Ketahuan Ayah

Lelah Disya menangis, ia pun tertidur dimobil Arya karena Arya terus membelai rambutnya sepanjang jalan sehingga dengan mudah terhipnotis untuk tidur. Arya lalu menepikan mobilnya sebentar ditepi jalan sepi namun rindang karena pepohonan dan menyelimuti Disya dengan jasnya. Arya keluar sebentar dari mobilnya

Arya lalu menelpon Tante Rachel. Tante Rachel adalah tantenya yang seorang mualaf karena menikahi Om Rangga. Usia pernikahan mereka sudah berjalan 3 tahun dan memiliki anak usia 2 tahun bernama Salma. Arya ingin sedikit curhat dengan om dan tantenya.

"Baiklah Tante, besok Sabtu aku akan mampir ke rumah" kata Arya menutup teleponnya.

kemudian Arya kembali masuk dan melajukan kendaraannya menuju kantor. Tepat sampai dikantor pukul 17.00. Disya belum bangun dari tidurnya. Sehingga Arya mencari nametagnya di tasnya. Setelah ketemu Arya menggesek kartu Nametag untuk absen pulang.

Dari kejauhan Ardi melihat mobil Arya dan melihat Disya tertidur di mobilnya yang diselimuti jas. Perasaan Ardi mulai cemburu.

Arya mengantarkan Disya pulang, kali ini tepat di depan gang agar Disya tidak terlalu jauh berjalannya. Setelah itu, Arya membangunkannya.

"Sya, bangun..sudah sampai" tepuk pundak Disya.

"Dimana aku?"tanya Disya.

"Digang dekat rumahmu" jawab Arya. Kemudian Disya merapikan dirinya dan jas yang menyelimutinya dia izin bawa untuk dicucinya karena merasa tak enak sempat berkeringat. Lalu Arya mengizinkannya. Disya turun dan pamit serta tak lupa mengucapkan terima kasihnya.

"Disya, I Love you" kata Arya sambil melemparkan kiss bye dan memakai kacamata hitamnya lalu melajukan kendaraannya tanpa mendengarkan jawaban Disya.

"Kak"

'Tak sopan sekali dia langsung pergi dengan meninggalkan kata-katanya yang kini terngiang ditelingaku. Love you too kak.' gurau Disya sambil tersenyum-senyum dan memeluk jasnya.

"Rupanya selama magang, anak ayah jadi banyak fansnya ya?" kata Ayah dari belakang mengagetkannya.

"A.. Ayah... mengagetkanku saja"

"Siapa dia? kenapa tak diajak mampir?"

"Dia bossnya Disya yah. Dan ga mungkin mampir karena sedang buru-buru" ucap Disya.

"Ayuk kita ceritakan dirumah sambil sholat Maghrib berjamaah!" ajak Ayah Disya pulang ke rumah.

"Baik ayah"

Sesampainya dirumah

"Assalamu'alaikum" ucap Ayah dan Disya

"Wa'alaikum salam" sapa ibu dan adiknya Disya

"Tumben kalian pulang bersama?" tanya mamanya

"Ga sengaja tadi ketemu Disya di gang" jawab ayah

"Ya udah kalian pergi mandi dan ganti bajunya. setelah itu kita siap-siap sholat berjamaah. Ayah mau ke masjid atau berjamaah dengan kami?"

"Ayah ke masjid. Kalian berjamaahlah. Ayah mandi dulu ya" kata ayah.

Disya lalu ke kamarnya dan menaruh tasnya setelah itu menggantungkan jasnya Arya di belakang pintu untuk dicuci esok hari.

Disya lalu menyiapkan baju ganti dan menyimpan tablet di dalam lemarinya. Lalu bergegas ke kamar mandi. Setelah selesai mandi tepat adzan Maghrib.

Dan ibunya sudah memanggil Disya untuk sholat berjamaah bersamanya dan adiknya. Selesai mereka selesai sholat. Disya membantu ibunya menyiapkan makan malam bersama.

Selepas makan Disya duduk menonton TV di ruang keluarga, kemudian ayah dan ibunya duduk disamping mereka. Adik Disya sibuk belajar dikamar karena besok sedang ujian.

"Disya, tadi pagi Ardi datang ke rumah ingin mengajakmu berangkat bareng ke kantor. Apakah tadi kalian bertemu?" tanya Ayahnya

"Ya ayah tadi pagi Disya buru-buru karena boss Disya meminta Disya menyiapkan dokumen dan sample. Kami bertemu tadi saat makan siang." jawab Disya

"Sepertinya tadi kamu bilang diantar oleh boss mu. Siapa namanya?" tanya ayahnya.

"Arya Narendra yah"

"Apakah dia sudah menikah?"tanya ayahnya mulai serius

"Ayah, apa-apaan sih. masa' pertanyaannya begitu sama anak?" mama menabok ayahnya.

" Ish.. ibu ga tau ya? Disya anak kita selama magang ditaksir 2 pria lho. Dan kamu tau apa yang bossnya bilang.." cerita ayahnya.

"Emang bossnya bilang apa?"tanya mama Disya penasaran.

"Ayah, pak Arya belum Menikah dan dia hanya becanda ingin membuatku GeEr yah" kata Disya untuk mengalihkan ucapan ayahnya. Karena Disya merasa malu, ayahnya ikut mendengarkannya.

"Disya, seorang pria itu tidak sembarang dalam mengucapkan kata I Love You sama seorang wanita. Berarti itu artinya dia tertarik padamu nak." kata ayah lagi

"Apa yah? mama ga salah dengar?" mamanya seakan takjub anaknya ditaksir dua cowok ditempat kerja yang sama.

"Wow.. Disya" ungkap mamanya. Disya hanya diam saja saat ini. Menutupi mukanya dengan bantal kursi

"Andai tadi ayah bisa melihat mukanya seperti apa? Ayah pasti menyuruhnya mampir tadi. Kemarin Ardi sekarang bossnya."

"Please ayah jangan salah paham dulu." kata Disya mencoba meluruskan masalahnya.

"Ardi dan Disya hanya berteman koq. Sedangkan Arya dan Disya hanya sebatas atasan dan bawahan yang semuanya suka becanda." jelaskan disya menutupi perasaannya dan tidak mau membuat orang tuanya cemas.

"Kamu salah sayang, kami tidak pernah koq melarang kamu dekat dengan seorang pria tapi kami hanya ingin kamu selalu berhati-hati dalam bertindak. Jagalah harta paling berhargamu dan jagalah nama baik kami." pesan Ayahnya.

"Dan sayang, kami tau kamu sedang didekati oleh dua lelaki tapi kamu harus bisa tegas dalam memilih serta bertindak. Jangan membuat PHP atau semacamnya ya.. serta jangan membuat mereka berdua sakit hati sama kamu" sambung mamanya menasihati.

"Jadi kamu pilih yang mana?" tanya Ayah.

"Hahahaha... Ayah.. sejauh ini just friend.. Okey"

"Ehm.. liat ma... sekarang Disya ngomongnya dicampur-campur bahasa Inggris.." ledek ayahnya.

"Ayaaaaahhh... aku ketularan pak Arya ini setiap hari selalu menemani beliau rapat dengan mitranya yang rata-rata orang asing." Disya memberikan alasan.

"Oo... jadi Arya yah yang setiap hari bertemu" tambah mamanya meledek.

"Maa... udah akh kalau pada meledek Disya ke kamar aja." kata Disya.

"Tunggu.. tunggu.. anak ayah yang cantik" kata ayahnya menarik tangan Disya.

"Jika Arya ada waktu ajaklah dia main ke rumah ini ya" perintah ayahnya.

"Apa ayah ingin menginterogasinya?" tanya Disya sambil memijat bahu ayahnya.

"Liat ma, sensitif sekali putri kita sekarang ini." ledek ayahnya

"Ayaaah..."

"Ayah hanya ingin berkenalan dan mengobrol kecil dengannya." jawab Ayah.

"Insha Allah, Disya coba ajak dia kemari jika senggang." janji Disya.

Disya lalu pamit kepada mama dan Ayahnya untuk kembali ke kamarnya. Tiba-tiba HP Disya berbunyi. Penelpon itu adalah Arya.

"Hallo my dear. Lagi ngapain?" sapa Arya.

"Lagi habis diinterogasi sama ayah"

"Kamu buat salah apa?" tanya Arya khawatir.

"Gara-gara kamu" jawab Disya kesal.

"Koq aku?"

"Iya, kamu bilang I Love you saat itu ayah mendengarnya" jawabnya kesal

"Love you too" timpal Arya makin membuat Disya kesal namun tersenyum-senyum sendiri.

"Kaaaakkk..."

Arya hanya ketawa-ketawa dibalik telponnya

"Lalu?" tanya Arya kembali.

"Kamu disuruh mampir ke rumah lain kali jika ada waktu senggang" kata Disya

"Ok.. baiklah.. besok pagi jam 10 aku kesana naik motorku dan ingin mengajakmu jalan-jalan." jawab Arya dengan senang hati.

Oh.. tidak jawaban Arya membuat Disya kini yang kebingungan harus berkata apa. Kenapa dia malah menerima untuk datang. Aduh... aduh... gimana ini?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!