CHAPTER 16~ JAKARTA

Sesampainya di bandara Jakarta, aku dan Panca memasuki sebuah mobil lalu melaju dengan kecepatan sedang.

"Hem.... Sibuk kayaknya nih. Lagi chatingan sama siapa sih?" Panca mencondongkan kepalanya mengintip isi pesan yang ku ketik di layar ponselku.

"Kepo aja deh." Aku berbalik mengusilinya.

"Hm...."

~~

(Setibanya di rumah Panca)

"Ma, pa! Panca udah balik nih." Panca meletakkan tas di sofa sambil celingak-celinguk mencari keberadaan orang tuanya.

"Kayak anak kecil deh, Panca." Seorang wanita dewasa keluar dari sebuah ruangan lalu mendekat.

"Ma, ingat gak ini siapa?" tanya Panca usai mencium punggung tangan sang mama.

Sang mama hanya menyipitkan mata. Mencoba menerka-nerka dan mengingat-ingat siapa wanita cantik di hadapannya itu.

"Na-ta-sia Nou-ban, anaknya Kezia?" sorak nya.

"Ya, tante. Ini Nat."

"Oh Tuhan.... Kamu tambah cantik aja sayang. Tante sampai gak mengenali kamu. Apa kabar nak?" wanita itupun memeluk si gadis tomboy itu.

"Saya kabar baik kok, tante."

"Ayok duduk, ayok."

Aku duduk di sofa sambil celingak-celinguk mencari papanya Panca.

"Om mana tante?"

"Iya, ma. Papa mana?" sahut Panca sambil menikmati buah jeruk yang ada di meja.

"Papa masih di kantor, kerja. Katanya sih ada lembur."

***

Tubuhku terasa lelah. Aku pun berbaring di kamar yang sudah di sediakan oleh sepupuku itu.

Dengan ponsel yang asyik kutatap sambil mengetik beberapa pesan dari seorang pria yang membuatku tersenyum-senyum sendiri.

"Aku tinggal di rumah sepupuku yang waktu itu loh, sayang. Ada tante sama om juga. Bla bla...,"

"Yah udah, udah malam nih. Gih tidur, besok aku bertamu deh ke sana."

****

(Esok harinya)

"Pagi tante," sapaku.

Terlihat tante sedang sibuk memasak di dapur. Aku pun menghampirinya lalu membantunya memasak.

Tak begitu lama, waktu sarapanpun tiba.

"Tante, nanti teman Nat mau ke sini. Boleh gak tante?"

"Yah boleh dong Nat."

Ting tong.....

Asisten rumah tangga yang bekerja di rumah Panca pun langsung membuka pintu.

"Non Nat, ada yang nyariin tuh."

"Iya bi. Makasih ya."

Aku berjalan menuju pintu dan kulihat pria bule itu tersenyum begitu melihatku.

Aku pun mengajaknya masuk ke dalam dan bertemu om dan tante.

Pagi itu, Panca sudah duluan keluar karena ada urusan.

"Tante, om. Saya ijin bawa Nat keluar, boleh tidak?"

"Iya, silakan. Tapi ingat waktu ya, nak Han." Om Jaya menepuk pundak Han.

Mendengar ijin dari om dan tante, Han pun mengajakku keluar.

\*\*\*

Deg....

Deg....

Ketika hendak meninggalkan rumah, Panca menatapku lekat ketika berpapasan di depan rumah.

Seketika aku merasakan sesuatu menerpaku. Seolah ada badai kecil yang menghadangku, hingga aaku merasa oleng.

"Sayang, kamu gak pa pa?" Han mengelus punggung tanganku.

"Eh... Iya. Aku gak pa pa kok sayang." Aku tersenyum dingin ke arah Han.

Krekkkkkk.

Han membuka pintu lalu memintaku untuk masuk ke dalam rumah itu.

"Ini, rumah kamu sayang?" Aku memperhatikan sekeliling.

"Iya sayang."

"Orang tua kamu di mana?"

"Dady sama momy udah balik ke luar negeri."

"So.... Kapan mereka balik?"

"Katanya, mereka nunggu aku tamat kuliah, jadi aku yang nyusulin mereka ke sana."

"Oh, gitu."

Han membawa duo botol minuman dingin lalu memberikan satu padaku. Kami duduk di sofa sambil menyaksikan siaran tv yang sedang tayang.

Mungkin saja kebetulan atau bagaimana, tiba-tiba saja tayangan tv menayangkan adegan vulgar yang membuat jantungku benar-benar berdebar sangat kencang.

Aku menjadi salah tingkah. Sedangkan Han, dia terlihat menikmati pertunjukkan itu.

"Mau coba dong yang. Boleh gak?"

Entah mengapa, Han selalu meminta ijin untuk sesuatu yang ingin dia lakukan padaku, sehingga aku menjadi malu untuk menjawabnya.

Untuk kali ini, aku menolak permintaannya.

\*\*

"Sayang, malam ini kan malam minggu, kamu nginap di rumah aku aja, mau gak?"

"Hmmmm. Tapi aku ijin sama tante, om dulu."

"Pasti dibolehin kok. Orang aku udah ijin tadi sama om."

Ternyata, Han sudah duluan ijin sama om dan tante ketika aku dia datang ke rumah dan saat itu aku kembali ke kamar sebentar, sehingga aku tidak tahu sama sekali.

\*\*\*

"Ma, Nat belum pulang?" Panca terlihat gelisah.

"Dia nginap di rumah pacarnya Pan. Kenapa sih, gelisah banget, mama lihat."

"Seriusan ma?"

Sang mama yang sedang asyik menikmati cemilan sambil menonton tv pun menatap sang anak.

"Tenang aja, Han itu anak baik-baik kok. Kamu gak usah kwatir."

\*\*

("Bagaimana mamanya Panca tau, kalau Han itu adalah anak baik-baik?" netijen menyernyitkan alis bingung.)

("Karena Han itu, teman dekat Panca waktu SMP. Yah wajar kalau mamanya kenal."

("Kalau begitu, kenapa Panca gelisah?")

(Author : yuk lanjut baca lagi.")

Episodes
1 1. Guide randomku
2 CHAPTER 1
3 CHAPTER 2
4 CHAPTER 3
5 CHAPTER 4
6 CHAPTER 5
7 CHAPTER 6
8 CHAPTER 7
9 CHAPTER 8
10 CHAPTER 9
11 CHAPTER 10~ ON THE WAY
12 CHAPTER 11
13 CHAPTER 12
14 CHAPTER 13~ NYARIS MATI
15 CHAPTER 14~ FIX DO
16 CHAPTER 15~
17 CHAPTER 16~ JAKARTA
18 CHAPTER 19
19 CHAPTER 17
20 CHAPTER 18
21 CHAPTER 19
22 CHAPTER 20
23 CHAPTER 21~ Mimpi Buruk
24 CHAPTER 22~ HARI PERTAMA KERJA
25 CHAPTER 23~ HARI PERTAMA KERJA 2
26 CHAPTER 23~Bertemu Lagi Dengan Cecei
27 CHAPTER 24~ Keliling Kota
28 FREE TIME
29 CHAPTER 25~ MAMA APA KABAR
30 CHAPTER 26 ~ KEJUTAN
31 CHAPTER 27
32 CHAPTER 28 ~ RENCANA YANG BATAL
33 CHAPTER 29 ~ MENDAKI
34 CHAPTER 30~ ISTIRAHAT KEDUA
35 CHAPTER 31 ~ SEMAKIN CEMAS
36 CHAPTER 32~ PUNCAK
37 CHAPTER 33
38 CHAPTER 34~ KEBENARAN YANG MENYAKITKAN
39 CHAPTER 35 ~ Terus Terang
40 CHAPTER 36 ~ Panik
41 CHAPTER 37~ DIKEJAR-KEJAR
42 CHAPTER 38~ PUTUS
43 Free time
44 CHAPTER 39 ~ KEMALANGAN
45 Chapter 40 ~ Lowongan Kerja
46 CHAPTER 41
47 CHAPTER 42
48 CHAPTER 43
49 CHAPTER 44
50 CHAPTER 45
51 CHAPTEE 46
52 CHAPTER 47
53 CHAPTER 48
54 CHAPTER 49
55 CHAPTER 50
56 CHAPTER 51~ MAKAN MALAM
57 CHAPTER 52
58 CHAPTER 53
59 CHAPTER 54
60 CHAPTER 55
61 CHAPTER 56
62 CHAPTER 57
63 CHAPTER 58
64 CHAPTER 59
65 CHAPTER 60
66 CHAPTER 61
67 CHAPTER 62
68 CHAPTER 63
69 CHAPTER 64
70 CHAPTER 65
71 CHAPTER 66
72 CHAPTER 67
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1. Guide randomku
2
CHAPTER 1
3
CHAPTER 2
4
CHAPTER 3
5
CHAPTER 4
6
CHAPTER 5
7
CHAPTER 6
8
CHAPTER 7
9
CHAPTER 8
10
CHAPTER 9
11
CHAPTER 10~ ON THE WAY
12
CHAPTER 11
13
CHAPTER 12
14
CHAPTER 13~ NYARIS MATI
15
CHAPTER 14~ FIX DO
16
CHAPTER 15~
17
CHAPTER 16~ JAKARTA
18
CHAPTER 19
19
CHAPTER 17
20
CHAPTER 18
21
CHAPTER 19
22
CHAPTER 20
23
CHAPTER 21~ Mimpi Buruk
24
CHAPTER 22~ HARI PERTAMA KERJA
25
CHAPTER 23~ HARI PERTAMA KERJA 2
26
CHAPTER 23~Bertemu Lagi Dengan Cecei
27
CHAPTER 24~ Keliling Kota
28
FREE TIME
29
CHAPTER 25~ MAMA APA KABAR
30
CHAPTER 26 ~ KEJUTAN
31
CHAPTER 27
32
CHAPTER 28 ~ RENCANA YANG BATAL
33
CHAPTER 29 ~ MENDAKI
34
CHAPTER 30~ ISTIRAHAT KEDUA
35
CHAPTER 31 ~ SEMAKIN CEMAS
36
CHAPTER 32~ PUNCAK
37
CHAPTER 33
38
CHAPTER 34~ KEBENARAN YANG MENYAKITKAN
39
CHAPTER 35 ~ Terus Terang
40
CHAPTER 36 ~ Panik
41
CHAPTER 37~ DIKEJAR-KEJAR
42
CHAPTER 38~ PUTUS
43
Free time
44
CHAPTER 39 ~ KEMALANGAN
45
Chapter 40 ~ Lowongan Kerja
46
CHAPTER 41
47
CHAPTER 42
48
CHAPTER 43
49
CHAPTER 44
50
CHAPTER 45
51
CHAPTEE 46
52
CHAPTER 47
53
CHAPTER 48
54
CHAPTER 49
55
CHAPTER 50
56
CHAPTER 51~ MAKAN MALAM
57
CHAPTER 52
58
CHAPTER 53
59
CHAPTER 54
60
CHAPTER 55
61
CHAPTER 56
62
CHAPTER 57
63
CHAPTER 58
64
CHAPTER 59
65
CHAPTER 60
66
CHAPTER 61
67
CHAPTER 62
68
CHAPTER 63
69
CHAPTER 64
70
CHAPTER 65
71
CHAPTER 66
72
CHAPTER 67

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!