Masih dihari yang sama. Setelah selesai jam pelajaran, semua santri putra dan putri keluar kelas masing masing. Ali pun diantar ke depan gerbang oleh Adam dan ustad Usman.
Dilihatnya di depan gerbang tidak ada yang menjemput Ali.
"Ali, apa hari ini kau dijemput?" tanya Adam. Ali pun mengangguk ngangguk hingga Adam tersenyum.
"Ustad tungguin ya sampai ada yang datang menjemputmu" ucap Adam.
Lalu datanglah Hawa menghampiri.
"Assalamualaikum. Kak pulang bareng yu" ajak Hawa.
"Waalaikum salam. Kau duluan saja, nanti kak Adam nyusul" jawab Adam. Tiba tiba Hawa mengernyit melihat Ali yang pundaknya kini sedang dirangkul Adam.
"Dia siapa kak?" tanya Hawa. Adam pun tersenyum.
"Kalau Allah mengijinkan, kuharap suatu saat dia akan menjadi adik iparku" jawab Adam. Hawa dan ustad Usman langsung mengernyit.
"Emang siapa kakaknya?" tanya Hawa kepo.
"Emang si Cahaya punya anak selain si Ali?. Apa Cahaya punya anak dua?. Waah inimah si Adam belum sembuh benar, pasti sarap di otaknya masih terganggu" batin ustad Usman.
"Kau duluan saja Hawa" pinta Adam. Hawa pun mengangguk. Setelah mengucapkan salam, Hawa pun langsung pergi.
Ustad Usman menepuk pundaknya Adam hingga Adam merintih kesakitan.
"Duuh pakde, luka ku belum sembuh benar, kenapa di tepuk, sakit tau" gerutu Adam.
"Nanti sore, temui pakde ya. Nanti pakde antar kau ke rumah sakit untuk USG. Assalamualaikum" pamit ustad Usman.
"Waalaikum salam" jawab Adam sambil mengernyit.
Dari kejauhan Cahaya melihat Ali bersama Adam hingga ia kembali bersembunyi di balik pohon seperti tadi pagi. Adam pun tersenyum ketika melihat bayangan Cahaya dibalik pohon.
"Ali, sepertinya kakakmu malu malu. Lagi lagi dia ngumpet di balik pohon" ucap Adam sambil tersenyum senyum. Ali malah tertawa kecil.
Adam mengambil kertas lalu menuliskan sesuatu. Setelah selesai menulis, kertas itu pun di berikan pada Ali.
"Ali, berikan surat ini pada perempuan cantik yang lagi ngumpet di belakang pohon" pinta Adam. Ali pun mengangguk.
"Jika kau menghindar ketika aku dekati, maka akan kubuat kau sendiri yang menemuiku" batin Adam.
"Ustad Adam pulang duluan ya, salam buat kakakmu. Assalamualaikum" pamit Adam yang langsung pergi dari sana. Setelah kepergian Adam, Cahaya pun keluar dari persembunyiannya dan langsung menghampiri Ali.
"Ayo kita pulang" ajak Cahaya. Ali pun mengangguk. Sebelum pulang ia memberikan selembar surat itu pada ibunya.
"Bu, ini dari ustad Adam untuk ibu" ucap Ali. Cahaya pun menerimanya.
"Surat apa ini?" batin Cahaya. Cahaya pun memasukan surat itu ke dalam saku bajunya.
Setelah sampai di kontrakan, Cahaya pun membuka surat itu.
: Assalamualaikum wanita surga bidadari dunia. Maaf aku memanggilmu seperti itu karena aku belum tau siapa namamu. Aku tidak tau alasan apa hingga kau memukul pundakku dengan balok kayu. Untuk itu, kutunggu itikad baikmu besok. Aku tau manusia adalah tempatnya salah, dan untuk itu aku tunggu kata maaf darimu:(ADAM).
Cahaya langsung terdiam menunduk.
"Mungkin sudah saatnya aku meminta maaf atas kesalahanku. Tapi apa ustad Adam akan meminta ganti rugi, atau malah membalas ku dengan memukulkan balok kayu ke pundaku" batin Cahaya Takut.
_ _ _ _ _ _ _
Keesokan harinya. Adam sudah berangkat untuk mengajar, Hawa pun sudah berangkat bersama Anum dan Silmi. Ditengah jalan Adam bertemu dengan AL yang kini berusia 22 tahun. AL sudah kuliah mengambil jurusan kepolisian, ia juga ingin pindah kuliah di Jakarta.
"Assalamualaikum kakak ipar" sapa AL.
Adam pun mengernyit lalu celingak celinguk mencari siapa yang dipanggil kakak ipar oleh AL.
"Waalaikum salam, kau manggil kakak ipar pada siapa?" tanya Adam. AL langsung tersenyum senyum.
"Ya tentu saja padamu" jawab AL. Adam kembali mengernyit.
"Sejak kapan kau menikah dengan Hawa?"
AL malah tertawa kecil.
"Restui aku ya jadi adik iparmu. Sudah lama aku menaruh hati pada Hawa" ucap AL tak malu malu. Adam malah tertawa.
"Maaf AL, saudariku itu tidak suka berondong" ucap Adam sambil melanjutkan langkahnya. AL pun ikut berjalan bersama Adam.
"Tidak suka berondong kan sekarang, siapa tau nanti kedepannya Hawa suka Berondong" ucap AL sambil tersenyum senyum.
Ketika mereka sampai di depan gerbang. Adam terdiam melihat Cahaya sedang berdiri didepan gerbang. Adam yakin kalau Cahaya sedang menunggunya.
"Pasti Wanita surga bidadari dunia sedang menungguku, dia pasti sudah membaca surat yang kutulis kemarin" batin Adam.
Adam dan AL pun mendekatinya.
"Assalamualaikum" Adam mengucap salam sambil tersenyum.
"Waalaikum salam" jawab Cahaya sambil menundukan wajahnya. Dilihatnya Cahaya membawa sekotak makanan yang dimasukan dalam pelastik berwarna putih.
"Kau sedang menungguku?" tanya Adam. Cahaya pun mengangguk.
"Aku, aku mau minta maaf soal pemukulan waktu itu. Maaf aku telah membuatmu pingsan. Aku pikir kau mau menculik Ali, jadi tanpa berpikir lagi aku mengambil balok kayu dan langsung memukulmu" ucap Hawa sambil menunduk takut. Adam pun tersenyum.
"Kau mau memaafkan ku?" tanya Cahaya sambil menatap Adam. Adam pun mengangguk.
"Aku memang sudah memaafkan mu. Tapi kau harus ingat, aku pingsan hingga masuk klinik, pundakku luka hingga aku dibilang terkena saraf otak. Untuk itu aku minta pertanggung jawaban mu" tutur Adam sambil tersenyum senyum. Cahaya langsung mengernyit.
"Tanggung jawab apa?, apa kau mau meminta ganti rugi atas biaya pengobatanmu?, tapi aku belum gajian" ucap Cahaya.
"Aku tidak memintamu mengganti rugi biaya pengobatanku"
"Lalu?"
"AL, tolong kau Carikan aku balok kayu. Aku ingin membuat semuanya impas" ucap Adam menggoda Cahaya. Seketika itu pula Cahaya terkejut dan langsung melangkah mundur, takut Adam akan memukulnya dengan balok kayu.
"Kau, kau akan memukul seorang perempuan?" tanya Cahaya takut. Adam sudah menahan tawanya melihat reaksi Cahaya yang ketakutan.
"Aku hanya meminta pertanggung jawabanmu, karena semenjak terjadinya pemukulan itu, wajahmu selalu ada dalam mimpiku, bahkan aku sering tersenyum senyum sendiri seperti orang gila. Untuk itu, bolehkah aku mengenalmu?" tutur Adam. Cahaya langsung mengernyit.
"Modus" batin AL.
"Tidak" jawab Cahaya.
Seketika itu pula AL langsung tertawa tawa.
"Puas kau kak Adam, makanya kau jangan menolak ku jadi adik iparmu. Jadi kau ditolak kan sama perempuan. Baru minta kenalan saja sudah ditolak, nasib pemuda manis hi hi hi" batin AL sambil cekikikan tak bersuara.
"Tidak apa-apa kalau aku tidak boleh mengenalmu. Untuk itu aku akan memanggilmu wanita surga bidadari dunia, itu adalah panggilanku untukmu" tutur Adam. Lagi lagi Cahaya mengernyit merasa aneh dengan sikapnya Adam.
"Apa aku terlalu keras memukul pundaknya hingga ia sedari tadi bicaranya aneh" batin Cahaya.
"Aku pamit, asalamualaikum" ucap Cahaya yang melangkah pergi.
"Wanita surga bidadari dunia" panggil Adam. Seketika itu pula Cahaya langsung menghentikan langkahnya, ia tidak mau dipanggil seperti itu.
"Cahaya, namaku CAHAYA" ucap Cahaya sedikit memprotes Adam karena panggilannya itu. Adam langsung tersenyum.
"Jadi namanya Cahaya" batin Adam.
Saat Cahaya mau berjalan kembali, Adam pun memanggilnya.
"Cahaya"
Cahaya pun membalikan badannya menatap Adam.
"Cuma ngetes" ucap Adam sambil tersenyum. Cahaya langsung memicingkan mata. Cahaya kembali melanjutkan langkahnya, baru saja beberapa langkah, Adam kembali memanggilnya.
"Cahaya"
"APAAAA" jawab Cahaya.
"Itu kotak makanannya buat siapa?" tanya Adam sambil menatap kotak makanan yang dibawa Cahaya. Cahaya pun ikut menatap kotak makanan itu. Dengan buru buru, Cahaya memberikannya pada Adam.
"Untuk mu sebagai permintaan maafku, asalamualaikum" Cahaya langsung pergi sambil sedikit mengerucutkan bibirnya. Adam pun tersenyum senyum.
"Waalaikum salam"
Adam kembali tersenyum saat melihat kotak makanan itu.
"Alhamdulillah, aku belum sarapan" ucap AL sambil tangannya mencoba meraih kotak itu, seketika itu pula Adam langsung menepis tangannya AL.
"Jangan, makanan ini beracun" ucap Adam.
"Racun apa?" tanya AL sambil mengernyit.
"Racun Cinta" jawab Adam sambil masuk ke dalam kelasnya.
"Idih kak Adam lagi kasmaran"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Medy Jmb
Persis bapaknya
2023-10-14
1
Neulis Saja
Adam, i hope both you become couple husband and wife 🙏
2022-11-17
1
Nugroho
masihh lagi.. adaaaamm 😄😄
2022-10-21
1