Kembali beraktifitas

Setelah mengantarkan Nayla ke terminal, Al mendapatkan kabar dari Bima jika proyeknya di serang preman. Al tak sempat menunggu sampai Bus yang dinaiki Nayla. Al buru - buru untuk melihat proyeknya yang dikacaukan orang.

" Bim..." panggil Al.

" Boss... udah sampai...? Darimana aja...?"

" Habis antar Nayla ke terminal. Ada banyak kerusakan...?"

" Tidak sih Boss, ada pekerja yang lembur dan mereka berani melawan preman - preman itu. Tapi, ada beberapa pegawai yang terluka..."

" Ya sudah, kita lihat dulu mereka..."

Al dan Bima menghampiri para pegawai yang terluka.

" Bagaimana keadaan kalian...?" tanya Al.

" Kami tidak apa - apa Pak, hanya luka kecil..." jawab para pegawai.

" Ya sudah kalau begitu, ini untuk kalian semua berobat..."

Al menyerahkan beberapa lembar uang kepada para pegawai bangunan itu.

" Terimakasih Pak...".

" Ya sudah, saya pergi dulu. Ingat, mulai dari sekarang kalian harus lebih waspada lagi karena penyerangan itu pasti kembali lagi..."

" Baik Pak..."

" Bim, mulai besok tempatkan beberapa orang disini untuk berjaga - jaga dan melindungi para pegawai..."

" Siap Boss...".

* * *

" Nay, kamu bangun belum...?" Nenek mengetuk pintu kamar Nayla.

" Astaghfirullah, aku kok bisa kesiangan sih..." gumam Nayla.

" Iya Nek... maaf Nayla telat bangunnya..." ucap Nayla saat membuka pintu.

" Kamu pasti kecapekan ya, habis dari kota...?"

" Sepertinya iya Nek, maaf ya... jadinya Nenek yang membuat sarapan..."

" Tidak apa - apa Nay, kamu jangan terlalu capek sebentar lagi ujian. Jangan sampai kamu sakit..."

" Iya Nek, Nayla pasti jaga kesehatan kok...".

" Ya udah, kamu sholat dulu keburu siang..."

" Iya Nek....".

Setelah selesai sarapan, Nenek pergi ke perkebunan untuk bekerja. Sementara itu, Nayla bersiap - siap untuk berangkat sekolah.

" Assalamu'alaikum..." ucap seseorang di depan rumah.

" Wa'alaikumsalam.... Doni, ngapain kamu kesini...?"

" Jemput kamulah Nay... Kamu tidak apa - apa kan...? Aku khawatir sama kamu, kemarin kamu tidak bisa mengontrol diri. Kamu sebenarnya kenapa Nay...?"

" Aku tidak apa - apa Don, cuma capek aja..."

" Ya sudah, ayo berangkat...?"

" Sebentar, aku kunci pintu dulu..."

Nayla di bonceng motor oleh Doni menuju ke sekolah. Sampai di sekolah, Santi dan Farhan sudah menunggu di depan gerbang.

" Assalamu'alaikum..." ucap Nayla.

" Wa'alaikumsalam..." jawab Santi dan Farhan.

" Tumben Nay, bareng sama Doni...?" tanya Santi.

" Iya, tadi dia jemput ke rumah San..." jawab Nayla.

" Kok bisa...?"

" Mana aku tahu, saat aku keluar dari rumah Doni udah di depan rumah...".

" Ciiieeee... pasti lagi PDKT ya...?"

" Hussh.... jangan ngawur kamu San..."

" Hehehee.... hati orang tidak ada yang tahu Nay..."

" Aku sudah tidak bisa membuka hatiku untuk siapapun lagi San..." batin Nayla.

" Udah ah... jangan bahas itu lagi. Ayo masuk ke kelas, keburu bel masuk berbunyi..." ucap Nayla.

" Nayla, Santi... tungguin dong...." teriak Farhan.

" Masya Allah Han, berisik banget sih..." ucap Doni.

" Hehehee... habisnya mereka ninggalin kita Don..."

" Memangnya nggak bisa jalan sendiri apa..."

" Jalan rame - rame itu lebih menyenangkan Don..."

" Terserahlah..."

Doni dan Farhan menyusul Nayla dan Santi yang sudah masuk ke kelas duluan.

" Nay, nanti pulang sekolah kita ke rumah Doni ya buat belajar bareng..." ajak Farhan.

" Sepertinya nggak bisa deh Han, aku belum ijin sama Nenek..." jawab Nayla.

" Yahh.... ayolah Nay, kapan lagi kita bisa main ke rumah Doni..." bujuk Farhan.

" Lain kali aja ya..."

" Jangan di paksa Han, lagian ngajak Nayla mendadak gitu..." sela Doni.

Tak lama bel tanda masuk berbunyi dan seorang guru masuk ke dalam kelas untuk memulai pelajaran.

" Selamat pagi anak - anak..."

" Selamat pagi Pak Guru..."

" Karena dua minggu lagi kalian sudah mulai ujian akhir, maka hari ini kita akan membahas soal - soal ujian tahun kemarin. Masukkan semua buku kalian, kalian kerjakan soal - soal di tangan saya ini..."

Pak guru membagikan lembar soal kepada semua murid untuk latihan ujian.

" Nay, kok mendadak gini sih...? Aku belum belajar semalam..." bisik Santi.

" Ssttt... jangan berisik, nanti di keluarin dari kelas..." saut Nayla sambil berbisik.

" Semua di harap tenang dan kerjakan tugas kalian..." kata Pak Guru tiba - tiba.

Semua anak mengerjakan soal dengan serius hingga selesai. Dua jam kemudian, semua tugas di kumpulkan ke meja guru.

Pulang sekolah, Nayla menunggu angkutan umum di depan gerbang. Doni menghampiri dia setelah mengambil motornya di parkiran.

" Nay, pulang bareng aku yuk...?" ajak Doni.

" Nggak usah Don, aku bisa pulang sendiri..." tolak Nayla.

" Ayolah Nay, kita kan searah..."

" Tapi Don..."

" Udah... ayo cepetan naik..."

" Iya - iya...".

Setelah Nayla naik ke motor, Doni segera melajukan motornya menuju rumah Nayla sambil berbincang - bincang.

" Nay, sebenarnya kamu ada masalah apa sih...? Dari tadi kayaknya kusut banget tuh muka..."

" Tidak apa - apa Don, perasaan kamu aja kali..."

" Mungkin, tapi melihat sikap kamu waktu menghajar preman kemarin aku ngerasa kamu lagi meluapkan amarah kamu..."

" Jangan berpikir yang aneh - aneh Don, jangan khawatirin aku. Semua baik - baik aja kok..."

" Ok...!!! Aku nggak akan paksa kamu untuk cerita. Jika kamu butuh teman untuk membagi dukamu, aku akan selalu siap jadi sandaran untukmu..."

" Terimakasih Don, aku masih bisa melewati hari - hari ke depan dengan baik kok..."

" Jangan pernah sungkan untuk meminta bantuan apapun padaku Nay, karena kita adalah sahabat..."

" Iya Don, kamu memang sahabat terbaikku. Oh iya, rencana kamu setelah lulus apa Don...?"

" Belum tahu Nay, Ayah nyuruh aku kuliah di Singapore. Ada paman yang bekerja disana...".

" Kamu beruntung Don masih bisa kuliah..."

" Kamu nggak kuliah Nay...?"

" Lihat nanti aja Don...".

Karena asyik ngobrol, tak terasa mereka sudah sampai di depan rumah Nayla.

" Terimakasih ya Don, udah antar Nay sampai rumah..."

" Iya Nay... ya udah aku langsung pulang ya..."

" Iya, hati - hati di jalan..."

"Assalamu'alaikum Nay..."

" Wa'alaikumsalam...".

Setelah Doni pergi, Nayla langsung masuk ke dalam kamar karena neneknya lagi istirahat kalau jam segini. Nayla merebahkan tubuhnya di kasur dan memejamkan matanya sejenak untuk melepas lelah. Namun tak lama, dia teringat dengan Alvano suaminya.

" Mas Al, seperti apa hubungan kita nanti ya...? Aku tidak tahu bagaimana kelanjutan pernikahan ini. Aku belum siap menerima semua kenyataan ini. Harusnya kamu bahagia dengan wanita pilihanmu itu, bukan diriku..." batin Nayla.

Tak lama, ponsel Nayla berdering.

" Nomer siapa ini...?" gumam Nayla.

Dia segera mengangkat telfonnya.

" Assalamu'alaikum..."

" Wa'alaikumsalam Nay.... ini Al. Kamu baik - baik aja kan...?"

" Iya Mas, Nay baik - baik saja kok. Ini baru pulang dari sekolah..."

" Syukurlah kalau kamu baik - baik saja. Soal preman kemarin, aku takut kamu jadi trauma..."

" Tidak Mas, Nay tidak apa - apa..."

" Nanti selesai ujian aku jemput ke Desa kamu ya...?"

" Jangan Mas, nanti Nayla berangkat sendiri kesana..."

" Yakin kamu Nay...?"

" Iya Mas, Nay sudah terbiasa pergi sendirian...".

" Kalau ada apa - apa, kamu bilang sama aku ya..."

" Insya Allah Mas...".

" Adel nyariin kamu terus tuh, jadi selesai ujian langsung kesini ya...?"

" Iya Mas.... Insya Allah..."

" Ya udah, kalau begitu aku balik kerja lagi ya...? Masih banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan..."

" Iya Mas, hati - hati kerjanya... jangan lupa makan biar nggak sakit..."

" Iya Nay... Kamu juga jaga kesehatan disana, jangan sampai kecapek'an... Assalamu'alaikum..."

" Wa'alaikumsalam Mas...".

Nayla kembali merebahkan tubuhnya di kasur setelah menutup telfonnya.

" Kenapa rasanya seneng banget ya setelah mendengar suara Mas Al..." batin Nayla sambil tersenyum.

" Astaghfirullah Nay... jangan terlalu berharap sama kekasih orang..." gumam Nayla.

" Mas Al... semoga pernikahan kita ini bisa menjadi kehidupan yang nyata untuk kita, bukan hanya diatas kertas...".

.

.

TBC

.

.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Setelah ku baca sampai di bab ini,Walaupun mereka di jodohkan tapi sikap nya Alvino ke Nayla masih wajar,dan Baik menurut ku,,,Semoga saja Al cepat sadar dgn kelakuan dan sikapnya Nadien ya,,,

2023-02-27

0

Rosmawati Intan

Rosmawati Intan

Nayla cepat suka sma Al

2022-05-15

0

atin p

atin p

yg nyari Adel bukan mas Al....dasar nasib
...

2021-12-26

0

lihat semua
Episodes
1 -
2 Menyambut mentari pagi
3 Di Paksa Menikah
4 Pernikahan
5 Keluarga Sanjaya
6 Hati yang terluka
7 Pulang
8 Kembali beraktifitas
9 Ujian
10 Dapatkah aku bertahan...?
11 Berkunjung ke kota
12 Kenapa sesakit ini...?
13 Berusaha meraih hati Nayla
14 Jadilah milikku selamanya
15 Kenapa kau hancurkan aku...?
16 Maafkanlah aku
17 Hampa tanpamu
18 Apa yang terjadi dengannya...?
19 Perasaanku
20 Merindukanmu
21 Tragedi menghancurkan hati
22 Aku tak sanggup lagi
23 Pemakaman
24 Sebenarnya tak sanggup berpisah
25 Semua akan jadi kenangan kita
26 Ku tetap akan pergi
27 Melihatmu untuk yang terakhir
28 Pergi membawa luka
29 Memulai kehidupan baru
30 Rapuh tanpamu
31 Depresi
32 Kenapa tak jujur padaku...?
33 Bekerja
34 Sulit melupakannya
35 Ikatan batin
36 Hati yang berbunga - bunga
37 Masa lalu Nayla
38 Demi cintaku padamu
39 Tak sabar menanti hadirmu
40 Firasat
41 Merasakan apa yang dia rasakan
42 Baby Boy
43 Tiga tahun berlalu
44 Rahasiakan pertemuan kita
45 Membujuk Kak Nayla
46 Wisuda
47 Bertemu kembali
48 Bisa memelukmu lagi
49 Orangtua Nayla
50 Haruskah aku melepasmu...?
51 Penyerangan mafia
52 Penyerangan mafia
53 Dimana Nayla....?
54 Pencarian Nayla
55 Pulang ke Desa
56 Rindu bertemu
57 Hati Nayla
58 Meluapkan rasa rindu
59 Takkan kulepas lagi
60 Vino sakit
61 Menyusun rencana
62 Keluarga kecil bahagia
63 Bertemu Santi
64 Di serang lagi
65 Kalian kehidupanku
66 Night Club
67 Surprise
68 Hanya bersamamu
69 Ayah dan Ibu Nayla
70 Perusahaan baru
71 Dirimu satu - satunya
72 Menyusun strategi
73 Booking satu minggu
74 Tentang Dinda
75 Lelah
76 Akan selalu menjagamu
77 Kembali ke Night Club
78 Grogi
79 Cerita masa lalu
80 Selalu rindu
81 Info terbaru
82 Bima
83 Jangan menggodaku
84 Penculikan
85 Santi dan Boss
86 Terjebak dalam dosa
87 Masuk Markas Yuda
88 Ku ingin dia berubah
89 Bertemu Ayah dan Ibu
90 Menangkap Yuda
91 Kepergian Santi
92 Melepas sahabat terbaik
93 Pergi ke Singapore
94 Adelia
95 Kehebohan di pagi hari
96 Dimana Bima?
97 Di rumah Bima
98 Kejutan dari Bima
99 Panggilan ' Mas '
100 Permintaan Cilla
101 Rasa yang mulai tumbuh
102 Rumah Dinda
103 Perasaan Dinda
104 Mencari Dinda
105 Pingsan di pemakaman
106 Hanya salahpaham
107 Kembali
108 Persiapan pernikahan
109 Hadiah untuk Ayah
110 Merasa aneh sendiri
111 Pernikahan Bima dan Dinda
112 Gagal
113 Malam panjang
114 Ancaman
115 Tertangkap
116 Hamil
117 Kabar gembira
118 Terharu dan bahagia
119 Kebahagiaan
120 Takdir cintaku
Episodes

Updated 120 Episodes

1
-
2
Menyambut mentari pagi
3
Di Paksa Menikah
4
Pernikahan
5
Keluarga Sanjaya
6
Hati yang terluka
7
Pulang
8
Kembali beraktifitas
9
Ujian
10
Dapatkah aku bertahan...?
11
Berkunjung ke kota
12
Kenapa sesakit ini...?
13
Berusaha meraih hati Nayla
14
Jadilah milikku selamanya
15
Kenapa kau hancurkan aku...?
16
Maafkanlah aku
17
Hampa tanpamu
18
Apa yang terjadi dengannya...?
19
Perasaanku
20
Merindukanmu
21
Tragedi menghancurkan hati
22
Aku tak sanggup lagi
23
Pemakaman
24
Sebenarnya tak sanggup berpisah
25
Semua akan jadi kenangan kita
26
Ku tetap akan pergi
27
Melihatmu untuk yang terakhir
28
Pergi membawa luka
29
Memulai kehidupan baru
30
Rapuh tanpamu
31
Depresi
32
Kenapa tak jujur padaku...?
33
Bekerja
34
Sulit melupakannya
35
Ikatan batin
36
Hati yang berbunga - bunga
37
Masa lalu Nayla
38
Demi cintaku padamu
39
Tak sabar menanti hadirmu
40
Firasat
41
Merasakan apa yang dia rasakan
42
Baby Boy
43
Tiga tahun berlalu
44
Rahasiakan pertemuan kita
45
Membujuk Kak Nayla
46
Wisuda
47
Bertemu kembali
48
Bisa memelukmu lagi
49
Orangtua Nayla
50
Haruskah aku melepasmu...?
51
Penyerangan mafia
52
Penyerangan mafia
53
Dimana Nayla....?
54
Pencarian Nayla
55
Pulang ke Desa
56
Rindu bertemu
57
Hati Nayla
58
Meluapkan rasa rindu
59
Takkan kulepas lagi
60
Vino sakit
61
Menyusun rencana
62
Keluarga kecil bahagia
63
Bertemu Santi
64
Di serang lagi
65
Kalian kehidupanku
66
Night Club
67
Surprise
68
Hanya bersamamu
69
Ayah dan Ibu Nayla
70
Perusahaan baru
71
Dirimu satu - satunya
72
Menyusun strategi
73
Booking satu minggu
74
Tentang Dinda
75
Lelah
76
Akan selalu menjagamu
77
Kembali ke Night Club
78
Grogi
79
Cerita masa lalu
80
Selalu rindu
81
Info terbaru
82
Bima
83
Jangan menggodaku
84
Penculikan
85
Santi dan Boss
86
Terjebak dalam dosa
87
Masuk Markas Yuda
88
Ku ingin dia berubah
89
Bertemu Ayah dan Ibu
90
Menangkap Yuda
91
Kepergian Santi
92
Melepas sahabat terbaik
93
Pergi ke Singapore
94
Adelia
95
Kehebohan di pagi hari
96
Dimana Bima?
97
Di rumah Bima
98
Kejutan dari Bima
99
Panggilan ' Mas '
100
Permintaan Cilla
101
Rasa yang mulai tumbuh
102
Rumah Dinda
103
Perasaan Dinda
104
Mencari Dinda
105
Pingsan di pemakaman
106
Hanya salahpaham
107
Kembali
108
Persiapan pernikahan
109
Hadiah untuk Ayah
110
Merasa aneh sendiri
111
Pernikahan Bima dan Dinda
112
Gagal
113
Malam panjang
114
Ancaman
115
Tertangkap
116
Hamil
117
Kabar gembira
118
Terharu dan bahagia
119
Kebahagiaan
120
Takdir cintaku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!