Berkunjung ke kota

Tiga hari nenek di rawat di rumah sakit. Hari ini sudah diperbolehkan pulang. Doni menjemput Nenek dan Nayla ditemani Farhan.

" Assalamu'alaikum..." ucap Doni dan Farhan.

" Wa'alaikumsalam..."

" Udah siap semua Nay...?" tanya Doni.

" Udah Don, kita pulang sekarang..." jawab Nayla.

" Terimakasih ya Nak, kalian sudah baik sama Nenek..." ucap Nenek dengan tersenyum.

" Jangan bilang begitu Nek, kami semua juga cucu nenek. Sudah kewajiban kami untuk berbakti pada nenek..." saut Farhan.

" Ya udah, ayo Nek Doni bantu ke parkiran..."

Mereka semua keluar dari ruang rawat menuju tempat mobil Doni parkir.

Setengah jam perjalanan mereka sampai di rumah Nayla. Nayla memapah neneknya menuju kamar untuk istirahat. Setelah itu, Nayla membuat minuman untuk Doni dan Farhan.

" Kalian minum dulu ya, biar Nayla masak dulu buat kita makan siang..." ucap Nayla.

" Tidak perlu repot - repot Nay, kita beli aja. Kamu pasti capek..." saut Doni.

" Tidak apa - apa sekalian mau masak bubur buat Nenek..."

" Ya udah, kalau begitu kita bantuin ya Nay...?" ucap Farhan.

" Nggak usah Han, kalian tunggu aja disini..."

" Nggak apa - apa Nay, kita kan juga mau belajar masak..." saut Doni.

" Ya udah ayo ke dapur...".

Mereka bertiga memasak sambil mengobrol dan bercanda.

" Nay, sekarang apa rencana kamu...?" tanya Doni.

" Sepertinya aku akan menggantikan Nenek kerja di perkebunan..."

" Kamu yakin Nay...?" tanya Farhan.

" Mau gimana lagi, setidaknya sampai aku dapat ijazah kelulusan..." ucap Nayla.

" Tapi Nay, tidak mudah melakukan pekerjaan itu...?"

" Aku udah biasa bantu nenek kalau libur sekolah...".

" Apa orang tuamu tidak pulang Nay...?"

" Nggak tahulah Han, aku sudah telfon Kak Maya waktu nenek mau dibawa ke rumah sakit...".

" Sabar ya Nay...".

" Ayo makan, semuanya udah siap..." ajak Nayla.

Mereka bertiga makan bersama. Setelah itu Nayla menyuapi Neneknya di dalam kamar sementara Doni dan Farhan membereskan dapur yang berantakan akibat ulah mereka.

* * *

Satu bulan kemudian, Nenek sudah terlihat sangat sehat. Nenek ingin kembali bekerja di perkebunan namun tidak diperbolehkan oleh Nayla.

" Nek, sekarang Nayla udah lulus sekolah. Nayla akan mencari pekerjaan yang lebih baik. Jadi, Nenek tidak perlu bekerja lagi. Biar Nayla yang bekerja untuk Nenek..."

" Tapi Nay, apa kamu tidak mau melanjutkan kuliah...?"

" Belum tahu Nek, Nayla hanya ingin menjaga Nenek...".

" Oh iya Nek, Nayla mau ke kota sebentar ya...? Nayla ingin menemui Ayah..."

" Ada apa Nay, kenapa tiba - tiba mau bertemu Ayahmu...?"

" Nenek... apakah nenek mau bercerita tentang siapa Ibu kandung Nayla...?"

Nenek kaget dengan pertanyaan Nayla. Darimana dia tahu tentang masa lalunya.

" Kenapa kamu bertanya seperti itu Nay...?"

" Nek... Kak Maya bilang, Nayla hanyalah anak dari selingkuhan Ayah..." ucap Nayla menangis.

" Nenek tidak yakin Nay... Ayahmu bukan orang seperti itu. Dia sangat menjunjung tinggi sebuah pernikahan. Walaupun Ibumu itu bersikap kurang baik padanya, namun nenek yakin Ayahmu orang yang setia..."

" Lalu... kenapa Nayla bisa masuk dalam keluarga Ayah...?"

" Hanya Ayahmu saja yang tahu siapa dirimu yang sebenarnya Nay...".

" Nayla minta ijin ya Nek, Nayla mau menanyakan langsung pada Ayah tentang masa lalu Nayla. Nenek tidak perlu bekerja, Nayla hanya beberapa hari disana...".

" Baiklah Nay... pergilah. Hati - hati di jalan..."

" Apa tidak sebaiknya Nenek ikut saja ke kota...?"

" Tidak Nay, Nenek ini sudah tua. Sudah nggak mampu lagi menempuh perjalanan jauh. Suruh saja Ayahmu pulang, jika masih ingin melihat Nenekmu ini..."

" Nek... Nayla pasti bujukin Ayah supaya mau pulang. Nenek nggak usah khawatir...".

* * *

Siang hari Nayla sampai di depan rumah Ayahnya.

" Assalamu'alaikum..." ucap Nayla.

" Wa'alaikumsalam..." saut Ibu dari dalam.

Ibu membuka pintu melihat siapa yang datang.

" Oh kamu Nay... tumben kesini, ada apa...?"

" Nayla mau bertemu Ayah. Apakah Ayah di rumah Bu...?"

" Dia tidak ada, baru tadi pagi berangkat keluar kota..."

" Ayah kapan pulangnya...?"

" Mungkin minggu depan baru pulang. Kenapa nggak pulang ke rumah suami kamu...? Apa mereka mengusirmu...?"

" Tidak Bu, Nayla baru dari Desa langsung kesini. Nenek meminta Ibu dan Ayah untuk pulang. Kenapa Ibu dan Ayah tidak menjenguk Nenek waktu beliau sakit...?"

" Sakit....? Kapan Nenekmu sakit...?"

" Apa Kak Maya tidak bilang sama Ibu...? Sebulan lalu Nayla menghubungi Kak Maya kalau Nenek masuk rumah sakit..."

" Dia tak bilang apapun sama Ibu. Masuklah... Istirahat dulu sebelum pulang ke rumah suamimu..."

" Iya Bu...".

Setelah beristirahat sebentar, Nayla berpamitan untuk pulang ke rumah suaminya.

* * *

Di kantor, Al sedang sibuk dengan pekerjaannya. Bima sedang berada di luar kantor untuk meninjau proyek di Bandung.

Tiba - tiba Nadine datang ke kantor Al. Dia masuk ke ruangan khusus CEO itu tanpa mengetuk pintu.

" Sayang, aku merindukanmu..." Nadine memeluk Al yang masih duduk di kursi kebesarannya.

" Nadine... siapa yang mengijinkanmu masuk..." ucap Al tanpa menoleh.

Al belum menemukan cukup bukti untuk mengakhiri hubungannya dengan Nadine.

" Sayang, mana ada yang berani menghalangi calon istri Alvano Sanjaya masuk kesini..."

" Hhhh...tunggu saja sampai aku menemukan bukti penghianatanmu...." batin Al.

" Sayang, kita makan siang di luar yuk...? Kita kan udah jarang makan siang bareng..." bujuk Nadine.

" Ya udah, kamu tunggu dulu disana. Aku mau selesaikan berkas - berkas ini dulu..." ucap Al.

Setelah merapikan pekerjaannya, Al dan Nadine keluar kantor untuk makan siang. Nadine mengajak Al makan di Mall sekalian shopping.

Sementara itu, Nayla yang baru sampai di rumah suaminya di sambut dengan hangat oleh mertua dan adik iparnya.

" Kak Naylaaa..." teriak Adel.

" Assalamu'alaikum Del..."

" Wa'alaikumsalam Kak... ayo masuk, pasti Mama senang kakak datang...".

" Mamaaa..." teriak Adel.

" Ada apa sih Del, teriak - teriak seperti di hutan..." saut Mamanya di dapur.

" Lihat Ma, ada tamu di depan..."

" Siapa...?"

" Lihat aja sendiri..."

Mama beranjak menuju ruang tamu.

" Nayla..." Mama langsung memeluk menantunya.

" Mama... apa kabar....?" ucap Nayla.

" Mama baik Nay, gimana kabar kamu sayang...?"

" Nayla baik - baik aja Ma..."

" Ya sudah, kita makan dulu yuk...? Mama udah masak..." ajak Mama.

" Ma... Kak Nayla mau makan diluar sama Adel..." saut Adelia.

" Nayla itu kan baru datang Del, masih capek..."

" Kak Nayla mau kan...? Kita berangkat sekarang...?" rengek Adelia.

" Iya Del, memangnya mau kemana sih...?" tanya Nayla.

" Kita ke Mall yuk...?"

" Boleh kan Ma...?" tanya Nayla.

" Ya udah, tapi sebelum maghrib harus sudah sampai rumah..." jawab Mama.

Setelah berpamitan, Nayla dan Adel naik taksi menuju Mall terbesar yang ada di kota itu.

" Kak Nayla mau beli apa...?" tanya Adel.

Mereka sekarang sedang berkeliling mengelilingi setiap sudut Mall dari lantai dasar hingga lantai paling atas.

" Aku nggak beli apa - apa, kamu aja..."

" Udah, kakak beli semua yang kakak mau. Adel kan punya kartu unlimited dari Kak Al..."

" Tapi aku lagi nggak butuh apa - apa Del..."

" Udah, ayo ikut Adel...".

Adel menarik tangan Nayla dan masuk ke butik pakaian khusus wanita.

" Del, kita mau ngapain kesini...?"

" Sekarang Kak Nay pilih yang cocok buat Kakak..."

" Tapi Del..."

" Udah, cepetan..."

Nayla memilih pakaian yang cocok untuknya. Tapi saat melihat harganya, Nayla kaget.

" Kenapa harganya semahal ini...?" gumam Nayla.

" Udah, kalau kakak suka ambil aja. Kalau perlu butiknya ini Adel beli buat Kakak..."

" Apaan sih Del, bisa aja kamu..."

" Ya udah, kakak cobain aja dulu sana. Cari yang pas di tubuh kak Nay..."

" Baiklah, kamu tunggu disini... Aku coba dulu bajunya..."

" Ok Kak...!!!".

Setelah mencoba beberapa baju, Adel langsung membawanya ke kasir.

" Del, kamu nggak beli...?"

" Nggak, buat Kak Nay aja... Punya Adel masih banyak di rumah...".

Setelah membayar di kasir, mereka keluar mencari Restoran terdekat.

" Kak, kita makan dulu yuk...?"

" Makan dimana...?"

" Tuh, ada Restoran di depan sana..."

" Ya udah, ayo kesana..." ucap Nayla.

Saat Nayla dan Adel hendak melangkahkan kaki masuk ke dalam Restoran, Nayla melihat Seseorang yang dia kenal sedang makan juga disana.

" Kenapa aku harus melihat semua ini, kenapa rasanya sakit sekali hatiku..." batin Nayla.

" Kak... kenapa berhenti...? Ayo masuk, kita cari tempat duduk..." ucap Adelia.

" Del, kita pulang aja ya...? Aku capek banget pengen istirahat, kita makan di rumah saja ya...?"

" Tapi Kak...."

Nayla berjalan keluar duluan meninggalkan Adel yang kebingungan.

" Kak tungguin....? Jangan tinggalin aku....".

.

.

TBC

.

.

Jangan lupa dukungan untuk Author ya...

Like, coment, vote and rate 5....

🙏🙏🙏

.

.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Untung aja adek iparnya juga baik banget😬😬👍🏻👍🏻👍🏻

2023-02-27

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Apa Alvino gak memberikan Nayla nafkah ya selama mereka menikah,kok Nayla harus kerja sih??!!🤫🤫

2023-02-27

0

Oke Santai

Oke Santai

masih trus menyimak kisahnya.semangat Thor.

2022-11-26

1

lihat semua
Episodes
1 -
2 Menyambut mentari pagi
3 Di Paksa Menikah
4 Pernikahan
5 Keluarga Sanjaya
6 Hati yang terluka
7 Pulang
8 Kembali beraktifitas
9 Ujian
10 Dapatkah aku bertahan...?
11 Berkunjung ke kota
12 Kenapa sesakit ini...?
13 Berusaha meraih hati Nayla
14 Jadilah milikku selamanya
15 Kenapa kau hancurkan aku...?
16 Maafkanlah aku
17 Hampa tanpamu
18 Apa yang terjadi dengannya...?
19 Perasaanku
20 Merindukanmu
21 Tragedi menghancurkan hati
22 Aku tak sanggup lagi
23 Pemakaman
24 Sebenarnya tak sanggup berpisah
25 Semua akan jadi kenangan kita
26 Ku tetap akan pergi
27 Melihatmu untuk yang terakhir
28 Pergi membawa luka
29 Memulai kehidupan baru
30 Rapuh tanpamu
31 Depresi
32 Kenapa tak jujur padaku...?
33 Bekerja
34 Sulit melupakannya
35 Ikatan batin
36 Hati yang berbunga - bunga
37 Masa lalu Nayla
38 Demi cintaku padamu
39 Tak sabar menanti hadirmu
40 Firasat
41 Merasakan apa yang dia rasakan
42 Baby Boy
43 Tiga tahun berlalu
44 Rahasiakan pertemuan kita
45 Membujuk Kak Nayla
46 Wisuda
47 Bertemu kembali
48 Bisa memelukmu lagi
49 Orangtua Nayla
50 Haruskah aku melepasmu...?
51 Penyerangan mafia
52 Penyerangan mafia
53 Dimana Nayla....?
54 Pencarian Nayla
55 Pulang ke Desa
56 Rindu bertemu
57 Hati Nayla
58 Meluapkan rasa rindu
59 Takkan kulepas lagi
60 Vino sakit
61 Menyusun rencana
62 Keluarga kecil bahagia
63 Bertemu Santi
64 Di serang lagi
65 Kalian kehidupanku
66 Night Club
67 Surprise
68 Hanya bersamamu
69 Ayah dan Ibu Nayla
70 Perusahaan baru
71 Dirimu satu - satunya
72 Menyusun strategi
73 Booking satu minggu
74 Tentang Dinda
75 Lelah
76 Akan selalu menjagamu
77 Kembali ke Night Club
78 Grogi
79 Cerita masa lalu
80 Selalu rindu
81 Info terbaru
82 Bima
83 Jangan menggodaku
84 Penculikan
85 Santi dan Boss
86 Terjebak dalam dosa
87 Masuk Markas Yuda
88 Ku ingin dia berubah
89 Bertemu Ayah dan Ibu
90 Menangkap Yuda
91 Kepergian Santi
92 Melepas sahabat terbaik
93 Pergi ke Singapore
94 Adelia
95 Kehebohan di pagi hari
96 Dimana Bima?
97 Di rumah Bima
98 Kejutan dari Bima
99 Panggilan ' Mas '
100 Permintaan Cilla
101 Rasa yang mulai tumbuh
102 Rumah Dinda
103 Perasaan Dinda
104 Mencari Dinda
105 Pingsan di pemakaman
106 Hanya salahpaham
107 Kembali
108 Persiapan pernikahan
109 Hadiah untuk Ayah
110 Merasa aneh sendiri
111 Pernikahan Bima dan Dinda
112 Gagal
113 Malam panjang
114 Ancaman
115 Tertangkap
116 Hamil
117 Kabar gembira
118 Terharu dan bahagia
119 Kebahagiaan
120 Takdir cintaku
Episodes

Updated 120 Episodes

1
-
2
Menyambut mentari pagi
3
Di Paksa Menikah
4
Pernikahan
5
Keluarga Sanjaya
6
Hati yang terluka
7
Pulang
8
Kembali beraktifitas
9
Ujian
10
Dapatkah aku bertahan...?
11
Berkunjung ke kota
12
Kenapa sesakit ini...?
13
Berusaha meraih hati Nayla
14
Jadilah milikku selamanya
15
Kenapa kau hancurkan aku...?
16
Maafkanlah aku
17
Hampa tanpamu
18
Apa yang terjadi dengannya...?
19
Perasaanku
20
Merindukanmu
21
Tragedi menghancurkan hati
22
Aku tak sanggup lagi
23
Pemakaman
24
Sebenarnya tak sanggup berpisah
25
Semua akan jadi kenangan kita
26
Ku tetap akan pergi
27
Melihatmu untuk yang terakhir
28
Pergi membawa luka
29
Memulai kehidupan baru
30
Rapuh tanpamu
31
Depresi
32
Kenapa tak jujur padaku...?
33
Bekerja
34
Sulit melupakannya
35
Ikatan batin
36
Hati yang berbunga - bunga
37
Masa lalu Nayla
38
Demi cintaku padamu
39
Tak sabar menanti hadirmu
40
Firasat
41
Merasakan apa yang dia rasakan
42
Baby Boy
43
Tiga tahun berlalu
44
Rahasiakan pertemuan kita
45
Membujuk Kak Nayla
46
Wisuda
47
Bertemu kembali
48
Bisa memelukmu lagi
49
Orangtua Nayla
50
Haruskah aku melepasmu...?
51
Penyerangan mafia
52
Penyerangan mafia
53
Dimana Nayla....?
54
Pencarian Nayla
55
Pulang ke Desa
56
Rindu bertemu
57
Hati Nayla
58
Meluapkan rasa rindu
59
Takkan kulepas lagi
60
Vino sakit
61
Menyusun rencana
62
Keluarga kecil bahagia
63
Bertemu Santi
64
Di serang lagi
65
Kalian kehidupanku
66
Night Club
67
Surprise
68
Hanya bersamamu
69
Ayah dan Ibu Nayla
70
Perusahaan baru
71
Dirimu satu - satunya
72
Menyusun strategi
73
Booking satu minggu
74
Tentang Dinda
75
Lelah
76
Akan selalu menjagamu
77
Kembali ke Night Club
78
Grogi
79
Cerita masa lalu
80
Selalu rindu
81
Info terbaru
82
Bima
83
Jangan menggodaku
84
Penculikan
85
Santi dan Boss
86
Terjebak dalam dosa
87
Masuk Markas Yuda
88
Ku ingin dia berubah
89
Bertemu Ayah dan Ibu
90
Menangkap Yuda
91
Kepergian Santi
92
Melepas sahabat terbaik
93
Pergi ke Singapore
94
Adelia
95
Kehebohan di pagi hari
96
Dimana Bima?
97
Di rumah Bima
98
Kejutan dari Bima
99
Panggilan ' Mas '
100
Permintaan Cilla
101
Rasa yang mulai tumbuh
102
Rumah Dinda
103
Perasaan Dinda
104
Mencari Dinda
105
Pingsan di pemakaman
106
Hanya salahpaham
107
Kembali
108
Persiapan pernikahan
109
Hadiah untuk Ayah
110
Merasa aneh sendiri
111
Pernikahan Bima dan Dinda
112
Gagal
113
Malam panjang
114
Ancaman
115
Tertangkap
116
Hamil
117
Kabar gembira
118
Terharu dan bahagia
119
Kebahagiaan
120
Takdir cintaku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!