Keluarga Sanjaya

Di kediaman keluarga Sanjaya, semua orang menunggu kedatangan Al dan Nayla. Semua orang mencemaskan mereka karena tak kunjung pulang.

" Assalamu'alaikum..."

" Wa'alaikumsalam... kalian darimana aja, Mama khawatir kalian kenapa - napa..." ucap Mama.

" Kami mampir sebentar tadi ke suatu tempat Ma..." jawab Alvano.

" Nayla, kamu capek ya sayang. Ayo kita makan dulu, setelah itu istirahat..." ucap Mama.

" Iya Ma..."

" Nay, kamu belum kenal kan sama anggota keluaga disini. Ayo Mas kenalin ke mereka..."

Al mengajak Nayla ke ruang keluarga dan memperkenalkan keluarganya.

" Nay, ini Papa Sanjaya, ini Mama Dewi, dan ini Bima asisten aku di kantor..." ucap Alvano.

" Selamat datang di keluarga ini Nayla, semoga kamu betah disini..." ucap Mama.

" Kakak, kok Adel nggak disebutin...?" saut adiknya Al.

" Eh... ada orang disitu...?" goda Al.

" Ihhh... Kakak...!!!" teriak Adelia.

" Iya...iya... Nay, ini Adelia pembantu baru disini..."

" Pembantu...?" tanya Nayla.

" Kakak... Adel bukan pembantu..." teriak Adel.

" Masya Allah Dek, suaranya nyaring banget kayak terompet..." saut Bima.

" Kak Bima diem aja... nggak usah ikut - ikutan..."

" Sudah - sudah jangan gangguin Adel terus..." sela Papa.

" Papa... pecat aja Kak Al sama Kak Bima, biar tidur di jalanan..." rengek Adel.

" Hehh bocah... walaupun Kakak di pecat dari kantor Papa, kantor kakak sendiri masih banyak..." saut Al.

" Udah - udah, ayo makan... ribut aja kerjaannya..." ucap Mama.

Zahra melihat keluarga Sanjaya sangat bahagia. Dia membayangkan kehidupannya selama ini yang jauh dari kata dekat bersama keluarganya. Bahkan dia dianggap tidak ada oleh keluarganya.

" Kapan aku bisa merasakan kebahagiaan seperti mereka...? Mungkin seumur hidupku tidak akan pernah merasakan yang namanya bahagia apalagi pernikahan paksa ini pasti akan membuatku semakin terpuruk..." batin Nayla.

Tanpa sadar Nayla meneteskan airmatanya melihat keharmonisan keluarga suaminya.

"Kak Nay... kamu kenapa menangis...?" tanya Adel.

" Tidak... tidak apa - apa Del, saya senang bisa mengenal keluarga ini..." ucap Nayla.

Bima memperhatikan wajah Nayla yang seperti sedang memikirkan sesuatu.

" Kenapa ada yang aneh dari istri si Boss, sepertinya dia mempunyai masalah yang berat...." batin Bima.

Mereka segera menuju meja makan untuk makan malam bersama. Setelah selesai, Nayla membanyu Mamanya membereskan meja makan. Sementara yang lain berkumpul di ruang keluarga.

" Nay, kamu istirahat saja jangan terlalu capek..." ucap Mama.

" Nayla nggak capek kok Ma, udah biasa seperti ini..." saut Nayla.

" Apa kamu bahagia dengan pernikahan ini Nak...?"

" Ma, jujur saja Nayla masih butuh waktu untuk menerima pernikahan ini begitu pula dengan Mas Al..."

" Iya Nak, maafkan Mama sudah memaksa kalian untuk menikah..."

" Ma, boleh Nay bertanya...?"

" Tanya apa Nay...?"

" Kenapa Mama tidak menikahkan Mas Al dengan gadis yang Mas Al cintai...?"

" Kamu tahu Al punya pacar...?"

" Iya Ma, Mas Al sendiri yang bilang..."

" Maafkan Mama Nak, karena keegoisan Mama kamu jadi terjebak dalam pernikahan ini. Mama hanya ingin Al berpisah dengan perempuan itu..."

" Memangnya kenapa dengan pacarnya Mas Al Ma...? Kenapa Mama tidak menyukainya...?"

" Dia bukanlah perempuan yang baik buat Al. Dia hanya menginginkan kemewahan dan tak bisa menghormati orang yang lebih tua..."

" Tapi... sepertinya Mas Al sangat mencintai gadis itu Ma..."

" Maka dari itu Nay, Mama berharap kamu bisa membuat Al melupakan gadis itu..."

" Nayla tidak yakin Ma..."

" Ayolah Nak, Mama sangat berharap kepadamu..."

" Nayla akan berusaha Ma... Do'akan Nayla dan Mas Al bisa melewati semua rintangan yang akan menerpa rumah tangga kami..."

" Iya sayang, Mama akan selalu menfo'akan yang terbaik untuk kalian...".

Mama memeluk Nayla dengan erat dan penuh kasih sayang. Nayla baru kali ini merasakan kenyamanan berada dalam pelukan seorang Ibu. Tanpa sadar Nayla menangis.

" Nay, kenapa kamu menangis...?"

" Tolong Ma, biarkan Nayla memeluk Mama lebih lama lagi..."

" Kamu kenapa Nay, kenapa tatapan matamu itu penuh dengan kepedihan. Sebenarnya apa yang kamu rasakan...? Apakah Mama egois telah memaksakan pernikahan kalian...?" batin Mama.

" Nay, sebaiknya kamu istirahat di kamar. Sudah malam, pasti kamu capek..."

" Iya Ma... tapi, dimana kamar Nayla...?"

" Nanti biar Al yang mengantar kamu ke kamar. Oh iya... kalian rencana bulan madu kapan...?"

" Maaf Ma, besok Nayla harus pulang..."

" Pulang kemana Nay...? Inikan rumah kamu juga...?"

" Nayla harus sekolah Ma..."

" Apa....? Kamu masih sekolah...?" ucap Mama kaget.

" Mama tidak tahu...? Umur Nayla baru tujuh belas tahun Ma. Apa Ibu dan Ayah tidak bilang sama Mama...?"

" Tidak, orangtuamu tidak bilang apapun sama Mama. Mereka hanya bilang kamu masih di luar kota..."

" Maafkan Nayla Ma, pasti Mama sangat kecewa sama Nayla..."

" Tidak Nak, ini semua bukan salah kamu..."

" Besok Nayla akan kembali ke Desa Ma, sebentar lagi ujian jadi Nayla harus masuk sekolah..."

" Biar Al yang mengantarmu besok sekalian Al tahu dimana kamu tinggal...?"

" Jangan Ma..."

" Kenapa Nay...?"

" Saya tinggal bersama nenek, Nay tidak mau nenek tahu dengan pernikahan Nayla. Pasti nenek akan kecewa dan jadi sakit. Nenek adalah satu - satunya orang yang Nayla miliki saat ini..."

" Kenapa bicara seperti itu Nay...? Kamu masih punya keluarga lengkap kan...?"

" Iya Ma, tapi sejak kecil Nay sudah tinggal dengan Nenek di desa. Hanya nenek yang memberikan kasih sayang dengan tulus sama Nayla..."

" Kenapa kamu tidak tinggal dengan orangtuamu Nay...?"

" Nayla tidak tahu Ma, Ibu tak pernah menganggapku ada..."

" Kasihan sekali kamu Nak, Mama janji akan selalu menyayangi dirimu..."

" Terimakasih Ma, Nayla merasa sangat nyaman berada dalam pelukan Mama..." Nayla mengusap airmata yang membasahi pipinya.

" Sudah, jangan menangis lagi. Ayo temui suamimu, kalian pasti capek dengan acara tadi..."

" Iya Ma...".

Mama dan Nayla berjalan menuju ruang keluarga berkumoul dengan yang lain.

" Al, ajak istrimu istirahat sudah malam..." ucap Mama.

" Iya Ma... ayo Nay kita ke atas..." ajak Alvano.

"Iya Mas...".

Al dan Nayla beranjak ke kamarnya di lantai atas. Sampai di dalam kamar, Nayla hanya diam saja di depan pintu. Dia melihat sekeliling ruangan yang luas dan tertata sangat rapi. Dinding dengan cat berwarna putih bersih dengan beberapa foto dan lukisan terpajang disana.

" Nay, kenapa kamu diam disitu...?" ucap Al yang sedang duduk di kasur kingsize berwarna putih.

" Mmmm.... saya mau mandi dulu Mas..."

" Ya sudah, kamu duluan sana gantian..."

" Iya Mas..."

Nayla mengambil baju ganti di dalam tasnya lalu masuk ke kamar mandi. Sementara itu, Al yang menunggu Nay mandi, tertidur karena lelah dengan kejadian hari ini.

Nayla yang baru keluar dari kamar mandi melihat Al sudah tidur di ranjang. Nay membenahi selimut di tubuh Al, kemudian sholat Isya'. Setelah itu Nayla beristirahat tidur di sofa.

Saat tengah malam Al terbangun dari tidurnya. Dia lupa bahwa tadi belum sholat Isya'. Al segera ke kamar mandi untuk mengambil wudhu. Setelah selesai sholat, Al mendekati Nayla yang sudah tidur pulas di sofa.

" Kita hanya korban dari keadaan atau takdir cinta kita memang seperti ini Nay...? Sekarang memang tak ada cinta diantara kita, tapi aku takut kebersamaan kita ini membuatmu semakin sakit hati karena sampai saat ini hatiku hanya untuk Nadine..."

" Semoga suatu saat nanti kamu mendapatkan orang yang tepat dan bisa membuatmu bahagia..." ucap Al pelan.

Al mengangkat tubuh Nayla untuk dipindahkan ke ranjang. Setelah itu Al merebahkan badannya di samping Nayla.

" Sedekat ini sama kamu kenapa jantung aku rasanya tidak karuan begini sih...? Sial... wajahnya imut sekali kalau lagi tidur..." batin Alvano.

Al ingin beranjak dari ranjang untuk berpindah ke sofa namun tak sengaja tangan Nayla malah memeluk lehernya. Mungkin Nayla mengira itu adalah guling sehingga dia memeluknya dengan erat.

Al merasakan sesak di dadanya karena sedekat ini dengan Nayla bahkan tak ada jarak sama sekali. Jantung Al berdetak begitu kencang, dia mencoba menahan nafasnya agar Nayla tidak terbangun. Karena malam sudah semakin larut, akhirnya Al juga tertidur dalam pelukan Nayla.

Saat pagi menjelang, Nayla terbangun dari tidurnya. Dia sangat kaget karena tidur di ranjang dengan memeluk suaminya. Tanpa sadar Nayla berteriak dan mendorong Al sampai jatuh ke lantai.

" Aaaa..... Mas Al...." teriak Nayla.

" Auwww....".

.

.

TBC

.

.

Terpopuler

Comments

Fmm Adila

Fmm Adila

😆😆😆

2022-03-24

1

Jusmiati

Jusmiati

😀😀😀😀😀😀

2022-03-21

0

lihat semua
Episodes
1 -
2 Menyambut mentari pagi
3 Di Paksa Menikah
4 Pernikahan
5 Keluarga Sanjaya
6 Hati yang terluka
7 Pulang
8 Kembali beraktifitas
9 Ujian
10 Dapatkah aku bertahan...?
11 Berkunjung ke kota
12 Kenapa sesakit ini...?
13 Berusaha meraih hati Nayla
14 Jadilah milikku selamanya
15 Kenapa kau hancurkan aku...?
16 Maafkanlah aku
17 Hampa tanpamu
18 Apa yang terjadi dengannya...?
19 Perasaanku
20 Merindukanmu
21 Tragedi menghancurkan hati
22 Aku tak sanggup lagi
23 Pemakaman
24 Sebenarnya tak sanggup berpisah
25 Semua akan jadi kenangan kita
26 Ku tetap akan pergi
27 Melihatmu untuk yang terakhir
28 Pergi membawa luka
29 Memulai kehidupan baru
30 Rapuh tanpamu
31 Depresi
32 Kenapa tak jujur padaku...?
33 Bekerja
34 Sulit melupakannya
35 Ikatan batin
36 Hati yang berbunga - bunga
37 Masa lalu Nayla
38 Demi cintaku padamu
39 Tak sabar menanti hadirmu
40 Firasat
41 Merasakan apa yang dia rasakan
42 Baby Boy
43 Tiga tahun berlalu
44 Rahasiakan pertemuan kita
45 Membujuk Kak Nayla
46 Wisuda
47 Bertemu kembali
48 Bisa memelukmu lagi
49 Orangtua Nayla
50 Haruskah aku melepasmu...?
51 Penyerangan mafia
52 Penyerangan mafia
53 Dimana Nayla....?
54 Pencarian Nayla
55 Pulang ke Desa
56 Rindu bertemu
57 Hati Nayla
58 Meluapkan rasa rindu
59 Takkan kulepas lagi
60 Vino sakit
61 Menyusun rencana
62 Keluarga kecil bahagia
63 Bertemu Santi
64 Di serang lagi
65 Kalian kehidupanku
66 Night Club
67 Surprise
68 Hanya bersamamu
69 Ayah dan Ibu Nayla
70 Perusahaan baru
71 Dirimu satu - satunya
72 Menyusun strategi
73 Booking satu minggu
74 Tentang Dinda
75 Lelah
76 Akan selalu menjagamu
77 Kembali ke Night Club
78 Grogi
79 Cerita masa lalu
80 Selalu rindu
81 Info terbaru
82 Bima
83 Jangan menggodaku
84 Penculikan
85 Santi dan Boss
86 Terjebak dalam dosa
87 Masuk Markas Yuda
88 Ku ingin dia berubah
89 Bertemu Ayah dan Ibu
90 Menangkap Yuda
91 Kepergian Santi
92 Melepas sahabat terbaik
93 Pergi ke Singapore
94 Adelia
95 Kehebohan di pagi hari
96 Dimana Bima?
97 Di rumah Bima
98 Kejutan dari Bima
99 Panggilan ' Mas '
100 Permintaan Cilla
101 Rasa yang mulai tumbuh
102 Rumah Dinda
103 Perasaan Dinda
104 Mencari Dinda
105 Pingsan di pemakaman
106 Hanya salahpaham
107 Kembali
108 Persiapan pernikahan
109 Hadiah untuk Ayah
110 Merasa aneh sendiri
111 Pernikahan Bima dan Dinda
112 Gagal
113 Malam panjang
114 Ancaman
115 Tertangkap
116 Hamil
117 Kabar gembira
118 Terharu dan bahagia
119 Kebahagiaan
120 Takdir cintaku
Episodes

Updated 120 Episodes

1
-
2
Menyambut mentari pagi
3
Di Paksa Menikah
4
Pernikahan
5
Keluarga Sanjaya
6
Hati yang terluka
7
Pulang
8
Kembali beraktifitas
9
Ujian
10
Dapatkah aku bertahan...?
11
Berkunjung ke kota
12
Kenapa sesakit ini...?
13
Berusaha meraih hati Nayla
14
Jadilah milikku selamanya
15
Kenapa kau hancurkan aku...?
16
Maafkanlah aku
17
Hampa tanpamu
18
Apa yang terjadi dengannya...?
19
Perasaanku
20
Merindukanmu
21
Tragedi menghancurkan hati
22
Aku tak sanggup lagi
23
Pemakaman
24
Sebenarnya tak sanggup berpisah
25
Semua akan jadi kenangan kita
26
Ku tetap akan pergi
27
Melihatmu untuk yang terakhir
28
Pergi membawa luka
29
Memulai kehidupan baru
30
Rapuh tanpamu
31
Depresi
32
Kenapa tak jujur padaku...?
33
Bekerja
34
Sulit melupakannya
35
Ikatan batin
36
Hati yang berbunga - bunga
37
Masa lalu Nayla
38
Demi cintaku padamu
39
Tak sabar menanti hadirmu
40
Firasat
41
Merasakan apa yang dia rasakan
42
Baby Boy
43
Tiga tahun berlalu
44
Rahasiakan pertemuan kita
45
Membujuk Kak Nayla
46
Wisuda
47
Bertemu kembali
48
Bisa memelukmu lagi
49
Orangtua Nayla
50
Haruskah aku melepasmu...?
51
Penyerangan mafia
52
Penyerangan mafia
53
Dimana Nayla....?
54
Pencarian Nayla
55
Pulang ke Desa
56
Rindu bertemu
57
Hati Nayla
58
Meluapkan rasa rindu
59
Takkan kulepas lagi
60
Vino sakit
61
Menyusun rencana
62
Keluarga kecil bahagia
63
Bertemu Santi
64
Di serang lagi
65
Kalian kehidupanku
66
Night Club
67
Surprise
68
Hanya bersamamu
69
Ayah dan Ibu Nayla
70
Perusahaan baru
71
Dirimu satu - satunya
72
Menyusun strategi
73
Booking satu minggu
74
Tentang Dinda
75
Lelah
76
Akan selalu menjagamu
77
Kembali ke Night Club
78
Grogi
79
Cerita masa lalu
80
Selalu rindu
81
Info terbaru
82
Bima
83
Jangan menggodaku
84
Penculikan
85
Santi dan Boss
86
Terjebak dalam dosa
87
Masuk Markas Yuda
88
Ku ingin dia berubah
89
Bertemu Ayah dan Ibu
90
Menangkap Yuda
91
Kepergian Santi
92
Melepas sahabat terbaik
93
Pergi ke Singapore
94
Adelia
95
Kehebohan di pagi hari
96
Dimana Bima?
97
Di rumah Bima
98
Kejutan dari Bima
99
Panggilan ' Mas '
100
Permintaan Cilla
101
Rasa yang mulai tumbuh
102
Rumah Dinda
103
Perasaan Dinda
104
Mencari Dinda
105
Pingsan di pemakaman
106
Hanya salahpaham
107
Kembali
108
Persiapan pernikahan
109
Hadiah untuk Ayah
110
Merasa aneh sendiri
111
Pernikahan Bima dan Dinda
112
Gagal
113
Malam panjang
114
Ancaman
115
Tertangkap
116
Hamil
117
Kabar gembira
118
Terharu dan bahagia
119
Kebahagiaan
120
Takdir cintaku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!