Di Paksa Menikah

Sabtu pagi, Nayla berangkat ke kota dengan Bus antar kota menuju rumah Ayahnya. Butuh waktu tiga jam untuk sampai di tempat tujuan. Setelah tadi berpamitan dengan neneknya, tidak tahu kenapa hati Nayla sangat berat untuk pergi.

Sampai di kota, Nayla melangkahkan kakinya dengan sangat berat menuju rumah orangtuanya. Saat di jalan menunggu angkutan umum, tak sengaja Nayla terserempet mobil yang sedang melaju sampai di bahu jalan.

" Auwww..." Nayla terjatuh ke bahu jalan.

Mobil itu langsung berhenti tak jauh dari tempat jatuhnya Nayla. Pengemudi mobil itu keluar dari mobilnya lalu menghampiri Nayla.

" Maaf...saya tidak sengaja..."

Nayla melihat ke arah orang yang berdiri di depannya. Seorang laki - laki tampan, putih dan tinggi. Tapi dia terlihat sangat dingin dan kharismatik.

" Tidak apa - apa..." jawab Nayla.

" Mari saya bantu Nona...?"

" Terimakasih..."

" Kamu mau kemana biar saya antar...?" ucap orang itu.

" Tidak usah, terimakasih... saya bisa pulang sendiri..."

" Yakin bisa pulang sendiri...?"

" Iya..." Nayla mencoba berjalan, namun kakinya terasa sangat sakit.

Nayla hampir saja tersungkur ke jalan kalau saja laki - laki itu tak menangkapnya.

" Hati - hati Nona... sebaiknya saya antar kamu pulang..." ucapnya.

Nayla pasrah saat laki - laki itu memapahnya ke dalam mobil.

" Siapa namamu...?"

" Saya Nayla...."

" Saya Alvano..."

" Terimakasih Mas Al sudah menolong saya..."

" Saya yang minta maaf, karena sudah menabrak kamu. Sebenarnya tadi saya menghindari motor yang terlalu dekat dengan mobil saya..."

" Oh iya Nay, dimana rumah kamu...?" tanya Alvano.

" Nanti di perempatan depan belok kiri..."

" Ok...!!! Apa kamu masih sekolah...?"

" Iya Mas, saya masih sekolah tapi sebentar lagi lulus...".

" Sekolah dimana...?"

" Saya tidak sekolah disini Mas, saya kesini hanya untuk mengunjungi orangtua saya..."

" Kamu tinggal dimana...?"

" Saya tinggal di desa kecil di luar kota..."

" Kenapa tidak tinggal dengan orangtuamu...?"

" Saya juga tidak tahu Mas, sejak kecil saya tinggal dengan Nenek di desa. Aku merasa mereka tidak menganggapku ada..."

" Sekarang kita kemana lagi...?"

" Saya turun di depan Minimarket itu saja Mas, Ibu saya tidak suka saya membawa teman ke rumah..."

" Ya sudah... tapi kamu bisa jalan sampai rumah...?"

" Insya Allah bisa Mas..."

Alvano memarkirkan mobilnya di depan Minimarket. Dia membantu Nayla turun dari mobilnya.

" Kamu yakin bisa pulang sendiri Nay...?"

" Iya Mas, terimakasih sudah mengantarkan Nayla sampai sini..."

" Ya sudah, kalau begitu saya pergi dulu. Masih banyak urusan yang harus saya selesaikan.

" Iya Mas, hati - hati..."

" Ya, kamu juga hati - hati pulangnya..."

" Assalamu'alaikum Mas Al...."

" Wa'alaikumsalam Nay...".

Setelah masuk ke dalam mobilnya, Al langsung melajukan mobilnya dengan terburu - buru untuk pulang ke rumah.

* * *

Sampai di rumah, Al langsung di hadang oleh Mamanya di depan pintu.

" Assalamu'alaikum Ma..."

" Wa'alaikumsalam... Darimana kamu Al, kamu tahukan hari ini kamu akan menikah...? Apa kamu masih menemui perempuan itu lagi...?"

" Ma... Al tidak bisa menikah dengan perempuan yang tidak Al kenal. Al sangat mencintai Nadine Ma..."

" Dia itu bukan perempuan yang baik Al, dia hanya mengincar harta kamu saja..."

" Cukup Ma... Al pusing dengan semua ini. Selamanya Al akan tetap mencintai Nadine..."

" Sebaiknya kamu istirahat, habis Ashar kita akan berangkat ke rumah calon istri kamu..."

" Ma... kenapa harus secepat ini. Setidaknya biarkan Al mengenal calon istri Al terlebih dahulu..."

" Kamu bisa mengenalnya setelah menikah..."

Alvano langsung beranjak masuk ke dalam kamarnya dengan kesal. Sampai di kamar, Al merebahkan dirinya di kasur. Tanpa sadar dia mengingat gadis yang ditabraknya tadi.

" Gadis itu masih lugu dan polos. Wajahnya terlihat cantik alami tanpa make up. Senyumannya juga begitu manis..." gumam Alvano.

" Sial... apa yang aku pikirin sih...? Cuma Nadine yang ada di hatiku...".

Alvano memejamkan matanya untuk menghilangkan lelah hatinya.

" Kira - kira seperti apa gadis yang akan menikah denganku...? Apa dia secantik Nadine...? Bagaimana aku bisa menikahi gadis yang tidak ku kenal, sementara hatiku hanya untuk Nadine. Apa gadis itu sama terpaksanya seperti aku yang di paksa menikah mendadak. Bagaimana kalau dia juga punya kekasih...?"

Al pusing memikirkan pernikahan terpaksa itu. Alvano segera menghubungi Bima, Asisten pribadi sekaligus sahabatnya sejak SMP.

" Bim, lho ke rumah sekarang. Langsung aja ke kamar..." ucap Alvano.

" Ada apa Al...? Inikan hari pernikahan lho, gue lagi siapin semua perlengkapan yang akan lho bawa nanti..."

" Cepat kesini, biar diurus orang lain disitu...!"

" Siap Boss... Saya segera jalan ke rumah Boss...".

Bima segera melajukan mobilnya menuju rumah Bossnya.

" Boss... ini Bima. Boleh masuk....?" Bima mengetuk pintu kamar Al.

" Masuk Bim...!" perintah Alvano.

" Astaga Al, kenapa kamar lho berantakan...?"

" Diem lho..."

" Hhhh.... terus ngapain nyuruh gue kesini...?"

" Lho gantiin gue..."

" Maksudnya apa Boss...?"

" Lho yang nikah sama gadis itu...!"

" Masya Allah Boss... mending lho tebas aja leher gue sekarang..." ucap Bima.

" Lho tahu kan Bim, gue masih menjalin hubungan dengan Nadine. Kalau dia tahu gue nikah sama orang gimana...?"

" Gue nggak ikutan kalau soal itu Al. Gue pikir nyokap lho bener juga, Nadine bukan pilihan yang baik buat lho..."

" Kenapa lho jadi belain Mama...?"

" Tanya pada hati lho Al, apa lho beneran cinta sama Nadine...? Apakah dia mencintai lho dengan tulus bila lho tak memberikan fasilitas mewah padanya...?"

" Nadine itu pasti cinta juga sama gue Bim, apa ada yang dia cari yang melebihi gue...?"

" Sudahlah Al, yang penting sekarang lho pikirin pernikahan lho. Gue yakin calon istri lho juga di paksa menikah. Karena waktu gue anter nyokap lho ke rumahnya, gadis itu masih di luar kota. Jangan pernah sakiti gadis itu Al, lepaskan dia jika lho nggak suka. Biarkan dia juga bebas dengan pilihannya sendiri..."

" Gue juga maunya gitu Bim, tapi gue bisa apa...? Mama mengancam akan pergi dari rumah kalau gue batalin pernikahan ini..."

" Sabar Al, mungkin semua ini sudah menjadi takdir hidup lho. Mungkin Nadine bukan jodoh lho, berusahalah untuk ikhlas menerimanya..."

" Apa dia juga bisa ikhlas dengan pernikahan ini Bim, kita tidak tahu seperti apa dia..."

Tak lama, Mama mengetuk pintu kamar Alvano.

" Al... Mama masuk ya...?"

" Iya Ma..."

" Al, cepat ganti pakaian kamu, sebentar lagi kita berangkat..." ucap Mama.

" Iya Ma..." jawab Al pasrah.

Setelah selesai bersiap, Al dan Bima keluar dari kamar dan bergabung dengan yang lain.

" Sudah Al...? Ayo berangkat sekarang..." ucap Papa.

" Kak Al nggak usah khawatir, pilihan Mama pasti cantik..." saut Adelia adiknya.

" Anak kecil nggak usah ikut - ikutan..." sungut Al.

" Sudah - sudah... ayo berangkat sekarang biar nggak telat sampai sana..." ucap Mama.

Mereka segera melajukan mobilnya menuju tempat akad nikah yang dilaksanakan di rumah mempelai wanita. Mereka memakai dua mobil, Papa dan Mama bersama dengan sopir sedangkan Al bersama Bima dan Adelia.

" Tunggu Bim, kenapa kita kesini...?" ucap Al saat Bima menepikan mobilnya di depan Minimarket.

" Inikan tempat dimana gue anter Nayla tadi..." gumam Alvano.

" Kak Al ngomong apa...?" tanya Adelia.

" Tidak...!" jawab Al singkat.

" Begini Al, rumah calon istri lho itu masuk gang sempit. Nggak muat untuk mobil jalannya..."

" Kenapa Mama bisa dapet jarum di tumpukan jerami gini sih..." ucap Al kesal.

" Bukan jarum kak, Mama itu cari mutiara di dasar lautan lepas..." saut Adel.

" Jangan sok tahu lho bocah ingusan...".

Mereka menapaki gang kecil menuju rumah calon istri Alvano. Sampai di depan rumah, keluarga mempelai wanita sudah menunggu di depan rumah.

" Assalamu'alaikum..."

" Wa'alaikumsalam... silahkan masuk. Kita mulai saja acaranya, lebih cepat lebih baik.

Sementara itu di dalam kamar, Nayla sedang menangis. Dia tidak menyangka orangtuanya memaksa dia untuk menikah di usianya yang masih belia.

" Kak Maya, kenapa kalian tega melakukan semua ini padaku...? Nayla masih sekolah, kenapa Ayah dan Ibu melakukan ini...?"

" Nay, kamu turutin aja sih kemauan Ibu. Apa salahnya kamu menikah, sebentar lagi juga kamu lulus sekolah..."

" Bagaimana kalau nenek tahu Kak...? Nenek maunya Nayla jadi orang yang sukses dan berpendidikan tinggi..."

" Kamu jangan sampai kasih tahu nenek dong, gitu aja kok ribet..."

Astaghfirullah Kak... kenapa kalian melakukan ini padaku...? Apa salahku...?"

" Kamu mau tahu apa kesalahanmu...?"

" Apa Kak...? Nayla tidak pernah meminta apapun pada kalian..."

" Kamu dengar baik - baik Nay.... Kamu itu sebenarnya..."

.

.

TBC

.

.

Jangan lupa dukung Author ya...

Tinggalkan jejak dengan Like, Coment, Vote and Rate 5...

Selamat membaca....

.

.

Terpopuler

Comments

Siti Aminah

Siti Aminah

anak bawaan ibu ny atw ayahny....

2024-02-02

0

Sesye Pattiasina

Sesye Pattiasina

anak diluar nikah

2023-08-30

0

Rosmawati Intan

Rosmawati Intan

anak angkat....anak pungut..anak luar nikah....

2022-05-15

2

lihat semua
Episodes
1 -
2 Menyambut mentari pagi
3 Di Paksa Menikah
4 Pernikahan
5 Keluarga Sanjaya
6 Hati yang terluka
7 Pulang
8 Kembali beraktifitas
9 Ujian
10 Dapatkah aku bertahan...?
11 Berkunjung ke kota
12 Kenapa sesakit ini...?
13 Berusaha meraih hati Nayla
14 Jadilah milikku selamanya
15 Kenapa kau hancurkan aku...?
16 Maafkanlah aku
17 Hampa tanpamu
18 Apa yang terjadi dengannya...?
19 Perasaanku
20 Merindukanmu
21 Tragedi menghancurkan hati
22 Aku tak sanggup lagi
23 Pemakaman
24 Sebenarnya tak sanggup berpisah
25 Semua akan jadi kenangan kita
26 Ku tetap akan pergi
27 Melihatmu untuk yang terakhir
28 Pergi membawa luka
29 Memulai kehidupan baru
30 Rapuh tanpamu
31 Depresi
32 Kenapa tak jujur padaku...?
33 Bekerja
34 Sulit melupakannya
35 Ikatan batin
36 Hati yang berbunga - bunga
37 Masa lalu Nayla
38 Demi cintaku padamu
39 Tak sabar menanti hadirmu
40 Firasat
41 Merasakan apa yang dia rasakan
42 Baby Boy
43 Tiga tahun berlalu
44 Rahasiakan pertemuan kita
45 Membujuk Kak Nayla
46 Wisuda
47 Bertemu kembali
48 Bisa memelukmu lagi
49 Orangtua Nayla
50 Haruskah aku melepasmu...?
51 Penyerangan mafia
52 Penyerangan mafia
53 Dimana Nayla....?
54 Pencarian Nayla
55 Pulang ke Desa
56 Rindu bertemu
57 Hati Nayla
58 Meluapkan rasa rindu
59 Takkan kulepas lagi
60 Vino sakit
61 Menyusun rencana
62 Keluarga kecil bahagia
63 Bertemu Santi
64 Di serang lagi
65 Kalian kehidupanku
66 Night Club
67 Surprise
68 Hanya bersamamu
69 Ayah dan Ibu Nayla
70 Perusahaan baru
71 Dirimu satu - satunya
72 Menyusun strategi
73 Booking satu minggu
74 Tentang Dinda
75 Lelah
76 Akan selalu menjagamu
77 Kembali ke Night Club
78 Grogi
79 Cerita masa lalu
80 Selalu rindu
81 Info terbaru
82 Bima
83 Jangan menggodaku
84 Penculikan
85 Santi dan Boss
86 Terjebak dalam dosa
87 Masuk Markas Yuda
88 Ku ingin dia berubah
89 Bertemu Ayah dan Ibu
90 Menangkap Yuda
91 Kepergian Santi
92 Melepas sahabat terbaik
93 Pergi ke Singapore
94 Adelia
95 Kehebohan di pagi hari
96 Dimana Bima?
97 Di rumah Bima
98 Kejutan dari Bima
99 Panggilan ' Mas '
100 Permintaan Cilla
101 Rasa yang mulai tumbuh
102 Rumah Dinda
103 Perasaan Dinda
104 Mencari Dinda
105 Pingsan di pemakaman
106 Hanya salahpaham
107 Kembali
108 Persiapan pernikahan
109 Hadiah untuk Ayah
110 Merasa aneh sendiri
111 Pernikahan Bima dan Dinda
112 Gagal
113 Malam panjang
114 Ancaman
115 Tertangkap
116 Hamil
117 Kabar gembira
118 Terharu dan bahagia
119 Kebahagiaan
120 Takdir cintaku
Episodes

Updated 120 Episodes

1
-
2
Menyambut mentari pagi
3
Di Paksa Menikah
4
Pernikahan
5
Keluarga Sanjaya
6
Hati yang terluka
7
Pulang
8
Kembali beraktifitas
9
Ujian
10
Dapatkah aku bertahan...?
11
Berkunjung ke kota
12
Kenapa sesakit ini...?
13
Berusaha meraih hati Nayla
14
Jadilah milikku selamanya
15
Kenapa kau hancurkan aku...?
16
Maafkanlah aku
17
Hampa tanpamu
18
Apa yang terjadi dengannya...?
19
Perasaanku
20
Merindukanmu
21
Tragedi menghancurkan hati
22
Aku tak sanggup lagi
23
Pemakaman
24
Sebenarnya tak sanggup berpisah
25
Semua akan jadi kenangan kita
26
Ku tetap akan pergi
27
Melihatmu untuk yang terakhir
28
Pergi membawa luka
29
Memulai kehidupan baru
30
Rapuh tanpamu
31
Depresi
32
Kenapa tak jujur padaku...?
33
Bekerja
34
Sulit melupakannya
35
Ikatan batin
36
Hati yang berbunga - bunga
37
Masa lalu Nayla
38
Demi cintaku padamu
39
Tak sabar menanti hadirmu
40
Firasat
41
Merasakan apa yang dia rasakan
42
Baby Boy
43
Tiga tahun berlalu
44
Rahasiakan pertemuan kita
45
Membujuk Kak Nayla
46
Wisuda
47
Bertemu kembali
48
Bisa memelukmu lagi
49
Orangtua Nayla
50
Haruskah aku melepasmu...?
51
Penyerangan mafia
52
Penyerangan mafia
53
Dimana Nayla....?
54
Pencarian Nayla
55
Pulang ke Desa
56
Rindu bertemu
57
Hati Nayla
58
Meluapkan rasa rindu
59
Takkan kulepas lagi
60
Vino sakit
61
Menyusun rencana
62
Keluarga kecil bahagia
63
Bertemu Santi
64
Di serang lagi
65
Kalian kehidupanku
66
Night Club
67
Surprise
68
Hanya bersamamu
69
Ayah dan Ibu Nayla
70
Perusahaan baru
71
Dirimu satu - satunya
72
Menyusun strategi
73
Booking satu minggu
74
Tentang Dinda
75
Lelah
76
Akan selalu menjagamu
77
Kembali ke Night Club
78
Grogi
79
Cerita masa lalu
80
Selalu rindu
81
Info terbaru
82
Bima
83
Jangan menggodaku
84
Penculikan
85
Santi dan Boss
86
Terjebak dalam dosa
87
Masuk Markas Yuda
88
Ku ingin dia berubah
89
Bertemu Ayah dan Ibu
90
Menangkap Yuda
91
Kepergian Santi
92
Melepas sahabat terbaik
93
Pergi ke Singapore
94
Adelia
95
Kehebohan di pagi hari
96
Dimana Bima?
97
Di rumah Bima
98
Kejutan dari Bima
99
Panggilan ' Mas '
100
Permintaan Cilla
101
Rasa yang mulai tumbuh
102
Rumah Dinda
103
Perasaan Dinda
104
Mencari Dinda
105
Pingsan di pemakaman
106
Hanya salahpaham
107
Kembali
108
Persiapan pernikahan
109
Hadiah untuk Ayah
110
Merasa aneh sendiri
111
Pernikahan Bima dan Dinda
112
Gagal
113
Malam panjang
114
Ancaman
115
Tertangkap
116
Hamil
117
Kabar gembira
118
Terharu dan bahagia
119
Kebahagiaan
120
Takdir cintaku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!