Merebut Hati

Keesokan harinya Disya datang dengan membawa bungkusan dua kantong paper bag yang didalamnya ada Tupperware yang besar berisi bakwan jagung dan gorengan lainnya. dan paper bag berisi beberapa tanaman.

Disya lalu mengeluarkan Tupperware berisi bakwan dan gorengan lalu meletakkan ditengah-tengah orang banyak berkumpul. Menyuruh mereka menyicipi gorengan buatannya.

"Nyicip ya" kata Fahmi sambil mengambil bakwan dan cabenya

"Silahkan" kata Disya tersenyum

Kemudian Arya mendekat pada kerumunan dan mulai mengambil bakwan. Walaupun dia baru saja selesai sarapan. Sekedar untuk mencicipinya.

"Kamu yang masak?" tanya Arya sambil mengambil bakwan juga.

"Ya" jawabnya singkat

"Kamu rupanya pinter masak ya?" kata pak Anwar

"Saya belum terlalu ahli dari mama saya. Bagaimana pak rasanya?"tutur dan tanya Disya

"Enak banget" kata Fahmi

"Enak apa Laper?" canda Arya.

"Dua-duanya" jawabnya jujur

Kemudian Arya mengintip paper bag satunya yang berisi beberapa tanaman. Disya lalu mengambil paper bag dari tangan Arya, ia kemudian mengeluarkan tanaman itu dan meletakkannya di meja dan jendela. Disya menjelaskan bahwa tanaman.

Disya lalu meletakkan dua pot kecil Sanseviera di dekat jendela, Pothos di meja rapat kecil dan Lucky Bamboo di antara mejanya dan Arya. Tanaman-tanaman tersebut dia bawa dari rumahnya. Koleksi tamanan miliknya sendiri.

Sebelum bekerja, seperti biasa Disya selalu membersihkan meja, merapikan dokumen dan helm-helm yang berantakan tidak tersusun atau tergantung dengan rapi. Sekarang Disya tidak perlu meminjam lap pembersih ke pantry. Dia menyediakannya dan diletakkannya dibawah lemari wastafel beserta cairan pembersih meja.

Memang beda diruangan mereka saat ini terlihat lebih segar dan hijau. Serta aroma wangi dari cairan pembersih meja dan kaca.

Arya hanya memperhatikan Disya dan alat-alat pembersih yang entah sejak kapan sudah berada di kolong wastafel tersusun rapi sambil terus melahap bakwannya.

"Sya, kalau sudah kelar, bisa minta tolong buatkan kopi seperti kemarin ya" pinta Arya sopan.

"Baik pak" kata Disya lalu mempercepat mengelap meja rapat kecil.

"Wow, beruntung sekali ya dapat pemagang yang rajin, cantik dan pintar merebut hati" puji pak Anwar

"Bapak terlalu berlebihan. Saya hanya melakukan sebagaimana layaknya tugas seorang anak perempuan pak" kata Disya sambil meletakkan kembali cairan pembersih dan lapnya dikolong wastafel.

Setelah itu Disya cuci tangan dan mulai menyeduh kopi seperti biasa. Setelah mencium aroma kopi dari jauh, pak Anwar rupanya ingin menyerobot kopi yang sedang dibuat Disya untuk Arya.

Arya yang sudah mengetahui, gerak gerik pak Anwar, lalu menghampiri Disya dan meraih cangkir kopi dari tangan Disya.

"Maaf ya pak, saya duluan" kata Arya meledek pak Anwar lalu berlalu pergi menuju meja kerjanya.

"Boleh minta dibuatkan kopinya seperti pak Arya dek?" pinta pak Anwar

"Baik pak"

Pak Anwar lalu jalan menuju rak helm untuk mengambil helmnya dan duduk di meja menunggu kopinya datang. Setelah kopi datang, pak Arya lalu mengingatkan pak Anwar bahwa sebentar lagi kita briefing.

Pak Anwar lalu menyeruput kopinya perlahan karena masih panas. Pak Fahmi berdiri dan membunyikan bel briefing.

"Akh pak Fahmi kompak banget sama pak Arya" kata pak Anwar kesal karena kopinya belum habis

Disya lalu mengikuti pak Fahmi untuk mengikuti briefing tapi tangannya diraih oleh Arya. Arya memerintahkan Disya untuk tidak ikut briefing karena inputan kertas yang ada di meja Arya belum selesai dikerjakan. Akhir- akhir ini memang Arya tidak pernah mengizinkan Disya briefing sejak kejadian Ardi colek-colek bahu Disya.

"Okey" kata Disya tersenyum.

.

"Anak penurut" kata Arya sambil mengusap rambut Disya dengan senyum yang membuat wanita mana tak tertarik padanya.

Deg

Jantung Disya berdegup dengan kencang. Jangan Disya, kamu tidak boleh suka sama kak Arya. Kak Arya dan kamu itu bagaikan langit dan bumi. Dia berbeda, jangan sampai iman kamu lemah lalu murtad seperti kekhawatiran kak Ardi. Buang jauh-jauh perasaan itu.

Disya lalu membalikkan badannya menuju meja kerja Arya. Arya pun lalu ke luar ruangan untuk memimpin jalannya briefing.

Disya asyik menginput sambil menyetel musik dari HPnya dan didengarkan melalui headset kabelnya. Lagu-lagu Korea yang dia ga tau hangeulnya tapi hanya mengangguk-angguk menikmati lagunya. Untuk menghilangkan bosan dan kesendiriannya.

"Lucky Bamboo. Apakah ini suka atau kagum?? Tapi dia berbeda agama?aku harus bagaimana??" ucapnya sendiri.

Setiap kali bertatapan, hati Disya merasa tenang. Disya kembali mengetik dan sambil membenahi posisi duduknya.

Suasana Briefing di bawah

Arya memberikan penekanan terkait disiplin pegawai. Jangan sampai kena SP hanya karena absen padahal kerjanya bagus. Arya memberitahukan bahwa minggu depan ada briefing penghargaan atas kinerja. Semua karyawan sangat antusias mendengarkannya. Hanya Ardi yang tidak fokus mendengar karena sangat kesal kepada Arya yang telah memberikannya SP secara tidak adil.

Matanya berpencar mencari keberadaan Disya yang sudah berhari-hari Disya tidak mengikuti briefing pagi dan sore hari. Padahal briefing ini wajib diikuti oleh seluruh karyawan dan anak magang. Dia dekati teman-temannya Disya untuk mencari tahu keberadaan Disya saat ini.

'Wie, masih suka makan siang bareng sm Disya?' tanya Ardi pelan pada Dewi

'Disya beberapa hari ini sering diajak makan diluar sm pak Arya, kak Galih dan kak Siska sekalian mereka rapat". jawab Dewi

'Hari ini dia masuk?' tanya Ardi

'Masuk"

'Boleh minta no.HP Disya?' pinta Ardi pada Dewi. Dewi lalu memberikan Nomor HPnya.

Disisi lain Arya melihat Ardi sedang mendekati temannya Disya dan melihat mereka sedang bertukar nomor HP.

Dalam pikiran Arya memandang Ardi sebagai lelaki buaya alias playboy. Karena dari dulu Ardi terkenal selalu berpacaran dengan anak magang baik di Engineering atau Quality Control. Setelah anak magang selesai kontrak, mereka putus. Arya akan menjaga hati anak magangnya Disya agar tak terlalu dekat dengan Ardi karena Arya kini hatinya mulai terbuka kembali untuk seorang Disya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!