CHAPTER 14~ FIX DO

Hari ini termasuk dua hari, aku tidak mengikuti perkuliahan di kampus. Terlebih lagi, SKS hari ini penuh sembilan SKS.

"Sudah pasti di DO sama kampus." Aku mengaktifkan ponselku.

Kucoba mengabari teman-teman yang selokal denganku sekaligus menitip izin pada dosen.

Mengetahu kabar tentangku, beberapa jam kemudian, Jobes datang menyusulku di rumah sakit.

"Kamu gak pa pa Nat?" Jobes duduk di sebelahku sambil memegang erat pundakku.

Aku tersenyum ramah.

"Aku baik-baik aja kok. Gak usah cemas."

Kreekkkk.

Seorang perawat masuk. Dia memeriksa kondisiku saat itu, lalu kembali keluar.

Aku masih mengobrol dengan Jobes, Panca langsung masuk ke ruangan dengan mata membulat kaget melihat keberadaan Jobes di sana.

Panca langsung bergerak lambat dan perlahan meletakkan kotak makanan ke atas meja Lalu bermaksud keluar.

''Dia Jobes, teman selokalku, Pan. Sini aja, gak usah Keluar lah,'' ucapku melempar senyum ramah.

Panca menoleh ragu. Akhirnya dia pun mengambil kursi dan duduk di sampingku lalu berkenalan dengan Jobes.

''Pacarnya Nat....'' Panca menjabat tangan Jobes.

Deg.....

Deg.....

''Santai aja bro. Aku cuma sepupu nat kok. Tegang banget dah. Udah, santai aja.''

Jobes hanya tersenyum lega mendengar perkataan panca.

''Kalian lanjut ngobrol deh. Aku main game dulu di sana.'' Dia pindah di sofa.

''Bes..., betewe, anak-anak pada kenapa ya kok cuek gitu sama aku. Aku ada salah apa emang sama mereka?''

''Oh..., anak-anak. Kurang tau juga sih, aku. Mereka juga gak cerita sama aku. Tapi, aku sempat enger mereka kayak ngeluh gitu ngikutin kamu ikut liburan minggu lalu. Katanya, karena orang tua mereka tau, mereka bolos jadinya mereka dapat konsekuens gitu deh.'' Jobes berusaha menjelaskan.

''Konsekuensi apa?''

''Selain kena marah, Bidadari dan Auni, fasilitas dari orangtuanya disita, uang jajan dikurangi. Bagus harus jalan ke kampus karena keretanya disita sama bokapnya.''

''Aku jadi merasa bersalah deh sama mereka. Trus, kamu?''

''Aku sih diancam dijodohin sama anak temennya bokap, tapi aku bisa ngelak karena bilang kalau aku udah punya pasangan.''

''Seriusan? Siapa wanita beruntung itu?''

''Siapa lagi kalau bukan kamu.''

Deg...

Deg...

Deg...

Aku mendorong pelan bahu Jobes,

''Bisa aja kamu. Hahahahahaha.''

Jobes hanya tertawa malu sambil mengusap-usap tengkuknya.

\*\*\*

"Gimana kabarnya Nat?" Kak Siti meraih tas yang ku bawa sepulang dari rumah sakit.

"Udah mendingan kak, jadi udah bisa pulang." Aku duduk perlahan di sofa, dibantu oleh sepupuku itu.

"Syukurlah. Nat mau kakak makasakin apa?"

"Nanti aja kak. Masih kenyang."

"Yok. Aku antar!" Pria bertubuh kekar itu, yang tidak lain adalah Panca berdiri sambil memainkan kunci mobil.

"Yah ela. Aku bisa pergi sendiri kali. Kamu gak lihat, aku udah baik-baik aja?"

Panca dengan tiba-tiba menarik paksa tanganku lalu mendorongku ke dalam mobil, memasangkan sabuk pengaman lalu kami berangkat.

"Kenapa tuh muka ditekuk?"

Aku masih tak berbicara, sengaja. Panca merangkulku dari samping.

"Kenapa sih, kamu?" Aku mendorongnya.

"Idih idih. Kamu ngambek karena kuantar paksa? Bodoh amat. Yang penting kamu selamat sampai kampus." Dia kembali menatap ke arah depan.

"Hmmmmmm," jawabku cuek.

.....

"Eh, Nat." Jobes menghampiriku ketika aku keluar dari mobil.

Dari balik jendela mobil,

"Ihaaaaaa. Langsung disamperin sang pangeran nih. Cihuiiiiiii." ledek Panca lalu berlalu pergi.

"Aku udah gak pa pa kok. Aku bisa jalan sendiri."

"Yah udah, yuk!" Jobes berjalan di sampingku.

~~

"Hai guys. Masih pada marah sama aku?" Aku menatap lekat sahabat-sahabat aku."

Mereka berusaha mengabaikanku tanpa berbicara bahkan menolehku sedikitpun.

Aku menghela napas dalam-dalam lalu duduk. Aku meregangkan kakiku.

"Baik lah, kita langsung mulai saja kelas pagi ini ya. Jadi---" Dosen menjelaskan.

Dalam diamku, aku memperhatikan sahabat-sahabatku yang sama sekali tak memandangku. Seolah tak menganggapku ada. Bagaimana tidak, mereka selalu tidak menyahuti pertanyaanku.

"Jadi, silakan kerjakan tugas nya. Saya sudah share di grup kelas. Pertemuan berikutnya, kita akan bahas bersama. Sekian untuk hari ini, selamat siang." Dosen itu pun melenggang pergi meninggalkan kelas.

Ketika hendak mengemasi buku-bukuku, seorang asisten labor menghampiriku.

"Natasia Nouban, dipanggil bu Maya ke ruangannya."

"Iya kak, saya ke sana. Terima kasih kak."

Tok tok tok.

"Yah. Silakan masuk," sahut bu Maya, dosen PA ku.

"Mampus aku. Langsung DO," batinku sembari duduk di kursi depan Bu Maya.

"Saya sudah memperingatkan kamu beberapa hari lalu. Ini surat, tolong berikan pada orang tua mu."

\*\*\*\*

"Hallo ma, mama kapan balik?"

"Aduh sayang. Mama masih ada kerjaan yang harus mama selesaikan. Maafin mama ya. Memangnya ada apa sih? Kok kedengarannya serius banget?."

"Ma, aku dikasi surat DO oleh kampus. Katanya mama harus datang ke kampus." Suaraku makin pelan. Takut mama akan marah padaku.

"Uhm..... Yah sudah. Sekaligus aja, kamu pindah ke sini. Tinggal sama mama.

Episodes
1 1. Guide randomku
2 CHAPTER 1
3 CHAPTER 2
4 CHAPTER 3
5 CHAPTER 4
6 CHAPTER 5
7 CHAPTER 6
8 CHAPTER 7
9 CHAPTER 8
10 CHAPTER 9
11 CHAPTER 10~ ON THE WAY
12 CHAPTER 11
13 CHAPTER 12
14 CHAPTER 13~ NYARIS MATI
15 CHAPTER 14~ FIX DO
16 CHAPTER 15~
17 CHAPTER 16~ JAKARTA
18 CHAPTER 19
19 CHAPTER 17
20 CHAPTER 18
21 CHAPTER 19
22 CHAPTER 20
23 CHAPTER 21~ Mimpi Buruk
24 CHAPTER 22~ HARI PERTAMA KERJA
25 CHAPTER 23~ HARI PERTAMA KERJA 2
26 CHAPTER 23~Bertemu Lagi Dengan Cecei
27 CHAPTER 24~ Keliling Kota
28 FREE TIME
29 CHAPTER 25~ MAMA APA KABAR
30 CHAPTER 26 ~ KEJUTAN
31 CHAPTER 27
32 CHAPTER 28 ~ RENCANA YANG BATAL
33 CHAPTER 29 ~ MENDAKI
34 CHAPTER 30~ ISTIRAHAT KEDUA
35 CHAPTER 31 ~ SEMAKIN CEMAS
36 CHAPTER 32~ PUNCAK
37 CHAPTER 33
38 CHAPTER 34~ KEBENARAN YANG MENYAKITKAN
39 CHAPTER 35 ~ Terus Terang
40 CHAPTER 36 ~ Panik
41 CHAPTER 37~ DIKEJAR-KEJAR
42 CHAPTER 38~ PUTUS
43 Free time
44 CHAPTER 39 ~ KEMALANGAN
45 Chapter 40 ~ Lowongan Kerja
46 CHAPTER 41
47 CHAPTER 42
48 CHAPTER 43
49 CHAPTER 44
50 CHAPTER 45
51 CHAPTEE 46
52 CHAPTER 47
53 CHAPTER 48
54 CHAPTER 49
55 CHAPTER 50
56 CHAPTER 51~ MAKAN MALAM
57 CHAPTER 52
58 CHAPTER 53
59 CHAPTER 54
60 CHAPTER 55
61 CHAPTER 56
62 CHAPTER 57
63 CHAPTER 58
64 CHAPTER 59
65 CHAPTER 60
66 CHAPTER 61
67 CHAPTER 62
68 CHAPTER 63
69 CHAPTER 64
70 CHAPTER 65
71 CHAPTER 66
72 CHAPTER 67
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1. Guide randomku
2
CHAPTER 1
3
CHAPTER 2
4
CHAPTER 3
5
CHAPTER 4
6
CHAPTER 5
7
CHAPTER 6
8
CHAPTER 7
9
CHAPTER 8
10
CHAPTER 9
11
CHAPTER 10~ ON THE WAY
12
CHAPTER 11
13
CHAPTER 12
14
CHAPTER 13~ NYARIS MATI
15
CHAPTER 14~ FIX DO
16
CHAPTER 15~
17
CHAPTER 16~ JAKARTA
18
CHAPTER 19
19
CHAPTER 17
20
CHAPTER 18
21
CHAPTER 19
22
CHAPTER 20
23
CHAPTER 21~ Mimpi Buruk
24
CHAPTER 22~ HARI PERTAMA KERJA
25
CHAPTER 23~ HARI PERTAMA KERJA 2
26
CHAPTER 23~Bertemu Lagi Dengan Cecei
27
CHAPTER 24~ Keliling Kota
28
FREE TIME
29
CHAPTER 25~ MAMA APA KABAR
30
CHAPTER 26 ~ KEJUTAN
31
CHAPTER 27
32
CHAPTER 28 ~ RENCANA YANG BATAL
33
CHAPTER 29 ~ MENDAKI
34
CHAPTER 30~ ISTIRAHAT KEDUA
35
CHAPTER 31 ~ SEMAKIN CEMAS
36
CHAPTER 32~ PUNCAK
37
CHAPTER 33
38
CHAPTER 34~ KEBENARAN YANG MENYAKITKAN
39
CHAPTER 35 ~ Terus Terang
40
CHAPTER 36 ~ Panik
41
CHAPTER 37~ DIKEJAR-KEJAR
42
CHAPTER 38~ PUTUS
43
Free time
44
CHAPTER 39 ~ KEMALANGAN
45
Chapter 40 ~ Lowongan Kerja
46
CHAPTER 41
47
CHAPTER 42
48
CHAPTER 43
49
CHAPTER 44
50
CHAPTER 45
51
CHAPTEE 46
52
CHAPTER 47
53
CHAPTER 48
54
CHAPTER 49
55
CHAPTER 50
56
CHAPTER 51~ MAKAN MALAM
57
CHAPTER 52
58
CHAPTER 53
59
CHAPTER 54
60
CHAPTER 55
61
CHAPTER 56
62
CHAPTER 57
63
CHAPTER 58
64
CHAPTER 59
65
CHAPTER 60
66
CHAPTER 61
67
CHAPTER 62
68
CHAPTER 63
69
CHAPTER 64
70
CHAPTER 65
71
CHAPTER 66
72
CHAPTER 67

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!