07. heartlosive

Menghitung mundur untuk mengucapkan selamat tinggal, hanya 28 hari lagi membuatnya depresi hanya mengurung diri di kamarnya. Wajahnya sangat pucat dengan mata yang memerah, semalaman dia tidak tidur dan hanya memikirkan soal apa yang akan terjadi setelah dia mati.

Waktu tersebut dipukul 06 saat matahari mulai muncul, dan sesaat setelah beberapa menit Ryan mulai mengantuk lalu tidur di ranjangnya. Tapi suara membangunkannya, seperti ada yang masuk ke dalam rumah dan saat melihatnya ada sebuah kucing.

Binatang itu kelihatan kelaparan, dia hanya kelihatan seperti tidak punya tenaga untuk berdiri sekalipun. Melihat itu Ryan beranjak turun dari tempatnya, dia mengambil kucing itu dan membawanya ke dapur.

Dia menyimpan kucing itu di atas meja makan, kucing itu hanya mengeong saja...

Dia memasukan tiga ikan dengan semangkuk nasi bekasnya semalam yang tidak habis, dia mencampurkannya dan menyimpannya di bawah meja. Kucing yang mencium bau ikan langsung turun dan memakan ikan yang ada di bawah meja, sedangkan Ryan hanya menatapnya.

Seseorang bicara dari jendela, "Yo! Ryan, apa kamu sedang luang ?"

"Kamu... Yang waktu itu..."

"Jahat, aku punya nama.. Adly tahu!" Kata dia sambil cemberut mengembungkan pipinya. Melihatnya secara langsung membuat Ryan tertawa, dia meminta Adly untuk masuk dan mengobrol bersamanya. Adly lah yang menolong Ryan saat berada di pesta ulang tahunnya Rani.

Adly duduk di teras rumah dengan menatap pohon yang ada di depannya, tidak lama Ryan datang membawakan nampan berisi camilan dan dua cangkir teh. Kedua lelaki itu saling tersenyum, namun Ryan merasa nyaman saat ada dirinya entah kenapa.

Mereka duduk bersampingan dan suara tegukan terdengar, mereka menikmati rasa teh tersebut.

Adly menatap Ryan serius, "Temui teman-teman kamu."

"Aku hanya ingin mereka melupakanku agar tidak sedih."

"Bodoh, kamu ini beruntung loh karena kita semua itu sangatlah sial apalagi aku. Kamu bisa langsung bebas tapi bagaimana denganku ?"

"Bebas ? Apa maksudmu ?" Tanya Ryan yang bingung tidak paham dengan perkataannya. Sekarang Adly hanya tersenyum dan meneguk tehnya kembali, dia memakan satu camilan lalu menekannya sambil merasai kalau tubuhnya sedang bereaksi.

"Apa kamu tahu ciri-ciri orang yang sedang mengalami kambuhnya penyakit heartlosive ?" Tanya Adly dengan wajah yang dingin. Ryan yang tau menyebutkan semuanya, salah satunya adalah dada kiri sangat dingin dan detak jantung tidak terasa bahkan bisa dianggap mati.

Saat pengidap heartlosive penyakitnya kambuh, seluruh tubuhnya akan sangat merasakan sakit dan dadanya akan sangat dingin bahkan ada juga kasus di mana seluruh tubuh dingin. Detak jantung mereka seakan lenyap, mereka yang mengalami ini akan sangat menderita.

Setelah memahami ciri-ciri yang disebutkan Ryan, Adly membuka bajunya dan memintanya untuk menyentuh dadanya. Ryan yang mulai sangat bingung pada remaja yang bersamanya saat ini melakukan apa yang diminta, namun memang benar dan detak jantungnya sangat tidak terasa.

Ryan membuka matanya lebar dan menatap Adly, sedangkan lelaki itu hanya terdiam saja...

"Setiap waktu aku akan begini dan kenapa aku tidak merasakan sakit ? Aku ini memiliki kelainan tubuh atau fungsi otak kayaknya."

"Bisakah kamu menjelaskannya padaku ?" Tanya Ryan dengan wajah yang sangat serius dan keringatnya membasahi seluruh wajahnya. Melihat keyakinan dari Ryan, Adly hanya mengangguk dan menjelaskan semua padanya.

Adly sejak lahir memiliki kelainan di otaknya yang membuat dirinya tidak bisa merasakan sakit, otaknya tidak memiliki respon terhadap rasa sakit dan itu sangat buruk bagi banyak orang. Penyakit ini umum namun hanya sedikit buang bertahan, salah satunya Adly yang sangat sial sekali.

Dia memiliki penyakit yang tidak bisa merasakan sakit dan heartlosive secara bersamaan, kedua penyakit yang sangat ditakutkan para orang tua kalau penyakit itu ada di anaknya. Itulah yang mereka takutkan...

"Jadi Adly..."

"Aku hanya ingin bilang kalau tidak ada yang namanya paling menderita di dunia ini, kamu juga pikir aku pasti berat hidupnya tapi bagaimana jika ada yang lebih dariku.. misal memiliki kedua penyakit yang ada padaku dan tidak memiliki tubuh yang lengkap ?" Kata Adly sambil tersenyum. Mendengarkan Adly bicara Ryan tersadar kalau masih banyak orang yang lebih menderita daripada dirinya, dia hanya terdiam dan berpikir kalau dialah yang paling menderita.

Mereka sekarang bicara satu sama lain tentang penyakit ini, semuanya hanya soal mental saja dan itulah yang paling dibutuhkan untuk bertahan lama menghadapi penyakit ini. Kebanyakan orang akan diambil alih kewarasannya, begitu banyak yang tidak bisa menahannya bahkan sampai bunuh diri.

Hanya sedikit orang yang bertahan seperti Adly dan Ryan, namun sekali lagi Ryan dikejutkan oleh Adly kalau umurnya itu seperti manusia normal tapi setiap waktu akan merasakan hal yang sama...

Ryan menunduk, "Kambuh setiap saat, aku tidak bisa membayangkannya."

"Akw setiap mwlam hwnya bi--"

"Telan dulu makanan kamu baru bicara, kata-kata kamu berat untuk didengar tapi kayak candaan ada sih!" Kata Ryan dengan senyum masamnya. Adly tersenyum dan melakukannya, namun beban Ryan sekarang sudah sedikit ringan dan sekarang dia memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama teman-temannya kalaupun mereka belum melupakan dirinya.

Beberapa saat kemudian ada bunyi ponsel, namun itu adalah sebuah lagu yang sangat berisik dan band rock saja yang bisa dipikirkan oleh Ryan mendengarkan lagu itu. Adly mengambil ponselnya, dua mematikan alarm itu dan berdiri dari tempat duduknya. Dia meregangkan tangan lalu menepuk pundaknya Ryan.

"Jangan terlalu memikirkannya."

"Baiklah dan makasih atas masukannya tadi."

"Ah, tidak apa dan sekarang aku ada urusan kalau begitu aku pamit!" Ucapnya sembari pergi. Mereka saling melambaikan tangannya, Ryan melihat ke langit dan merasakan kalau hari ini sangatlah bagus untuk mengajak teman-temannya berlibur.

Dia teringat akan uang yang diberikan oleh pemerintah untuknya, Ryan masuk ke dalam dan membuka lemarinya melihat kalau uangnya masih ada serta celengan masih belum pecah. Begitu juga uang untuk membayar SPP masih ada, dia mengambil semuanya dan melemparkan celengan itu sampai pecah.

Uang berhamburan dan dia menghitungnya dengan teliti, wajahnya begitu senang dengan senyum yang terukir lagi setelah sekian lama dia tidak tersenyum semenjak tiga hari yang lalu...

Dia menghitung semua uang yang ada padanya, setelahnya mendapatkan kalau ada puluhan juga membuatnya merasakan pukulan keras dalam kepalanya. Ia hanya memikirkan hal yang tidak berguna, pada akhirnya menabung uang sebanyak ini dan yang ada dalam pikirannya hanya ada teman-teman saja.

Dia tidak punya orang tua yang menganggap dirinya, ditinggalkan saja oleh ayahnya dan saat kesendiriannya hanya ada teman-temannya saja yang bersamanya. Tapi sekarang dia begitu bodoh ketika mau memputuskan hubungan pertemanan mereka, dia sangatlah sadar dengan apa yang dilakukan olehnya.

Diapun mengambil ponselnya melihat kalau nomornya belum ditendang dari grup, mengingat kalau ada liburan sekolah selama empat hari dia menggunakan kesempatan ini untuk liburan bersama semuanya sekelas. Itulah yang dipikirkan olehnya...

Terpopuler

Comments

Zahra Fitria

Zahra Fitria

8

2021-05-25

0

lihat semua
Episodes
1 01. heartlosive
2 02. heartlosive
3 03. heartlosive
4 04. heartlosive
5 05. heartlosive
6 06. heartlosive
7 07. heartlosive
8 08. heartlosive
9 09. heartlosive
10 10. Ryan
11 11. Ryan
12 12. Ryan
13 13. Ryan
14 14. Ryan
15 15. Ryan
16 16. Ryan
17 17. Ryan
18 18. Ryan
19 19. Ryan
20 20. Ryan
21 21. Ryan
22 22. Ryan
23 23. Ryan
24 24. Ryan
25 25. Ryan
26 26. Ryan
27 27. Ryan
28 28. Ryan
29 29. Rani
30 30. Rani
31 31. Rani
32 32. Rani
33 33. Rani
34 34. Rani
35 35. Rani
36 36. Adly
37 37. Adly
38 38. Adly
39 39. Adly
40 40. Fauzan
41 41. Fauzan
42 42. Fauzan
43 43. Fauzan
44 44. Fauzan
45 45. Vina
46 46. Fauzan
47 47. Zaky
48 48. Rani
49 49. Adly, Widya
50 50. Adly, Widya
51 51. Rani, Zaky
52 52. Adly, Zaky
53 53. Adly, Zaky
54 54. Zaky, Adly
55 54. Zaky, Adly
56 56. Ezra, Fauzan
57 57. Elentry
58 58. Ezra, Fauzan
59 59. Ryan, Vina
60 60. Keluarga Adly
61 61. Keluarga Adly
62 62. Keluarga Adly
63 63. Keluarga Adly
64 64. Widya
65 65. Widya
66 66. Rani, Ryan
67 67. Rani, Ryan
68 68. Adly
69 69. Ezra, Adly
70 70. Adly, Zyred
71 71. Keluarga Adly
72 72. Keluarga Adly
73 73. ...
74 74. Surya
75 75. Surya
76 76. Zaky
77 77. Zaky
78 78. Ibu Adly
79 79. Zaky
80 90. Zyred
81 81. Ryan
82 82. Surya, Adly
83 83. Ezra
84 84. Ezra, Ryan
85 85. Keluarga Adly
86 86. Zaky
87 Episode 87 : Kekacauan Di Kota
88 Episode 88 : Zombi Yang Bernapas Dan Mengeluarkan Suhu tubuh Seperti Manusia...
89 Episode 89 : Umur Dua Bulan Bisa Seperti Anak Sepuluh Tahun
90 Episode 90 : Kekalahan Adly Pada Pertarungan
91 Episode 91 : Fidya Terbawa Kedalam Pertarungan
92 Episode 92 : Seorang Pria Tua Bersama Rencananya
93 Episode 93 : Mewariskan Kekuatan Pada Anaknya
94 Episode 94 : Kematian Adly
95 Episode 95 : Seseorang Sudah Tidak Mampu Lagi
96 Episode 96 : Zaky Bersama Perasaannya Pada Gadis
97 Episode 97 : Ezra FrameEmpat Vs Zombi Raksasa
98 Episode 98 : Selamanya Akan Kulindungi Kalian Bertiga
99 Episode 99 : Bayangan Adly Vs Fidya Anaknya Kakaknya
100 Episode 100 : Kekuatan Luar Biasa Dari Anak Kecil
101 Episode 101 : Seorang Zombi Gadis
102 DyntalGear ... KnightGear ... ArctalGear
103 Episode 102 : Zombi Perempuan Dan Ryan
104 Episode 103 : Mantannya Ryan Yaitu Zombi
105 Episode 104 : Adiknya Ryan Bersama Para Zombi
106 Episode 105 : Masalah Ryan Dan Ayah Zaky
107 Episode 106 : Zombi Kelelawar Menyerang
108 Episode 107 : Anak Kecil Tapi ... Begitulah ...
109 Episode 108 : Ryan Dan Seluruh Zombi Di kota
110 Episode 109 : Seorang Anak Yang Terlalu Sayang Pada Ayahnya
111 Episode 110 : Mencari Kartu Memori Di Bandara
112 Episode 111 : Anak Gadis Dan Zombi Bunga
113 Episode 112 : Kartu Memori
114 Episode 113 : Dokumen Di Bandara
115 Episode 114 : Ryan Yang Akan Mengamuk
116 Episode 115 : Belati Putih Mengangkat Senjata!
117 Episode 116 : Suara Tembakan Yang Terdengar Keras
118 Episode 117 : Balas Budi
119 Episode 118 : Tangan Penuh Darah Tapi tersenyum Dan Tertawa
120 Episode 119 : Dragrise Si Kadal
121 Episode 120 : Ekspresi Wajah Fauzan
122 Episode 121 : Regu Pembantai Diawal
123 Episode 122 : Tangan Berlumuran Dengan Darah
124 Episode 123 : Adik Dan Kakak
125 Episode 124 : Seorang Belati Hitam Di Depannya
126 Episode 125 : Kata-kata Mereka Semua
127 Episode 126 : Tiga Tahun Setelahnya
128 Episode 127 : Kalung Peninggalan Seorang Adly
129 Episode 128 : Suasana Baru Yang Aneh
130 Episode 129 : Hewan-Hewan Yang Berubah Dan bermunculan
131 Episode 130 : Kecupan Dari Seorang Gadis
132 Episode 130 : Kaki Adly Dalam Plastik ? Ha ?
133 Episode 132 : Playboy Yang Berulah
134 Episode 133 : Ayah Dan Anak Menyeringai Jahat
135 Episode 134 : Dunia Mimpi Ryan
136 Episode 135 : Keluar dari Dunia impian
137 Episode 136 : Ryan Dan Timnya
138 Episode 137 : Situasi Kritis
139 Episode 138 : Membuka Matanya kembali
140 Episode 139 : Pengorbanan Prajurit (END)
141 Pengumuman, Ledakan Jantung akan di Cetak
142 Pengumuman
Episodes

Updated 142 Episodes

1
01. heartlosive
2
02. heartlosive
3
03. heartlosive
4
04. heartlosive
5
05. heartlosive
6
06. heartlosive
7
07. heartlosive
8
08. heartlosive
9
09. heartlosive
10
10. Ryan
11
11. Ryan
12
12. Ryan
13
13. Ryan
14
14. Ryan
15
15. Ryan
16
16. Ryan
17
17. Ryan
18
18. Ryan
19
19. Ryan
20
20. Ryan
21
21. Ryan
22
22. Ryan
23
23. Ryan
24
24. Ryan
25
25. Ryan
26
26. Ryan
27
27. Ryan
28
28. Ryan
29
29. Rani
30
30. Rani
31
31. Rani
32
32. Rani
33
33. Rani
34
34. Rani
35
35. Rani
36
36. Adly
37
37. Adly
38
38. Adly
39
39. Adly
40
40. Fauzan
41
41. Fauzan
42
42. Fauzan
43
43. Fauzan
44
44. Fauzan
45
45. Vina
46
46. Fauzan
47
47. Zaky
48
48. Rani
49
49. Adly, Widya
50
50. Adly, Widya
51
51. Rani, Zaky
52
52. Adly, Zaky
53
53. Adly, Zaky
54
54. Zaky, Adly
55
54. Zaky, Adly
56
56. Ezra, Fauzan
57
57. Elentry
58
58. Ezra, Fauzan
59
59. Ryan, Vina
60
60. Keluarga Adly
61
61. Keluarga Adly
62
62. Keluarga Adly
63
63. Keluarga Adly
64
64. Widya
65
65. Widya
66
66. Rani, Ryan
67
67. Rani, Ryan
68
68. Adly
69
69. Ezra, Adly
70
70. Adly, Zyred
71
71. Keluarga Adly
72
72. Keluarga Adly
73
73. ...
74
74. Surya
75
75. Surya
76
76. Zaky
77
77. Zaky
78
78. Ibu Adly
79
79. Zaky
80
90. Zyred
81
81. Ryan
82
82. Surya, Adly
83
83. Ezra
84
84. Ezra, Ryan
85
85. Keluarga Adly
86
86. Zaky
87
Episode 87 : Kekacauan Di Kota
88
Episode 88 : Zombi Yang Bernapas Dan Mengeluarkan Suhu tubuh Seperti Manusia...
89
Episode 89 : Umur Dua Bulan Bisa Seperti Anak Sepuluh Tahun
90
Episode 90 : Kekalahan Adly Pada Pertarungan
91
Episode 91 : Fidya Terbawa Kedalam Pertarungan
92
Episode 92 : Seorang Pria Tua Bersama Rencananya
93
Episode 93 : Mewariskan Kekuatan Pada Anaknya
94
Episode 94 : Kematian Adly
95
Episode 95 : Seseorang Sudah Tidak Mampu Lagi
96
Episode 96 : Zaky Bersama Perasaannya Pada Gadis
97
Episode 97 : Ezra FrameEmpat Vs Zombi Raksasa
98
Episode 98 : Selamanya Akan Kulindungi Kalian Bertiga
99
Episode 99 : Bayangan Adly Vs Fidya Anaknya Kakaknya
100
Episode 100 : Kekuatan Luar Biasa Dari Anak Kecil
101
Episode 101 : Seorang Zombi Gadis
102
DyntalGear ... KnightGear ... ArctalGear
103
Episode 102 : Zombi Perempuan Dan Ryan
104
Episode 103 : Mantannya Ryan Yaitu Zombi
105
Episode 104 : Adiknya Ryan Bersama Para Zombi
106
Episode 105 : Masalah Ryan Dan Ayah Zaky
107
Episode 106 : Zombi Kelelawar Menyerang
108
Episode 107 : Anak Kecil Tapi ... Begitulah ...
109
Episode 108 : Ryan Dan Seluruh Zombi Di kota
110
Episode 109 : Seorang Anak Yang Terlalu Sayang Pada Ayahnya
111
Episode 110 : Mencari Kartu Memori Di Bandara
112
Episode 111 : Anak Gadis Dan Zombi Bunga
113
Episode 112 : Kartu Memori
114
Episode 113 : Dokumen Di Bandara
115
Episode 114 : Ryan Yang Akan Mengamuk
116
Episode 115 : Belati Putih Mengangkat Senjata!
117
Episode 116 : Suara Tembakan Yang Terdengar Keras
118
Episode 117 : Balas Budi
119
Episode 118 : Tangan Penuh Darah Tapi tersenyum Dan Tertawa
120
Episode 119 : Dragrise Si Kadal
121
Episode 120 : Ekspresi Wajah Fauzan
122
Episode 121 : Regu Pembantai Diawal
123
Episode 122 : Tangan Berlumuran Dengan Darah
124
Episode 123 : Adik Dan Kakak
125
Episode 124 : Seorang Belati Hitam Di Depannya
126
Episode 125 : Kata-kata Mereka Semua
127
Episode 126 : Tiga Tahun Setelahnya
128
Episode 127 : Kalung Peninggalan Seorang Adly
129
Episode 128 : Suasana Baru Yang Aneh
130
Episode 129 : Hewan-Hewan Yang Berubah Dan bermunculan
131
Episode 130 : Kecupan Dari Seorang Gadis
132
Episode 130 : Kaki Adly Dalam Plastik ? Ha ?
133
Episode 132 : Playboy Yang Berulah
134
Episode 133 : Ayah Dan Anak Menyeringai Jahat
135
Episode 134 : Dunia Mimpi Ryan
136
Episode 135 : Keluar dari Dunia impian
137
Episode 136 : Ryan Dan Timnya
138
Episode 137 : Situasi Kritis
139
Episode 138 : Membuka Matanya kembali
140
Episode 139 : Pengorbanan Prajurit (END)
141
Pengumuman, Ledakan Jantung akan di Cetak
142
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!