 124 : Seorang Belati Hitam Di Depannya
126
Episode 125 : Kata-kata Mereka Semua
127
Episode 126 : Tiga Tahun Setelahnya
128
Episode 127 : Kalung Peninggalan Seorang Adly
129
Episode 128 : Suasana Baru Yang Aneh
130
Episode 129 : Hewan-Hewan Yang Berubah Dan bermunculan
131
Episode 130 : Kecupan Dari Seorang Gadis
132
Episode 130 : Kaki Adly Dalam Plastik ? Ha ?
133
Episode 132 : Playboy Yang Berulah
134
Episode 133 : Ayah Dan Anak Menyeringai Jahat
135
Episode 134 : Dunia Mimpi Ryan
136
Episode 135 : Keluar dari Dunia impian
137
Episode 136 : Ryan Dan Timnya
138
Episode 137 : Situasi Kritis
139
Episode 138 : Membuka Matanya kembali
140
Episode 139 : Pengorbanan Prajurit (END)
141
Pengumuman, Ledakan Jantung akan di Cetak
142
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!