Episode 5. Kepulangan Hanif

Hari ini, Hanif bener-bener pulang kerumah. Setelah menjemput Shofia dan Naina mereka pulang. Ibu Naflah sangat bahagia, melihat putrinya sudah akur kembali. Begitu juga Naina sangat bahagia melihat Papa nya pulang.

Shofia tidak banyak bicara, dia langsung memasak makan malam. Tentunya dengan uang pribadinya, yang dia dapat dari meminjam pada sahabatnya yaitu Melati.

Setelah masakan sudah tertata di meja. Shofia memanggil Hanif dikamar, yang tengah asik dengan Handphonenya.

“Mas, makan malam sudah siap,” Panggil Shofia pelan

“Iya.”

Hanif segera keruang makan. Shofia langsung mengambil nasi untuk Hanif, dan menyuapi Naina.

Naina sangat lahap sekali, mungkin karena ada Hanif saat ini. Seorang anak paling bahagia saat kedua orang tuanya bersama. Dan anak kecil paling kuat ikatan batinnya.

Selesai makan, Naina meminta Papa nya menemani di kamarnya. Hanif pun menurut, dia memang kangen kepada putrinya.

Banyak yang dibicarakan oleh Naina, membuat Hanif tertawa. Shofia mendengar percakapan antara anak dan ayah itu. Sungguh akrab, tapi entah kenapa perubahan Hanif sangat drastis, dari penuh kasih sayang sampai jadi pemarah, dan mengatur keuangan Shofia.

Jam menunjukkan pukul 22.00, Shofia segera istirahat. Dia tidak ingin terlambat bangun saat pagi. Apalagi saat ini dia sudah bekerja. Harus bisa membagi waktu, antara kewajiban dirumah dan dikantor.

Menunggu Hanif yang tidak kunjung datang kekamar, Shofia pun tidur terlebih dahulu.

Saat pagi menjelang, selesai sholat Shubuh Shofia langsung menyiapkan sarapan pagi. Sengaja hari ini Shofia menyiapkan masakan pagi spesial. Bukan untuk menyindir Hanif, bukan pula ingin di puji. Tapi Shofia sangat bahagia karena Hanif pulang kerumah.

Saat sudah sarapan pagi, Hanif terlihat heran, mungkin karena menu sarapan pagi ini berbeda. Sandwich menu yang tidak pernah disediakan oleh Shofia selama ini. Dan menu itu juga tidak murah, karena lengkap dengan daging.

Naina sangat senang melihat sarapan pagi yang mengunggah selera. Karena selama ini Naina tidak pernah di ajak makan di tempat mewah.

“Dapat dari mana uang? Inikan mahal, seharusnya kamu jangan boros kalau belanja. Aku saja baru mau transfer sekarang uang bulanan kamu.” Ujar Hanif dingin.

“Ibu yang belanja kemaren. Jika saya menolak kasihan.” Jawab Shofia santai. Karena bagi Shofia percuma menjelaskan dari mana uang yang dia dapat. Toh Hanif tidak akan perduli, bahkan dia akan menghina Shofia. Meski niat Shofia baik sekalipun.

“Syukurlah kamu tidak ngutang. Jangan sampai kamu permalukan aku, gara-gara kamu ngutang buat makan enak.”

Deg,,

Dada Shofia terasa sesak mendengar ucapan Hanif. Dia berusaha menerima segala hinaan, demi Naina. Shofia tidak ingin ribut masalah makanan di depan Naina.

“Mas, nanti pulang jam berapa?”

“Nanti aku pulang malam. Masih ada pekerjaan yang harus selesai hari ini.”

“Baiklah, Mas. Tapi ada yang ingin Shofia bicarakan.”

“Masalah apa?”

“Kemaren, dari kantor, Shofia mendapatkan fasilitas rumah dan mobil. Menurut Mas bagaimana?” Tanya Shofia gugup.

Hanif tidak menjawab, dia seperti memikirkan sesuatu. Entah Hanif merasa heran dengan jabatan Shofia atau dia merasa iri dengan apa yang Shofia dapat.

“Emang kamu kerja apa? Sampai kamu bisa mendapat fasilitas secepat itu.” Ujar Hanif, terasa menyakitkan kata-katanya.

“Jadi asisten pribadi Mas.?” Jawab Shofia pelan.

Hanif menatap Shofia, yang saat ini duduk pas didepannya. Ada tatapan membunuh, seakan Hanif tidak percaya dengan apa yang dikatakan Shofia.

“Sebentar, apa kamu? Baru masuk sudah menjabat asisten pribadi. Jangan sampai aku mendengar kamu berbuat hal yang aneh. Kamu tidak tahu kehidupan para pembisnis diluar sana. Semuanya sering main perempuan, dan aku tidak mau kamu menjual harga diri hanya untuk kesenangan kamu.” Shofia menatap Hanif. Ucapannya sungguh membuat sakit hati Shofia. Karena selama ini Hanif tahu Shofia hanya wanita ibu rumah tangga, tanpa ingat siapa Shofia di masa lalunya, sebelum menikah.

“Cukup Mas. Aku masih punya harga diri, jangan pernah berpikir aku akan menghianati pernikahan ini. “ Marah, sangat marah. Tapi Shofia meredam marahnya, karena ada Naina yang sibuk dengan makanan lezat nya.

“Aku tidak sudi tinggal di rumah yang di sediakan kantor kamu. Karena aku lebih suka tinggal di rumah ini. Meski kecil tapi membeli dengan uang yang halal.” Tanpa berbicara lagi. Hanif langsung berdiri mencium Naina lalu pergi.

Shofia masih duduk, dengan air mata yang sudah tidak dapat di tahan. Semua kata-kata Hanif sudah sangat keterlaluan. Dia tidak lagi berpikir sehat, pikiran Hanif sudah benar-benar sakit. Tidak lagi berpikir baik.

Shofia segera mengantarkan Naina kerumah Ibu Naflah. Setelah itu Shofia, berangkat menuju kantor. Didalam perjalanan air mata Shofia terus mengalir tanpa henti, tisu yang awalnya masih penuh dikotak tisu kini tinggal sedikit. Benar-benar ucapan Hanif membuat Shofia terluka.

Sesampainya dikantor, Shofia langsung menuju ruangannya. Tetap berusaha tegar dan berusaha tidak menangis. Saat memasuki ruangannya dimeja Shofia sudah ada beberapa map yang harus dicek ulang. Dengan cepat shofi mengerjakannya, yang ada di benak Shofia saat ini bekerja banyak uang demi Naina, putri kecilnya yang masih sekolah PAUD.

Jam menunjukkan pukul 11.30 Shofia segera menemui Bapak Fakhri, untuk mengingatkan rapat di kantor cabang milik Bapak Fakhri.

Tok tok tok, pintu terbuka, buka Bapak Fakhri yang membukanya. Tapi, dengan kecanggihan jaman sekarang, banyak pintu Bos besar memakai remot kontrol.

“Permisi Bapak.”

“Iya, silahkan duduk.”

“Bapak, semua proposal sudah saya cek, jam satu nanti, Bapak ada pertemuan dikantor cabang, setelah selesai rapat, Bapak ada pertemuan pukul 16.00 direstoran Aira.”

“Terimakasih, nanti kamu ikut denganku, jangan lupa pertemuan direstoran Aira itu dengan klien dari jerman. Apa kamu bisa bahasa jerman?"

“Insyaallah Bapak, sedikit bisa.” Jawab Shofia pelan. Karena memang Shofia anak pintar waktu disekolah. Menguasai beberapa bahasa, yang di ajarkan oleh almarhum Ayahnya.

“Oke, silahkan istirahat awal. Setelah ini kita berangkat kekantor cabang. Mobil kamu bisa ditinggal dulu dikantor, kamu boleh ikut denganku.”

“Baik, Bapak.”

Setelah itu Shofia keluar, dia menuju kekantor. Saat sedang asyik dengan makanannya Shofia dikejutkan oleh seseorang.

“Ya Tuhan. Kamu?” Shofia masih tidak percaya sosok wanita yang berdiri dihadapan Shofia.

“Masih ingat aku, bukan?” Tanya Wanita itu.

“Tentu aku masih ingat, Karin.” Mereka langsung berpelukan.

Tujuh tahun tidak bertemu, membuat kedua sahabat itu saling melepaskan rindu. Mereka sama-sama menangis. Tersenyum bahagia, karena saat Shofia terpuruk karena masalah dengan Hanif, dia dipertemukan dengan sahabatnya.

Terpopuler

Comments

maura shi

maura shi

hadeeeh buang aja laki model gitu,g guna bgt,apa sih yg d cari dlm rmhtangga??bahagia,saling sayang,saling melengkapi,saling menghormati,kalo rmhtangga modelan shofia-hanif penuh caci&airmata lah ini nmnya rumahduka,,,gpp jd janda asal janda terhormat drpd harga diri tiap hari d injak2 suami g tau diri

2022-04-04

0

aira

aira

laki² sombong modelan kek si hanif itu jgn di pertahankan buat apa di pertahankan klo dia nya sndri aja ga ada etika nya dlm berbicara yg baik .. ngapain jg suami modelan kek si si hanif itu harus di bujuk buat plg ke rmh walau alesan nya demi ank, toh dia kan kepala rumah tangga harus nya dia tau sndri lah mana yg baik buat rmh tangga nya itu mana yg ga.. jgn mau kita sebagai seorang istri sllu di rendahkan buat bujuk2 lelaki yg ga bertanggung jwb kaya si hanif itu ... lbh baik di diemin bae lelaki modelan kek gitu mah .. jgn di kasih hati jgn di baikin . dia sndiri aja gitu sifat nya ke istri nya

2021-07-13

2

arin

arin

dsar laki"ngga punya hti...kmu udh kerja Sofia mending mundur buat AP pnya suami Kya gtu

2021-06-14

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. Hak Yang Terbagi
2 Episode 2. Kejutan Saat Aku Di Sakiti
3 Episode 3. Hari Pertama Bekerja
4 Episode 4. Memohon Untuk Berdamai
5 Episode 5. Kepulangan Hanif
6 Episode 6. Curhat
7 Episode 7. Menemui Ibu Mertua
8 Episode 8. Mencari Kebenaran
9 Episode 9. Kebenaran Yang Menyakitkan
10 Episode 10. Melihat Kebenaran
11 Episode 11. Aku Dan Orang Ketiga
12 Episode 12 Berkata Jujur Di Hadapan Ibu Ani
13 Episode 13. Naina Mendadak Sakit
14 Episode 14. Cemas
15 Episode 15. Pergi untuk selamanya
16 Episode 16. Duka Yang Mendalam
17 Episode 17. Kedatangan Hanif, Kemarahan Shofia
18 Episode 18. Masa lalu yang menyakitkan
19 Episode 19. Kembali Bekerja
20 Episode 20. Hanif Benar-benar Pergi
21 Episode 21. Satu Persatu Terungkap
22 Episode 22. Bertemu Hanif
23 Episode 23. Tugas Ke Pulau Dewata
24 Episode 24. Wanita Menyusahkan
25 Episode 25. Bertemu Laki-laki Biadab
26 Episode 26. Hari Kurang Baik
27 Episode 27. Satu Hari Penuh Ujian
28 Episode 28. Aku Bukan Wanita Murahan
29 Episode 29. Demi Pengganti Ibuku
30 Episode 30. Seperti Teka-teki
31 Episode 31. Korban Cinta
32 Episode 32. Sebuah Pengorbanan
33 Episode 33. Sebuah Permohonan
34 Episode 34. Permohonan Dan Keterpaksaan
35 Episode 35. Bingung
36 Episode 36. Menolak
37 Episode 37. Sebuah Ancaman
38 Episode 38. Benar-benar Di Pecat
39 Episode 39. Hanya Demi Ibu
40 Episode 40. Berkorban Demi Ibu
41 Episode 41. Berkorban Demi Ibu 2
42 Episode 42. Pernikahan Atau Permainan Saja
43 Episode 43. Pernikahan Gila.
44 Episode 44. Luka Itu Belum Hilang
45 Episode 45. Bukan Malam Pertama
46 Episode 46. Aku Terluka
47 Episode 47. Dikawal 24 jam
48 Episode 48. Lelah Berdebat
49 Episode 49. Apa Maksudnya?
50 Episode 50. Nyonya Bos
51 Episode 51. Pertengkaran Di Tempat Umum
52 Episode 52. Bertemu Saudara Ayah
53 Episode 53. Ucapan Terimakasih
54 Episode 54. Kejutan Luar Biasa
55 Episode 55. Mencari Cara Untuk Di Maafkan
56 Episode 56. Terlihat Gengsi Tapi Suka
57 Episode 57. Rencana Shofia
58 Episode 58. Gara-gara Cerita Bohong
59 Episode 59. Tidak Ada Mantan Mertua
60 Perkenalkan Tokoh Versi Author
61 Episode 60. CCTV Berjalan
62 Episode 61. Masih Sakit Hati
63 Episode 62. Bukti Nyata Itu Bisa Membebaskan-Ku
64 Episode 63. Kekecewaan Naila
65 Episode 64. Aku Punya Batas Sabar.
66 Episode 65. Pertemuan Seorang Anak Dengan Sang Ayah
67 Episode 66. Ada Apa Dengan Hati-Ku
68 Episode 67. Shofia Menghilang
69 Episode 68. Kemarahan Bapak Fakhri.
70 Episode 69. Cinta Dalam Diam
71 Episode 70. Beri Aku kesempatan
72 Episode 71. Duka Bapak Fakhri
73 Episode 72. Kedatangan Hanif, Kemarahan Bapak Fakhri
74 Episode 73. Satu Permintaan.
75 Episode 74. Jangan Pernah Pergi
76 Episode 75. Penelpon Misterius
77 Episode 76. Aku Takuk Jika Kamu Marah.
78 Episode 77. Dia suami-ku
79 Episode 78. Penyesalan Hanif
80 Episode 79. Jangan Ganggu Istriku
81 Episode 80. Berkumpul Kembali
82 Episode 81. Rasa Cinta.
83 Episode 82. Karin Dan Kesedihannya
84 Episode 83. Masih Berduka
85 Episode 84. Sahabat Yang Ada Saat Semua Terasa Jauh Dari Kita
86 Episode 85. Ingat Kewajiban Istri
87 Episode 86. Izinkan Aku Belajar Mencintaimu
88 Episode 87. Apakah Ini Mimpi
89 Episode 88. Tidak Perlu Diceritakan
90 Episode 89. Aku Harus Kuat
91 Episode 90. Rencana Tersembunyi
92 Episode 91. Rencana Naila
93 Episode 92. Kedatangan Sherly Dan Hanif
94 Episode 93. Berharap Yang Terbaik
95 Episode 94. Hari Pernikahan Dan Sebuah Kejutan
96 Episode 95. Jangan Coba-coba Mengganggu Istriku
97 Episode 96. Hanya Sebuah Pelukan
98 Episode 97. Jangan Meganggu Milikku
99 Episode 98. Kedatangan Wanita Berambut Pirang
100 Episode 99. Bukan Yang Pertama
101 Episode 100. Bingung Dengan Keadaan Ini
102 Episode 101. Aku Sedih
103 Episode 102. Jangan Pergi
104 Episode 103. Tuhan Izinkan Aku Lebih Lama Bersamanya.
105 Episode 104. Perempuan Hebat
106 Episode 105. Aku Tidak Pernah Takut
107 Episode 106. Bukan Malam Pertama
108 Episode 107. Karma Itu Nyata
109 Episode 108. Laki-laki luar Biasa.
110 Episode 109. Kejutan untuk Shofia.
111 Episode 110. Hadiah Terindah
112 Episode 111. Rayuan Shofia.
113 Episode 112. Antara Karma Dan Derita
114 Episode 113. Kembali Miskin
115 Episode 114. Hadiah super istimewa
116 Episode 115. Antara Langit Dan Bumi
117 Episode 116. Perjuangan Haikal
118 Episode 117. Kebahagiaan Haikal.
119 Episode 118. Balasan Surat Untuk Karin
120 Episode 119. Ketika Cinta Mulai Hadir
121 Episode 120. Ngidam Yang Tidak Biasa
122 Episode 121. Jawaban Atas Perasaan Haikal.
123 Episode 122. Cinta laki-laki Biasa
124 Episode 123. Mengunjungi Penjara
125 Episode 124. Syarat Untuk Mendapatkan Karin
126 Episode 125. Kepedulian Shofia Dan Bapak Fakhri.
127 Episode 126. Rencana Yang Tersembunyi
128 Episode 127. Penyesalan Bapak Aris
129 Episode 128. Tidak Ada Yang Sempurna
130 Episode 129. Memberi Maaf
131 Episode 130. Semua seperti sandiwara
132 Episode 131. Pernikahanku Tanpa Sahabatku
133 Episode 132. Hadiah Dari Sahabat
134 Novel Baru: Antara aku dan dia
135 pengumuman
136 pengumuman
137 pengumuman
138 pengumumam.... novel baru
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Episode 1. Hak Yang Terbagi
2
Episode 2. Kejutan Saat Aku Di Sakiti
3
Episode 3. Hari Pertama Bekerja
4
Episode 4. Memohon Untuk Berdamai
5
Episode 5. Kepulangan Hanif
6
Episode 6. Curhat
7
Episode 7. Menemui Ibu Mertua
8
Episode 8. Mencari Kebenaran
9
Episode 9. Kebenaran Yang Menyakitkan
10
Episode 10. Melihat Kebenaran
11
Episode 11. Aku Dan Orang Ketiga
12
Episode 12 Berkata Jujur Di Hadapan Ibu Ani
13
Episode 13. Naina Mendadak Sakit
14
Episode 14. Cemas
15
Episode 15. Pergi untuk selamanya
16
Episode 16. Duka Yang Mendalam
17
Episode 17. Kedatangan Hanif, Kemarahan Shofia
18
Episode 18. Masa lalu yang menyakitkan
19
Episode 19. Kembali Bekerja
20
Episode 20. Hanif Benar-benar Pergi
21
Episode 21. Satu Persatu Terungkap
22
Episode 22. Bertemu Hanif
23
Episode 23. Tugas Ke Pulau Dewata
24
Episode 24. Wanita Menyusahkan
25
Episode 25. Bertemu Laki-laki Biadab
26
Episode 26. Hari Kurang Baik
27
Episode 27. Satu Hari Penuh Ujian
28
Episode 28. Aku Bukan Wanita Murahan
29
Episode 29. Demi Pengganti Ibuku
30
Episode 30. Seperti Teka-teki
31
Episode 31. Korban Cinta
32
Episode 32. Sebuah Pengorbanan
33
Episode 33. Sebuah Permohonan
34
Episode 34. Permohonan Dan Keterpaksaan
35
Episode 35. Bingung
36
Episode 36. Menolak
37
Episode 37. Sebuah Ancaman
38
Episode 38. Benar-benar Di Pecat
39
Episode 39. Hanya Demi Ibu
40
Episode 40. Berkorban Demi Ibu
41
Episode 41. Berkorban Demi Ibu 2
42
Episode 42. Pernikahan Atau Permainan Saja
43
Episode 43. Pernikahan Gila.
44
Episode 44. Luka Itu Belum Hilang
45
Episode 45. Bukan Malam Pertama
46
Episode 46. Aku Terluka
47
Episode 47. Dikawal 24 jam
48
Episode 48. Lelah Berdebat
49
Episode 49. Apa Maksudnya?
50
Episode 50. Nyonya Bos
51
Episode 51. Pertengkaran Di Tempat Umum
52
Episode 52. Bertemu Saudara Ayah
53
Episode 53. Ucapan Terimakasih
54
Episode 54. Kejutan Luar Biasa
55
Episode 55. Mencari Cara Untuk Di Maafkan
56
Episode 56. Terlihat Gengsi Tapi Suka
57
Episode 57. Rencana Shofia
58
Episode 58. Gara-gara Cerita Bohong
59
Episode 59. Tidak Ada Mantan Mertua
60
Perkenalkan Tokoh Versi Author
61
Episode 60. CCTV Berjalan
62
Episode 61. Masih Sakit Hati
63
Episode 62. Bukti Nyata Itu Bisa Membebaskan-Ku
64
Episode 63. Kekecewaan Naila
65
Episode 64. Aku Punya Batas Sabar.
66
Episode 65. Pertemuan Seorang Anak Dengan Sang Ayah
67
Episode 66. Ada Apa Dengan Hati-Ku
68
Episode 67. Shofia Menghilang
69
Episode 68. Kemarahan Bapak Fakhri.
70
Episode 69. Cinta Dalam Diam
71
Episode 70. Beri Aku kesempatan
72
Episode 71. Duka Bapak Fakhri
73
Episode 72. Kedatangan Hanif, Kemarahan Bapak Fakhri
74
Episode 73. Satu Permintaan.
75
Episode 74. Jangan Pernah Pergi
76
Episode 75. Penelpon Misterius
77
Episode 76. Aku Takuk Jika Kamu Marah.
78
Episode 77. Dia suami-ku
79
Episode 78. Penyesalan Hanif
80
Episode 79. Jangan Ganggu Istriku
81
Episode 80. Berkumpul Kembali
82
Episode 81. Rasa Cinta.
83
Episode 82. Karin Dan Kesedihannya
84
Episode 83. Masih Berduka
85
Episode 84. Sahabat Yang Ada Saat Semua Terasa Jauh Dari Kita
86
Episode 85. Ingat Kewajiban Istri
87
Episode 86. Izinkan Aku Belajar Mencintaimu
88
Episode 87. Apakah Ini Mimpi
89
Episode 88. Tidak Perlu Diceritakan
90
Episode 89. Aku Harus Kuat
91
Episode 90. Rencana Tersembunyi
92
Episode 91. Rencana Naila
93
Episode 92. Kedatangan Sherly Dan Hanif
94
Episode 93. Berharap Yang Terbaik
95
Episode 94. Hari Pernikahan Dan Sebuah Kejutan
96
Episode 95. Jangan Coba-coba Mengganggu Istriku
97
Episode 96. Hanya Sebuah Pelukan
98
Episode 97. Jangan Meganggu Milikku
99
Episode 98. Kedatangan Wanita Berambut Pirang
100
Episode 99. Bukan Yang Pertama
101
Episode 100. Bingung Dengan Keadaan Ini
102
Episode 101. Aku Sedih
103
Episode 102. Jangan Pergi
104
Episode 103. Tuhan Izinkan Aku Lebih Lama Bersamanya.
105
Episode 104. Perempuan Hebat
106
Episode 105. Aku Tidak Pernah Takut
107
Episode 106. Bukan Malam Pertama
108
Episode 107. Karma Itu Nyata
109
Episode 108. Laki-laki luar Biasa.
110
Episode 109. Kejutan untuk Shofia.
111
Episode 110. Hadiah Terindah
112
Episode 111. Rayuan Shofia.
113
Episode 112. Antara Karma Dan Derita
114
Episode 113. Kembali Miskin
115
Episode 114. Hadiah super istimewa
116
Episode 115. Antara Langit Dan Bumi
117
Episode 116. Perjuangan Haikal
118
Episode 117. Kebahagiaan Haikal.
119
Episode 118. Balasan Surat Untuk Karin
120
Episode 119. Ketika Cinta Mulai Hadir
121
Episode 120. Ngidam Yang Tidak Biasa
122
Episode 121. Jawaban Atas Perasaan Haikal.
123
Episode 122. Cinta laki-laki Biasa
124
Episode 123. Mengunjungi Penjara
125
Episode 124. Syarat Untuk Mendapatkan Karin
126
Episode 125. Kepedulian Shofia Dan Bapak Fakhri.
127
Episode 126. Rencana Yang Tersembunyi
128
Episode 127. Penyesalan Bapak Aris
129
Episode 128. Tidak Ada Yang Sempurna
130
Episode 129. Memberi Maaf
131
Episode 130. Semua seperti sandiwara
132
Episode 131. Pernikahanku Tanpa Sahabatku
133
Episode 132. Hadiah Dari Sahabat
134
Novel Baru: Antara aku dan dia
135
pengumuman
136
pengumuman
137
pengumuman
138
pengumumam.... novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!