Episode 4. Memohon Untuk Berdamai

Shofia berangkat pagi, karena harus bertemu CEO tempat dia bekerja. Bertemu dengan Bapak Fakhri, karena jam 11.30 akan ada meeting maka secepatnya Bapak Aris mengantarkan Shofia ke ruangan CEO Perusahaan itu. Dia adalah Bapak Fakhri Fathullah, pemilik lima perusahaan besar yang ternama, PT FAKHRI JAYA GROUP.

Shofia dan Bapak Aris di persilahkan masuk. Ruangan yang sangat besar, seperti sebuah rumah. Terdapat kursi sofa yang sangat mewah. Dan ruang istirahat khusus.

“Selamat siang Bapak Fakhri,”

“Siang. Silahkan duduk.” Jawab Bapak Fakhri, dia adalah laki-laki yang berumur 45 tahun. Tapi masih terlihat muda dan sangat terkenal dingin dan disiplin. Mereka duduk setelah memberikan hormat kepada Bapak Fakhri.

“Siapa dia?” Tanya Bapak Fakhri tanpa melihat kearah Shofia.

“Sekertaris, yang saya ceritakan kepada Bapak, dan sesuai yang Bapak minta.” Jawab Bapak Aris.

“Nama kamu siapa?” Tanya Bapak Fakhri tegas, dingin tanpa senyum.

“Saya Shofia, terimakasih atas kepercayaan Bapak, memilih saya menjadi asisten Bapak.”

“Sudah tahu tugasnya apa?”

“Sudah dijelaskan oleh Bapak Aris.”

“Kamu tidak di kantor ini. Nanti kamu di kantor pusat, disini sudah ada Bapak Aris, kamu harus banyak belajar. Karena tidak semua yang kamu tahu bisa kamu pahami.”

“Baik, Bapak.”

“Bapak Aris boleh pergi.”

“Baik Bapak. Saya permisi.”

“Silahkan.”

“Dan kamu Shofia, kita langsung kekantor pusat. Mulai besok kamu sudah bekerja disana.”

“Iya, Bapak. Saya akan mengikuti mobil Bapak. Karena saya ada mobil sendiri.”

“Ini alamat kantornya. Saya tidak suka menunggu, jadi kamu saya tinggal.”

“Baik, saya permisi.” Jawab Shofia.

Bapak Fakhri mengangguk, Shofia pun pergi meninggalkan ruangan Bapak Fakhri. Dadanya terasa lega sekali, melihat Bosnya yang super dingin. Tanpa senyum dan tidak suka basa basi. Shofia tidak pernah bertemu dengan laki-laki dingin dan serius sekali jika berbicara. Kecuali Hanif yang kasar dan pemarah. Tapi, ternyata, masih ada laki-laki yang hampir sama dengan Hanif.

Setelah sampai di kantor yang baru, yaitu di kantor pusat milik Bapak Fakhri. Shofia langsung menemui Bapak Fakhri di ruangannya. Mereka tidak banyak bicara jika tidak ada yang penting untuk dibicarakan. Setelaah diberi tugas untuk cek ulang proposal yang akan dibuat meeting, Shofia langsung mengerjakannya.

Setelah itu Shofia kembali lagi ke ruang Bapak Fakhri. Semua dicek oleh Bapak Fakhri, ternyata cocok. Akhirnya Shofia dipersilakan keluar untuk makan siang, dan beristirahat.

Karena jarak kantor Shofia sangat dekat dengan kantor Hanif, Shofia pun menemui Hanif. Karena ingin membicarakan hubungan yang sudah sangat renggang. Apalagi Shofia tidak tega saat melihat kesedihan Naina, yang terus bertanya keberadaan Papa nya. Karena sudah tiga hari Hanif tidak pulang ke rumah.

Shofia pun pergi kekantor Hanif. Dan langsung menuju kelantai lima, yaitu ruangan Hanif. Setelah sampai Shofia mengetuk pintu ruangan Hanif, tak lama pintu terbuka.

“Mas,” Shofia langsung menyalami Hanif.

“Ada apa?” Tanya Hanif ketus.

“Pulang Mas, Naina, terus menanyakan kamu. Maafkan aku karena sudah bersalah, aku sadar kesalahan yang aku perbuat.” Ujar Shofia, merendah demi keutuhan keluarganya. Tapi sebenarnya Shofia sakit hati merendahkan diri. Karena Shofia tidak bersalah.

“Kamu janji tidak boros, dan janji tidak terus menuntut uang lebih.” Ujar Hanif dingin. Shofia mengangguk, menahan marah dan tangisnya yang sudah siap mengalir.

“Aku tidak akan lagi menuntut banyak darimu Mas, cukup pulang kerumah, demi anak kita.” Ujar Shofia, masih berusaha menahan air matanya.

Shofia bersyukur dia sudah bekerja, akhirnya dia tidak akan merepotkan Hanif lagi. Bahkan Shofia tidak akan meminta kepadanya untuk di nafkahi, cukup terhina rasanya. Karena Hanif terus menyalahkan Shofia, sakit rasanya hati Shofia saat Hanif mengatakan itu. Wanita bukan boros menghabiskan uang suami, tapi karena kebutuhan keluarga yang banyak, membuat uang bulanan Shofia kurang.

“Sudah sana cepat pulang, aku masih ada meeting satu jam lagi.” Ujar Hanif masih ketus.

“Iya, Mas. Saya pulang dulu.” Ujar Shofia Lalu pergi.

Saat di perjalanan kembali kekantor, Shofia sudah tidak tahan menahan tangisnya, dengan sendirinya air mata itu mengalir. Betapa sakit hatinya Shofia dengan kata-kata Hanif, yang masih saja menganggap Shofia boros dan suka foya-foya. Andai bukan karena cinta yang masih ada, dan bukan karena seorang putri yang masih kecil, mungkin Shofia memilih mundur dari pada terus sakit hati karena ucapan Hanif.

Sudah cukup lama sifat Hanif yang tidak menghargai Shofia, dan Shofia masih menerima dengan sabar. Karena Shofia tahu, sebuah perpisahan tidak akan bisa diterima oleh seorang anak. Karena itu akan menyakiti hati sang buah hatinya.

Mobil Shofia sudah masuk ke halaman parkir kantor. Shofia segera keruangannya. Karena dia akan mewakili Bapak Fakhri untuk memimpin rapat.

Sebelum rapat di mulai, Shofia sholat dhuhur, sepuluh menit kemudian Shofia menuju kantin, dia hanya makan roti dan susu saja. Selera makan Shofia sudah hilang saat bertemu Hanif.

Menunggu waktu, dalam hitungan menit, semua masuk keruang meeting. Untuk pertama kalinya Shofia akan memimpin rapat dan di percaya oleh Bapak Fakhri. Ragu sebenarnya, tapi Shofia harus berani, dan percaya diri. Karena hanya itu jalan menuju sukses.

Jam tepat pukul 01.30, rapat dimulai. Diawali dengan bismillah Shofia mulai memimpin rapat. Terhitung satu, dua, tiga, dalam waktu dua jam rapat selesai. Semua bertepuk tangan dan mengucapkan selamat. Karena apa yang disampaikan oleh Shofia membuat rekan kerja Bapak Fakhri senang. Cara penyampaian yang luar biasa dapat di pahami.

“Saya rasa asisten baru Bapak Fakhri, patut diacungkan jempol. Kita semua sangat suka.” Puji salah saluran rekan kerja Bapak Fakhri.

“Terimakasih, Bapak. Sebenarnya, semua yang saya sampaikan tidak lepas dari arahan dari Bapak Fakhri sendiri.”

Bapak Fakhri hanya tersenyum sekilas lalu semua penghuni ruang meeting keluar. Shofia juga sudah keluar, karena waktu sudah menunjukkan pukul 16.30. Shofia langsung sholat Ashar. Karena hanya di beri waktu 30 menit, Shofia cepat-cepat kembali keruangannya. Dimana ruangan Shofia dekat dengan ruangan Bapak Fakhri.

“Ini kunci mobil dan rumah, fasilitas kantor. Kamu bisa tanyakan bagian informasi.” Kehadiran Bapak Fakhri membuat Shofia terkejut. Dan lebih terkejut lagi dengan sebuah pemberian fasilitas dari kantor.

“Tapi Bapak. Saya masih belum izin suami. Boleh tidaknya nanti saya akan bicarakan dulu.” Ujar Shofia sopan.

“Terserah kamu. Di pakai atau tidak, kalau kamu tidak suka kembalikan kekantor. Masih banyak yang butuh.” Ujar Bapak Fakhri tanpa melihat wajah Shofia, dia langsung masuk kembali keruangannya.

Shofia hanya menggelengkan kepalanya, heran dengan sifat atasannya yang tidak pernah tersenyum manis atau tertawa. Hidupnya penuh keseriusan. Bahkan penuh pikiran masalah uang dan uang. Hidupnya lebih mengutamakan bisnis, entah seperti apa kehidupan keluarganya.

Terpopuler

Comments

Handayani Sri

Handayani Sri

mohon koreksi thor
penempatan kata " bapak " itu harus pas
jgn semua di tulis bapak, kesan nya jadi kayak manggil org tua
bapak fakhri, bapak aris
cukup pak fakhri atau pak aris
kalau mau ada kata bapak nya
pas di obrolan yg formal

2021-07-01

4

arin

arin

siiip sy paling suka sm prempuan yg klo udh di skitin itu bangkit juga ngga lemah....

2021-06-14

1

Eti Sumia Jaenudin

Eti Sumia Jaenudin

paling suka kalau istri yg terdolimi bangkit tdk melulu menangis,semangat dan sukses untuk Author !!

2021-05-28

5

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. Hak Yang Terbagi
2 Episode 2. Kejutan Saat Aku Di Sakiti
3 Episode 3. Hari Pertama Bekerja
4 Episode 4. Memohon Untuk Berdamai
5 Episode 5. Kepulangan Hanif
6 Episode 6. Curhat
7 Episode 7. Menemui Ibu Mertua
8 Episode 8. Mencari Kebenaran
9 Episode 9. Kebenaran Yang Menyakitkan
10 Episode 10. Melihat Kebenaran
11 Episode 11. Aku Dan Orang Ketiga
12 Episode 12 Berkata Jujur Di Hadapan Ibu Ani
13 Episode 13. Naina Mendadak Sakit
14 Episode 14. Cemas
15 Episode 15. Pergi untuk selamanya
16 Episode 16. Duka Yang Mendalam
17 Episode 17. Kedatangan Hanif, Kemarahan Shofia
18 Episode 18. Masa lalu yang menyakitkan
19 Episode 19. Kembali Bekerja
20 Episode 20. Hanif Benar-benar Pergi
21 Episode 21. Satu Persatu Terungkap
22 Episode 22. Bertemu Hanif
23 Episode 23. Tugas Ke Pulau Dewata
24 Episode 24. Wanita Menyusahkan
25 Episode 25. Bertemu Laki-laki Biadab
26 Episode 26. Hari Kurang Baik
27 Episode 27. Satu Hari Penuh Ujian
28 Episode 28. Aku Bukan Wanita Murahan
29 Episode 29. Demi Pengganti Ibuku
30 Episode 30. Seperti Teka-teki
31 Episode 31. Korban Cinta
32 Episode 32. Sebuah Pengorbanan
33 Episode 33. Sebuah Permohonan
34 Episode 34. Permohonan Dan Keterpaksaan
35 Episode 35. Bingung
36 Episode 36. Menolak
37 Episode 37. Sebuah Ancaman
38 Episode 38. Benar-benar Di Pecat
39 Episode 39. Hanya Demi Ibu
40 Episode 40. Berkorban Demi Ibu
41 Episode 41. Berkorban Demi Ibu 2
42 Episode 42. Pernikahan Atau Permainan Saja
43 Episode 43. Pernikahan Gila.
44 Episode 44. Luka Itu Belum Hilang
45 Episode 45. Bukan Malam Pertama
46 Episode 46. Aku Terluka
47 Episode 47. Dikawal 24 jam
48 Episode 48. Lelah Berdebat
49 Episode 49. Apa Maksudnya?
50 Episode 50. Nyonya Bos
51 Episode 51. Pertengkaran Di Tempat Umum
52 Episode 52. Bertemu Saudara Ayah
53 Episode 53. Ucapan Terimakasih
54 Episode 54. Kejutan Luar Biasa
55 Episode 55. Mencari Cara Untuk Di Maafkan
56 Episode 56. Terlihat Gengsi Tapi Suka
57 Episode 57. Rencana Shofia
58 Episode 58. Gara-gara Cerita Bohong
59 Episode 59. Tidak Ada Mantan Mertua
60 Perkenalkan Tokoh Versi Author
61 Episode 60. CCTV Berjalan
62 Episode 61. Masih Sakit Hati
63 Episode 62. Bukti Nyata Itu Bisa Membebaskan-Ku
64 Episode 63. Kekecewaan Naila
65 Episode 64. Aku Punya Batas Sabar.
66 Episode 65. Pertemuan Seorang Anak Dengan Sang Ayah
67 Episode 66. Ada Apa Dengan Hati-Ku
68 Episode 67. Shofia Menghilang
69 Episode 68. Kemarahan Bapak Fakhri.
70 Episode 69. Cinta Dalam Diam
71 Episode 70. Beri Aku kesempatan
72 Episode 71. Duka Bapak Fakhri
73 Episode 72. Kedatangan Hanif, Kemarahan Bapak Fakhri
74 Episode 73. Satu Permintaan.
75 Episode 74. Jangan Pernah Pergi
76 Episode 75. Penelpon Misterius
77 Episode 76. Aku Takuk Jika Kamu Marah.
78 Episode 77. Dia suami-ku
79 Episode 78. Penyesalan Hanif
80 Episode 79. Jangan Ganggu Istriku
81 Episode 80. Berkumpul Kembali
82 Episode 81. Rasa Cinta.
83 Episode 82. Karin Dan Kesedihannya
84 Episode 83. Masih Berduka
85 Episode 84. Sahabat Yang Ada Saat Semua Terasa Jauh Dari Kita
86 Episode 85. Ingat Kewajiban Istri
87 Episode 86. Izinkan Aku Belajar Mencintaimu
88 Episode 87. Apakah Ini Mimpi
89 Episode 88. Tidak Perlu Diceritakan
90 Episode 89. Aku Harus Kuat
91 Episode 90. Rencana Tersembunyi
92 Episode 91. Rencana Naila
93 Episode 92. Kedatangan Sherly Dan Hanif
94 Episode 93. Berharap Yang Terbaik
95 Episode 94. Hari Pernikahan Dan Sebuah Kejutan
96 Episode 95. Jangan Coba-coba Mengganggu Istriku
97 Episode 96. Hanya Sebuah Pelukan
98 Episode 97. Jangan Meganggu Milikku
99 Episode 98. Kedatangan Wanita Berambut Pirang
100 Episode 99. Bukan Yang Pertama
101 Episode 100. Bingung Dengan Keadaan Ini
102 Episode 101. Aku Sedih
103 Episode 102. Jangan Pergi
104 Episode 103. Tuhan Izinkan Aku Lebih Lama Bersamanya.
105 Episode 104. Perempuan Hebat
106 Episode 105. Aku Tidak Pernah Takut
107 Episode 106. Bukan Malam Pertama
108 Episode 107. Karma Itu Nyata
109 Episode 108. Laki-laki luar Biasa.
110 Episode 109. Kejutan untuk Shofia.
111 Episode 110. Hadiah Terindah
112 Episode 111. Rayuan Shofia.
113 Episode 112. Antara Karma Dan Derita
114 Episode 113. Kembali Miskin
115 Episode 114. Hadiah super istimewa
116 Episode 115. Antara Langit Dan Bumi
117 Episode 116. Perjuangan Haikal
118 Episode 117. Kebahagiaan Haikal.
119 Episode 118. Balasan Surat Untuk Karin
120 Episode 119. Ketika Cinta Mulai Hadir
121 Episode 120. Ngidam Yang Tidak Biasa
122 Episode 121. Jawaban Atas Perasaan Haikal.
123 Episode 122. Cinta laki-laki Biasa
124 Episode 123. Mengunjungi Penjara
125 Episode 124. Syarat Untuk Mendapatkan Karin
126 Episode 125. Kepedulian Shofia Dan Bapak Fakhri.
127 Episode 126. Rencana Yang Tersembunyi
128 Episode 127. Penyesalan Bapak Aris
129 Episode 128. Tidak Ada Yang Sempurna
130 Episode 129. Memberi Maaf
131 Episode 130. Semua seperti sandiwara
132 Episode 131. Pernikahanku Tanpa Sahabatku
133 Episode 132. Hadiah Dari Sahabat
134 Novel Baru: Antara aku dan dia
135 pengumuman
136 pengumuman
137 pengumuman
138 pengumumam.... novel baru
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Episode 1. Hak Yang Terbagi
2
Episode 2. Kejutan Saat Aku Di Sakiti
3
Episode 3. Hari Pertama Bekerja
4
Episode 4. Memohon Untuk Berdamai
5
Episode 5. Kepulangan Hanif
6
Episode 6. Curhat
7
Episode 7. Menemui Ibu Mertua
8
Episode 8. Mencari Kebenaran
9
Episode 9. Kebenaran Yang Menyakitkan
10
Episode 10. Melihat Kebenaran
11
Episode 11. Aku Dan Orang Ketiga
12
Episode 12 Berkata Jujur Di Hadapan Ibu Ani
13
Episode 13. Naina Mendadak Sakit
14
Episode 14. Cemas
15
Episode 15. Pergi untuk selamanya
16
Episode 16. Duka Yang Mendalam
17
Episode 17. Kedatangan Hanif, Kemarahan Shofia
18
Episode 18. Masa lalu yang menyakitkan
19
Episode 19. Kembali Bekerja
20
Episode 20. Hanif Benar-benar Pergi
21
Episode 21. Satu Persatu Terungkap
22
Episode 22. Bertemu Hanif
23
Episode 23. Tugas Ke Pulau Dewata
24
Episode 24. Wanita Menyusahkan
25
Episode 25. Bertemu Laki-laki Biadab
26
Episode 26. Hari Kurang Baik
27
Episode 27. Satu Hari Penuh Ujian
28
Episode 28. Aku Bukan Wanita Murahan
29
Episode 29. Demi Pengganti Ibuku
30
Episode 30. Seperti Teka-teki
31
Episode 31. Korban Cinta
32
Episode 32. Sebuah Pengorbanan
33
Episode 33. Sebuah Permohonan
34
Episode 34. Permohonan Dan Keterpaksaan
35
Episode 35. Bingung
36
Episode 36. Menolak
37
Episode 37. Sebuah Ancaman
38
Episode 38. Benar-benar Di Pecat
39
Episode 39. Hanya Demi Ibu
40
Episode 40. Berkorban Demi Ibu
41
Episode 41. Berkorban Demi Ibu 2
42
Episode 42. Pernikahan Atau Permainan Saja
43
Episode 43. Pernikahan Gila.
44
Episode 44. Luka Itu Belum Hilang
45
Episode 45. Bukan Malam Pertama
46
Episode 46. Aku Terluka
47
Episode 47. Dikawal 24 jam
48
Episode 48. Lelah Berdebat
49
Episode 49. Apa Maksudnya?
50
Episode 50. Nyonya Bos
51
Episode 51. Pertengkaran Di Tempat Umum
52
Episode 52. Bertemu Saudara Ayah
53
Episode 53. Ucapan Terimakasih
54
Episode 54. Kejutan Luar Biasa
55
Episode 55. Mencari Cara Untuk Di Maafkan
56
Episode 56. Terlihat Gengsi Tapi Suka
57
Episode 57. Rencana Shofia
58
Episode 58. Gara-gara Cerita Bohong
59
Episode 59. Tidak Ada Mantan Mertua
60
Perkenalkan Tokoh Versi Author
61
Episode 60. CCTV Berjalan
62
Episode 61. Masih Sakit Hati
63
Episode 62. Bukti Nyata Itu Bisa Membebaskan-Ku
64
Episode 63. Kekecewaan Naila
65
Episode 64. Aku Punya Batas Sabar.
66
Episode 65. Pertemuan Seorang Anak Dengan Sang Ayah
67
Episode 66. Ada Apa Dengan Hati-Ku
68
Episode 67. Shofia Menghilang
69
Episode 68. Kemarahan Bapak Fakhri.
70
Episode 69. Cinta Dalam Diam
71
Episode 70. Beri Aku kesempatan
72
Episode 71. Duka Bapak Fakhri
73
Episode 72. Kedatangan Hanif, Kemarahan Bapak Fakhri
74
Episode 73. Satu Permintaan.
75
Episode 74. Jangan Pernah Pergi
76
Episode 75. Penelpon Misterius
77
Episode 76. Aku Takuk Jika Kamu Marah.
78
Episode 77. Dia suami-ku
79
Episode 78. Penyesalan Hanif
80
Episode 79. Jangan Ganggu Istriku
81
Episode 80. Berkumpul Kembali
82
Episode 81. Rasa Cinta.
83
Episode 82. Karin Dan Kesedihannya
84
Episode 83. Masih Berduka
85
Episode 84. Sahabat Yang Ada Saat Semua Terasa Jauh Dari Kita
86
Episode 85. Ingat Kewajiban Istri
87
Episode 86. Izinkan Aku Belajar Mencintaimu
88
Episode 87. Apakah Ini Mimpi
89
Episode 88. Tidak Perlu Diceritakan
90
Episode 89. Aku Harus Kuat
91
Episode 90. Rencana Tersembunyi
92
Episode 91. Rencana Naila
93
Episode 92. Kedatangan Sherly Dan Hanif
94
Episode 93. Berharap Yang Terbaik
95
Episode 94. Hari Pernikahan Dan Sebuah Kejutan
96
Episode 95. Jangan Coba-coba Mengganggu Istriku
97
Episode 96. Hanya Sebuah Pelukan
98
Episode 97. Jangan Meganggu Milikku
99
Episode 98. Kedatangan Wanita Berambut Pirang
100
Episode 99. Bukan Yang Pertama
101
Episode 100. Bingung Dengan Keadaan Ini
102
Episode 101. Aku Sedih
103
Episode 102. Jangan Pergi
104
Episode 103. Tuhan Izinkan Aku Lebih Lama Bersamanya.
105
Episode 104. Perempuan Hebat
106
Episode 105. Aku Tidak Pernah Takut
107
Episode 106. Bukan Malam Pertama
108
Episode 107. Karma Itu Nyata
109
Episode 108. Laki-laki luar Biasa.
110
Episode 109. Kejutan untuk Shofia.
111
Episode 110. Hadiah Terindah
112
Episode 111. Rayuan Shofia.
113
Episode 112. Antara Karma Dan Derita
114
Episode 113. Kembali Miskin
115
Episode 114. Hadiah super istimewa
116
Episode 115. Antara Langit Dan Bumi
117
Episode 116. Perjuangan Haikal
118
Episode 117. Kebahagiaan Haikal.
119
Episode 118. Balasan Surat Untuk Karin
120
Episode 119. Ketika Cinta Mulai Hadir
121
Episode 120. Ngidam Yang Tidak Biasa
122
Episode 121. Jawaban Atas Perasaan Haikal.
123
Episode 122. Cinta laki-laki Biasa
124
Episode 123. Mengunjungi Penjara
125
Episode 124. Syarat Untuk Mendapatkan Karin
126
Episode 125. Kepedulian Shofia Dan Bapak Fakhri.
127
Episode 126. Rencana Yang Tersembunyi
128
Episode 127. Penyesalan Bapak Aris
129
Episode 128. Tidak Ada Yang Sempurna
130
Episode 129. Memberi Maaf
131
Episode 130. Semua seperti sandiwara
132
Episode 131. Pernikahanku Tanpa Sahabatku
133
Episode 132. Hadiah Dari Sahabat
134
Novel Baru: Antara aku dan dia
135
pengumuman
136
pengumuman
137
pengumuman
138
pengumumam.... novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!