Cemburu

Disya berangkat lebih pagi karena pak Arya men-chat Disya untuk menyiapkan berkas pertemuannya dengan Mr. Fujiyama jam 10 di kantornya Mr. Fujiyama di kawasan Sudirman.

Tanpa sepengetahuan Disya, rupanya Ardi berniat menjemputnya, namun sudah berangkat 10 menit yang lalu.

Sesampainya di kantor, Disya lalu menaruh tasnya di loket bersama dengan paper bag yang berisi jaket sweater milik Ardi yang hendak dikembalikannya nanti jika bertemu dengannya.

Tak lama Disya sudah selesai menyiapkan berkas dan keperluannya, Arya baru datang dan langsung menaruh tasnya disamping loker Disya. Lalu hanya mengeluarkan HP dan laptopnya.

"Dek, apakah sudah siap berkas yang saya WA semalam?" tanya Arya.

"Ini pak"kata Disya.

"Makasih ya" senyumnya lalu pergi ke bagian Quality Control.

HP Disya berbunyi. Ada pesan dari nomor tak dikenalnya.

'Hi Disya, ini aku Ardi. Apakah kamu sudah sampai dikantor?'

'Sudah'

'Alhamdulillah'

'Oiya kak, aku ingin mengembalikan sweater?'

'Simpan dulu aja. Nanti pulang kerja aku ambil'

'Okey'

Disya lalu pergi ke arah jendela. Diluar jendela, Disya melihat Arya sedang bersama seorang wanita dibawah. Wanita itu memakai baju kemeja warna biru muda, jeans hitam bertas merk Dior dan memakai heels. Arya membelai rambut wanita itu sangat lembut dan memeluk wanita itu ke dalam pelukannya. Arya lalu menatap kearah ruangannya. Seperti melihat Disya sedang menatapnya. Namun ia langsung menjauh dari jendela itu.

'Apakah itu pacarnya?'batin Disya bergemuruh.

'Aku ini gimana sih. Wajar dunk pak Arya memiliki pacar sya. Ingat sya, kamu itu bagai langit dan bumi yang ga akan bisa bersama. Banyak tembok berdiri diantara kalian' batin Disya kembali berusaha menenangkan dirinya

Di lobby bawah

Arya membuka HPnya saat berada di Quality Control. Ada pesan masuk ke HPnya.

'Kak, aku sudah dikantormu' kata pengirim pesan itu

'Tunggu sebentar di lobby' jawab Arya mengakhiri chat

"Bisa minta tolong galih itu size-nya di perbesar lalu cetak ya" perintah Arya. Galih hanya mengacungkan jempol. Kemudian Arya pergi dari ruang Quality Control dan menemui seseorang di lobby.

"Kak" kata wanita itu lalu memeluk tubuh Arya.

"Kamu kenapa?koq tumben kesini?" tanya Arya.

"Bisakah kakak membantuku?" tanyanya kembali

"Bantu apa?Apa yang bisa kakak bantu?"

"Tolong bantu aku bilang ke ayah. Aku tidak mau kuliah di luar negeri" pintanya

"Ayah menyuruhmu untuk kebaikanmu wahai adikku" kata Arya memegang kedua bahunya.

"Tapi aku mau sekolah disini saja kak. Aku ga mau hidup jauh dari kedua orang tua."

"Kamu kesini sama siapa?" tanya Arya.

"Pak Asep kak"jawabnya.

"Aku akan antar kamu ke mobil. Pulanglah, nanti kita bicarakan dirumah bersama ayah"

perintah Arya kepada adiknya itu. Mereka lalu berjalan ke arah mobil berwarna hitam.

"Berjanjilah kau pulang cepat ya kak, please aku tak mau sekolah diluar negeri. Bantu aku ya!!" Adiknya memohon sambil matanya berkaca-kaca.

Kemudian Arya mengusap rambutnya lalu memeluk erat adiknya itu agar tak menangis.

"Iya..."

Lalu Arya mengedarkan pandangannya ke atas ke jendela kantornya. Dia seperti melihat sosok Disya sedang melihat mereka dari balik jendela itu. Tapi Disya lalu menjauh dari jendela itu.

'Oh tidak, apakah tadi dia melihatku' batin Arya.

Arya lalu membukakan pintu mobil dan menyuruh adiknya pulang terlebih dahulu.

"Pak Asep, minta tolong antar Natasya pulang ke rumah ya" perintah Arya.

"Baik pak" jawab supir itu.

"Pulanglah on time ya kak" permohonan Natasya pada kakaknya.

"Iya.. bawel"

Sedihnya Natasya kini menjadi senyuman. Setelah melihat adiknya itu pergi, Arya lalu bergegas ke lantai atas ruang produksi. Ingin memastikan apakah yang dilihatnya itu tadi Disya. Jika iya, dia ingin menjelaskan bahwa yang dia lihat adalah adiknya. Arya tak ingin Disya salah paham.

Ga tau kenapa tiba-tiba air mata Disya menetes perlahan saat kilas balik pak Arya mengusap lembut rambut wanita itu. Tiba-tiba Disya dikagetkan dengan pintu yang terbuka kencang. Disya lalu mengelap air matanya.

"Aduh pak bikin kaget aja" omel Disya.

"Apa kamu melihatku dari jendela?"tanya Arya mendekat perlahan ke arah Disya dan memutar kursinya agar Disya menatapnya.

"Aa..Aa..Aku minta maaf pak tak sengaja melihatnya"

Arya lalu menggaruk rambutnya frustasi khawatir Disya benar-benar salah paham. Saat ingin menjelaskan namun pak Fahmi masuk dan melaporkan sesuatu.

"Mohon dicek dulu pak, apakah benar seperti ini komposisi material untuk Axle Shaft." pak Fahmi meminta bantuan pada Arya sambil membawa dokumen material.

"iya betul tapi dicoba formulanya dulu. Kita lihat hasilnya 1 dan kita uji, setelah itu kita produksi secara massal. Yuk kita langsung uji"

Pak Arya dan pak Fahmi belum datang juga padahal sudah jam makan siang. Akhirnya Disya memutuskan untuk makan sendirian karena teman-temannya ternyata sudah lebih dahulu kesana.

Disya berjalan sendiri dijalur hijau sambil melamun. Ardi mengetahui Disya seperti melamun lalu mengagetkannya dari belakang dengan menutupi mata Disya dengan kedua tangannya.

"Aduh pak Arya jangan iseng lagi deh" omel Disya. Disya mengira itu Arya. Ardi lalu melepas kedua telapak tangannya dari kedua matanya Disya.

"Kamu salah. Aku Ardi bukan Arya sya. Dan aku cemburu kamu menyebutnya" kata Ardi dengan kecewa.

"Maaf kak aku kira pak Arya, karena biasanya dia yang iseng seperti ini kak"Disya menjelaskan pada Ardi

"Oiya berhubung kakak disini, tunggu sebentar ya. aku mau mengambil jaket milik kakak takut pulang kerja ga ketemu. Jangan kemana-mana ya" pesan Disya. Disya lalu berlari menuju ke lokernya dan mengambil paperbagnya.

Setelah mengambil dan memberikan paperbag, Disya dan Ardi berjalan bersama pergi ke kantin. Tanpa mereka sadari, Arya merasa cemburu akan kedekatan Ardi dan Disya akhir- akhir ini sehingga ia memutuskan untuk membuntuti mereka.

Disya dan Ardi menghampiri teman-temannya yang sedang makan dan menggabungkan meja mereka. Saat itulah Arya langsung datang menyerobot duduk disamping Disya. Ardi akhirnya mengalah memilih kursivyang lain.

"Nanti jam 1 kita pergi ke tempatnya Mr.Fujiyama di Sudirman ya" perintah pak Arya pada Disya didepan teman-temannya.

"Pak saya ga bawa baju ganti. Pake seragam gini apa boleh pak?Kenapa dadakan pak?" protes Disya.

"Ga apa-apa gini aja"

Kemudian Siska ikut bergabung makan.

"Kebetulan ada Ardi" sapa Siska.

"Ya mb kenapa?" tanya Ardi

"Bulan depan kamu ikut kan Family Gathering?" tanya Siska. Ardi hanya mengangguk.

"Kamu bantu saya ya, isi acara di Family Gathering untuk bernyanyi, Mau ya?" pinta siska. Ardi lalu mengangguk karena mulutnya masih penuh makanan

"Boleh ya Ar kalau nanti pas Family Gathering ada pentas?" tanya Siska.

"Terserah kamu saja. Yang penting acara berjalan lancar, aman dan sukses" ujar Arya

"Oiya..Disya, saya dengar dari teman-temanmu kamu bisa ngedance. Mau ya kamu ngisi acaranya?"

Disya lalu melirik ke teman-temannya, Ayu dan Dewi hanya cengar cengir tak berdosa sambil mengusap rambutnya

Arya kaget ternyata banyak bakat yang dimiliki oleh anak ini. Pantas saja dia sangat menjaga pola makan.

"Saya amatir mb"

"Bohong mb. Dia pernah mewakili sekolah juara 2 ngedance dan juara 1 karate berkali-kali. Kalau dia ga magang, mungkin minggu depan, pasti diikutsertakan lomba" timpal Dewi

"Wow.. ternyata kamu itu sebenarnya cowo apa cewe sih?" canda Ardi terpana akan bakat Disya yang tidak menggambarkan penampilan sederhananya yang kalem tapi ternyata bakatnya liar.

"Orang gue bilang dia itu sifatnya ga ke cewe dan ga ke cowo." timpal Ayu.

"Maksudnya ngana, aku banci, gitu?"celetuk kesal disya membuat semua orang tertawa-tawa.

Disya lalu termenung akan perkataan Dewi tadi. Rasanya dia kangen ikut lomba.

"Aku juga pengen liat Disya nge-dance" kata Arya.

"Ga akh.. takut ga cocok sama tema Gathering" tolak Disya.

"Ayolah Disya... Semua karyawan disini itu rata-rata menyukai pertunjukan dan pentas, Please bantu mba ya?" pinta Siska.

"Tapi emangnya pada suka sama Dance K-Pop?" tanya Disya ragu.

"Pasti suka" jawab lantang Siska.

"Okey" jawab Disya.

"Yes" girang Siska.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!