Pagi-pagi Dita udah sibuk di dapur untuk membuat sarapan untuk dia dan suaminya, tidak lupah membuat kan kopi untuk Adit.
Adit sudah bangun dari tidurnya, dia langsung keluar kamar mencari sang isteri, baru dapat ruang tamu bau harum masakan sudah tercium oleh Adit,dia segera menuju dapur dam mendapati sang istri lagi asik masak.
" Masak apa? tanya Adit.
"Lagi masak ayam goreng mentega sama tumis brokoli" jawab Dita tampah menoleh ke Adit.
"Wa... enak itu, ini kopi aku?"
"Ia... kamu mandi dulu, sedikit lagi masakannya matang" ucap Dita.
"Siap nyonya" jawab Adit langsung kembali ke kamar untuk mandi.
Dita hanya tersenyum melihat tingkah sang suami, dia langsung melanjutkan pekerjaannya.
Habis masak Dita bergegas ke kamar untuk menyiapkan baju kerja Adit, tidak lupah membereskan tempat tidur mereka.
Setelah semuanya beres kini Adit dan Dita duduk bersama di meja makan untuk sarapan, setelah semuanya beres kini mereka berdua berangkat ke kantor.
Sekarang Dita tidak lagi membawa mobil sendiri karena di larang oleh Adit, sekarang Adit lah yang mengantarkan dan menjemput setiap hari.
"Sayang nanti kamu ke kantor aku ya, kita makan siang bareng di kantorku" ajak Adit.
"Ia mas..." jawab Dita.
Tidak lama mereka sudah sampai di kantor Dita, Dita langsung pamit tidak lupah mencium tangan Adit, Adit juga langsung mengecup kening Dita.
"Kamu hati-hati ya" ucap Adit.
"Ia mas,as juga hati-hati di jalan" jawab Dita dan langsung turun dari mobil, langsung masuk ke dalam perusahaan, setelah Dita masuk ke dalam barulah Adit melanjutkan perjalanannya menuju kantornya.
Kini Adit sudah sampai di kantornya, di lobby sudah ada Davin menunggunya.
"Pagi bos..." sapa Davin.
"Hemm...pagi juga" jawabnya.
Banyak karyawan yang menyapanya tapi tidak ada satu pun yang Adit balas, jangan kan membalasnya senyum pun tidak, kecuali pada Davin.
"Pak Presdir kalau kita sapa tidak pernah di jawab, senyum pun tidak" ucap salah satu karyawan.
Banyak lagi yang di bicarakan para karyawan nya tentang Adit.
Adit tiba di ruangan nya bersama Davin, dan langsung duduk di kursi kebesaran nya.
"Jadwal aku hari ini apa saja" tanya Adit.
"Hari ini kosong bos" jawab Davin.
Bagus lah" jawab Adit sambil memeriksa laporan yang ada di atas mejanya.
.
.
.
.
"Apa...? Lia udah menikah? tanya Dita pada Arman.
"Ia Ta... gue juga baru tau kemarin saat gue hubungi dia" jawab Arman.
"Wa... nggak benar tu, masak nggak info ke kita".
"Ya mau gimana lagi... loe aja nikah nggak bilang sama gue" jawab Arman.
"Kok bawa-bawa gue sih, kan udah jelasin sama loe" ucap Dita.
"Sudah ah ayo lanjut kerja nanti pak Yohan dapatin kita lagi" jawab Arman.
"Loe yang ngajak gue ngobrol kok" ucap Dita.
Mereka kembali fokus dengan pekerjaan mereka, tidak ada lagi yang ngobrol.
Jam makan siang tiba, Dita langsung bersiap-siap untuk ke kantor Adit, kebetulan kantor Adit dan Dita tidak terlalu jauh.
"Dita ayo makan bareng" ajak Arman.
"Maaf ya Arman, gue mau ke kantor Adit" ucap Dita.
"Ok hati-hati" jawab Arman.
Dita langsung meninggalkan kantornya dan menuju kantor Adit menggunakan ojek online, karena dia tidak mau di jemput oleh Davin.
Sekita sepuluh menit Dita sudah sampai di kantor Adit dan segera menghampiri resepsionis.
"Siang mbak... ruangan pak Adit lantai berapa ya? tanya Dita.
"Mbak sudah membuat janji dengan pak Adit?"
"Belum mbak" jawab Dita.
"Maaf mbak kalau mau bertemu dengan pak Adit harus membuat janji dulu" ucap resepsionis dengan angkuh.
"Oh...ok.. terimakasih mbak" Dita langsung mengambil hp nya untuk menghubungkan Adit, tiba-tiba Davin muncul.
"Selamat siang nona" sapa Davin sambil membungkuk badannya.
"Siang juga... nggak usah panggil nona, panggil Dita saja dan nggak usah membungkuk juga kali" ucap Dita.
"Ayo... pak Adit sudah menunggu nona" ucap Davin.
"Tuh kan di panggil nona lagi" protes Dita sambil mengikuti Davin masuk lift.
"Maaf tapi saya tidak bisa memanggil anda dengan sebutan nama saja" jawab Davin.
Dita hanya diam, malas berdebat dengan asisten suaminya itu.
Sesampainya di ruangan Adit Davin melangsung membuka pintu ruangan Adit.
"Selamat siang bos, nona Dita sudah datang" ucap Davin sambil mempersilakan Dita masuk.
Adit segera berdiri dari kursinya dan langsung menghampiri Dita.
"Ayo sayang duduk dulu" ajak Adit.
"Makasih mas..." jawab Dita dengan senyuman manis.
Davin langsung meninggalkan ruangan Adit, karena dia tidak mau mengganggu pasangan baru menikah itu.
"Sayang kita pesan makanan atau makan di luar? tanya Adit.
"Makan di luar aja, biar nanti aku langsung balik ke kantor" jawab Dita.
"Ok sayang..." ayo kita jalan" ajak Adit.
Mereka berdua langsung menuju lift, sampai di lobby banyak karyawan yang melihat mereka berdua, apa lagi Adit menggandeng tangan Dita.
"Apa itu pacarnya pak bos?"
"Pacarnya kan ada di luar negeri?" jawab yang lain.
"Atau jangan-jangan selingkuhan pak Adit, dan banyak lagi omongan parah karyawan nya, tiba-tiba Davin muncul dan mendapati para karyawan bergosip tentang Adit dan Dita.
"Ee... jangan julid ya tidak bagus, sana istirahat makan, apa kalian udah kenyang dengan gosip? ucap Davin menatap karyawan yang bergosip tentang bosnya.
Para karyawan Adit memang belum mengetahui kalau bos besar mereka sudah menikah, hanya Davin saja yang tau, tapi Davin juga tidak berani berbicara pada karyawan kecuali Adit sendiri yang menyampaikan nya🤗🤗.
.
.
.
.
.
Bersambung 😘😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Arni Khayanti
nikah kok di sembunyi in kan jd bhn rusak asem manis 😄😄😄😄
2022-01-05
0
Intan Puspasari Sari
Lom buka" an tuch KY nya
2021-09-17
1
Joen Marlina Lengkey
makin seruuuuuuu dan makin penasaran
2021-08-28
0