My Last Kiss

My Last Kiss

1. Guide randomku

Namaku, Nat. Gadis tomboy yang cantik. Dengan rambut ikal hitam pendek, kulit putih, bibir tipis, hidung mancung, muka lonjong. Bayangkan saja, seorang gadis tomboy yang cantik. Hobiku sedikit berbeda dengan gadis zaman sekarang. Aku lebih suka dan tertarik berbaur dengan alam. Benar, hobiku adalah 'travelling'.

Pagi ini, aku berada dalam sebuah kapal yang menuju ke sebuah pulau 'Kunen' dengan segala budaya tradisionalnya. Kapal mulai mendekati pelabuhan pulau itu. Tak hanya aku yang berada dalam kapal itu, namanya juga kapal penumpang. Ada banyak sekali penumpang lain.

Aku menggendong tas ranselku yang cukup penuh dengan barang-barang lain, karpet gulung yang berbaris di belakangku dan barang lainnya.

Tuuuuuut.... Tuuuuut.... Tuuuuuut....

Bunyi kapal membuatku terkejut seketika. Kapal pun bersandar di pelabuhan. Aku turun dari kapal lalu melihat kesekitarku. Aku berusaha menemukan seseorang yang akan memandu perjalananku, namun aku tidak menemukannya.

"Waduh. Kok guide-nya gak ada sih? Kemana dia?" Aku memperbaiki tasku yang bergeser karena disenggol oleh penumpang yang turun dari kapal. Aku berjalan mendekati sebuah kapau (rumah makan ) lalu memesan makanan.

"Ini, dek nasinya. Selamat menikmati ya," ucap seorang ibu yang menyuguhkan pesananku. Aku menyantap makanan itu dengan lahap.

Bruk!!!!

Gelas plastikku terjatuh. Seseorang dengan terburu-buru baru saja menyenggol meja tempat aku makan. Aku menoleh ke arah orang itu.

"Mas! Hati-hati dong." Aku menarik lengan pria itu dengan berani. Dia menoleh.

"Waduh, maaf mbak." Pria itu mengatupkan tangannya lalu meraih gelas plastik yang jatuh kemudian meletakkannya kembali di meja.

"Yah sudah mas." Aku kembali duduk dan lanjut menyantap makananku.

"Berapa, Bu?" Aku meraih beberapa uang dari dompetku.

"Lima belas ribu, dek," jawab pemilik warung.

"Terima kasih ya, Buk." Aku berjalan meninggalkan kapau itu usai membayar makanan tadi. Aku berjalan ke arah jalan raya, berusaha mencari tumpangan. Sebuah motor berhenti di depanku setelah beberapa lama aku berdiri. Aku tak melihaht jelas wajah orang itu karena dia memakai helm.

"Nunggu siapa, mbak?" Pria itu melepas helmnya.

"Oh, mas tadi. Ini saya mau nunggu angkot."

"Hahaha, mbak ini baru ya disini?" Pria itu menyodorkan helm ke arahku. Aku menjadi bingung. Aku pun meraih helm itu lalu memakainya.

"Gak enak kalau ngobrol sambil berdiri mbak. Mending kita cari teman untuk ngobrol deh. Ayok naik!" Pria itu menepuk tempat duduk di belakangnya.

Aku naik di motor pria itu. Pikirku dia orang yang baik. Kami tiba di sebuah taman yang cukup indah dan bersih. Kamipun duduk di bawah pohon rindang taman itu.

"Nama saya, Vinsen." Pria itu mengulurkan tangannya.

"Hm..., Nat." Aku menjabat tangannya.

"Soal tadi maaf ya, Nat."

"Iya, Vinsen. Lain kali hati-hati dong. Untuk aja..., cuma gelasnya yang jatoh.... Coba misalnya tadi aku nelan tulang, kan bahaya," ucapku.

"Hahahaha.... Iya, Nat. Habisnya, aku laper banget tadi, suer." Vincen mengangkat dua jarinya. Aku hanya mengangguk.

"Oh ya, dari tadi, aku kok gak lihat ada angkot ya?" Aku menunjuk ke jalan.

"Hahaha.... Nat, di desa kayak gini, mana ada angkot." Vinsen menatapku sambil tertawa geli.

"Masa, sih?" Aku melihat sekitarku. Dengan tampang tolol, aku memandangi sekitar jalan, berharap sebuah angkot lewat. Tak satupun yang lewat. Setelah itu, aku menepuk keningku dengan kesal dan sedikit rasa malu.

"Hm..., kamu mau kemana, Nat?" Vinsen menunjuk ke arah tas dan barang-barangku yang lain.

"Oh iya, aku mau jalan-jalan aja sih, di pulau ini. Aku dengar, di sini banyak destinasi wisata yang keren abis." Aku tersenyum ke arah pria itu.

"Oh.... Trus, kamu sendiri aja? Emang kamu dari mana?"

"Sebenarnya gak sendiri. Kayaknya aku ketinggalan deh sama tour guide tadi. Mana aku lupa lagi namanya. Aku dari kota seberang sana tuh." Aku menujuk ke arah daratan yang sebenarnya tidak terlihat sama sekali.

"Nat, Nat. Aku serius tau!" Vincen memperlihatkan kekesalannya.

"Sebut saja kota 'Monga'. Pernah dengar gak nama kota itu?"

"Iya, kota yang maju itu kan?"

"Yep.... Betewe, kamu sendiri mau kemana?"

"Aku biasa jalan-jalan sih. Sekalian cari kerja."

"Maksudnya gimana?"

"Aku suka travelling. Kadang, aku sering jadi tour guide para turis luar negeri. And you know..., mereka membayarku cukup mahal, cuma nemenin mereka jalan-jalan doang."

"Enak, ya.... Trus sekarang, gak jadi tour guide?"

"Tadi sebenarnya ada, cuma..., aku pengen free aja dulu. Mau jalan-jalan."

"This is your first time here?"

"Nope. The second time. But..., aku udah hafal banget tempat disini."

"Waw.... Keren banget tuh. So, bisa dong..., kamu jadi guide aku."

"Hm.... Berani bayar berapa?"

"Um..., Maunya berapa?"

"Berapa, ya...."

"Berapa sih?"

"Aku mau-mau aja sih. Just free. Karena aku juga lagi pengen jalan-jalan dan..., dan kali ini gak sendiri. So, let's go together."

Kami tiba di sebuah 'Home Stay' dekat dengan sebuah pantai yang luar biasa indah. Ombaknya yang tinggi. Tak heran jika banyak para peselancar lokal yang ramai-ramai berselancar di sana.

Aku dan Vinsen memutuskan memesan satu kamar untuk berdua. Masalah tidur dan sebagainya akan diatur sedemikian rupa. Tujuannya..., kalian tahu sendiri. Untuk berhemat.

"Udah berapa lama jadi traveller?" Vinsen menyodorkan sebotol jus jeruk.

"Sejak umur tujuh belas sih. Hm..., udah enam tahunan lah." Aku mengambil jus itu.

"Masih baru ya.... But i think, kamu sudah menjelajahi separuh bumi ini."

"Hahaha.... Jangan ngeledek deh." Aku menepuk pundak Vinsen. "Belum lah. But, udah banyak sih."

"Hahaha. Iya iya. Misalnya, kamu dikasi kesempatan untuk jalan-jalan..., bakal kemana?"

"Actually, aku lebih suka ke daerah-daerah terpencil sih. Because, alamnya masih banyak yang belum dijamah gitu," jelasku.

Hari sudah sore. Usai mandi, aku duduk di teras home stay, sambil memandang ke arah pantai. Seorang pria datang menghampiriku.

"Permisi, boleh saya duduk di sini?" Dia menunjuk ke sampingku.

"Oh, ya. Silakan." Aku menggeser sedikit. Kamipun berbincang-bincang.

Pria itu ternyata turis luar negeri yang sudah lama pindah ke tempat itu.

Beberapa lama berbincang, pria itu membawa dua botol minuman. Kami menikmati minuman itu sambil membicarakan sesuatu yang menarik.

Malam ini, aku duduk di atas kasur. Vinsen juga duduk dalam kamar itu namun di sofa. Aku sibuk memandangi ponselku. Meski demikian, masih kusadari bahwa sesekali Vinsen memandangku. Aku berusaha mengabaikannya. Kemudian, pandangan kami bertemu. Kami saling menatap.

Vinsen berdiri lalu berjalan mendekatiku. Malam sudah mulai larut. Vinsen duduk di sampingku.

"Kenapa belum tidur?"

"Eh..., anu..., itu...,"

Vinsen mendekat ke arahku. Wajahnya semakin dekat ke wajahku. Dengan rasa takut, aku memejamkan mataku. Bisa kurasakan, bibirku dikecup olehnya. Saat itu, jantungku berdetak sangat kencang. Nafasku seketika sesak. Aku mendorong tubuh Vinsen. Masih dengan nafas yang terputus-putus. Vinsen menatapku menambah ketakutanku.

Aku perlahan bernafas tenang. Meski sebenarnya jantung masih berdetak sangat kencang. Vinsen kembali mengecup bibirku. Akhirnya akupun menanggapi kecupannya.

Terpopuler

Comments

AvinkaMutiaraAprillia

AvinkaMutiaraAprillia

semangat thor
salam dari #Terjebakcintakakaktingkat

2021-06-05

1

Ayu Maulida

Ayu Maulida

loh cewek tomboy kok mau dicium seharusnya ad penolakan dlh donk

2021-06-01

1

lihat semua
Episodes
1 1. Guide randomku
2 CHAPTER 1
3 CHAPTER 2
4 CHAPTER 3
5 CHAPTER 4
6 CHAPTER 5
7 CHAPTER 6
8 CHAPTER 7
9 CHAPTER 8
10 CHAPTER 9
11 CHAPTER 10~ ON THE WAY
12 CHAPTER 11
13 CHAPTER 12
14 CHAPTER 13~ NYARIS MATI
15 CHAPTER 14~ FIX DO
16 CHAPTER 15~
17 CHAPTER 16~ JAKARTA
18 CHAPTER 19
19 CHAPTER 17
20 CHAPTER 18
21 CHAPTER 19
22 CHAPTER 20
23 CHAPTER 21~ Mimpi Buruk
24 CHAPTER 22~ HARI PERTAMA KERJA
25 CHAPTER 23~ HARI PERTAMA KERJA 2
26 CHAPTER 23~Bertemu Lagi Dengan Cecei
27 CHAPTER 24~ Keliling Kota
28 FREE TIME
29 CHAPTER 25~ MAMA APA KABAR
30 CHAPTER 26 ~ KEJUTAN
31 CHAPTER 27
32 CHAPTER 28 ~ RENCANA YANG BATAL
33 CHAPTER 29 ~ MENDAKI
34 CHAPTER 30~ ISTIRAHAT KEDUA
35 CHAPTER 31 ~ SEMAKIN CEMAS
36 CHAPTER 32~ PUNCAK
37 CHAPTER 33
38 CHAPTER 34~ KEBENARAN YANG MENYAKITKAN
39 CHAPTER 35 ~ Terus Terang
40 CHAPTER 36 ~ Panik
41 CHAPTER 37~ DIKEJAR-KEJAR
42 CHAPTER 38~ PUTUS
43 Free time
44 CHAPTER 39 ~ KEMALANGAN
45 Chapter 40 ~ Lowongan Kerja
46 CHAPTER 41
47 CHAPTER 42
48 CHAPTER 43
49 CHAPTER 44
50 CHAPTER 45
51 CHAPTEE 46
52 CHAPTER 47
53 CHAPTER 48
54 CHAPTER 49
55 CHAPTER 50
56 CHAPTER 51~ MAKAN MALAM
57 CHAPTER 52
58 CHAPTER 53
59 CHAPTER 54
60 CHAPTER 55
61 CHAPTER 56
62 CHAPTER 57
63 CHAPTER 58
64 CHAPTER 59
65 CHAPTER 60
66 CHAPTER 61
67 CHAPTER 62
68 CHAPTER 63
69 CHAPTER 64
70 CHAPTER 65
71 CHAPTER 66
72 CHAPTER 67
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1. Guide randomku
2
CHAPTER 1
3
CHAPTER 2
4
CHAPTER 3
5
CHAPTER 4
6
CHAPTER 5
7
CHAPTER 6
8
CHAPTER 7
9
CHAPTER 8
10
CHAPTER 9
11
CHAPTER 10~ ON THE WAY
12
CHAPTER 11
13
CHAPTER 12
14
CHAPTER 13~ NYARIS MATI
15
CHAPTER 14~ FIX DO
16
CHAPTER 15~
17
CHAPTER 16~ JAKARTA
18
CHAPTER 19
19
CHAPTER 17
20
CHAPTER 18
21
CHAPTER 19
22
CHAPTER 20
23
CHAPTER 21~ Mimpi Buruk
24
CHAPTER 22~ HARI PERTAMA KERJA
25
CHAPTER 23~ HARI PERTAMA KERJA 2
26
CHAPTER 23~Bertemu Lagi Dengan Cecei
27
CHAPTER 24~ Keliling Kota
28
FREE TIME
29
CHAPTER 25~ MAMA APA KABAR
30
CHAPTER 26 ~ KEJUTAN
31
CHAPTER 27
32
CHAPTER 28 ~ RENCANA YANG BATAL
33
CHAPTER 29 ~ MENDAKI
34
CHAPTER 30~ ISTIRAHAT KEDUA
35
CHAPTER 31 ~ SEMAKIN CEMAS
36
CHAPTER 32~ PUNCAK
37
CHAPTER 33
38
CHAPTER 34~ KEBENARAN YANG MENYAKITKAN
39
CHAPTER 35 ~ Terus Terang
40
CHAPTER 36 ~ Panik
41
CHAPTER 37~ DIKEJAR-KEJAR
42
CHAPTER 38~ PUTUS
43
Free time
44
CHAPTER 39 ~ KEMALANGAN
45
Chapter 40 ~ Lowongan Kerja
46
CHAPTER 41
47
CHAPTER 42
48
CHAPTER 43
49
CHAPTER 44
50
CHAPTER 45
51
CHAPTEE 46
52
CHAPTER 47
53
CHAPTER 48
54
CHAPTER 49
55
CHAPTER 50
56
CHAPTER 51~ MAKAN MALAM
57
CHAPTER 52
58
CHAPTER 53
59
CHAPTER 54
60
CHAPTER 55
61
CHAPTER 56
62
CHAPTER 57
63
CHAPTER 58
64
CHAPTER 59
65
CHAPTER 60
66
CHAPTER 61
67
CHAPTER 62
68
CHAPTER 63
69
CHAPTER 64
70
CHAPTER 65
71
CHAPTER 66
72
CHAPTER 67

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!