Perasaanku

" Mas Al...? Kenapa dia menghubungi aku berkali - kali...?" gumam Nayla.

" Maaf Mas, Nayla harus menjauh darimu. Lebih baik kita tidak perlu sering berkomunikasi. Aku tidak mau sakit hati lagi. Aku akan berusaha untuk melupakan tentang kita. Kita harus segera mengakhiri hubungan terpaksa ini..." batin Nayla.

Nayla kembali meletakkan ponselnya kemudian segera mandi dan bersiap - siap sholat maghrib.

Selesai sholat, Nayla memasak untuk makan malam bersama neneknya.

" Nenek istirahat saja, biar Nayla saja yang memasak..." ucap Nayla.

" Tidak apa - apa Nay, kalau hanya untuk masak Nenek masih bisa..." jawab Nenek.

" Nayla nggak mau Nenek sakit..."

" Tenang saja Nay, Nenek sudah sehat..."

* * *

Seperti biasa, Nayla pergi bekerja di perkebunan teh. Pagi ini Nayla pergi setelah menyiapkan sarapan untuk neneknya. Sepanjang perjalanan ke perkebunan, Nayla masih memikirkan hubungannya dengan Alvano, suaminya.

" Nay..." panggil Doni.

" Astaghfirullah Don, ngagetin aja sih..." ucap Nay.

" Assalamu'alaikum Nayla..." sapa Doni sambil tersenyum.

" Wa'alaikumsalam Don... ada apa...?" tanya Nayla.

" Kamu nggak ke sekolah...? Hari ini pengumuman kelulusan kita...?"

" Masya Allah... aku lupa Don. Tapi Nenek belum begitu sehat sekarang..."

" Tenang aja Nay, biar nanti Mama aku yang ambilin sekalian..."

" Terimakasih ya Don... kamu sudah banyak bantu aku..."

" Sama - sama Nay.... ya udah, kamu ikut ke sekolah nggak...?"

" Nggak Don, saya harus berangkat kerja dulu..."

" Apa kamu nggak mau cari kerjaan lain Nay...?"

" Saat ini belum Don, aku tidak tega meninggalkan nenek sendirian di rumah..."

" Ya sudah, kalau begitu aku pulang dulu soalnya masih kepagian kalau ke sekolah sekarang..."

" Lagian kamu ngapain kesini...?"

" Ya kamu di telfon nggak diangkat, aku pikir terjadi apa - apa sama kamu atau nenek..."

" Makasih Don, kamu perhatian banget sama aku dan nenek..."

" Iya Nay... ya udah aku pergi dulu. Assalamu'alaikum..."

" Wa'alaikumsalam..."

* * *

" Naylaaa...." teriak Al.

" Al... lho kenapa...?"

" Kenapa Nayla tak menjawab telfonku lagi, padahal dari kemarin aku hubungi dia..."

" Mungkin Nayla punya kesibukan yang tidak bisa di tinggal Al..."

" Apa 24 jam dia melakukan aktifitas....?" ucap Al kesal.

" Sabar Al... jangan su'udzon dulu..."

" Apa aku mulai mencintainya Bim, di setiap waktu aku selalu memikirkan dia. Bayangannya selalu memenuhi pikiranku..."

" Apa kamu pernah merasakan seperti ini saat bersama Nadine Al...?"

" Kurasa tidak Bim, tidak tahu mengapa gue bisa sama Nadine...."

" Terus....apa yang kamu dapat dari Nadine...?"

" Tidak ada, dia cuma temen buat menghadiri undangan klien aja..."

" Wahh... parah juga lho..."

" Ngapain jadi bahas Nadine sih Bim...? Kita lagi ngomongin Nayla..."

" Iya Al... kalau soal Nayla... kita kan belum mengenal dia secara detail. Siapa dia sebenarnya, dimana rumahnya, apa saja kegiatan yang dia lakukan...?" ucap Bima.

" Lho bener... selama ini gue tidak tahu bagaimana kehidupan Nayla. Kenapa dia tidak tinggal dengan orangtuanya...?"

" Sudah, ayo tidur... besok jadwal kita padat Al..."

" Tidur aja duluan sana... Emangnya gue apaan harus tidur bareng lho..." ledek Al.

" Awas aja lho... mentang - mentang punya istri...." sungut Bima.

" Keluar sana, gue mau coba hubungi Nayla lagi..." usir Al.

" Ok Boss... selamat mimpi indah..." saut Bima.

Setelah Bima keluar, Al mencoba menghubungi Nayla lagi.

" Nayla...angkat telfon aku...." gumam Al.

Beberapa kali panggilan Al tak dijawab oleh Nayla.

" Nay... apa kamu masih marah...?" gumam Al.

" Sayang... aku merindukanmu..." ucap Al lirih.

Sementara itu, Nayla yang sedang melamun di teras rumah kaget dengan panggilan Al yang tak juga berhenti.

" Sebenarnya apa yang kamu inginkan dariku Mas, kamu sudah menghancurkan hidupku. Apa tidak cukup penderitaanku ini di matamu...? Haruskah aku mati dulu biar kamu bisa melepasku...?" batin Nayla.

Nayla menangis dalam kegelapan malam diiringi gerimis yang mulai membasahi bumi.

" Aku harus kuat demi Nenek, aku tidak boleh terlihat rapuh di hadapan Nenek, kuatkan hatimu Nayla..." gumam Nayla sambil mengusap airmatanya.

Al masih terus saja menghubungi Nayla sehingga Nayla merasa risih. Akhirnya Nayla menjawab panggilan suaminya.

" Assalamu'alaikum Mas..."

" Wa'alaikumsalam Nay... kamu kemana saja Nay...?"

" Tidak kemana - mana Mas, aku masih saja disini. Tak ada lagi tujuan hidup dalam diriku sehingga aku harus pergi..."

" Nay... jangan bicara seperti itu. Maafkan aku... apa yang harus aku lakukan untuk membuatmu bisa memaafkan aku...?"

" Lepaskan aku Mas... Nayla tidak mau menjadi penghalang untuk kalian berdua..." Nayla berusaha untuk menahan airmatanya.

" Nay dengarkan aku... Hubungan aku sama Nadine sudah berakhir. Percayalah padaku Nay..."

" Maaf Mas... mungkin kita tidak di takdirkan untuk bersama..."

" Nay...kita bisa memulai semuanya dari awal lagi..."

" Kita lihat saja nanti Mas. Aku harap Mas memang benar - benar sudah berpisah dari Nadine. Jika memang Mas masih ingin mempertahankan pernikahan kita, Nayla tidak mau melihat Mas Al bersama wanita itu lagi..."

" Iya Nay... Mas tidak akan berhubungan lagi dengan Nadine..."

" Nayla pegang janji Mas Al..."

" Terimakasih Nay... aku sayang padamu..."

" Sudah malam Mas, Nayla mau tidur dulu..."

" Iya Nay... makasih udah memberikan kesempatan padaku..."

" Kesempatan tak datang dua kali Mas, ingat baik - baik..."

" Iya Nay... aku akan selalu ingat itu..."

" Assalamu'alaikum Mas..."

" Wa'alaikumsalam Nay..."

Al merasa lega setelah mendengar suara istrinya. Al berjanji tidak akan menyia -nyiakan kesempatan yang diberikan oleh istrinya.

" Nayla... aku sangat mencintaimu. Tunggu aku pulang, kita akan memulai semuanya dari awal..." gumam Al.

Setelah menutup panggilannya, Al langsung merebahkan diri di kasur kemudian tidur karena besok pekerjaannya lebih padat.

Sementara itu, Nayla tidak bisa tidur memikirkan hubungannya dengan Alvano. Tidak tahu mengapa Nayla masih memberikan kesempatan kepada Al untuk mempertahankan pernikahan terpaksa itu.

" Apa ini semua karena Mama, sehingga Mas Al masih ingin mempertahankan pernikahan ini...? Apa keputusanku sudah benar dengan memberikan kesempatan kepada Mas Al untuk bisa bersama lagi...? Tapi aku belum yakin dengan perasaanku... apakah Mas Al benar - benar sudah tak ada hubungan lagi dengan wanita itu...?" batin Nayla.

" Ya Allah...berilah aku petunjuk agar aku bisa melewati semua cobaan ini. Berikanlah jalan untuk aku dan Mas Al dalam menjalani pernikahan ini. Jika memang kami tidak berjodoh, jauhkanlah hati kami. Ridloilah kami dalam mencari kebahagiaan kami masing - masing. Tapi jika takdir cintaku adalah Mas Al, maka persatukanlah hati kami dalam ikatan suci ini. Jangan biarkan kami terombang - ambing dalam ketidakpastian hati seperti ini..." do'a Nayla dalam hati.

Hingga larut malam Nayla sulit untuk memejamkan matanya. Dia sedang menimbang hatinya sendiri setelah memberikan kesempatan kedua untuk suaminya. Nayla sebenarnya masih ragu dengan perasaannya terhadap Alvano. Apakah dia benar - benar sudah jatuh cinta dengan Al atau hanya karena dia sudah terikat dalam ikrar pernikahan.

" *Mas Al.... apakah ada cinta itu dihatimu untukku...? Aku tidak bisa melanjutkan pernikahan ini jika kamu hanya mempertahankan hubungan ini demi orangtuamu. Aku tak sanggup jika harus terus - menerus melihatmu bersama wanita lain. Jika memang tak ada lagi cinta yang bisa kau berikan padaku, lebih baik lepaskan saja diriku biar kamu juga bisa bahagia dengan wanita pilihan hatimu..."

Setelah lewat tengah malam, Nayla baru bisa tidur karena selain lelah bekerja dia juga lelah memikirkan hubungan pernikahannya dengan Alvano Sanjaya.

.

.

TBC*

.

.

Dukung terus karya Author ya...

Jangan lupa like, coment, vote and rate 5...

Terimakasih readers...🙏🙏🙏

.

.

Terpopuler

Comments

Rita susilawati

Rita susilawati

lanjut aja lh baca. nya

2023-01-21

0

Sus Susyla

Sus Susyla

ko canggung ya ..pake bahasa saya ....enak aku aja sih

2023-01-15

0

Rosmawati Intan

Rosmawati Intan

aku jadi tak fhm dgn pernikahan jrnis Alvaro..yg tak.tau keadaan istri nya cam mna..n lagi apa Al tak.pernah memberi nafkah berupa duit sma istri nya..tak pernah dk hulur..pdhl kaya ..milioner lagi...apa org tua Al tak tau keadaan menantu nya yg sbenr nya

2022-05-15

0

lihat semua
Episodes
1 -
2 Menyambut mentari pagi
3 Di Paksa Menikah
4 Pernikahan
5 Keluarga Sanjaya
6 Hati yang terluka
7 Pulang
8 Kembali beraktifitas
9 Ujian
10 Dapatkah aku bertahan...?
11 Berkunjung ke kota
12 Kenapa sesakit ini...?
13 Berusaha meraih hati Nayla
14 Jadilah milikku selamanya
15 Kenapa kau hancurkan aku...?
16 Maafkanlah aku
17 Hampa tanpamu
18 Apa yang terjadi dengannya...?
19 Perasaanku
20 Merindukanmu
21 Tragedi menghancurkan hati
22 Aku tak sanggup lagi
23 Pemakaman
24 Sebenarnya tak sanggup berpisah
25 Semua akan jadi kenangan kita
26 Ku tetap akan pergi
27 Melihatmu untuk yang terakhir
28 Pergi membawa luka
29 Memulai kehidupan baru
30 Rapuh tanpamu
31 Depresi
32 Kenapa tak jujur padaku...?
33 Bekerja
34 Sulit melupakannya
35 Ikatan batin
36 Hati yang berbunga - bunga
37 Masa lalu Nayla
38 Demi cintaku padamu
39 Tak sabar menanti hadirmu
40 Firasat
41 Merasakan apa yang dia rasakan
42 Baby Boy
43 Tiga tahun berlalu
44 Rahasiakan pertemuan kita
45 Membujuk Kak Nayla
46 Wisuda
47 Bertemu kembali
48 Bisa memelukmu lagi
49 Orangtua Nayla
50 Haruskah aku melepasmu...?
51 Penyerangan mafia
52 Penyerangan mafia
53 Dimana Nayla....?
54 Pencarian Nayla
55 Pulang ke Desa
56 Rindu bertemu
57 Hati Nayla
58 Meluapkan rasa rindu
59 Takkan kulepas lagi
60 Vino sakit
61 Menyusun rencana
62 Keluarga kecil bahagia
63 Bertemu Santi
64 Di serang lagi
65 Kalian kehidupanku
66 Night Club
67 Surprise
68 Hanya bersamamu
69 Ayah dan Ibu Nayla
70 Perusahaan baru
71 Dirimu satu - satunya
72 Menyusun strategi
73 Booking satu minggu
74 Tentang Dinda
75 Lelah
76 Akan selalu menjagamu
77 Kembali ke Night Club
78 Grogi
79 Cerita masa lalu
80 Selalu rindu
81 Info terbaru
82 Bima
83 Jangan menggodaku
84 Penculikan
85 Santi dan Boss
86 Terjebak dalam dosa
87 Masuk Markas Yuda
88 Ku ingin dia berubah
89 Bertemu Ayah dan Ibu
90 Menangkap Yuda
91 Kepergian Santi
92 Melepas sahabat terbaik
93 Pergi ke Singapore
94 Adelia
95 Kehebohan di pagi hari
96 Dimana Bima?
97 Di rumah Bima
98 Kejutan dari Bima
99 Panggilan ' Mas '
100 Permintaan Cilla
101 Rasa yang mulai tumbuh
102 Rumah Dinda
103 Perasaan Dinda
104 Mencari Dinda
105 Pingsan di pemakaman
106 Hanya salahpaham
107 Kembali
108 Persiapan pernikahan
109 Hadiah untuk Ayah
110 Merasa aneh sendiri
111 Pernikahan Bima dan Dinda
112 Gagal
113 Malam panjang
114 Ancaman
115 Tertangkap
116 Hamil
117 Kabar gembira
118 Terharu dan bahagia
119 Kebahagiaan
120 Takdir cintaku
Episodes

Updated 120 Episodes

1
-
2
Menyambut mentari pagi
3
Di Paksa Menikah
4
Pernikahan
5
Keluarga Sanjaya
6
Hati yang terluka
7
Pulang
8
Kembali beraktifitas
9
Ujian
10
Dapatkah aku bertahan...?
11
Berkunjung ke kota
12
Kenapa sesakit ini...?
13
Berusaha meraih hati Nayla
14
Jadilah milikku selamanya
15
Kenapa kau hancurkan aku...?
16
Maafkanlah aku
17
Hampa tanpamu
18
Apa yang terjadi dengannya...?
19
Perasaanku
20
Merindukanmu
21
Tragedi menghancurkan hati
22
Aku tak sanggup lagi
23
Pemakaman
24
Sebenarnya tak sanggup berpisah
25
Semua akan jadi kenangan kita
26
Ku tetap akan pergi
27
Melihatmu untuk yang terakhir
28
Pergi membawa luka
29
Memulai kehidupan baru
30
Rapuh tanpamu
31
Depresi
32
Kenapa tak jujur padaku...?
33
Bekerja
34
Sulit melupakannya
35
Ikatan batin
36
Hati yang berbunga - bunga
37
Masa lalu Nayla
38
Demi cintaku padamu
39
Tak sabar menanti hadirmu
40
Firasat
41
Merasakan apa yang dia rasakan
42
Baby Boy
43
Tiga tahun berlalu
44
Rahasiakan pertemuan kita
45
Membujuk Kak Nayla
46
Wisuda
47
Bertemu kembali
48
Bisa memelukmu lagi
49
Orangtua Nayla
50
Haruskah aku melepasmu...?
51
Penyerangan mafia
52
Penyerangan mafia
53
Dimana Nayla....?
54
Pencarian Nayla
55
Pulang ke Desa
56
Rindu bertemu
57
Hati Nayla
58
Meluapkan rasa rindu
59
Takkan kulepas lagi
60
Vino sakit
61
Menyusun rencana
62
Keluarga kecil bahagia
63
Bertemu Santi
64
Di serang lagi
65
Kalian kehidupanku
66
Night Club
67
Surprise
68
Hanya bersamamu
69
Ayah dan Ibu Nayla
70
Perusahaan baru
71
Dirimu satu - satunya
72
Menyusun strategi
73
Booking satu minggu
74
Tentang Dinda
75
Lelah
76
Akan selalu menjagamu
77
Kembali ke Night Club
78
Grogi
79
Cerita masa lalu
80
Selalu rindu
81
Info terbaru
82
Bima
83
Jangan menggodaku
84
Penculikan
85
Santi dan Boss
86
Terjebak dalam dosa
87
Masuk Markas Yuda
88
Ku ingin dia berubah
89
Bertemu Ayah dan Ibu
90
Menangkap Yuda
91
Kepergian Santi
92
Melepas sahabat terbaik
93
Pergi ke Singapore
94
Adelia
95
Kehebohan di pagi hari
96
Dimana Bima?
97
Di rumah Bima
98
Kejutan dari Bima
99
Panggilan ' Mas '
100
Permintaan Cilla
101
Rasa yang mulai tumbuh
102
Rumah Dinda
103
Perasaan Dinda
104
Mencari Dinda
105
Pingsan di pemakaman
106
Hanya salahpaham
107
Kembali
108
Persiapan pernikahan
109
Hadiah untuk Ayah
110
Merasa aneh sendiri
111
Pernikahan Bima dan Dinda
112
Gagal
113
Malam panjang
114
Ancaman
115
Tertangkap
116
Hamil
117
Kabar gembira
118
Terharu dan bahagia
119
Kebahagiaan
120
Takdir cintaku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!