Pernikahan

" Kamu dengar baik - baik Nay... kamu itu sebenarnya..."

" Sebenarnya apa Kak...?"

" Kamu itu bukan anak Ibu..." ucap Maya.

" Apa maksud kakak...?"

" Ibu kamu itu sudah merebut Ayah dari Ibuku..."

" Tidak Kak, ini tidak mungkin..." tangis Nayla semakin kencang.

" Memang itulah kenyataannya... Ibumu hanya seorang perusak rumah tangga orang..."

Tak lama, Ayah masuk ke dalam kamar. Ayah mendengar semua pembicaraan antara Maya dan Nayla.

" Maya... keluarlah...!" perintah Ayah.

" Ayah..." ucap mereka berdua.

" Keluar dari sini...!"

Maya keluar dari kamar dan menyusul Ibunya di ruang tengah.

" Nayla... maafkan Ayah..."

" Kenapa Ayah tidak pernah bilang sama Nayla...?"

" Ayah tidak mau kamu sedih Nak...!"

" Apa selama ini Ayah melihat Nayla bahagia...? Ayah menitipkan Nayla di rumah nenek dari Nay kecil Yah..."

" Maafkan Ayah Nay, suatu saat nanti Ayah pasti cerita yang sebenarnya sama kamu..."

Ayah memeluk anaknya dengan sangat erat.

" Kenapa harus Nay yang di jodohkan Yah, Nay masih sekolah..."

" Kakakmu tidak mau menerima perjodohan itu Nak, Ayah tidak tahu kalau Ibumu mempunyai banyak hutang dengan keluarga itu. Maafkan Ayah..."

" Siapa Ibu kandung Nayla Yah....?"

" Sebenarnya.... Sudahlah Nak, suatu saat nanti Ayah pasti akan cerita semuanya padamu..."

" Bagaimana kalau Nenek tahu kalau Nay sudah menikah Yah...? Nay takut Nenek shock dan sakit..."

" Jangan kasih tahu Nenek dulu Nay, nanti kalau sudah waktunya Ayah sendiri yang akan memberitahu Nenek..."

" Bersiap - siaplah Nak, jangan menangis lagi. Setelah akadnya selesai, Ibu akan menjemputmu..." ucap Ayah lagi.

" Iya Ayah, Nay sudah pasrah dengan takdir Allah. Semoga Nay kuat menghadapi ini semua..."

Ayah memeluk Nayla dengan penuh kasih sayang.

" Suatu saat Ayah akan menceritakan siapa orangtuamu yang sebenarnya Nay..." batin Ayah.

" Ya sudah, Ayah kembali ke tempat akad dulu Nak. Calon suamimu sudah datang..." ucap Ayah.

" Ayah... Apakah Ibu tak pernah menyayangiku...?"

" Tidak ada Ibu yang membenci anaknya Nayla..."

Setelah memeluk anaknya sekali lagi, Ayah segera keluar dari kamar Nayla dan menghampiri penghulu yang sudah siap menikahkan kedua mempelai.

" Pak Penghulu, saya ingin tempat akadnya di ruang tertutup saja. Cukup wali dan saksi saja yang menyaksikan akad ini..."

" Tapi kenapa Pak...?" tanya keluarga mempelai pria.

" Saya hanya ingin privasi Pak, saya mohon..." ucap Ayah.

" Baiklah kalau begitu..."

Akad nikah berpindah ke sebuah kamar kosong yang sengaja telah dipersiapkan oleh Ayahnya Nayla. Disana hanya terdapat penghulu, mempelai pria, Ayah, saksi dan wali hakim.

Setelah akad nikah selesai, mereka kembali ke ruang tengah tempat saudara dan kerabat berkumpul.

Ibu segera membawa Nayla keluar dari kamarnya setelah Ijab Qobul selesai dan dinyatakan SAH.

" Nayla, ayo keluar. Temui suamimu sekarang...." ucap Ibu.

" Apakah Nayla boleh memeluk Ibu untuk yang pertama dan terakhir...?" ucap Nayla sambil menangis.

" Baiklah...".

Nayla memeluk Ibunya dengan sangat erat. Sedangkan Ibu berusaha untuk tidak meneteskan airmatanya di hadapan Nayla.

" Semua ini bukan salahmu Nay, kamu hanyalah korban dari masa lalu yang pahit..." batin Ibu.

" Sudah, hapus airmatamu. Kita keluar sekarang, suamimu sudah menunggu..." ucap Ibu.

Dengan berat hati, Nayla melangkahkan kakinya menuju ruang tengah. Dengan mengucap bismillah, Nayla menatap seorang laki - laki yang ada di depannya yang ternyata adalah suaminya.

Mereka sangat kaget saat pandangan mereka bertemu.

" Ya Allah, dia...orang yang menabrak aku tadi siang..." batin Nayla.

" Gadis ini... yang aku antar pulang tadi..." Al menatap tajam gadis di depannya.

" Nak, sekarang cium tangan suami kamu sebagai tanda kalian sudah sah menjadi suami istri..." ucap Pak Penghulu.

Nayla masih tidak percaya bahwa suaminya adalah orang yang telah dia temui tadi siang.

" Nay... ayo cepat..." bisik Ibu.

Nayla segera meraih tangan Alvino walaupun dengan perasaan ragu. Al menyambut tangan Nayla dan mencium keningnya.

Setelah acara akad nikah selesai, semua tamu dipersilahkan untuk menikmati hidangan yang telah tersedia. Al dan Nayla saling diam tidak tahu harus melakukan apa. Setelah acara selesai dan semua tamu sudah pulang, keluarga Al juga berpamitan untuk pulang.

" Nayla, kamu ikut dengan kami sekarang ya...? Mulai sekarang kamu adalah anggota keluarga Sanjaya..." ucap Mamanya Al.

Maya sedikit kecewa karena ternyata suaminya Nayla sangat tampan dan kaya. Harusnya dia yang dinikahi Al bukannya Nayla. Waktu Mamanya Al datang ke rumah untuk membicarakan pernikahan, bukan Al yang mengantar Mamanya melainkan supir kantor Papanya Al.

" Iya Ma...." ucap Nayla pelan.

Setelah mengganti pakaian pengantinnya, Nayla berpamitan dengan keluarganya. Ayah memeluk Nayla sambil menangis.

" Semoga hidupmu lebih bahagia bersama keluarga barumu Nak, maafkan Ayah tak bisa menjadi ayah yang baik untukmu. Ayah akan selalu berdo'a semoga kehidupanmu bisa lebih layak daripada sekarang..."

" Maafkan Nay juga Yah, Nayla belum bisa membalas kebaikan dan kasih sayang Ayah..."

" Pergilah Nak, semoga kebahagiaan selalu menyertaimu..." ucap Ayah.

Setelah selesai berpamitan, Nayla masuk ke dalam mobil Alvano.

" Bim, lho ikut mobil Papa. Gue sama Nayla pulang sendiri..."

" Ok Boss...!!!" jawab Bima.

Bima masuk ke dalam mobil Papanya Alvano. Mereka pulang duluan, sementara Al dan Nayla tidak langsung pulang melainkan ke Apartemen milik Alvano.

Setelah masuk ke dalam Apartement, Al menyuruh Nayla untuk duduk di sofa. Nayla merasa takut berada satu kamar dengan orang yang belum dikenalnya.

" Nay, kenapa kamu tidak menolak pernikahan ini..." ucap Al.

" Seharusnya Mas Al yang menolak..." saut Nayla.

" Jujur, aku tidak menginginkan pernikahan ini Nay..."

" Mas pikir aku mau, kalau aku tahu akan di paksa nikah seperti ini Nay tidak akan sudi jauh - jauh datang kesini..."

" Apa mau kamu sekarang Nay...?"

" Saya akan kembali ke desa sekarang juga. Anggap kita tidak pernah menikah..." ucap Nayla.

" Kamu pikir gampang...? Itu sama saja dengan membunuh Mama..."

" Memangnya kenapa dengan Mama...?"

" Dia sakit jantung..."

" Astaghfirullah... Maafkan aku Mas, aku tidak tahu soal itu. Apa rencana Mas Al sekarang...?" ucap Nayla.

" Pulanglah ke rumahku, kita harus bisa meyakinkan semua orang kalau kita menerima pernikahan ini..."

" Baiklah, tapi besok saya harus pulang ke Desa. Nenek sendirian disana, saya juga harus masuk sekolah hari Senin...".

" Ya sudah, besok aku antar kau pulang ke Desa..."

" Jangan...."

" Kenapa Nay...?"

" Aku tidak mau Nenek tahu tentang pernikahan kita. Kasihan Nenek sudah tua, pasti beliau shock dan akan jatuh sakit kalau tahu aku sudah menikah..."

" Baiklah kalau begitu, besok aku antar sampai terminal...".

" Apa saya boleh tanya sesuatu Mas...?"

" Apa...?"

" Apa.... Apa Mas Al punya kekasih...?"

" Iya... dan sampai sekarang hubungan kami masih baik - baik saja...".

" Maaf Nay, walaupun kita sudah menikah tapi aku belum bisa menerima pernikahan ini. Cintaku hanyalah untuk Nadine..." batin Alvano.

Mendengar jawaban Al, hati Nayla rasanya sakit karena dia sekarang menyandang status seorang istri namun suaminya masih berhubungan dengan wanita lain.

" Kenapa hatiku sakit mendengar Mas Al punya kekasih. Harusnya aku tak merasakan semua ini, hubunganku dengan Mas Al hanya sebatas status diatas kertas. Kami juga tidak saling mengenal..." batin Nayla.

" Nay... kamu kenapa diam...?"

" Ah...tidak apa - apa Mas. Oh iya Mas, bagaimana kalau kekasih Mas Al tahu kita sudah menikah...? Gimana hubungan kalian kedepannya...? Apa Mas Al akan menceraikan aku...?"

" Ya sudahlah... jangan berpikir sampai sejauh itu dulu, kita jalani saja kehidupan kita masing - masing seperti biasa. Kita tidak boleh mencampuri urusan pribadi masing - masing. Karena pernikahan kita hanya diatas kertas, bukan di dasari oleh cinta..." ucap Alvano.

" Baiklah, kalau itu yang Mas Al mau. Nayla akan mengikuti keputusan Mas Al..."

" Bagus, kita sepakat...."

" Iya Mas..."

" Ok...!!! Sekarang kita pulang, aku akan memperkenalkan kamu dengan semua anggota keluargaku...".

Akhirnya Al dan Nayla pulang ke kediaman keluarga Sanjaya. Mereka akan memulai aktingnya sebagai suami istri yang sudah saling menerima satu sama lain.

.

.

TBC

.

.

Mohon dukungan untuk Author ya...

Jangan lupa like, coment, vote and rate 5....

Selamat membaca readers...

.

.

Terpopuler

Comments

Kasmawati S. Smaroni

Kasmawati S. Smaroni

nayla terlalu cepat sakit hati krn suaminya punya kekasih,lebay

2022-05-20

0

Rosmawati Intan

Rosmawati Intan

tak selama nya..pilihan org tua itu slh...yg penting hati kita n bisa terima dgn lpng dada

2022-05-15

1

Fmm Adila

Fmm Adila

👍👍👍

2022-03-24

0

lihat semua
Episodes
1 -
2 Menyambut mentari pagi
3 Di Paksa Menikah
4 Pernikahan
5 Keluarga Sanjaya
6 Hati yang terluka
7 Pulang
8 Kembali beraktifitas
9 Ujian
10 Dapatkah aku bertahan...?
11 Berkunjung ke kota
12 Kenapa sesakit ini...?
13 Berusaha meraih hati Nayla
14 Jadilah milikku selamanya
15 Kenapa kau hancurkan aku...?
16 Maafkanlah aku
17 Hampa tanpamu
18 Apa yang terjadi dengannya...?
19 Perasaanku
20 Merindukanmu
21 Tragedi menghancurkan hati
22 Aku tak sanggup lagi
23 Pemakaman
24 Sebenarnya tak sanggup berpisah
25 Semua akan jadi kenangan kita
26 Ku tetap akan pergi
27 Melihatmu untuk yang terakhir
28 Pergi membawa luka
29 Memulai kehidupan baru
30 Rapuh tanpamu
31 Depresi
32 Kenapa tak jujur padaku...?
33 Bekerja
34 Sulit melupakannya
35 Ikatan batin
36 Hati yang berbunga - bunga
37 Masa lalu Nayla
38 Demi cintaku padamu
39 Tak sabar menanti hadirmu
40 Firasat
41 Merasakan apa yang dia rasakan
42 Baby Boy
43 Tiga tahun berlalu
44 Rahasiakan pertemuan kita
45 Membujuk Kak Nayla
46 Wisuda
47 Bertemu kembali
48 Bisa memelukmu lagi
49 Orangtua Nayla
50 Haruskah aku melepasmu...?
51 Penyerangan mafia
52 Penyerangan mafia
53 Dimana Nayla....?
54 Pencarian Nayla
55 Pulang ke Desa
56 Rindu bertemu
57 Hati Nayla
58 Meluapkan rasa rindu
59 Takkan kulepas lagi
60 Vino sakit
61 Menyusun rencana
62 Keluarga kecil bahagia
63 Bertemu Santi
64 Di serang lagi
65 Kalian kehidupanku
66 Night Club
67 Surprise
68 Hanya bersamamu
69 Ayah dan Ibu Nayla
70 Perusahaan baru
71 Dirimu satu - satunya
72 Menyusun strategi
73 Booking satu minggu
74 Tentang Dinda
75 Lelah
76 Akan selalu menjagamu
77 Kembali ke Night Club
78 Grogi
79 Cerita masa lalu
80 Selalu rindu
81 Info terbaru
82 Bima
83 Jangan menggodaku
84 Penculikan
85 Santi dan Boss
86 Terjebak dalam dosa
87 Masuk Markas Yuda
88 Ku ingin dia berubah
89 Bertemu Ayah dan Ibu
90 Menangkap Yuda
91 Kepergian Santi
92 Melepas sahabat terbaik
93 Pergi ke Singapore
94 Adelia
95 Kehebohan di pagi hari
96 Dimana Bima?
97 Di rumah Bima
98 Kejutan dari Bima
99 Panggilan ' Mas '
100 Permintaan Cilla
101 Rasa yang mulai tumbuh
102 Rumah Dinda
103 Perasaan Dinda
104 Mencari Dinda
105 Pingsan di pemakaman
106 Hanya salahpaham
107 Kembali
108 Persiapan pernikahan
109 Hadiah untuk Ayah
110 Merasa aneh sendiri
111 Pernikahan Bima dan Dinda
112 Gagal
113 Malam panjang
114 Ancaman
115 Tertangkap
116 Hamil
117 Kabar gembira
118 Terharu dan bahagia
119 Kebahagiaan
120 Takdir cintaku
Episodes

Updated 120 Episodes

1
-
2
Menyambut mentari pagi
3
Di Paksa Menikah
4
Pernikahan
5
Keluarga Sanjaya
6
Hati yang terluka
7
Pulang
8
Kembali beraktifitas
9
Ujian
10
Dapatkah aku bertahan...?
11
Berkunjung ke kota
12
Kenapa sesakit ini...?
13
Berusaha meraih hati Nayla
14
Jadilah milikku selamanya
15
Kenapa kau hancurkan aku...?
16
Maafkanlah aku
17
Hampa tanpamu
18
Apa yang terjadi dengannya...?
19
Perasaanku
20
Merindukanmu
21
Tragedi menghancurkan hati
22
Aku tak sanggup lagi
23
Pemakaman
24
Sebenarnya tak sanggup berpisah
25
Semua akan jadi kenangan kita
26
Ku tetap akan pergi
27
Melihatmu untuk yang terakhir
28
Pergi membawa luka
29
Memulai kehidupan baru
30
Rapuh tanpamu
31
Depresi
32
Kenapa tak jujur padaku...?
33
Bekerja
34
Sulit melupakannya
35
Ikatan batin
36
Hati yang berbunga - bunga
37
Masa lalu Nayla
38
Demi cintaku padamu
39
Tak sabar menanti hadirmu
40
Firasat
41
Merasakan apa yang dia rasakan
42
Baby Boy
43
Tiga tahun berlalu
44
Rahasiakan pertemuan kita
45
Membujuk Kak Nayla
46
Wisuda
47
Bertemu kembali
48
Bisa memelukmu lagi
49
Orangtua Nayla
50
Haruskah aku melepasmu...?
51
Penyerangan mafia
52
Penyerangan mafia
53
Dimana Nayla....?
54
Pencarian Nayla
55
Pulang ke Desa
56
Rindu bertemu
57
Hati Nayla
58
Meluapkan rasa rindu
59
Takkan kulepas lagi
60
Vino sakit
61
Menyusun rencana
62
Keluarga kecil bahagia
63
Bertemu Santi
64
Di serang lagi
65
Kalian kehidupanku
66
Night Club
67
Surprise
68
Hanya bersamamu
69
Ayah dan Ibu Nayla
70
Perusahaan baru
71
Dirimu satu - satunya
72
Menyusun strategi
73
Booking satu minggu
74
Tentang Dinda
75
Lelah
76
Akan selalu menjagamu
77
Kembali ke Night Club
78
Grogi
79
Cerita masa lalu
80
Selalu rindu
81
Info terbaru
82
Bima
83
Jangan menggodaku
84
Penculikan
85
Santi dan Boss
86
Terjebak dalam dosa
87
Masuk Markas Yuda
88
Ku ingin dia berubah
89
Bertemu Ayah dan Ibu
90
Menangkap Yuda
91
Kepergian Santi
92
Melepas sahabat terbaik
93
Pergi ke Singapore
94
Adelia
95
Kehebohan di pagi hari
96
Dimana Bima?
97
Di rumah Bima
98
Kejutan dari Bima
99
Panggilan ' Mas '
100
Permintaan Cilla
101
Rasa yang mulai tumbuh
102
Rumah Dinda
103
Perasaan Dinda
104
Mencari Dinda
105
Pingsan di pemakaman
106
Hanya salahpaham
107
Kembali
108
Persiapan pernikahan
109
Hadiah untuk Ayah
110
Merasa aneh sendiri
111
Pernikahan Bima dan Dinda
112
Gagal
113
Malam panjang
114
Ancaman
115
Tertangkap
116
Hamil
117
Kabar gembira
118
Terharu dan bahagia
119
Kebahagiaan
120
Takdir cintaku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!