Dicubit

Masih dengan Adam dan Bang Muklis yang kini sudah ditangani oleh dokter Husna di klinik. Cahaya sudah cemas karena keduanya belum sadar dari pingsannya.

Dok, bagaimana keadaannya ayahku?" tanya Syifa.

"Bang Muklis terkena obat bius, sebentar lagi juga sadar" jawab Dokter Husna. Syifa mengangguk ngangguk.

Sementara dengan Cahaya yang kini sedang mengobati wajah Adam yang memar terkena pukulan.

"Maafkan aku Adam, gara gara menolongku, lagi lagi kau harus pingsan" batin Cahaya.

Ali pun mendekati Cahaya.

"Bu, ustad Ayah kenapa?" tanya Ali.

"Dia tidak apa-apa sayang, sebentar lagi juga sembuh" jawab Cahaya. Cahaya kembali menatap Adam, ia merasa khawatir dengan laki laki yang kini sedang berbaring diruang klinik itu.

"Bu, yang nyulik Ali itu ayah ya?" tanya Ali. Cahaya langsung terdiam. Tiba tiba Dewi datang sambil menangis.

"Abaaaaang" teriak Dewi dan langsung memeluk Bang Muklis sambil menangis meraung raung.

"Bangun Bang, kenapa Bang Muklis secepat itu ninggalin aku sama Syifa, aku belum siap Bang jadi janda" tutur Dewi sambil sesenggukan. Syifa dan Fadil langsung mengernyit lalu saling lirik.

"Bu, Ayah masih hidup, ko ibu ngomongnya gitu, Zahara deh" gerutu Syifa. Dewi langsung terdiam dan menatap Syifa.

"Ayahmu masih hidup?" tanya Dewi memastikan. Syifa mengangguk ngangguk.

"Ayah cuma pingsan, ada orang jahat yang membiusnya hingga ayah pingsan"

"Kata si kembar Siam, ayahmu di bantai orang orang yang tak dikenal" ucap Dewi.

"Om kembar itu terlalu banyak nonton drama" gerutu Fadil. Tidak lama kemudian Bang Muklis tersadar, perlahan ia membuka matanya. Dilihatnya ada Dewi yang tersenyum padanya.

"Abang sudah sadar?" ucap Dewi.

"Apa aku sudah ada di surga?. Ko di surga bidadari nya berbadan besar kaya si Dewi istriku" ucap Bang Muklis. Dewi sudah menggeram sementara Fadil sudah tertawa tawa tak bersuara. Dewi langsung mencubit pinggang suaminya itu dengan gemas.

"Awwwww"

Bang Muklis merintih kesakitan.

"Ngomong apa barusan?" tanya Dewi sambil memicingkan matanya. Bang Muklis sudah tersenyum getir.

"Maaf Dewi sayang istri Abang yang paling sexy seantero pesantren. Abang pikir Abang sudah ada di surga" tutur Bang Muklis.

Lalu datanglah Riziq, dan Aisyah sambil tergesa. Mendengar putranya pingsan karena dibantai, Aisyah dan Riziq langsung bergegas berlari menuju klinik.

"Adam"

Dilihatnya Cahaya sedang mengobati luka lebam diwajahnya Adam. Cahaya langsung berdiri sedikit menjauh, memberi kesempatan orang tuanya melihat kondisi Adam.

"Adam kau kenapa lagi Dam?" tanya Aisyah yang kini sudah berkaca kaca. Aisyah pun menatap Cahaya yang kini sudah menunduk sambil memegangi kedua pundaknya Ali.

"Aya, apa kau tau kejadian pembantaian itu?" tanya Aisyah. Cahaya pun memberanikan diri menatap Aisyah.

"Aku minta maaf ya Tante, tadi Adam menolong Ali yang mau diculik, hingga terjadilah baku hantam, setelah berhasil membawa Ali pulang, tiba tiba Adam pingsan" tutur Cahaya. Aisyah pun terdiam lalu menatap Adam dan mengelus kepala putranya itu.

"Adam, cepat sembuh nak"

Riziq pun terdiam, ia merasa aneh dengan putranya itu.

"Badan segede gini, cuma dipukul dibagian muka doang langsung pingsan. Duh Adam kau membuat Abi malu" ucap Riziq. Aisyah langsung memicingkan matanya.

"Le, kau bicara apa. Ini putramu loh Le" gerutu Aisyah.

"Aku hanya merasa aneh aja Uni, biasanya Adam gak mudah tumbang begini, apalagi lukanya cuma di wajah doang, ko dia bisa pingsan" ucap Riziq kembali.

Tiba tiba Dokter Husna datang mendekati.

"Mba Aisyah, ustad Riziq, boleh saya bicara sebentar" ucap Dokter Husna. Aisyah dan Riziq pun mengangguk dan langsung ikut ke ruangannya dokter Husna.

"Silahkan duduk" pinta Dokter Husna sambil tersenyum. Dengan kebingungan dan kekhawatiran, Aisyah dan Riziq pun duduk di hadapan Dokter Husna yang hanya terhalang sebuah meja kerja.

"Ada apa Dok?, apa yang sebenarnya terjadi pada Adam?, apa dia mengalami gangguan saraf?" tanya Aisyah. Dokter Husna malah tersenyum.

"Kenapa Dokter malah tersenyum?" tanya Riziq heran.

"Putra kalian cuma pura pura pingsan" ucap Dokter Husna. Aisyah dan Riziq langsung mengernyit dan saling lirik.

"Le, si Adam pura pura pingsan?"

"Apa Dokter Husna yakin kalau Adam cuma pura pura pingsan?" ucap Riziq.

"Saya bisa melihat dari kondisinya, apalagi tidak ada luka yang serius yang dialami ustad Adam. Dia baik baik saja. Dan sepertinya,"

Dokter Husna menghentikan ucapannya.

"Sepertinya apa Dok?" tanya Aisyah.

"Sepertinya ustad Adam pura pura pingsan supaya mendapatkan perhatian dari ibunya Ali" ucap Dokter Husna. Lagi lagi Aisyah dan Riziq saling lirik.

Setelah keluar dari ruangannya Dokter Husna, Aisyah dan Riziq pun mengintip ke ruangannya Adam yang hanya terhalang gorden dengan ruangannya Bang Muklis. Dilihatnya Cahaya dan Ali sedang menatap cemas pada Adam.

"Le, putramu genitnya kebangetan deh" bisik Aisyah.

"Menurun darimu itu" jawab Riziq. Aisyah langsung mengerucutkan bibirnya. Perlahan Aisyah dan Riziq mendekati Cahaya. Cahaya kembali berdiri.

"Terima kasih Aya kau sudah menjaga putraku. Tapi aku punya cara jitu yang bisa membuat Adam langsung sadar dari pingsannya" ucap Aisyah.

"Benarkah?"

"Hhmmm"

Seketika tangan Aisyah langsung meraba pinggangnya Adam lalu mencubit dengan cubitan kecil mematikan.

CELETIIIIIIIT.

"AWWWWW"

Adam langsung menjerit kesakitan.

"Sakit Umi kenapa aku dicubit" gerutu Adam.

"Nah kan bener, Adam langsung sadar dari pingsannya" ucap Aisyah yang kini sudah memicingkan matanya pada putranya itu. Adam sudah mengelus ngelus pinggangnya yang terasa sakit.

"Umi kita kira Mi kalau nyubit itu" gerutu Adam.

Tiba tiba datanglah Hawa sambil tergesa gesa.

"Assalamualaikum"

"Waalaikum salam"

Hawa langsung memeluk Adam ketika ia melihat saudara kembarnya itu terduduk di tempat tidur pasien.

"Kau tidak apa apa?, kata om kembar kau dibantai" ucap Hawa yang kini sudah membalik balikan wajahnya Adam takut kenapa napa.

"Aku baik baik saja" jawab Adam sambil mencubit kedua pipinya Hawa. Cahaya langsung terdiam menunduk. Ini pertama kalinya ia bertemu dengan Hawa. Cahaya belum tau kalau Hawa adalah saudari kembarnya Adam. Hingga tumbuhlah benih benih kecemburuan. Cahaya langsung mengajak Ali pergi dari ruangan itu. Adam yang melihat pun langsung tersenyum, ia tau kalau Cahaya sedang cemburu.

"Adam, jelasin sama Umi kenapa kau pura pura pingsan?" tanya Aisyah sambil bersedekap begitupun dengan Riziq. Adam malah tersenyum malu.

"Ko Umi tau kalau aku pura pura pingsan?" ucap Adam. Aisyah langsung memicingkan matanya.

"Kau tau, Umi sama Abi mu sampai jantungan ketika mendengarmu pingsan dibantai orang" gerutu Aisyah.

"Kalau kau ingin mendapatkan perhatian dari Cahaya gak usah buat orang lain khawatir" gerutu Riziq. Adam kembali tersenyum malu.

"Maafin aku Umi, Abi. Tapi asal kalian tau, si Aya tadi ngobatin lukaku dengan penuh cinta" ucap Adam sambil tersenyum senyum.

"Kalau kak Cahaya tau kalau kak Adam cuma pura pura pingsan, pasti kak Cahaya langsung ngambil balok kayu terus dipukul lagi tuh pundaknya kak Adam" tutur Hawa. Adam malah tertawa.

"Tapi Dam ngomong ngomong siapa yang membantai mu?" tanya Riziq. Adam pun terdiam.

"Sepertinya itu adalah anak buah mantan suaminya Cahaya, dia sedang berusaha untuk merebut Ali dari ibunya" jawab Adam.

"Lalu sekarang mereka dimana?"

"Ustad Ibrahim yang mengurus mereka ke kantor polisi. Tadi aku dibantu ustad Ibrahim menghadapi penculik itu. Bang Muklis juga dibius oleh mereka hingga pingsan"

Riziq pun terdiam.

"Sepertinya kita harus mengadakan penjagaan ekstra didepan gerbang pesantren, ada bahaya mengancam" ucap Riziq.

Terpopuler

Comments

Erna Masliana

Erna Masliana

kan bener si Adam modus..masa berantem gitu aja pingsan

2024-08-02

0

bunda syifa

bunda syifa

si dokter Husna awet y tugas nya gc d ganti", padahal pasti udah mulai sepuh, dia kn dokter dari mulai zaman nya Aisyah baru Dateng k pondok

2023-04-01

1

Neulis Saja

Neulis Saja

it's seem cahaya had fallen in love

2022-11-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!