Kini pagi telah tiba, Dita masih terlelap, karena hari ini dia masih cuti, Adit sebenarnya sudah bangun tapi dia masih menikmati pelukan Dita, tidak lama Dita bangun dan kaget karena dia lagi memeluk seseorang.
"Aaaaaa...." teriak Dita kaget.
"Kenapa teriak? bikin telinga sakit saja" ucap Adit.
"Ngapain loe peluk gue, sengaja ya ngambil kesempatan sama gue" tanya Dita.
"Eh... yang peluk kau siapa? bukan kau tadi yang peluk aku duluan? ada buktinya kok" jawab Adit.
"Ah nggak usah banyak alasan, minggir gue mau mandi" Dita langsung turun dari tempat tidur langsung menuju kamar mandi, karena Dita merasa malu karena memang dia yang memeluk Adit.
"Cepat mandi aku juga mau mandi, mau ke kantor" ucap Adit.
Tidak lama ada yang mengetuk pintu kamar, Adit langsung berdiri mengecek siapa yang mengetuk pintu.
"Pagi nak... Dita belum bangun? tanya bunda Astrid.
"Udah bunda... dia lagi mandi" jawab Adit.
"Kirain belum bangun makanya bunda datang ketuk pintu kamar kalian, udah kalau sudah selesai mandi turun sarapan ya? ucap bunda Astrid.
"Ia bunda... Adit mandi dulu" jawab Adit.
"Ok bunda turun ya, bunda ayah dan Abang menunggu kalian di bawa" ucap bunda Astrid langsung berjalan menuju lantai bawa.
Dita sudah keluar dari kamar mandi, dia sudah rapih dengan pakaian santainya, Adit langsung menutup pintu kamar dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah semuanya beres Dita langsung turun ke lantai bawa tampah menunggu Adit.
"Pagi bunda...ayah" sapa Dita.
"Pagi sayang... Adit mana? tanya ayah Romi.
"Dia masih mandi, dikit lagi turun" ucap Dita.
Tidak lama Rio datang untuk bergabung di meja makan.
"Pagi semuanya..." sapa Rio.
"Ada pengantin baru... tumben lambat bangun? goda Rio.
"Gue malas berdebat dengan loe, tapi loe jujur sama gue. loe yang pindahin sofa dalam kamar gue? tanya Dita.
Rio belum menjawab pertanyaan Dita, Adit sudah muncul dengan pakaian sangat rapih.
"Selamat pagi..." sapa Adit.
"Pagi nak..." jawab bunda Astrid
"Pagi juga... kamu mau ke kantor? tanya Rio.
"Ia bang...soalnya ada kerajaan yang harus di selesaikan" jawab Adit.
Walaupun Adit dan Rio seumur tapi Adit tetap menghormati Rio sebagai kakak ipar nya, makanya Adit memanggilnya Abang.
Dita dapat kode dari sang bunda, untuk mengambil kan makan untuk Adit, Dita langsung berdiri mengambil kan nasi dan lauk untuk suami nya.
Akhirnya semuanya duduk dengan tenang untuk sarapan, sebelum beraktivitas masing-masing.
"Bunda... ayah.. nanti Adit langsung pindah ke apartemen bersama Dita, Adit mau kami berdua mandiri" ucap Adit kepada kedua mertuanya.
"Secepat itu kita pindah? tanya Dita, yang di balas anggukan kepala oleh Adit
"Kamu harus nurut nak, karena sekarang kamu itu udah tanggung jawab Adit bukan lagi ayah atau bunda" jelas ayah Romi.
Walaupun Dita sedikit kaget tapi mau gimana lagi sekarang dia sudah menjadi tanggu jawab Adit, bukan lagi bunda ayah bahkan Rio.
Setelah selesai sarapan Adit berpamitan pada kedua mertuanya dan juga kakak iparnya untuk berangkat ke kantor, dia di antar Dita ke depan.
Sampai di depan sudah ada Davin datang menjemput nya, Adit langsung memberikan tangannya pada Dita.
"Salim dulu aku mau jalan" ucap Adit.
"Ee.. ia lupah" jawab Dita cengengesan sambil mencium tangan suaminya.
"Aku jalan ya.. nanti aku datang jemput kamu. baru kita pindah ke apartemen" ucapannya lagi.
"Gue nggak di kiss gitu kayak pasangan yang lain" tanya Dita.
Adit langsung berbalik memeluk Dita dan mencium kening Dita. dari kejauhan mama Metha senyum-senyum sendiri melihat tingkah anak dan menantunya itu.
Setelah pamit Adit langsung naik ke mobil karena sudah di tunggu Davin, dari atas mobil Adit kembali tersenyum menatap Dita, dan di balas juga oleh Dita.
"Kalau sikap dia begini terus, siapa sih yang tidak akan jatuh cinta sama dia, semoga dia tidak pernah berubah sama gue" batin Dita langsung masuk ke dalam rumah, untuk membereskan barang-barang nya karena nanti sore dia akan ikut Adit pindah ke apartemen nya Adit.
.
.
.
.
.
Hari ini juga Lia melangsungkan pernikahan, dia seperti Dita hanya keluarga nya dan keluarga Rifki saja yang hadir, Lia sudah bisa bernafas lega karena Rifki memenuhi janjinya akan bertanggung jawab padanya.
Setelah menikah Lia akan berhenti bekerja, karena permintaan Rifki, apa lagi Lia lagi hamil mudah jadi Rifki sangat menjaga kehamilan istrinya, karena dia tidak ingin terjadi apa-apa pada istrinya dan cabang bayinya.
Setelah acara pernikahan Lia dan Rifki selesai, Lia langsung masuk kamarnya untuk istirahat, tidak lama Rifki menyusulnya.
" Kenapa belum ganti baju, nanti kamu gerah" ucap Rifki.
"Lia malah memeluk Rifki sambil menangis, itu yang membuat Rifki heran dan langsung membalas pelukan Lia.
"Aku bahagia karena akhirnya kita menikah, awalnya aku takut, kamu akan meninggalkan aku" ucap Lia.
"Tidak mungkin lah sayang, masak aku tegah ninggalin kamu dengan anak kita, udah jangan menangis lagi, kasihan anak kita nanti sedih lihat mamanya sedih begini" ucap Rifki menenangkan Lia.
.
.
.
.
.
Kini Adit sudah menyelesaikan pekerjaannya, dia langsung pamit pada Davin untuk pulang duluan, Adit membawa mobil sendiri karena Davin tidak bisa mengantar Adit, karena masih ada meeting, dan dia akan menggantikan Adit.
Adit sudah dalam perjalanan pulang, hampir satu jam Adit menempuh perjalanan karena macet pas dengan jam makan siang, akhirnya Adit sampai di rumah mertuanya.
Mobil sudah terparkir dengan sempurna di halaman rumah, kini Adit turun dari mobil langsung masuk rumah, karena pas pintu rumah terbuka.
"Selama siang..."sapa Adit.
"Siang nak... kamu udah pulang? tanya bunda Astrid.
"Ia Adit sengaja cepat pulang kerena nanti sore mau pindah ke apartemen" ucap Adit sambil mencium tangan mertuanya.
"Dita mana bunda?.
"Di kamar nak, kamu langsung aja ke atas" ucap bunda Astrid.
"Adit naik dulu bunda" pamit Adit yang di balas anggukan bunda Astrid.
Sampai di depan kamar Adit langsung membuka pintu dengan pelan, dia segera masuk dan melihat Dita lagi santai di tempat tidur main hp.
"Selamat siang..." sapa Adit dengan senyuman.
"Eh... siang kamu udah pulang? tanya Dita langsung bangun dari tidurnya.
Adit melihat koper Dita sudah siap dengan barang-barang yang lainnya Adit langsung bertanya pada Dita.
"Barang-barang kamu udah siap? tidak usah bawa terlalu banyak baju, simpan saja di sini sebagian, supaya kalau kita datang menginap kamu tidak bawa baju lagi" ucap Adit sambil membuka dasi dan baju kerjanya.
la cuma sedikit kok...tapi kamu ganti baju di kamar mandi, kamu tidak malu apa ganti baju di depan aku" jawab Dita sambil melihat ke tempat lain.
"Ini cuma buka baju bukan buka celana" ucap Adit.
"Tau ah... ternyata aku salah, kirain selama ini kamu pendiam , muka datar tampah senyum, ternyata kamu mesum juga" jawab Dita.
"Ini karena aku berusaha menerima kamu jadi istri aku, kalau aku mesum udah kan semalam...
Adit tidak melanjutkan ucapannya karena langsung di lempar Dita pakai bantal, dan Adit langsung masuk kamar mandi mengganti pakaiannya.
Setelah berganti pakaian Adit keluar kembali dari kamar mandi, dia langsung menghampiri Dita.
"Siapkan makanan dong aku lapar" ucap Adit.
"Kamu belum makan? ayo sini aku temani kamu makan" jawab Dita.
"Aku belum makan, emang sengaja mau makan di rumah".
Adit dan Dita langsung turun ke lantai bawa, dan langsung menuju ruang makan.
"Mau makan apa? tanya Dita.
"Apa saja, aku dah lapar banget" ucap Adit.
Dita langsung mengambil kan nasi, ayam goreng dan juga sayur.
"Terimakasih" ucap Adit dan langsung menyantap nya.
Dita duduk menemani suaminya makan siang, soalnya Dita udah makan duluan bersama bundanya.
"Kamu bisa masak? tanya Adit.
"Bisa dong, gini-gini tapi jago masak" jawab Dita.
"Bagus dong, jadi nanti di apartemen kamu yang harus masakan aku".
Dita hanya mengangguk saja sambil tersenyum, karena dia tidak menyangka Adit sangat baik padanya, walaupun ia tau di antara mereka belum ada rasa cinta, tapi Dita akan berusaha menjadi istri yang baik bagi suaminya, seperti Adit selalu berusaha menjadi suami yang baik bagi Dita.🌷🌷
.
.
.
.
**Bersambung 😘😍
Terimakasih banyak buat yang sudah like dan komentar 🙏 😘 jangan bosan-bosan ya untuk like dan komentarnya🌷😘**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Siti Nurjanah
ceritanya bagus, tidak terlalu muluk2. kayak kehidupan nyata gitu. sama kalimatnya mudah dipahami.
2021-11-20
0
Pak Andes Parabola
lanjut thor
2021-09-18
0
Intan Puspasari Sari
lnjuuuuuut
2021-09-17
0