CHAPTER 7

"Kak Siti!" Aku mengetuk pintu kamar pengasuhku.

Kak Siti pun membuka pintu.

"Kenapa Nat, malam-malam gini bangunin kak Siti."

"Kak, kita ke rumah sakit yok. Tadi mama nelpon aku tapi gak ke angkat. Aku udah coba telpon balik, tapi nomor mama gak aktif. Aku kwatir sama mama, papa. Buruan kak." Aku menarik tangan kak Siti.

Kami pun langsung menuju ke rumah sakit menggunakan mobil.

Setibanya di rumah sakit, aku dan Kak Siti langsung berlari ke kamar rawat papa. Aku menjadi sangat cemas ketika kulihat mama menunggu di luar.

"Ma, papa kenapa?" Aku menatap mama yang terlihat gelisah.

"Mama gak tau Nat. Papa lagi diperiksa sama dokter." Mama memelukku.

Aku pun mencoba menenangkan mama yang lebih cemas dariku.

Beberapa jam kemudian, dokter keluar. Aku pun langsung mendekati dokter untuk menanyakan keadaan papa.

Seketika, aku terkejut dan langsung syok mendengar kabar dari dokter.

Mama langsung pingsan mendengar perkataan dokter. Para perawat langsung menangani mama.

Aku masuk ke dalam ruang rawat papa dengan tangis yang tak bisa terbendung lagi. Aku menangis sejadi-jadinya.

Malam itu adalah hari terakhir aku melihat papa. Papa pergi meninggalkanku dan mama.

Detik itu juga, aku menjadi merasa menyesal telah meninggalkan papa dalam keadaan sakit.

Aku menyesal tidak mendengarkan kata-kata mama. Aku benar-benar menyesal.

Air mataku masih mengalir deras sambil menatap wajah papa. Aku memeluk erat tubuh papa.

Air mataku menetes jatuh mengenai papa. Aku benar-benar sangat terpukul karena kepergian papa demikian dengan mama.

Setelah pemakanan jenazah papa, aku dan mama kembali ke rumah. Aku masuk ke dalam kamar.

Aku Termenung memandangi foto papa. Aku lagi-lagi menangis membayangkan semua tentang papa.

Mama masuk ke dalam kamar lalu memelukku dengan berderai air mata.

"Ma.... Maafin aku ya. Aku gak ngederin kata mama waktu itu. Aku menyesal ma." Aku masih dalam pelukan mama.

"Iya sayang. Bukan salah kamu kok papa pergi ninggalin kita. Tuhan lebih sayang dia kan," ucap mama mengusap air mataku. "Kita harus merelakan kepergian papa. Mama yakin, papamu pasti sudah tenang di sana." Mama keluar dari kamarku usai mengecup keningku.

Pagi ini, suasana menjadi berbeda. Canggung tanpa kehadiran papa.

Biasanya mama akan masuk ke kamarku untuk membangunkanku kemudian menyuruhku mandi laku sarapan bersama dengan papa.

Aku berada di meja makan, sambil menikmati sarapan yang sudah disiapkan oleh Kak Siti.

Mama terlihat sibuk mempersiapkan diri pergi ke kantor untuk menggantikan posisi papa.

Tanpa sempat sarapan, mama berangkat usai mengecup keningku. Sedangkan aku, aku berjalan ke garasi untuk memanaskan motor, karena aku harus kembali ke kampus.

Ketika hendak berjalan ke garasi, aku terbayang keadaan dimana papa dulu memanaskan mobil sambil menungguku yang bangun kesiangan.

"Pa, aku kangen," ucapku.

Aku pun berangkat ke kampus.

Setelah hampir setahun mengambil cuti, aku pun kembali ke kampus.

Menjadi seorang gadis yang tomboy, membuatku memiliki banyak teman pria dibandingkan teman perempuan.

"Hai Nat!" Seorang pria setengah wanita itu mengagetkanku.

"Eh, hai Gus." Aku berbalik ke arah pria itu.

"Ih, apaan sih Nat. Nazkal deh dibilangin.... Namaku itu Chi-ress, bukan Bagus. Ih.... Kesel deh." Bagus mengibaskan rambut pendeknya.

"Ha ha ha. Maaf Gus.... Eh, Chiress." Aku tertawa melihat tingkah lucu pria setengah wanita itu.

Aku dan Bagus alias Chiress pun berjalan menuju kelas. Kelas masih kosong dan berantakan.

"Gini amat kelas selama aku gak masuk ya." Aku menggeser meja yang menghambat jalanku.

Dengan berinisiatif, aku dan Chiress merapikan kursi-kursi dalam kelas itu hingga terlihat sangat rapi.

"Wih.... Kayaknya Miss Lingkungan Kelas udah masuk nih...." Seorang laki-laki bernama Jobes datang.

"Betul banget nih." Bryan menepuk pundak Jobes.

"Iya iya dungs. Chiress gitu loh." Lagi-lagi Chiress mengibaskan rambutnya.

"BUKAN LO, JANGAN GE-ER!" teriak Jobes dan Bryan serentak.

Aku tertawa melihat ulah mereka.

"Apa kabar Nat?" Jobes mengelus rambutku.

"Kabar baik. Kalian apa kabar?" tanyaku.

"Kok, kalian sih, orang aku doang yang nanyain kabar kamu. Tanyain dong kabar aku."

"Hahaha. Jobes, apa kabar?" Ledek Bagus.

Kami pun menertawakan Jobes. Dia hanya mampu menggaruk kepalanya yang benar-benar tidak gatal sama sekali.

Usai mengikuti perkuliahan hari itu, aku dan kawan-kawanku pergi bermain basket di lapangan SMA kami, karena lapangan di kampus sedang ada renovasi.

Setibanya di lapangan, aku dan yang lain meletakkan tas di pinggir lapangan. Lapangan sudah diisi oleh anak-anak SMA yang sedang asyik bermain.

Bola mengelinding di bawah kaki Jobes. Seorang siswa dengan tubuh berisi mendekati Jobes.

"Maaf, bang." Dia mengambil bola.

"Eits," Jobes menginjak bolanya sehingga anak gendut itu tidak bisa mengambil bolanya.

Semua terdiam melihat Jobes dengan tatapan kesal.

"Yah udah. Nih bolanya." Jobes pun melempar bola ke ring basket.

"Yey!" Teriak Jobes girang karena berhasil memasukkan bola ke ring.

"Wow." Aku menepuk pundak Jobes salut.

Melihat aksi Jobes, anak-anak SMA itupun menantang kami untuk bermain dengan mereka.

Aku dan kawan-kawanku meregang-regangkan tubuh sebelum mulai bermain sambil menunggu satu teman mereka.

Kami memasuki lapangan basket, teman merekapun datang. Permainan di mulai.

Bola di tanganku , aku melambungkannya, seseorang merebutnya dariku ketika aku hendak mengopernya ke Jobes.

Permainan berlangsung cukup menyenangkan. Di tengah permainan, aku tersandung kaki salah satu dari mereka.

Kakiku terasa sakit dan sedikit cedera, sehingga aku keluar dari lapangan di topang oleh Jobes dan kawan-kawan lain. Anak-anak yang lain masih bermain.

"Kamu gak pa pa Nat?" Jobes membantuku duduk.

"Iya gak pa pa. Cuma cedera dikit kok. Paling keseleo. Udah lanjut main aja gak pa pa kok." Aku menggerak-gerakkan kaki kananku yang keseleo.

Mereka pun lanjut bermain. Sesekali Jobes melihat ke arahku, memastikan bahwa aku baik-baik saja. Sedangkan yang lain terlihat menikmati permainannya.

"Kakak, kok gak main?" seorang gadis SMA yang masih mengenakan seragam duduk di sebelahku.

"Ah.... Ini kaki aku keseleo. Jadi istirahat bentar sih."

"Yah udah kak. Kalau kakak gak keberatan, mari sini aku pijitin. Gak pa pa kok."

"Aduh, gak usah, gak pa pa kok."

"Udah, sini deh kak. Nanti kalau di biarkan, yang ada tambah parah dan membengkak."

"Yah udah deh. Tapi pelan-pelan ya."

Gadis itu pun memijat kakiku.

"Aku Nat. Nama kamu siapa?" Pandanganku mengarah pada gadis itu.

"Namaku Cecei Kak."

"Siswa di SMA ini?"

"Iya kak. Oh ya kak.... Kakak yang itu teman kakak yah?" Cecei menunjuk ke arah Jobes.

"Iya Cei, kenapa? Suka ya?"

Cecei hanya tersenyum malu.

"Kamu kenal sama dia?"

"Kakak kelas aku kak waktu SMP."

"What? SMP?"

"Iya kak. Oh ya kak, ini nanti kakinya di kompres sama es batu aja kak, sambil di pijitin pelan-pelan. Dikit lagi mendingan kok."

"Kok kamu bisa tau yang beginian sih."

"Aku udah sering bertemu sama yang kayak gini kak. Diajarin mama juga."

"Wah, hebat ya. Oh ya, thanks ya Cei." Aku meregangkan kakiku yang sudah cukup membaik.

"Oh yah kak, aku duluan ya, udah dijemput sama kakak aku. Get well soon ya kak." Cecei berdiri lalu berjalan menyusul seorang pria yang sedari tadi berdiri dari kejauhan.

note: maaf yah rekan-rekan, lama updatenya, karena ada sedikit kendala.

#semoga menghibur ya, ceritanya. maaf kalau tidak sempurna,

Episodes
1 1. Guide randomku
2 CHAPTER 1
3 CHAPTER 2
4 CHAPTER 3
5 CHAPTER 4
6 CHAPTER 5
7 CHAPTER 6
8 CHAPTER 7
9 CHAPTER 8
10 CHAPTER 9
11 CHAPTER 10~ ON THE WAY
12 CHAPTER 11
13 CHAPTER 12
14 CHAPTER 13~ NYARIS MATI
15 CHAPTER 14~ FIX DO
16 CHAPTER 15~
17 CHAPTER 16~ JAKARTA
18 CHAPTER 19
19 CHAPTER 17
20 CHAPTER 18
21 CHAPTER 19
22 CHAPTER 20
23 CHAPTER 21~ Mimpi Buruk
24 CHAPTER 22~ HARI PERTAMA KERJA
25 CHAPTER 23~ HARI PERTAMA KERJA 2
26 CHAPTER 23~Bertemu Lagi Dengan Cecei
27 CHAPTER 24~ Keliling Kota
28 FREE TIME
29 CHAPTER 25~ MAMA APA KABAR
30 CHAPTER 26 ~ KEJUTAN
31 CHAPTER 27
32 CHAPTER 28 ~ RENCANA YANG BATAL
33 CHAPTER 29 ~ MENDAKI
34 CHAPTER 30~ ISTIRAHAT KEDUA
35 CHAPTER 31 ~ SEMAKIN CEMAS
36 CHAPTER 32~ PUNCAK
37 CHAPTER 33
38 CHAPTER 34~ KEBENARAN YANG MENYAKITKAN
39 CHAPTER 35 ~ Terus Terang
40 CHAPTER 36 ~ Panik
41 CHAPTER 37~ DIKEJAR-KEJAR
42 CHAPTER 38~ PUTUS
43 Free time
44 CHAPTER 39 ~ KEMALANGAN
45 Chapter 40 ~ Lowongan Kerja
46 CHAPTER 41
47 CHAPTER 42
48 CHAPTER 43
49 CHAPTER 44
50 CHAPTER 45
51 CHAPTEE 46
52 CHAPTER 47
53 CHAPTER 48
54 CHAPTER 49
55 CHAPTER 50
56 CHAPTER 51~ MAKAN MALAM
57 CHAPTER 52
58 CHAPTER 53
59 CHAPTER 54
60 CHAPTER 55
61 CHAPTER 56
62 CHAPTER 57
63 CHAPTER 58
64 CHAPTER 59
65 CHAPTER 60
66 CHAPTER 61
67 CHAPTER 62
68 CHAPTER 63
69 CHAPTER 64
70 CHAPTER 65
71 CHAPTER 66
72 CHAPTER 67
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1. Guide randomku
2
CHAPTER 1
3
CHAPTER 2
4
CHAPTER 3
5
CHAPTER 4
6
CHAPTER 5
7
CHAPTER 6
8
CHAPTER 7
9
CHAPTER 8
10
CHAPTER 9
11
CHAPTER 10~ ON THE WAY
12
CHAPTER 11
13
CHAPTER 12
14
CHAPTER 13~ NYARIS MATI
15
CHAPTER 14~ FIX DO
16
CHAPTER 15~
17
CHAPTER 16~ JAKARTA
18
CHAPTER 19
19
CHAPTER 17
20
CHAPTER 18
21
CHAPTER 19
22
CHAPTER 20
23
CHAPTER 21~ Mimpi Buruk
24
CHAPTER 22~ HARI PERTAMA KERJA
25
CHAPTER 23~ HARI PERTAMA KERJA 2
26
CHAPTER 23~Bertemu Lagi Dengan Cecei
27
CHAPTER 24~ Keliling Kota
28
FREE TIME
29
CHAPTER 25~ MAMA APA KABAR
30
CHAPTER 26 ~ KEJUTAN
31
CHAPTER 27
32
CHAPTER 28 ~ RENCANA YANG BATAL
33
CHAPTER 29 ~ MENDAKI
34
CHAPTER 30~ ISTIRAHAT KEDUA
35
CHAPTER 31 ~ SEMAKIN CEMAS
36
CHAPTER 32~ PUNCAK
37
CHAPTER 33
38
CHAPTER 34~ KEBENARAN YANG MENYAKITKAN
39
CHAPTER 35 ~ Terus Terang
40
CHAPTER 36 ~ Panik
41
CHAPTER 37~ DIKEJAR-KEJAR
42
CHAPTER 38~ PUTUS
43
Free time
44
CHAPTER 39 ~ KEMALANGAN
45
Chapter 40 ~ Lowongan Kerja
46
CHAPTER 41
47
CHAPTER 42
48
CHAPTER 43
49
CHAPTER 44
50
CHAPTER 45
51
CHAPTEE 46
52
CHAPTER 47
53
CHAPTER 48
54
CHAPTER 49
55
CHAPTER 50
56
CHAPTER 51~ MAKAN MALAM
57
CHAPTER 52
58
CHAPTER 53
59
CHAPTER 54
60
CHAPTER 55
61
CHAPTER 56
62
CHAPTER 57
63
CHAPTER 58
64
CHAPTER 59
65
CHAPTER 60
66
CHAPTER 61
67
CHAPTER 62
68
CHAPTER 63
69
CHAPTER 64
70
CHAPTER 65
71
CHAPTER 66
72
CHAPTER 67

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!