Sisi Liarmu

Arya dan Disya berangkat menuju kantor Mr.Fujiyama untuk mendapatkan investasi besar itu. Arya sudah menyiapkan semua sample, Disya membantu Arya menyiapkan dokumen yang diperlukan. Keduanya saling mengoreksi jika ada yang terlupa atau tertinggal.

"Tumben macet?" kata Arya. Lalu Arya menekan tombol Map dilayar mobilnya.

"Ok Google tunjukan jalan alternatif cepat sampai ke Financial Hall Sudirman" kata Arya pada mapsnya. Lalu Arya memutar setirnya menuju jalur alternatif agar terhindar dari kemacetan panjang.

Akhirnya Arya datang 30 menit sebelum jam janji dengan Mr. Fujiyama. Sebelum bertemu dengan Mr.Fujiyama, ternyata pak Arya telah menyiapkan setelan jasnya dimobilnya. Lalu ia bergegas ke toilet dan mengganti bajunya dengan setelan jasnya. Seragam kerja dia lipat dan dimasukkan kembali ke dalam mobil. Dimobil Arya menyemprotkan parfum dan menyisir rambutnya. Disya yang menunggu di lobby sampai terpana saat Arya mengajaknya ketemu dengan Mr. Fujiyama.

Arya dan Disya dibawa ke ruang Aula untuk menunggu kedatangannya Mr. Fujiyama.

"Kak, saya nunggu di lobby aja ya?" bisik Disya.

"Tidak. Kamu tetap disini" perintah Arya.

"Saya tidak pede sama seragam sekolah saya" bisiknya lagi. Lalu Arya melepas jasnya dan dipakaikan ke Disya.

"Pakai ini dan kancingkan jika kamu tidak Pede. Aku masih menggunakan rompi jasnya. Bagaimana masih keren nggak?"

"Aduh susah ya buat alasan sama kakak" kata Disya sambil mengusap alisnya yang tidak gatal.

"Terlihat lucu ga sih aku memakai jas kakak?" tanya Disya. Arya lalu mengamati Disya. Ia menggulung lengan jas yang dipakai Disya nampak kepanjangan kearah dalam agar tak terlihat gulungannya. Lalu mengambil HPnya dan memfoto Disya.

"Untung rok yang kamu pakai hari ini warnanya hitam, jadi maching kan setelan jasnya" kata Arya sambil menunjukkan hasil jepretannya ke Disya.

"Wow.. mau dunk kirim ke WA saya ya kak" kata Disya meminjam HP milik Arya lalu dikirim ke WA Disya. Namun Disya bingung kenapa namanya tidak ada dikontak HPnya. Kemudian Disya mengeluarkan HPnya lalu mencoba menelpon ke no.HP Arya. Betapa kagetnya Disya ternyata no.HPnya muncul tulisan My Dear.

"My Dear?" Disya mengulang membacanya. Lalu menatap wajah Arya. Arya sadar pasti Disya terkejut akan tulisan di HPnya. Arya lalu tersenyum dan mengedipkan matanya ke arah Disya. Kemudian Arya meraih HPnya dari tangan Disya dan mengirimkan fotonya ke WA Disya.

"Anak Cerdas" kata Arya mengusap pipi Disya.

Tak lama Mr.Fujiyama masuk ke dalam Aula itu. Arya dan Disya lalu berdiri tegap dan menundukkan kepala hormat ala Jepang.

Kemudian Mr. Fujiyama menyapa Arya dengan bahasa Inggrisnya. Begitupun sebaliknya.

"How are you Disya?"Mr. Fujiyama menyapa Disya

"Fine Mr. Fujiyama" jawab Disya dengan senyum.

"you look like a perfect couple. are you dating at your office?" canda Mr. Fujiyama.

Arya pun tertawa

"Please pray"

"Well..Try to get it. Fighting Mr. Arya" kata Mr. Fujiyama sambil menepuk bahunya.

"Thank you Mr"

Disya yang tidak mengetahui ucapan mereka, hanya bisa tersenyum saja.

Kemudian Mr. Fujiyama membaca dokumen yang disiapkan Arya lalu beliau menandatanganinya. Kerjasama pun telah terjalin dan Mr.Fujiyama pun rupanya buru-buru ingin pergi menjemput cucunya dengan helikopternya. Arya mengucapkan terima kasih dan pamit undur diri.

"Sya, main ice skating yuk?" ajak Arya.

"Aku ga bisa kak" kata Disya.

"kenapa??"tanyanya

"Main sepatu roda aja gak bisa apalagi ice skating" kata Disya.

"Lalu kamu mau kemana?"

"Mau nonton Harajuku Style di blok M" ucap Disya

"Ice skating dulu baru lanjut ke blok M, okey?"

"Ya udah deh. Yuk, biar ga kemalaman"

Kemudian mereka menuju parkiran mobil dan menuju tempat ice skating yang tidak jauh dari tempatnya saat ini.

Ditempat ice skating, Arya lalu memakai sepatunya dan segera meluncur ke tempat ice dengan cepat dan berputar-putar pada lapangan es. Disya melihatnya takjub. Kemudian Arya lalu menarik Disya ke tengah-tengah ice. Disya takut jatuh ke es.

"Ayo sya, ga apa-apa. Kamu aku pegangin. ga akan jatuh koq. Kalau jatuhpun ga akan sakit. Percayalah" kata Arya memegang pinggang Disya hingga bisa berdiri tegap.

Berkali-kali Disya jatuh hingga akhirnya mulai terbiasa dan menikmati permainan ice skating. Arya melihat Disya seperti sudah mulai terbiasa. Iseng dia mengajak Disya bermain dengan cepat. Hingga akhirnya Disya memegang lengan Arya dengan kuat dan keduanya berakhir jatuh. Disya berada diatas tubuh Arya. Tapi Arya hanya tertawa saja.

"Udahan yuk" kata Disya.

"Sebentar lagi ya" pinta Arya.

'Jepret' suara kamera sedang memfoto mereka.

"Selamat kalian pengunjung yang beruntung dapat hadiah foto dari kami. Kalian sangat serasi sekali. Aku jadi iri." kata pria yang ternyata petugas ice skating lalu pergi setelah memberikan sebuah foto.

"Terima kasih"ucap Arya

Lalu Disya melihat foto itu. Difoto itu seakan Disya yang sangat agresif berada diatas tubuh Arya.

"Apa-apaan fotonya? orang akan salah paham jika melihat ini."gumam Disya.

"Ya udah kalau ga mau, buat aku aja" kata Arya sambil merebutnya dan dimasukkan ke dalam dompetnya.

"Yuk pulang" ajak Arya mengulurkan tangannya membantu Disya berdiri.

Setelah mereka mengembalikan peralatan ice skating ke petugas. Kemudian Disya membeli ice kopi Americano untuk dirinya dan Arya. Saat Disya mencari dompetnya, Arya sudah mengeluarkan black card-nya. Kemudian mereka menuju parkiran dan melaju ke blok M.

Sesampainya di blok M, Disya lalu berfoto-foto dengan para anime, setelah itu dia jajan takoyaki dan mereka bergerak menuju sebuah panggung lomba break dance dan hadiah utamanya adalah tablet. Disya amat tertarik dengan lomba itu. Dia berlari ke arah panitia untuk mendaftar, sedangkan Arya masih asyik dengan kopi dan takoyaki yang dibelinya tadi sambil duduk dibangku penonton dance dan breakdance.

"Kak, boleh pinjam rompi jasnya?"kata Disya sambil mengembalikan jas milik Arya. Arya tanpa bertanya pun langsung melepaskan rompinya dari kemeja. Lalu memakai jasnya kembali.

"Tunggu disini dan do'akan aku ya" pinta Disya. Kemudian Disya berlari ke sebuah penjual topeng kacamata dan gelang warna warni.

"Selanjutnya kontestan terakhir kita Disya Prameswari" kata MC lomba break dance dan dance

Uhuk.. uhuk..uhuk.. suara batuk Arya kaget.

Kemudian suara lagu Dynamite-BTS pun diputar. Disya lalu beraksi diatas panggung dengan menggunakan topeng, gelang warna warni ditangannya dan rambut digerai.

Penampilannya memukau semua dewan juri dan Aryapun dibuat kaget dan terpesona akan sisi liar Disya.

'Jadi kau mengajakku kesini untuk ikut lomba nge-dance' batin Arya. Arya lalu mengambil HPnya dan memvideokan dance Disya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!