Makan Siang Bersama

Ringgggg

bunyi Alarm terdengar dan waktunya semua karyawan menghentikan sejenak pekerjaannya dan segera melaju makan siang dikantin kantor yang berada di luar ruang Produksi.

kemudian Disya membuka lokernya dan mengeluarkan sebuah handphone. Ternyata sudah banyak yang menelponnya. Kemudian Disya menelpon kembali panggilan tidak terjawab di Handphonenya.

Arya hanya memperhatikan sebentar kelakuan asistennya itu yang masih berdiri didepan loker sambil menatap layar Handphonenya serta Disya tak beranjak pergi ke kantin.

"Disya, kamu ga makan?" tanya Arya membuat Disya mematikan HPnya.

"Iya pak saya mau makan tapi.. tapi.. saya tidak tahu kantinnya ada dimana?"jawab dan tanyanya. Arya lalu tertawa kecil karena disya menjawabnya seperti gugup.

"Ayo, ikuti saya dan cepat kunci lokermu itu" perintah Arya

Disya mengunci loker dan beranjak meninggalkan ruangan produksi bersama dengan pak Arya.

Arya melangkah dengan cepat sehingga Disya seperti setengah berlari mengejarnya. Menyadari langkahnya yang membuat Disya ngos-ngosan. Arya lalu memelankan langkahnya dan menyeimbangkan langkah dengan langkah Disya.

"Apakah masih jauh pak jaraknya?" tanya Disya.

Arya menunjuk ruang besar terbuka sebelah lapangan tenis yg kini sedang berjejer antrian karyawan yang ingin makan di kantin.

Tidak biasa-biasanya Arya mau makan dikantin. Biasanya dia mengambil mobilnya lalu makan diluar kantor. Penuh tanya dan heran karyawan-karyawan yang melihatnya.

Suara dering ringtone HP Disya berbunyi dengan lagu Kita milik Sheila on 7.

lalu Disya mengeluarkannya dari kantong Almamater maroonnya. Disya mengangkat panggilan dari temannya. Dari nada bicara Disya, Disya sepertinya sangat kesal kepada teman-temannya karena sudah duluan pergi ke kantin.

Disya lalu memecar matanya melihat ke sekeliling area. Tak lama Disya melihat lihat teman-temannya, lalu melambaikan tangannya juga untuk melihat kearah yang mencarinya.

Arya memandang Disya lalu memandang kearah lambaian tangan Disya. Disya melemparkan senyumnya kepada temannya. Lalu menutup panggilannya

Deg

'Kenapa senyumnya membuat jantungku berdebar?' ucap batinnya Arya melihat Disya tersenyum seakan melihat mantan kekasihnya dulu

"Maaf pak, saya mau menyusul teman saya disana. Saya duluan ya pak. Dan terima kasih pak sudah diantar." kata Disya mengucapkan terima kasih dan hormatnya menundukkan kepala

"Silahkan"

Kemudian Disya berlari melewati jalur hijau untuk menemui temannya. Arya menyadari bahwa ada kontainer sedang melaju dan melintas hampir menabrak Disya. kemudian Arya berlari mengejar Disya. Secepat mungkin dia berlari lalu menarik lengan Disya dan dibenamkan kepalanya dalam pelukan Arya

'Bruk'

'Auw..'

Supir Kontainerpun kaget sehingga ngerem mendadak dan berusaha turun untuk melihat apakah orang yang nyaris tertabrak baik- baik saja.

" Maaf pak saya tidak melihat. Bagaimana dengan kondisi bapak? Adakah yang terluka?" tanya seorang supir dengan seragam rapih itu cemas.

Sadar Disya yang masih dalam pelukan Arya. Buru-buru melepaskan pelukannya. Arya lalu berkata kepada seorang sopir.

" Tidak apa-apa. Lanjutkan perjalanannya." perintahnya kembali kepada supir.

Arya amat khawatir dan mulai menasihati Disya.

"Tetaplah berada di jalurnya Disya" bentaknya

" Lihat jalur hijau ini. Ini adalah tanda jalur untuk pejalan kaki. Hampir saja tertabrak kontainer tadi. Lalu aku, bagaimana jika terjadi sesuatu padamu, bagaimana dengan orang tuamu dan juga guru-gurumu disekolah jika kamu mengalami kecelakaan di kantor ini. Walaupun kau tergesa-gesa tetap ingat untuk berada pada jalurnya sampai ada zebra cross kamu baru bisa menyebrang. Kamu paham kan?" marahnya lagi pada Disya

"Baa.. baik pak.. Ma.. Maafkan saya yang tidak tau akan hal ini." ungkap Disya yang takut

"Terima kasih pak sudah menolong saya" ucapnya

Kemudian Arya menggenggam tangan Disya untuk menyebrang dan melewati jalur bergegas menuju kantin.

Setibanya di kantin kantor, Arya melepaskan genggamannya dan mempersilahkan Disya mencuci tangan mengambil nampan terlebih dahulu. Lalu disusul Arya yang cuci tangan dan mengambil nampan dan mereka saling memilih-milih makanan.

Seisi kantin sedang memperhatikan boss mereka yang jarang sekali ia makan dikantin kantor. Apalagi melihat bossnya datang bergandengan tangan dengan seorang pemagang. Desas desus dan kasak kusuk para karyawan sedang membicarakan bossnya itu terdengar ditelinga Arya. Arya hanya bersikap masa bodoh saja terhadap trending topik yang terjadi saat ini.

"Adakah makanan yang tidak mengandung udang?" tanya Arya pada penjaga makanan kantin

"Rolade Ayam, Bistik Sapi, Bandeng Presto, pepes Tahu, semur Daging, Ayam Bakar, Ayam Goreng, Nila Bakar" Jawabnya

"Nila Bakar saja"

"Disya kamu mau makan apa?" tanya Arya padanya

" Sama pak. Nila Bakar saja" jawab Disya.

" Kalau begitu berikan kami dua dan Sayur Asamnya ya" pesan pak Arya

Setelah mereka memilih milih makanan dan minuman, mereka segera menuju tempat teman-temannya Disya berada. Teman-teman Disya justru terpaku pada ketampanan bossnya Disya dengan kulit putih, hidung mancung bak artis Korea dan memiliki badan yang tinggi dan tegap sedang berjalan menuju arah meja mereka.

'Wow... Apakah ia malaikat??' gumam Dewi.

'Tampan sekali' sahut Ayu

Disya yang melihat kearah temannya dan mengetahui tatapan teman-temannya hanya mengarah ke bossnya itu, lalu segera berpindah meja dan mengajak pak Arya duduk sedikit menjauh dari mereka.

'Lho kenapa mereka memilih kursi berdua?' sengajakah mereka?' Tanya Dewi kepada Ayu.

Ayu dan Dewi sangat kesal kepada sikap Disya yang seolah sengaja mau pamer punya boss tampan.

" Disya, kenapa kau tak bergabung dengan teman- temanmu?" tanya Arya yang masih berdiri menunggu jawaban dari mulut mungil Disya

" Disana sisa kursinya tinggal 1, saya mengajak bapak kesini. Ga mungkin saya bisa makan dengan tenang kalau bapak duduk sendirian." jawab Disya dengan tak tenangnya.

"Oh" kata Arya singkat.

Kemudian Arya mendekat ke kawanan Disya.

"Bolehkah saya bergabung disini?" tanya Arya pada teman-temannya.

'Lho koq kenapa jadi aku yang makan sendiri' gumam Disya dalam hati.

"Bo..bo...boleh pak" sahut mereka

Arya meletakkan makanannya di meja. Lalu menggeser sepasang kursi dan mejanya ke dekat meja dimana teman-temannya Disya berada. Disya nampak bingung akan sikap pak Arya.

"Disya, ayo lekaslah kemari" ajak Arya.

Melihat Disya yang tak kunjung mendekat, Arya lalu mengambil dan membawakan nampan makanan Disya ke meja samping Ayu berada. Sedangkan Disya hanya membawa botol minuman mereka.

Setelah Disya duduk, kemudian Arya duduk disamping Disya. Disya yang merasa canggung kepada pak Arya dan teman-temannya yang dari tadi memberi kode menginjak kaki serta menyikut lengannya, Disya pun akhirnya memperkenalkan Arya kepada teman-temannya. Begitupun sebaliknya.

"Boleh saya bergabung disini?" Siska bertanya.

Arya menoleh ke arah suara lalu menjawab "Tentu".

Sambil sesekali matanya melihat ke sekeliling meja makan kantin yang ternyata memang telah dipenuhi oleh karyawan-karyawan yang sedang makan.

"Lho disini ada Disya juga rupanya." Siska memperhatikan orang-orang yang sedang duduk dengan Arya adalah anak magang semua

" Iya kak" jawabnya singkat

"Tumben boss makan disini. Pantesan aja jadi trending topik" ledek Siska pada Arya yang jarang sekali dilihatnya makan dikantin

"Uhuk..uhuk.." Arya keselek langsung meneguk minuman untuk meredakan rasa sakit keseleknya.

"Mengantar Disya, dia ga tau jalan ke kantin" Arya memberikan alasan

"Oiya Sis, mau nanya apakah kamu sudah memberikan pengarahan kepada adik-adik magang ini saat berada di kantor?" tanya Arya pada Siska.

"Maksudnya boss?"tanya Siska agak kesal

Terpopuler

Comments

Manik🌼

Manik🌼

astaga padahal tulisannya disya kok aku malah baca Deisy😭🤧

2025-03-03

1

Manik🌼

Manik🌼

Apakah ini pertanda kalo si Arya punya perasaan terhadap disya🤔

2025-03-03

0

Manik🌼

Manik🌼

apakah dia adalah reinkarnasi mantannya/Smirk/

2025-03-03

0

lihat semua
Episodes
1 Diterima Magang
2 Rapat berdua
3 Makan Siang Bersama
4 Hukuman
5 Briefing
6 Tersangkut
7 Coklat
8 Nge Grill
9 Kenangan
10 Asyik Bermain
11 Amarah Arya
12 Merebut Hati
13 My Lucky
14 Nonton Bioskop
15 Perasaan Ardi
16 Mengantar Pulang
17 Cemburu
18 Sisi Liarmu
19 Perasaan Arya
20 Ketahuan Ayah
21 Bucin
22 Arya vs Ardi
23 Hati ke Hati
24 Mualaf
25 Tidur di Apartemen
26 Malu
27 Pindah Tugas
28 Dibuat bingung
29 Kecemasan
30 Dikeroyok
31 Janji Setia
32 Pilihan
33 Arya Sakit
34 Geng Mantan
35 Obrolan Kantin
36 Mr. Pemuja Rahasia
37 Berjanjilah
38 Menemani Dance
39 Berantem
40 Tertimpa Batang Pohon
41 Meminta Maaf
42 Hard Work
43 Di Bus Bersama Sahabat
44 Family Gathering
45 Perpisahan
46 Mengalami Delusi
47 Pertemuan dengan Mr. Adam Smith
48 Delusi untuk kedua kali
49 Mimpi Buruk
50 Rencana Arya
51 Di kawal
52 Will You Marry Me
53 Terkena Air Panas
54 Pertunangan
55 Pengumuman Kelulusan
56 Sah
57 Bulan Madu
58 Kehamilan Disya
59 calon suami Natasya
60 Lamaran Ardi
61 Ditangkap Ardi
62 Buku Diary Disya
63 Ayah pergi
64 Gelang yang disimpan
65 Resepsi pernikahan
66 Arya Sakit
67 Salah Sasaran
68 Sindiran Arya
69 Welcome to Japan
70 Jalan dengan wanita lain
71 Kembali ke Indonesia
72 Bertemu Kembali
73 Saling Rahasia
74 Kepergian Arya
75 Kenangan Indah
76 Mobil buatan Arya
77 Kejutan Brand Ambassador
78 Menyelamatkan Disya
79 Niat Baik Peter
80 Menemui Justin
81 Bernyanyi tanpa Izin
82 Kerelaan Justin
83 Kesepakatan Aris dan Justin
84 Boomerang
85 Dikejar Wartawan
86 Menunggu Disya
87 Tantangan tak terduga
88 Yes or No?
89 Mimpi Buruk
90 Berdebat Baju
91 Kebenaran Firasat Justin
92 Mencemaskanmu
93 Gugup
94 Keluarga yang hangat
95 Menikah Kedua Kalinya
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Diterima Magang
2
Rapat berdua
3
Makan Siang Bersama
4
Hukuman
5
Briefing
6
Tersangkut
7
Coklat
8
Nge Grill
9
Kenangan
10
Asyik Bermain
11
Amarah Arya
12
Merebut Hati
13
My Lucky
14
Nonton Bioskop
15
Perasaan Ardi
16
Mengantar Pulang
17
Cemburu
18
Sisi Liarmu
19
Perasaan Arya
20
Ketahuan Ayah
21
Bucin
22
Arya vs Ardi
23
Hati ke Hati
24
Mualaf
25
Tidur di Apartemen
26
Malu
27
Pindah Tugas
28
Dibuat bingung
29
Kecemasan
30
Dikeroyok
31
Janji Setia
32
Pilihan
33
Arya Sakit
34
Geng Mantan
35
Obrolan Kantin
36
Mr. Pemuja Rahasia
37
Berjanjilah
38
Menemani Dance
39
Berantem
40
Tertimpa Batang Pohon
41
Meminta Maaf
42
Hard Work
43
Di Bus Bersama Sahabat
44
Family Gathering
45
Perpisahan
46
Mengalami Delusi
47
Pertemuan dengan Mr. Adam Smith
48
Delusi untuk kedua kali
49
Mimpi Buruk
50
Rencana Arya
51
Di kawal
52
Will You Marry Me
53
Terkena Air Panas
54
Pertunangan
55
Pengumuman Kelulusan
56
Sah
57
Bulan Madu
58
Kehamilan Disya
59
calon suami Natasya
60
Lamaran Ardi
61
Ditangkap Ardi
62
Buku Diary Disya
63
Ayah pergi
64
Gelang yang disimpan
65
Resepsi pernikahan
66
Arya Sakit
67
Salah Sasaran
68
Sindiran Arya
69
Welcome to Japan
70
Jalan dengan wanita lain
71
Kembali ke Indonesia
72
Bertemu Kembali
73
Saling Rahasia
74
Kepergian Arya
75
Kenangan Indah
76
Mobil buatan Arya
77
Kejutan Brand Ambassador
78
Menyelamatkan Disya
79
Niat Baik Peter
80
Menemui Justin
81
Bernyanyi tanpa Izin
82
Kerelaan Justin
83
Kesepakatan Aris dan Justin
84
Boomerang
85
Dikejar Wartawan
86
Menunggu Disya
87
Tantangan tak terduga
88
Yes or No?
89
Mimpi Buruk
90
Berdebat Baju
91
Kebenaran Firasat Justin
92
Mencemaskanmu
93
Gugup
94
Keluarga yang hangat
95
Menikah Kedua Kalinya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!