Tanpa sepengetahuan Sesil kalau Adit akan datang ke Inggris, dan dia juga tidak mengetahui kalau selama ini ada selalu mengikuti nya, berapa bulan ini Adit mengirim orang kepercayaan nya untuk mengikuti Sesil, dan melaporkan padanya apa saja yang di lakukan Sesil di sana.
Setelah menempuh perjalanan yang jauh, kini Adit udah tiba di sana, Adit langsung menuju apartemennya, Adit memiliki apartemen di sana, sekarang di tempati oleh Sesil.
Adit sudah di jemput oleh orang kepercayaan nya, dan segera menuju apartemennya, sepanjang perjalanan menuju apartemen, dia berbincang-bincang dengan orang kepercayaan nya itu.
"Sekarang dia di mana?" tanya Adit.
"Nona Sesil ada di apartemen dengan lelaki itu bos."
"Mereka tinggal bersama? ucap Adit.
"Ia bos, nona Sesil dan dia tinggal bersama."
"Brengseknya, dia belum tau siapa aku sebenarnya, berani-beraninya bermain apa di belakangku," Adit mengepal tangannya karena emosi.
Sesampainya di apartemen, Adit langsung menuju kamar apartemen nya, dia langsung menekan sandi apartemen nya, setelah terbuka, dia langsung masuk mencari Sesil, di ruangan tamu tidak ada, dia berlahan-lahan membuka pintu kamar.
Dan apa yang di sampaikan oleh orang kepercayaan nya memang betul, Sesil lagi asik olahraga siang bersama dengan selingkuhannya tampah mereka sadari kalau Adit sudah berdiri menonton mereka.
Prok....prok...prok..
"Bagus lanjutkan, maaf mengganggu," ucap Adit.
Sesil langsung kaget dan langsung bangun dari tidur, dan segera memakai bajunya, dan mengejar Adit ke ruang tamu.
"Sayang... gue jelaskan, tidak seperti yang kamu lihat," ucap Sesil.
"Apa... selama ini kamu bermain apa di belakang gue bangsat, loe mau jelasin apa ah..semua udah jelas, tidak ada lagi yang perlu di jelasin,"
"Dan satu lagi, mulai saat ini kita putus dan tinggal ini apartemen gue," lanjut Adit dengan penuh emosi.
"Sayang gue bisa jelasin, tapi kita jangan putus, dan biarkan gue tinggal di apartemen ini," mohon Sesil.
"Cui... menjijikkan, sekarang gue minta tinggalkan tempat ini, dan loe brengsek bawa selingkuh loe ini dari apartemen gue," lanjut Adit menunjuk selingkuhan Sesil.
Sesil menangis bersujud di kaki Adit, agar Adit tidak memutuskan nya, karena selama ini Adit yang memenuhi segala kebutuhan nya.
"Sayang... kita jangan putus, gue mohon," sambung Sesil
"Udah lah say... terima saja kalau dia minta putus, lagian selama ini kan dia tidak bisa memuaskan kamu kan?" jawab selingkuhan Sesil sambil tersenyum sinis melihat Adit.
"E.. bangsat gue nggak sebejat loe, karena gue tau namanya menghargai wanita."
Tapi Sesil tidak mau meninggalkan apartemen Adit, karena dia tidak tau mau tinggal di mana, dia hanya menangis sambil memohon agar Adit bisa memanfaatkan nya.
"Gue capek, jadi kalau loe nggak mau ninggalin apartemen gue Sekarang, gue yang pergi," Adit langsung keluar meninggalkan apartemen nya.
"Adit jangan pergi dengar gue dulu," sambung Sesil tapi tidak di gubris oleh Adit.
Adit langsung meninggalkan apartemen nya menuju salah satu hotel untuk menenangkan pikirannya, dia betul-betul emosi melihat apa yang Sesil lakukan di belakangnya.
.
.
.
.
.
Sedangkan di Jakarta mama Metha lagi berkunjung ke rumah bunda Astrid, kedua wanita menuju manula ini lagi berkumpul di halaman belakang rumah orang tua Dita, mereka berdua asik mengobrol tentang hubungan Adit dengan Dita, mereka sangat tidak sabar untuk menyatukan Adit dan Dita.
a
"Mbak bagai mana ya nanti kalau Adit sudah sah menjadi suami Dita, aku tidak bisa bayangin, pasti akan bertengkar terus," ucap bunda Astrid sambil tertawa.
"Ia ya.. kan mereka bedah karakter, satu periang satu pendiam, tapi semoga nanti mereka bahagia dalam rumah tangga mereka."
"Amin mbak..." jawab bunda Astrid sambil mengaminkan ucapan mama Metha.
Waktu tidak terasa, kini sudah sore mama Metha sudah kembali ke rumahnya, sedangkan bunda Astrid lagi di dapur mempersiapkan makan malam di bantu dengan Mia.
Di kantor tempat Dita bekerja, semua karyawan sudah membubarkan diri untuk pulang karena sudah jam pulang kantor, begitu juga dengan Dita dia keluar dari ruangannya bersama dengan Lia, Arman dan karyawan lainya, mereka memasuki lift menuju lobby.
Mereka bertiga berpisah di parkiran, karena mereka membawa kendaraan masing-masing, Dita segera menuju mobilnya, setelah semua siap, dia langsung tancap gas menuju jalan pulang.
Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam karena macet, akhirnya Dita tiba di rumahnya, pak satpam segera membuka pagar untuknya.
"Terimakasih pak..." ucap Dita pada pak satpam.
"Sama-sama non," jawab pak satpam yang bernama pak Asep.
Dita segara memarkirkan mobilnya dengan sempurna, dan segera turun dan masuk ke dalam rumah.
"Sore bunda..." sapa Dita sambil mencium tangan bundanya.
"Sore juga sayang...baru pulang?" tanya bunda Astrid.
"Ia bunda soalnya jalanan macet." ucap Dita.
"Ayo... segara mandi biar segar," suruh bundanya.
Dita segera menuju tangga untuk ke kamarnya, saat mau naik tangga dia berpapasan dengan Mia.
"Baru pulang mbak Dita?" tanya Mia.
"Belum..." jawab Dita sambil tertawa.
Mia hanya tertawa, jawaban begitu udah biasa baginya, karena Dita memang suka bercanda.
.
.
.
.
.
Sedangkan Adit lagi menyendiri dalam kamar hotel, Sesil berapa kali menghubungi nya tapi Adit mengabaikan nya, karena baginya dia dan Sesil sudah tidak ada hubungan lagi, Adit segera menghubungi asistennya.
"Siapkan pesawat gue mau pulang besok, dan semua kartu kredit untuk Sesil blokir semua,"
"Baik bos... saya akan menyiapkan semuanya untuk kepulangan bos, dan akan memblokir semua kartu kredit nona Sesil," jawab Davin lewat sambungan telepon.
"Ok baik..." Adit langsung memutuskan sambungan teleponnya.
"Ah kebiasaan buruk, langsung main tutup saja" batin Davin.
Karena tidak ingin di ganggu oleh Sesil, Adit langsung memblokir kontak Sesil, dia betul-betul tidak ingin berhubungan lagi dengan Sesil, dan dia sudah bulat akan menerima perjodohan dari orang tuanya.
Mungkin pilihan orang tuanya lebih baik, karena dia sudah salah dalam memilih calon pendamping nya, rencana Adit sampai di Jakarta dia akan berbicara kepada orang tuanya, dan akan bertemu dengan Dita dan juga orang tua Dita.
Walaupun mereka nanti menikah tampah ada rasa cinta, tapi Adit akan berusaha menjadi suami yang bertanggung jawab pada keluarga kecilnya kelak.
"Ya mungkin gue sudah di takdirkan bersama dengan si cacing tambang itu," gumam Adit.
Sedangkan di rumah Dita, mereka lagi asik makan malam, sambil ngobrol-ngobrol.
"Dita... ternyata nak Adit lagi berangkat keluar negeri ya?" tanya bunda Astrid.
" Nggak tau bunda, Dita juga tidak pernah ngobrol sama dia," ucap Dita.
"Gimana mau menikah kalau tidak pernah ngobrol, apa lagi bertetanggaan," tanya ayah Romi.
"Dita malas ngobrol dengan dia ayah, soalnya mukanya datar terus, tidak pernah senyum."
"Jangan begitu, nak Adit itu calon suami kamu loh," ucap bunda Astrid.
"Ia Dita tau bunda..." nanti kalau dia datang baru Dita ajak ngobrol dari sore sampai pagi," ucap Dita asal.
"Sudahlah ayo lanjut makan," jawab bunda Astrid.
Mereka kembali fokus makan, tidak ada lagi obrolan dari mereka bertiga.
.
.
.
.
**Bersambung guys 😘
Kalau tidak mau vote, kasih aku jempol aja dan komentar nya deh😘😁**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
puri purihat
tetep seru .. semangat thor, aku mampir juga ni
2022-01-06
0
@sulha faqih aysha💞
baru sadar Adit cinta dan kasih sayangnya di balas dengan penghianatan dan perselingkuhan
2021-10-29
0
Intan Puspasari Sari
KY ny seru pcran stelah halal 🤔🤔🤔🤔
2021-09-17
0