CHAPTER 12

Aci berhenti.

"Blester pasti ada di kamar. Aku masih gak pengen pulang Nat. Kalian duluan aja, gak pa pa."

"Yah udah, kita temenin kamu deh. Kamu haus gak? Kita beli minum di warung situ, yok." Aku menarik tangan Aci.

Kami pun berjalan ke warung dekat rumah. Aku masuk ke warung lalu membeli beberapa makanan dan minuman.

"Kalian pacaran ya?"

Han hanya mengangguk.

"Udah lama?"

"Baru-baru ini sih," balas Han.

"Long last ya."

"Thanks."

"Nih, minum dulu." Aku duduk di sebelah Aci.

Malam itu, Aci pun menceritakan masalahnya dengan Blester padaku dan Han.

Setelah Aci merasa baikan, kami pun pulang.

"Nat, aku masuk duluan ya," ucapnya.

Aku mengangguk.

"Sayang, aku balik ya. See you." Han menghelus rambutku lalu mencium keningku.

"Hati-hati sayang." Aku melambai.

Aku masuk ke dalam kamar. Ketika aku memeriksa ponselku, kudapati pesan dari sahabat-sahabatku bahwa mereka ingin kembali ke Bukittinggi, segera.

Malam itu aku mulai gelisah. Lantaran aku dan Han baru saja pacaran dan masih ingin bersama-sama. Selain itu, aku masih ingin jalan-jalan.

Aku mengemasi barang-barang lalu mencoba mengabari Han ke rumahnya usai berpamitan pada keluarga Pak Naban. Sayang sekali, dia tak di rumahnya.

Aku menyusul yang lain lalu segera mencari tumpangan.

Setibanya di pelabuhan, ternyata kapal sudah lama berlayar.

"Pak, ini gak ada kapal lain lagi yang mau ke Padang?" Aku merasa gelisah.

"Ke Padang.... Ada kok dek. Kapal cepat. Berangkatnya jam dua siang nanti. Udah ambil tiket?"

"Belum pak. Ambil di mana ya?" tanyaku tergesa-gesa.

"Di sebelah sana dek." Bapak itu menunjukkan tempat pembelian tiket.

Dengan segera kami membeli tiket dan menunggu kapal berangkat.

\*\*\*

"Huft." Aku menghempas ransel di atas kasur lalu berbaring.

Saking lelahnya, aku tertidur.

Aku terbangun ketika mama membangunkanku.

"Mama," aku mengusap mataku.

Mama hanya tersenyum.

Aku bangun lalu duduk. Aku memperhatikan mama dengan heran.

"Mama gak ke kantor?"

"Udah pulang kok sayang." Mama menghelus rambutku.

Aku tersenyum ke mama. Meski sebenarnya aku merasa seakan mama sedang menyembunyikan sesuatu dariku.

"Gih mandi. Kita mau makan malam."

Aku pun segera beranjak dari tempat tidur lalu berjalan ke kamar mandi, mandi.

Mama menata makan malam bersama dengan Kak Siti.

"Wahhhh. Enak nih." Aku menarik kursi lalu duduk.

Tak menunggu waktu lama, kami pun menikmati makan malam bersama.

...

Usai makan malam, mama mendatangiku di ruang tengah ketika aku sedang asyik menonton.

"Nat, besok mama akan ke luar negeri karena ada kerjaan kantor di sana." Mama menatapku dengan lesu.

"Ke luar negeri ma? Kapan baliknya ma?" Aku meletakkan remot di atas meja.

"Mungkin, tiga minggu sampai sebulan, sayang, baru balik lagi."

Aku terdiam sebentar lalu memandang mama dengan senyuman meski sebenarnya aku tak rela mama pergi begitu lama.

"Yah udah ma, gak pa pa kok."

Mama menyentuh pipiku lalu pergi ke kamarnya.

Aku mengangkat kaki kananku ke atas sofa lalu lanjut menonton.

Tiap sebentar, aku memikirkan mama yang akan pergi cukup lama.

~

~

~

"Hoam," Aku mematikan Tv.

Aku berjalan ke kamar karena sudah mengantuk.

Saat ingin berbaring, aku terpaku pada sebingkai foto yang membuatku semakin merindukan papa dan mama. Perasaan ini sedikit lain.

Tak ingin terlarut dalam kerinduan, aku mengecup foto tersebut dan memeluknya dalam tidurku.

\*\*\*

Pagi sekitar jam delapan, aku terbangun ketika mendengar ketukan pintu dari luar.

Aku berjalan membukakan pintu.

Kreeekkkk.

Mataku langsung terbelalak melihat orang yang berdiri di depanku.

Dia seketika menjauhkan wajahnya dariku dan menutup matanya.

"Oh my God, Nat!?" Dia berbalik.

"Apaan sih? Lebay banget deh." Aku menyandarkan tangan ke pintu.

"Kamu tuh udah dewasa loh Nat. Jaga pakaiannya kek." Dia mendorongku dari balakangku. "Buruan pakek celana sana." Dia menyelonong masuk lalu berbaring di sofa.

"Iya iya bentar." Aku berjalan ke kamar dan mengganti celana karena yang kukenakan tadi terlalu pendek.

Dia Panca. Keponakannya mama, sepupuku dan teman kecilku. Kami berpisah sejak SD karena mereka harus pindah ke Jakarta oleh orang tuanya yang pindah dinas.

"Ambilin aku minum dong Nat. Haus banget nih." Dia mengangkat kaki di sofa.

"Iya bentar, bawel."

"Kamu ngapain sih ke sini? Bikin aku susah aja," kataku ketus.

"Idih idih. Heh! Kalau bukan karena tante Kezia yang nyuruh aku, aku mana mau. Malas banget," balasnya jutek.

"Mmmmmm. Gitu. Malas?" Aku mendekatinya lalu mecubiti perutnya.

"Hahahaha, Aduh aduh.... Udah Nat, sakit tau!" Dia tertawa kegelian.

"Makanya, jangan malas-malas." Aku berhenti mencubitinya.

"Kamu tuh manusia atau serigala sih, buas banget." Panca mengusap-usap perutnya. "Gak berubah ya, dari dulu bentukan kamu gini-gini aja. Gak ada feminim-feminimnya kamu."

"Kamu bakal berapa lama di sini?"

"Hmmmmm, Sampai mama kamu pulang dong. Emang kamu berani tinggal sendiri di sini? Kalau iya, aku pulang aja." Panca berdiri.

"Issss, jangan dong. Yah udah, yah udah."

Aku dan Panca memang seperti kucing dan anjing. Selalu bertengkar namun hanya sekedar bergurau.

"Nat, jalan-jalan ke luar yok. Suntuk banget kalau di rumah terus. Kamu gak bosan apa?" Panca menggarut perutnya.

"Yah udah. Ke mana?" tanyaku judes.

"Ke mana kek. Aku mana ingat daerah-daerah sini. Kamu dong yang tunjukin. Gimana sih. Buruan!"

"Bentar. Aku ambil kunci mobil dulu."

"Eh. Kok kunci mobil sih. Motor ada gak?"

"Bawel amat sih. Iya bentar."

"Gitu dong."

\*\*

Sore itu, aku membawa Panca keliling-keliling separuh Bukittinggi. Mulai dari Pasar Bawah, sampai kebun binatang. Rasanya sangat melelahkan. Seolah menjadi pemandu wisata.

"Huh! Pulang yok." Aku duduk di atas motor.

"Aku lapar nih, makan dulu ya. Noh , di sana noh." Panca berjalan menuju ke sebuah warung nasi.

Aku menyusulnya. Ketika sampai di warung itu, dia langsung menuju ke dapur warung lalu memesan makanan.

Aku menunggunya di meja makan. Saking usilnya, dia duduk di kursi lain sehingga aku harus pindah ke tempat duduk itu.

"Pulang yok. Udah mau gelap nih." Aku menarik tanga Panca.

"Pulang aja dulu. Aku mau ke tempat itu." Dia berlari ke arah Jam Gadang.

Aku dengan lesu mengejarnya. Motor masih berada di parkiran dan aku meninggalkannya demi mengejar anak brutal itu.

"Nat. Fotoin dong." Panca memberikan ponselnya.

Cekrekk.

"Yaaahhh. Sekali lagi dong." Dia bergaya ala opa opa Korea.

Aku memutar bola mataku lalu memotretnya.

"Udah ah pulang." Aku mendorong punggungnya.

Ketika aku berbalik, aku melihat Vinsen bersama seorang wanita dengan perut besar.

"Vinsen...?" Aku mendatangi Vinsen.

"Vinsen?"

Vinsen langsung berdiri kaget melihatku berdiri di depannya.

"Nat?" Dia meraih tanganku.

Aku menghindarinya. Aku menatapnya dengan tatapan seolah ingin marah lalu menamparnya. Aku sadar. Bahwa kami justru tak memiliki hubungan apa-apa.

"Teman kamu bang?" Wanita bersamanya mendekati Vinsen.

"Iya dek. Dia teman aku." Vinsen menatapku gugup.

"Hallo, aku istrinya bang Vinsen." Dia mengulurkan tangannya.

Aku pun menjabat tangannya lalu menyebut nama setelah mendengus. Aku melihat perut wanita itu. Karena tak ingin merusak suasana hati dan keluarga Vinsen, aku pun meninggalkan mereka.

\*\*\*

author butuh support reader setia author donk...hehehehe..

biar ceritanya makin seruuuuu...

jangan lupa like, follow, komen, vote juga ya..selamat membaca.

Terpopuler

Comments

🍁𝔰𝔢𝔫𝔧𝔞 𝔰𝔬𝔯𝔢 🌥

🍁𝔰𝔢𝔫𝔧𝔞 𝔰𝔬𝔯𝔢 🌥

smangatt thorr 💪💪💪💪

2021-05-27

1

lihat semua
Episodes
1 1. Guide randomku
2 CHAPTER 1
3 CHAPTER 2
4 CHAPTER 3
5 CHAPTER 4
6 CHAPTER 5
7 CHAPTER 6
8 CHAPTER 7
9 CHAPTER 8
10 CHAPTER 9
11 CHAPTER 10~ ON THE WAY
12 CHAPTER 11
13 CHAPTER 12
14 CHAPTER 13~ NYARIS MATI
15 CHAPTER 14~ FIX DO
16 CHAPTER 15~
17 CHAPTER 16~ JAKARTA
18 CHAPTER 19
19 CHAPTER 17
20 CHAPTER 18
21 CHAPTER 19
22 CHAPTER 20
23 CHAPTER 21~ Mimpi Buruk
24 CHAPTER 22~ HARI PERTAMA KERJA
25 CHAPTER 23~ HARI PERTAMA KERJA 2
26 CHAPTER 23~Bertemu Lagi Dengan Cecei
27 CHAPTER 24~ Keliling Kota
28 FREE TIME
29 CHAPTER 25~ MAMA APA KABAR
30 CHAPTER 26 ~ KEJUTAN
31 CHAPTER 27
32 CHAPTER 28 ~ RENCANA YANG BATAL
33 CHAPTER 29 ~ MENDAKI
34 CHAPTER 30~ ISTIRAHAT KEDUA
35 CHAPTER 31 ~ SEMAKIN CEMAS
36 CHAPTER 32~ PUNCAK
37 CHAPTER 33
38 CHAPTER 34~ KEBENARAN YANG MENYAKITKAN
39 CHAPTER 35 ~ Terus Terang
40 CHAPTER 36 ~ Panik
41 CHAPTER 37~ DIKEJAR-KEJAR
42 CHAPTER 38~ PUTUS
43 Free time
44 CHAPTER 39 ~ KEMALANGAN
45 Chapter 40 ~ Lowongan Kerja
46 CHAPTER 41
47 CHAPTER 42
48 CHAPTER 43
49 CHAPTER 44
50 CHAPTER 45
51 CHAPTEE 46
52 CHAPTER 47
53 CHAPTER 48
54 CHAPTER 49
55 CHAPTER 50
56 CHAPTER 51~ MAKAN MALAM
57 CHAPTER 52
58 CHAPTER 53
59 CHAPTER 54
60 CHAPTER 55
61 CHAPTER 56
62 CHAPTER 57
63 CHAPTER 58
64 CHAPTER 59
65 CHAPTER 60
66 CHAPTER 61
67 CHAPTER 62
68 CHAPTER 63
69 CHAPTER 64
70 CHAPTER 65
71 CHAPTER 66
72 CHAPTER 67
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1. Guide randomku
2
CHAPTER 1
3
CHAPTER 2
4
CHAPTER 3
5
CHAPTER 4
6
CHAPTER 5
7
CHAPTER 6
8
CHAPTER 7
9
CHAPTER 8
10
CHAPTER 9
11
CHAPTER 10~ ON THE WAY
12
CHAPTER 11
13
CHAPTER 12
14
CHAPTER 13~ NYARIS MATI
15
CHAPTER 14~ FIX DO
16
CHAPTER 15~
17
CHAPTER 16~ JAKARTA
18
CHAPTER 19
19
CHAPTER 17
20
CHAPTER 18
21
CHAPTER 19
22
CHAPTER 20
23
CHAPTER 21~ Mimpi Buruk
24
CHAPTER 22~ HARI PERTAMA KERJA
25
CHAPTER 23~ HARI PERTAMA KERJA 2
26
CHAPTER 23~Bertemu Lagi Dengan Cecei
27
CHAPTER 24~ Keliling Kota
28
FREE TIME
29
CHAPTER 25~ MAMA APA KABAR
30
CHAPTER 26 ~ KEJUTAN
31
CHAPTER 27
32
CHAPTER 28 ~ RENCANA YANG BATAL
33
CHAPTER 29 ~ MENDAKI
34
CHAPTER 30~ ISTIRAHAT KEDUA
35
CHAPTER 31 ~ SEMAKIN CEMAS
36
CHAPTER 32~ PUNCAK
37
CHAPTER 33
38
CHAPTER 34~ KEBENARAN YANG MENYAKITKAN
39
CHAPTER 35 ~ Terus Terang
40
CHAPTER 36 ~ Panik
41
CHAPTER 37~ DIKEJAR-KEJAR
42
CHAPTER 38~ PUTUS
43
Free time
44
CHAPTER 39 ~ KEMALANGAN
45
Chapter 40 ~ Lowongan Kerja
46
CHAPTER 41
47
CHAPTER 42
48
CHAPTER 43
49
CHAPTER 44
50
CHAPTER 45
51
CHAPTEE 46
52
CHAPTER 47
53
CHAPTER 48
54
CHAPTER 49
55
CHAPTER 50
56
CHAPTER 51~ MAKAN MALAM
57
CHAPTER 52
58
CHAPTER 53
59
CHAPTER 54
60
CHAPTER 55
61
CHAPTER 56
62
CHAPTER 57
63
CHAPTER 58
64
CHAPTER 59
65
CHAPTER 60
66
CHAPTER 61
67
CHAPTER 62
68
CHAPTER 63
69
CHAPTER 64
70
CHAPTER 65
71
CHAPTER 66
72
CHAPTER 67

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!