10. Ryan

Aku bangun dari tidurku merasakan kalau seluruh tubuhku sudah sangatlah sakit, merasakan pusing aku mengelus kepalaku dan mengingat apa yang terjadi sebelum diriku tidak sadarkan diri. Walau setelah aku mengingatnya dan itu sudah berlalu tapi tetap kemarahan ku tidak mereda.

Melihat langit-langit yang sudah melekat dalam ingatanku, aku bangun dan sudah tahu kalau ini adalah kamarku. Mengingat kejadian sebelum aku pindah, aku ingat ada dia! Orang yang sama sekali tidak punya hati!

Beranjak turun dari kasur, aku mendatangi pintu dan membukanya melihat Fauzan sedang membawa nampan berisi camilan dan lantas setelah melihatku langsung datang padaku...

"Kamu tak apa ?" Tanya dia padaku. Aku menggelengkan kepala, namun bukan itu yang ingin aku katakan padanya. Saat bertanya di mana ayahku, dia kelihatan bingung dan mengatakan kalau menemukanku terbaring depan rumah dengan keadaan yang sudah tidak sadarkan diri.

Menghembuskan napas aku mengambil nampan darinya dan memintanya untuk duduk diruang tengah, Fauzan tersenyum kemudian pergi menuju ruang tengah sedangkan aku ke dapur dan menyimpan nampan ini. Mengambil toples berisi kue, aku membawanya menuju tempatnya Fauzan.

Dia melihatku datang padanya, aku menyimpan toples berisi kue di atas meja...

Aku tersenyum masam, "Makasih buat menolongku. Gak tau apa yang terjadi kalau kamu gak ada..."

"Jangan dipikirin hanya saja.. apa pria yang sama perempuan, mereka berada dekat sama kamu saat pingsan dan saat ini sedang makan disebuah cafe---!"

Aku sontak berdiri membuatnya kaget memintanya untuk menunggu aku berlari keluar dari rumah, mengingat kalau hanya ada satu cafe saja ditempat ini aku harus ke sana. Ingin aku bicara dengan si ayah kurang ajar itu!

Memakai sandal aku segera menyebrang dan menghampiri cafe, melihat dari jendela memang benar kalau orang itu sangat membuatku marah dengan sikapnya. Terlebih lagi perempuan itu hanya ingin uangnya saja aku yakin itu, dia sudah punya suami nampaknya.

Mana ada yang bisa dikatakan kalau seorang pria melakukan sesuatu bersama seorang wanita, itu sudah dianggap memiliki hubungan. Sedangkan ayah kurang ajar itu berhubungan dengan wanita begitu, sungguh bodoh!

Aku membanting pintu, "Ayah kurang ajar! Kau sedang apa hah ?!"

"Ryan, apa yang kau lakukan ?!" Bentaknya cukup keras. Aku datang padanya dan memukulnya hingga terjatuh, dia bangkit mencoba untuk bersabar tetapi saat menoleh ke wanita ini dia hanya terdiam dan memiliki wajah kaget.

Karena dalam keadaan mabuk saat itu kemungkinan besar dia takkan ingat padaku, hendak menendang ayahku Zian menghentikanku dengan tangannya. Semua orang melihat pertengkaran kami, seseorang datang dan dia orang yang aku kenal.

Saat kecil keluargaku bersamaku sering kemari, begitu juga pemilik cafe ini adalah dia... Pasti paham dengan apa yang terjadi...

"Henry, kau ini sebaiknya bicara pada anakmu dulu! Tiba-tiba datang membawa ibu tiri kemudian tanpa mengirim surat, bicara, atau membiayai anakmu tiba-tiba muncul membawa ibu baru untuknya ? Kau ini ayah macam apa..."

"Ini urusanku sama anakku!" Ayah segera berdiri, mengepalkan tangannya dia mau memukulku tetapi ditahan olehh wanita ini. Membuatku sangat kesal sekali padanya, aku sekalian saja menendang dia sampai jatuh tersungkur.

Ayah yang melihat itu serentak datang padaku, dia mengambil tanganku.. aku mencoba menguasai tubuhku dan tanganku tapi terlambat ketika aku dibanting, rasanya sakit dan apaan lantai ini ? Keramik jadi sakitnya minta ampun.

Seseorang datang temanku yang selalu ada untukku, dia membantuku berdiri dan wajahnya sangatlah kesal pada ayahku...

"Apa yang anda lakukan pada anak sendiri hah ?! Tiba-tiba datang membawa ibu baru untuknya dan belum pernah menemuinya ?!"

"Memangnya siapa kau ini ?"

"Aku temannya, memang ini lancang tapi apa yang Anda lakukan adalah salah!!" Bentak Zian dengan cukup kerasnya membuat seisi cafe jadi begitu hening. Aku terkejut melihat kemarahan Zian yang membara ini, seketika ayahku begitu kesal dan dia mengeluarkan sebuah pistol.

Aku sangatlah kaget karena tiba-tiba dia mengeluarkan senjata api, semua orang keluar dengan panik meninggalkan kami semua dan hanya ada pemilik cafe saja yang berada di sini. Paman ini sangatlah sering membantu diriku.

"Kau tahu ayah.. aku ingin sekali kamu membacakan buku untukku waktu kecil, saat ini masih ada saja kau bahkan tidak pernah sekalipun membacakan buku untukku. Itu jahat loh..."

"Kau sudah besar dan ingat kalau aku belum pernah menganggap kau sebagai anakku sekalipun."

"Benarkah ? Lalu kenapa kau menikahi ibuku !? Apa salahnya hingga kau bunuh ?! Apa ?! Apaan ?!!! Jika kau tidak mencekiknya hingga mati! Aku takkan menderita!!" Kataku marah sambil mencengkram lehernya, dia mengacungkan pistolnya pada leherku. Aku mengambil ujungnya dan mengigitnya melemparkannya menjauh dengan mulutku.

Tidak lama penyakitnya kambuh, aku sudah tidak peduli lagi dengan semuanya.. sekarang kau mati saja! Ayah kurang ajar!

Memukul kepalanya aku hanya bisa mengandalkan tenagaku saja, kami berkelahi sampai meja yang ada hancur. Walau aku sambil menangis berkelahi dengan dia, hatiku sangatlah sakit dan penyakit ini datang saat waktunya tidak tepat.

"Kenapa kau berhubungan dengannya ?! Jika tidak! Aku takkan terlahir di dunia ini!" Aku tak berhenti memukulinya begini terus menerus, dia sekarang memegang tanganku tapi karena aku sedang menahan sakit yang disebabkan oleh heartlosive membuatku tak bisa merasakan tenaga biasaku.

Aku sekarang ini memiliki kekuatan yang di atas rata-rata namun tetap saja apa gunanya, sakit yang aku rasakan ini tidak pernah hilang. Setelah aku muntah darah, darah mengalir di pipinya dengan tanganku yang sedang memukulinya.

Sesaat kemudian aku melihat pistol yang berada di sampingku, aku merasa kalau ini harusnya sudah berakhir saja. Mengambilnya dengan tanganku, aku memasukannya ke dalam mulutku.

Namun seseorang datang dengan tangisan, dia mengambil pistolku dan menamparku begitu keras lantas setelahnya memeluk badanku...

Dia merintih tangisan, "jangan.. lupakan.. aku berada.. di sini bersamamu!"

"Rani, kenapa kau berada di tempat ini ?" Tanyaku agak bingung. Beberapa saat aku ditendang oleh ayahku, bersama Rani aku berdiri bersamanya dan melihat kalau ayahku sangatlah marah. Namun di belakangnya ada wanita itu yang sedang kelihatan ketakutan.

Ingin sekali aku membuatnya babak belur saja, pengganti ibuku ? Jangan bercanda! Kau bahkan tidak lebih baik dari sampah daur ulang!

"Pergi kau jauh-jauh dari hidupku! Urusanmu mau menghamili siapapun wanita di dunia ini tapi jangan sampai ada anakmu yang memiliki keadaan yang sama denganku!"

"Salahkan ibumu! Karena dia, kau jadi punya penyakit terkutuk itu!"

"Kau menyalahkan ibuku ?!" Tanyaku geram sambil menahan emosiku. Aku melihatnya sedang mengambil sesuatu, itu adalah sebuah surat dan melemparkannya padaku. Rani mengambilnya lalu membuka isinya. Dia sontak kaget dan memberikannya padaku, isinya mungkin tidak berguna.

Setelah membacanya hatiku sangat sakit, seluruh tubuhku lemas dan hanya senyum diiringi air mata saja yang ada bersamaku...

Tubuhku terkoyak oleh rasa sakit, begitu juga hatiku yang terus tersayat pisau yang tersenyum saat aku menderita. Semua fakta telah terdistorsi ketika tubuhku merasakan sakitnya penyakit ini, semuanya berawal dari sebuah penderitaan yang tidak kunjung pernah menyenangkan.

Semuanya telah hancur, maafkan aku ibu.. padahal ibu mengharapkan kalau aku bahagia bersama ayah. Itu kayaknya gak mungkin deh...

Terpopuler

Comments

~H∆LUsinN∆SI~

~H∆LUsinN∆SI~

maaf Thor sejujurnya aku agak bingung di awal kayak nya di ceritain kalo ayah ryan meninggal, ini kok masih hidup ya mohon pencerahannya author😁

2021-09-14

1

zzaR

zzaR

ayah macam apa kayak gitu, emosi saya ☺️

2021-08-25

1

Zahra Fitria

Zahra Fitria

1

2021-05-25

0

lihat semua
Episodes
1 01. heartlosive
2 02. heartlosive
3 03. heartlosive
4 04. heartlosive
5 05. heartlosive
6 06. heartlosive
7 07. heartlosive
8 08. heartlosive
9 09. heartlosive
10 10. Ryan
11 11. Ryan
12 12. Ryan
13 13. Ryan
14 14. Ryan
15 15. Ryan
16 16. Ryan
17 17. Ryan
18 18. Ryan
19 19. Ryan
20 20. Ryan
21 21. Ryan
22 22. Ryan
23 23. Ryan
24 24. Ryan
25 25. Ryan
26 26. Ryan
27 27. Ryan
28 28. Ryan
29 29. Rani
30 30. Rani
31 31. Rani
32 32. Rani
33 33. Rani
34 34. Rani
35 35. Rani
36 36. Adly
37 37. Adly
38 38. Adly
39 39. Adly
40 40. Fauzan
41 41. Fauzan
42 42. Fauzan
43 43. Fauzan
44 44. Fauzan
45 45. Vina
46 46. Fauzan
47 47. Zaky
48 48. Rani
49 49. Adly, Widya
50 50. Adly, Widya
51 51. Rani, Zaky
52 52. Adly, Zaky
53 53. Adly, Zaky
54 54. Zaky, Adly
55 54. Zaky, Adly
56 56. Ezra, Fauzan
57 57. Elentry
58 58. Ezra, Fauzan
59 59. Ryan, Vina
60 60. Keluarga Adly
61 61. Keluarga Adly
62 62. Keluarga Adly
63 63. Keluarga Adly
64 64. Widya
65 65. Widya
66 66. Rani, Ryan
67 67. Rani, Ryan
68 68. Adly
69 69. Ezra, Adly
70 70. Adly, Zyred
71 71. Keluarga Adly
72 72. Keluarga Adly
73 73. ...
74 74. Surya
75 75. Surya
76 76. Zaky
77 77. Zaky
78 78. Ibu Adly
79 79. Zaky
80 90. Zyred
81 81. Ryan
82 82. Surya, Adly
83 83. Ezra
84 84. Ezra, Ryan
85 85. Keluarga Adly
86 86. Zaky
87 Episode 87 : Kekacauan Di Kota
88 Episode 88 : Zombi Yang Bernapas Dan Mengeluarkan Suhu tubuh Seperti Manusia...
89 Episode 89 : Umur Dua Bulan Bisa Seperti Anak Sepuluh Tahun
90 Episode 90 : Kekalahan Adly Pada Pertarungan
91 Episode 91 : Fidya Terbawa Kedalam Pertarungan
92 Episode 92 : Seorang Pria Tua Bersama Rencananya
93 Episode 93 : Mewariskan Kekuatan Pada Anaknya
94 Episode 94 : Kematian Adly
95 Episode 95 : Seseorang Sudah Tidak Mampu Lagi
96 Episode 96 : Zaky Bersama Perasaannya Pada Gadis
97 Episode 97 : Ezra FrameEmpat Vs Zombi Raksasa
98 Episode 98 : Selamanya Akan Kulindungi Kalian Bertiga
99 Episode 99 : Bayangan Adly Vs Fidya Anaknya Kakaknya
100 Episode 100 : Kekuatan Luar Biasa Dari Anak Kecil
101 Episode 101 : Seorang Zombi Gadis
102 DyntalGear ... KnightGear ... ArctalGear
103 Episode 102 : Zombi Perempuan Dan Ryan
104 Episode 103 : Mantannya Ryan Yaitu Zombi
105 Episode 104 : Adiknya Ryan Bersama Para Zombi
106 Episode 105 : Masalah Ryan Dan Ayah Zaky
107 Episode 106 : Zombi Kelelawar Menyerang
108 Episode 107 : Anak Kecil Tapi ... Begitulah ...
109 Episode 108 : Ryan Dan Seluruh Zombi Di kota
110 Episode 109 : Seorang Anak Yang Terlalu Sayang Pada Ayahnya
111 Episode 110 : Mencari Kartu Memori Di Bandara
112 Episode 111 : Anak Gadis Dan Zombi Bunga
113 Episode 112 : Kartu Memori
114 Episode 113 : Dokumen Di Bandara
115 Episode 114 : Ryan Yang Akan Mengamuk
116 Episode 115 : Belati Putih Mengangkat Senjata!
117 Episode 116 : Suara Tembakan Yang Terdengar Keras
118 Episode 117 : Balas Budi
119 Episode 118 : Tangan Penuh Darah Tapi tersenyum Dan Tertawa
120 Episode 119 : Dragrise Si Kadal
121 Episode 120 : Ekspresi Wajah Fauzan
122 Episode 121 : Regu Pembantai Diawal
123 Episode 122 : Tangan Berlumuran Dengan Darah
124 Episode 123 : Adik Dan Kakak
125 Episode 124 : Seorang Belati Hitam Di Depannya
126 Episode 125 : Kata-kata Mereka Semua
127 Episode 126 : Tiga Tahun Setelahnya
128 Episode 127 : Kalung Peninggalan Seorang Adly
129 Episode 128 : Suasana Baru Yang Aneh
130 Episode 129 : Hewan-Hewan Yang Berubah Dan bermunculan
131 Episode 130 : Kecupan Dari Seorang Gadis
132 Episode 130 : Kaki Adly Dalam Plastik ? Ha ?
133 Episode 132 : Playboy Yang Berulah
134 Episode 133 : Ayah Dan Anak Menyeringai Jahat
135 Episode 134 : Dunia Mimpi Ryan
136 Episode 135 : Keluar dari Dunia impian
137 Episode 136 : Ryan Dan Timnya
138 Episode 137 : Situasi Kritis
139 Episode 138 : Membuka Matanya kembali
140 Episode 139 : Pengorbanan Prajurit (END)
141 Pengumuman, Ledakan Jantung akan di Cetak
142 Pengumuman
Episodes

Updated 142 Episodes

1
01. heartlosive
2
02. heartlosive
3
03. heartlosive
4
04. heartlosive
5
05. heartlosive
6
06. heartlosive
7
07. heartlosive
8
08. heartlosive
9
09. heartlosive
10
10. Ryan
11
11. Ryan
12
12. Ryan
13
13. Ryan
14
14. Ryan
15
15. Ryan
16
16. Ryan
17
17. Ryan
18
18. Ryan
19
19. Ryan
20
20. Ryan
21
21. Ryan
22
22. Ryan
23
23. Ryan
24
24. Ryan
25
25. Ryan
26
26. Ryan
27
27. Ryan
28
28. Ryan
29
29. Rani
30
30. Rani
31
31. Rani
32
32. Rani
33
33. Rani
34
34. Rani
35
35. Rani
36
36. Adly
37
37. Adly
38
38. Adly
39
39. Adly
40
40. Fauzan
41
41. Fauzan
42
42. Fauzan
43
43. Fauzan
44
44. Fauzan
45
45. Vina
46
46. Fauzan
47
47. Zaky
48
48. Rani
49
49. Adly, Widya
50
50. Adly, Widya
51
51. Rani, Zaky
52
52. Adly, Zaky
53
53. Adly, Zaky
54
54. Zaky, Adly
55
54. Zaky, Adly
56
56. Ezra, Fauzan
57
57. Elentry
58
58. Ezra, Fauzan
59
59. Ryan, Vina
60
60. Keluarga Adly
61
61. Keluarga Adly
62
62. Keluarga Adly
63
63. Keluarga Adly
64
64. Widya
65
65. Widya
66
66. Rani, Ryan
67
67. Rani, Ryan
68
68. Adly
69
69. Ezra, Adly
70
70. Adly, Zyred
71
71. Keluarga Adly
72
72. Keluarga Adly
73
73. ...
74
74. Surya
75
75. Surya
76
76. Zaky
77
77. Zaky
78
78. Ibu Adly
79
79. Zaky
80
90. Zyred
81
81. Ryan
82
82. Surya, Adly
83
83. Ezra
84
84. Ezra, Ryan
85
85. Keluarga Adly
86
86. Zaky
87
Episode 87 : Kekacauan Di Kota
88
Episode 88 : Zombi Yang Bernapas Dan Mengeluarkan Suhu tubuh Seperti Manusia...
89
Episode 89 : Umur Dua Bulan Bisa Seperti Anak Sepuluh Tahun
90
Episode 90 : Kekalahan Adly Pada Pertarungan
91
Episode 91 : Fidya Terbawa Kedalam Pertarungan
92
Episode 92 : Seorang Pria Tua Bersama Rencananya
93
Episode 93 : Mewariskan Kekuatan Pada Anaknya
94
Episode 94 : Kematian Adly
95
Episode 95 : Seseorang Sudah Tidak Mampu Lagi
96
Episode 96 : Zaky Bersama Perasaannya Pada Gadis
97
Episode 97 : Ezra FrameEmpat Vs Zombi Raksasa
98
Episode 98 : Selamanya Akan Kulindungi Kalian Bertiga
99
Episode 99 : Bayangan Adly Vs Fidya Anaknya Kakaknya
100
Episode 100 : Kekuatan Luar Biasa Dari Anak Kecil
101
Episode 101 : Seorang Zombi Gadis
102
DyntalGear ... KnightGear ... ArctalGear
103
Episode 102 : Zombi Perempuan Dan Ryan
104
Episode 103 : Mantannya Ryan Yaitu Zombi
105
Episode 104 : Adiknya Ryan Bersama Para Zombi
106
Episode 105 : Masalah Ryan Dan Ayah Zaky
107
Episode 106 : Zombi Kelelawar Menyerang
108
Episode 107 : Anak Kecil Tapi ... Begitulah ...
109
Episode 108 : Ryan Dan Seluruh Zombi Di kota
110
Episode 109 : Seorang Anak Yang Terlalu Sayang Pada Ayahnya
111
Episode 110 : Mencari Kartu Memori Di Bandara
112
Episode 111 : Anak Gadis Dan Zombi Bunga
113
Episode 112 : Kartu Memori
114
Episode 113 : Dokumen Di Bandara
115
Episode 114 : Ryan Yang Akan Mengamuk
116
Episode 115 : Belati Putih Mengangkat Senjata!
117
Episode 116 : Suara Tembakan Yang Terdengar Keras
118
Episode 117 : Balas Budi
119
Episode 118 : Tangan Penuh Darah Tapi tersenyum Dan Tertawa
120
Episode 119 : Dragrise Si Kadal
121
Episode 120 : Ekspresi Wajah Fauzan
122
Episode 121 : Regu Pembantai Diawal
123
Episode 122 : Tangan Berlumuran Dengan Darah
124
Episode 123 : Adik Dan Kakak
125
Episode 124 : Seorang Belati Hitam Di Depannya
126
Episode 125 : Kata-kata Mereka Semua
127
Episode 126 : Tiga Tahun Setelahnya
128
Episode 127 : Kalung Peninggalan Seorang Adly
129
Episode 128 : Suasana Baru Yang Aneh
130
Episode 129 : Hewan-Hewan Yang Berubah Dan bermunculan
131
Episode 130 : Kecupan Dari Seorang Gadis
132
Episode 130 : Kaki Adly Dalam Plastik ? Ha ?
133
Episode 132 : Playboy Yang Berulah
134
Episode 133 : Ayah Dan Anak Menyeringai Jahat
135
Episode 134 : Dunia Mimpi Ryan
136
Episode 135 : Keluar dari Dunia impian
137
Episode 136 : Ryan Dan Timnya
138
Episode 137 : Situasi Kritis
139
Episode 138 : Membuka Matanya kembali
140
Episode 139 : Pengorbanan Prajurit (END)
141
Pengumuman, Ledakan Jantung akan di Cetak
142
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!